1

Bikin Bergidik, Suara Aneh di Telinga Wanita Asal Taiwan Ternyata Laba-laba Ganti Kulit

Kabar6-Seorang wanita berusia 64 tahun di Taiwan mengalami kesulitan tidur akibat gangguan pada telinga. Wanita yang tak disebutkan namanya ini mengaku merasakan gerakan aneh di telinga kirinya, disertai dengan bunyi klik dan gemerisik yang mengganggu selama beberapa hari.

Hingga akhirnya, dia pun memutuskan memeriksakan diri ke klinik. Melansir Globalnews, hasil pemeriksaan dokter mengungkap fakta mengejutkan, terdapat seekor laba-laba di dalam telinganya. Ya, dokter menemukan seekor laba-laba kecil sedang merayap di saluran telinganya dan saat diamati, laba-laba tersebut sedang berganti kulit atau kerangka luarnya yang keras di dalam telinga wanita ini.

Dr. Tengchin Wang, direktur departemen Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit Kota Tainan, mengungkapkan bahwa para dokter menyedot laba-laba tersebut beserta kerangka luarnya menggunakan selang.

Meski merasa terganggu, Dr. Wang menjelaskan bahwa wanita itu tidak merasa sakit di bagian telinganya sebab ukuran laba-laba yang sangat kecil yakni sekitar dua hingga tiga milimiter.

Disebutkan Dr. Wang, ini merupakan kasus laba-laba pertama yang ia lihat berganti kulit di telinga manusia. Dr. Wang kemudian memutuskan untuk menulis laporan kasus ini di New England Journal of Medicine.

Setelah menangani kasus laba-laba masuk ke dalam telinga wanita tersebut, Dr. Wang mendorong masyarakat untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala serupa. Sementara itu Dr. David Kasle dari THT Sinus dan Alergi Florida Selatan menanggapi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa gambar-gambar serangga dalam laporan Dr. Wang ‘tidak biasa dan mengganggu’.

Namun, Dr. Kasle menjelaskan bahwa dalam kariernya rata-rata para spesialis THT seringkali menemui berbagai jenis serangga atau arthropoda di telinga pasien mereka.

“Ada lapisan kulit yang sangat sensitif dan tipis yang melapisi saluran telinga yang disebut saluran pendengaran eksternal,” ujar Dr. Kasle.

Dia menjelaskan, karena sensitivitas lapisan telinga manusia tersebut membuat organ ini menjadi begitu peka. Ia mengatakan, seseorang dapat merasakan sensasi merangkak atau geli yang hampir tak tertahankan jika ada benda asing di dalam telinga.(ilj/bbs)




Bocah 8 Tahun di Bolivia Biarkan Laba-laba Black Widow Menggigitnya Karena Ingin Jadi Spider-Man

Kabar6-Seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun di Kota Vichuloma, Departemen Oruro, Bolivia, sengaja membiarkan seekor laba-laba Black Widow menggigit dirinya, hanya karena bocah itu ingin menjadi Spider-Man.

Bagaimana kisahnya? Melansir Newsweek, bocah yang tak disebutkan namanya itu menemukan laba-laba Black Widow di bawah batu saat bermain di dekat sungai. Setelah melihat tanda merah khas arakhnida, ia mengumpulkan laba-laba itu dan membawanya pulang. Selanjutnya, bocah tadi membiarkan dirinya digigit laba-laba Black Widow.

“Anak itu, tanpa memikirkan risikonya, mengambilnya dan, menurut dia, meletakkannya di punggung telapak tangannya di mana laba-laba menggigitnya,” kata Ernesto Vásquez, kepala Program Penyakit Zoonotik dari Layanan Kesehatan Departemen Oruro.

Nahas, beberapa jam setelah digigit, dia mulai merasakan kram otot dan nyeri di tulang. Awalnya, bocah itu enggan memberi tahu ibunya tentang apa yang telah dilakukan. Akhirnya ia pun memberitahukan sang ibu yang lantas membawanya ke pusat kesehatan di Kota Vinto. ** Baca juga: Guru Musik di British Columbia Mainkan Trombon untuk Usir Beruang yang Masuk Sekolah

Bocah itu dinyatakan dalam keadaan darurat dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum San Juan de Dios di Oruro. Dokter di rumah sakit memanggil Vásquez untuk mengecek bocah itu. Vásquez memastikan, bocah laki-laki itu telah disengat oleh laba-laba Black Widow.

Petugas media kemudian memberikan serum penawar, hingga kondisinya berangsur-angsur stabil dalam waktu setengah jam. “Sangat mengejutkan bagi kami bahwa dia mengambil arakhnida untuk tujuan sederhana, dia ingin menjadi Spider-Man,” ungkap Vásquez.

Disebutkan, laba-laba Black Widow sangat mencolok karena warna merah dan hitamnya, yang sebagian mencerminkan karakter Spider-Man. Ibu si bocah memberi tahu dokter, putranya adalah penggemar Spider-Man dan suka menonton film tersebut.

“Arakhnida hitam dengan punggung merah ini adalah janda hitam yang tidak memungkinkan Anda menjadi Spider-Man. Sebaliknya, mereka mempertaruhkan nyawa mereka,” kata Vásquez memperingatkan.

Diketahui, dalam film Spider-Man, Peter Parker digigit oleh seekor laba-laba yang mengubahnya menjadi Spider-Man dan memiliki kekuatan super. Laba-laba Black Widow adalah spesies laba-laba berbisa dalam genus Latrodectus. Black Widow memiliki ciri khas kemerahan dengan tanda jam pasir di bagian bawah perutnya yang cenderung gelap.(ilj/bbs)




Hii…Wanita AS Ini Tak Sadar Hidup dengan Mayat dalam Apartemen Selama Berminggu-minggu

Kabar6-Reagan Baylee tidak menyadari bahwa selama berminggu-minggu dirinya ternyata tidur dengan banyak mayat. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?

Berawal ketika wanita asal Los Angeles, Amerika Serikat (AS) itu, melansir Mirror, merasakan sakit kepala yang tak kunjung reda. “Saya mengalami sakit kepala, saya tidak benar-benar tidur sepanjang malam, saya merasa sangat mual. Sejujurnya semua orang mengatasi situasi seperti itu karena kesepian selama karantina,” kata Baylee dalam video yang dibagikan ke akun Tiktok @reaganbaylee.

Dilanjutkan, “Tidak seperti saya, tidak bisa tidur sepanjang malam jadi saya pikir ini benar-benar aneh. Saya hanya menghapus perasaan itu karena saya pikir saya hanya benar-benar sedih dan depresi.”

Namun semakin lama, muncul bau tak sedap yang disusul sederet kejadian horor. Baylee melihat banyak serangga dan laba-laba muncul di apartemennya. Karena sudah tak tahan lagi, Baylee mengajukan komplain ke pihak manajemen apartemen. Sayangnya, situasi pandemi membuat pemeriksaan terhambat.

“Sejujurnya deskripsi terbaik saya tentang bau ini adalah seperti ikan mati, jadi saya pikir mungkin seekor burung telah menangkap ikan, tetapi jika dipikir-pikir adalah hal yang paling bodoh karena tidak ada danau di dekat saya,” terang Baylee. “Saya mulai berpikir mungkin tetangga yang tinggal di sebelah anjingnya mati atau sesuatu telah terjadi dan saya benar-benar khawatir. Tapi manajer saya mengatakan kepada saya bahwa dia tidak bisa mulai mengetuk pintu tetangga dan mengganggu mereka.”

Wanita itu semakin yakin bahwa sesuatu yang buruk terjadi di kamar tetangganya. Baylee lantas memanggil sang pacar untuk menemaninya. Namun yang terjadi, kekasih Bayleee malah merasa mual dan sulit tidur gara-gara tercium bau busuk.

Hingga akhirnya, ia pun memaksa manajer apartemen untuk datang memeriksa. “Dia berjalan menaiki tangga, dia bahkan tidak bisa menaiki tangga tanpa mulai muntah. Dia melepas maskernya dan berkata, ‘Saya mendapatkan kunci utama, seseorang sudah mati’,” ujar Baylee.

“Saya panik karena saya merasa sangat divalidasi setelah berminggu-minggu merasa gila dan mengeluh. Tidak ada yang mempercayai saya,” kata Baylee lagi.

Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan banyak jenazah membusuk dalam kamar apartemen tetangga Baylee. Saat diperiksa, ribuan serangga keluar dari kamar tersebut.

Sementara Baylee memutuskan untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada penghuni lain secara spesifik untuk melindungi privasi tetangganya. “Singkat cerita, mereka (polisi) mengatakan ini adalah tubuh membusuk terburuk yang pernah mereka temui dan mereka melihat banyak mayat membusuk,” kata Baylee.

Mengerikan!(ilj/bbs)




Sydney Bersiap Hadapi ‘Wabah’ Laba-laba Mematikan Usai Banjir Besar

Kabar6-Australian Reptile Park memperingatkan warga bahwa usai hujan lebat dan banjir, Kota Sydney akan dilanda ‘wabah’ laba-laba paling berbisa di dunia.

Menurut lembaga tersebut, melansir Telegraph, laba-laba mematikan tadi dapat berlindung di rumah-rumah saat mereka menyelamatkan diri dari banjir. Ya, hujan deras yang tiada henti telah menyebabkan banjir besar di negara bagian New South Wales (NSW), dengan bagian pinggiran barat laut Sydney masih terendam banjir. Beruntung setelah turun hujan berhari-hari, sinar matahari akhirnya menampakkan diri.

Sayangnya, mereka juga menerima ‘peringatan mendesak’ untuk bersiap menghadapi masuknya laba-laba jaring corong yang sangat mematikan. Laba-laba endemik itu diperkirakan menyerbu wilayah Sydney.

“Cuaca hangat yang akan datang dan tingkat kelembapan yang tinggi adalah badai yang sempurna untuk laba-laba jaring corong BOOM dalam beberapa hari mendatang,” terang Tim Faulkner, Direktur Taman.

Ditambahkan, “Dengan banjir luar biasa yang kita alami di seluruh wilayah Greater Sydney, mereka telah dipaksa keluar dari habitat mereka dan mencari perlindungan di area yang lebih kering. Sayangnya, ini bisa berarti bahwa mereka akan segera menemukan jalan ke rumah hunian.”

Gambar ribuan laba-laba yang melarikan diri dari air banjir telah menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Arachnophob yang menakutkan itu terlihat dalam jumlah besar saat makhluk berkaki delapan itu mengerumuni pagar dan bangunan.

Laba-laba jaring corong Sydney ditakuti secara luas karena racunnya yang terkenal sangat mematikan dan bekerja cepat, dengan 13 kematian yang tercatat akibat gigitan. ** Baca juga: Seorang Ayah di Turki Cekik Anaknya Hingga Tewas Agar Sang Buah Hati Masuk Surga

Namun, tidak ada yang diyakini telah meninggal sejak program antiracun diperkenalkan pada awal 1980-an. Taman Reptil Australia memasok antivenom yang menyelamatkan banyak nyawa.

Mereka mendorong orang-orang yang ‘merasa cukup aman untuk melakukannya’, agar menangkap dan mengirimkan laba-laba jaring corong pengembara ke fasilitas pengumpulan yang ditunjuk untuk pendataan.(ilj/bbs)




Fenomena Misterius, Hujan Laba-laba di Brasil

Kabar6-Sebuah fenomena misterius menghebohkan negara bagian Minas Gerasi, Brasil. Kawasan tersebut tiba-tiba mengalami hujan laba-laba yang mengerikan.

Dari foto dan video yang beredar di media sosial, melansir theguardian, tampak ratusan bahkan ribuan laba-laba melayang di langit. Joao Pedro Martinelli Fonseca, salah satu warga yang merekam peristiwa tak biasa itu mengatakan bahwa ia melihat hujan laba-laba. Saat itu, Fonseca sedang bepergian menggunakan mobil bersama keluarganya menuju perkebunan kakeknya di Espirito Santo do Dourado, sebuah kota yang berjarak sekira 250 km timur laut Sao Paulo.

Tak lama, ia sangat terkejut dan ketakutan setelah terjadi hujan laba-laba, terlebih ketika seekor laba-laba masuk ke mobilnya lewat jendela yang terbuka.

“Lebih banyak sarang dan laba-laba yang kami lihat ketimbang yang ditayangkan dalam video. Kami sudah pernah menyaksikan ini sebelumnya, selalu terjadi pada sore hari ketika suhu udara sedang panas,” kata Jercina Martinelli, nenek Fonseca.

Diketahui, fenomena hujan laba-laba ini memang pernah terjadi di Brasil sebelumnya. Pada 2013 lalu, sejumlah media Brasil bahkan ramai memberitakan fenomena misterius ini di kota Santo Antonio da Platina.

Menurut para ilmuwan, fenomena itu biasa terjadi di Brasil, terutama ketika suhu udara sedang hangat dan lembap. Namun hal yang terjadi sebenarnya bukan hujan laba-laba, melainkan serangga-serangga itu membangun sarang raksasa di udara untuk menjebak mangsanya.

Seorang pakar biologi yang khusus meneliti laba-laba di Universitas Federal Minas Gerais bernama Adalberto dos Santos mengatakan, laba-laba tersebut berasal dari spesies parawixia bistriata.

Laba-laba ini sangat sosial dan biasa membangun jaring raksasa bersama-sama untuk mencari mangsa. Jaring yang dibangun spesies itu sangat tipis sehingga sukar dilihat oleh mata manusia. Alhasil banyak orang mengira sedang terjadi hujan laba-laba.

Laba-laba itu pada siang hari berdiam dalam sarang yang berbentuk bola raksasa di antara pepohonan. Memasuki petang, mereka mulai membangun jejaring raksasa di antara pepohonan. Setiap jaring bisa mencapai panjang empat meter dengan ketebalan tiga meter.

Pada pagi hari, mereka akan memakan mangsa-mangsa berupa serangga kecil hingga burung yang ditangkap pada malam hari. Setelah itu, mereka kembali bersembunyi di antara pepohonan.

Dos Santos mengatakan, manusia seharusnya tak khawatir melihat fenomena itu. Alasannya, bisa laba-laba itu tak berbahaya bagi manusia. Apalagi laba-laba itu juga mengincar nyamuk serta lalat. ** Baca juga: Punya Efek Mengerikan, Ada 4 Jenis Narkoba Paling Berbahaya di Dunia

“Mereka lebih banyak menguntungkan kita ketimbang membawa kerugian,” tambah Dos Santos.(ilj/bbs)




Daun pada Pohon Gympie-gympie Punya Racun Mirip Sengatan Laba-laba

Kabar6-Ilmuwan menemukan bahwa pohon yang disebut sebagai Gympie-gympie memiliki daun yang molekulnya mengandung racun mirip sengatan laba-laba. Jika tersentuh kulit manusia, daunnya bisa menimbulkan rasa sakit berhari-hari bahkan bisa dalam hitungan bulan.

Dalam sebuah studi, melansir hitekno, diungkapkan bahwa pohon-pohon ini menghasilkan molekul yang lebih mirip racun hewan tertentu dibandingkan pertahanan tumbuhan yang diketahui. Diketahui, Gympie-gympie berasal dari Australia dan mereka juga dapat ditemukan di Thailand dan Filipina. Pohon penyengat raksasa ini ditutupi dengan ‘jarum”‘ tersembunyi yang panjangnya sekira lima milimeter.

Trikoma terlihat seperti rambut halus, tetapi sebenarnya bertindak seperti jarum suntik yang menyuntikkan racun ketika mereka melakukan kontak dengan kulit manusia. ** Baca juga: Jepang Jadi Negara Pertama yang Izinkan Kelahiran Embrio Gabungan Manusia dan Hewan

Nama ilmiah pohon itu adalah Dendrocnide yang secara harfiah berarti “pohon menyengat”. Mereka merupakan anggota dari keluarga jelatang yang dapat ditemukan di Australia dari wilayah Sungai Utara New South Wales, hingga Gympie.

“Spesies pohon penyengat Australia sangat terkenal karena menghasilkan sengatan yang sangat menyakitkan, yang tidak seperti kerabat mereka di Eropa dan Amerika Utara. Mereka dapat menyebabkan gejala yang berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu,” urai Dr Irina Vetter dari UQ’s Institute for Molecular Bioscience pada rilis resminya.(ilj/bbs)




Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-laba Pemakan Daging

Kabar6-Spesies laba-laba pemakan daging ditemukan tim ilmuwan dari Meksiko. Namun istilah pemakan daging bukan dalam arti benar-benar makan daging, namun melalui racun dari mulutnya.

Tak seperti hewan karnivora yang mengunyah dan mencabik daging buruannya, laba-laba ini memakan daging hanya dengan menggigitnya satu kali saja. Racun yang ada pada laba-laba itu yang nantinya akan memakan daging secara perlahan.

Laba-laba tersebut, melansir iflscience, masuk dalam kategori violin spider atau laba-laba biola, mengingat ditemukan pola berbentuk biola pada bagian tubuh mereka. Spesies baru laba-laba biola ditemukan di daerah Valley of Mexico, sebuah dataran tinggi gunung berapi di Meksiko tengah.

Dari 140 spesies yang terdapat di genus ini, sebanyak 40 di antaranya terdapat di Meksiko. Sementara sebagian besar di antaranya banyak ditemukan di negara-negara Amerika Latin.

Dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh National Autonomous University of Mexico (NAUM), ilmuwan memberi nama spesies baru ini sebagai Loxosceles tenochtitlan. Meskipun terdengar mengerikan, hewan ini cenderung menghindari kontak jika bertemu dengan manusia.

Namun gigitannya bisa mengakibatkan infeksi serius, meski tidak menimbulkan kematian. Gigitan laba-laba biola biasanya tidak fatal. Hanya saja, apabila Anda digigit, maka harus mendapatkan perhatian medis karena bisa merasakan kesakitan luar biasa.

Loxosceles tenochtitlan akan menggigit mangsanya tanpa rasa sakit yang berarti. Namun sesaat setelahnya, racun mulai menyebar dan bisa memakan daging secara perlahan.

Racun nekrotik pada hewan ini sering menimbulkan gejala yang disebut Loxoscelism. “Tahap kritis adalah 24 jam pertama, dan kadang-kadang hingga 48 jam ketika Anda mulai melihat efeknya. Reaksi dimulai dengan luka yang mengembang dan menghasilkan nekrosis jaringan yang cukup besar (atau kematian jaringan),” terang Valdez-Mondragon, ilmuwan dari NAUM.

Pada kasus yang parah dan jarang terjadi, bakteri pemakan daging yang terdapat dari genus Loxosceles bisa menyebar dan menimbulkan luka infeksi sepanjang lebih dari 30 cm.

Disebutkan, Loxosceles tenochtitlan hanya menyukai serangga sebagai menu utamanya, dan manusia tidak masuk dalam daftar mangsanya. ** Baca juga: Edan! Seorang Ibu di Ukraina Gali Terowongan 10 Meter untuk Bebaskan Anaknya dari Penjara

Laba-laba pemakan daging ini cenderung bersembunyi untuk menyergap mangsanya secara diam-diam, karena mereka hanya perlu satu gigitan untuk melumpuhkan mangsa.(ilj/bbs)




Ilmuwan Kembangkan Aplikasi Critterpedia yang Dapat Deteksi Hewan Berbisa atau Tidak

Kabar6-Dua orang ilmuwan bernama Nic dan Murray Scarce, menciptakan aplikasi yang nantinya bisa mendeteksi hewan dalam foto berbisa (racun) atau tidak, sehingga menunjukkan apakah aman untuk dipegang.

Tidak serumit yang dibayangkan, melansir smithsonianmag, penggunaannya cukup mudah karena hanya butuh sebuah smartphone yang sudah terinstall aplikasi, dan mengambil foto hewan di depan Anda. Kemudian, aplikasi bernama Critterpedia ini akan mendeteksi apakah hewan yang ada di foto tergolong berbisa atau tidak.

Critterpedia yang masih masuk dalam pengembangan versi beta diharapkan bisa mendeteksi spesies ular atau laba-laba di sekitar, dan mengirim notifikasi kepada pengguna berdasarkan golongan bisanya.

Diketahui, Australia merupakan rumah bagi 170 spesies ular dan 2.000 spesies laba-laba. Atas dasar itulah, Nic dan Murray mencoba mengembangkan aplikasi dengan sistem AI (kecerdasan buatan).

Platform ini akan memungkinkan pengguna untuk mengambil foto ular atau laba-laba dari perangkat pintar apa pun sebelum sistem algoritma terlatih mengklasifikasikannya, memberikan informasi tentang famili, genus, atau spesies.

Untuk melakukannya, platform tersebut membutuhkan ratusan ribu gambar ular dan laba-laba untuk dimasukkan ke dalam sistem yang secara akurat menetapkan sejumlah besar spesies di Australia.

Aplikasi yang merupakan hasil kolaborasi dengan ilmuwan dari Data61 CSIRO tersebut diharapkan dapat mendeteksi secara akurat mengenai spesies ular atau laba-laba berbisa.

“Perbedaan visual antara dua spesies terkadang bisa sangat halus, sehingga banyak data pelatihan diperlukan untuk mengidentifikasi makhluk secara memadai,” kata Dr. Matt Adcock, pimpinan proyek dan peneliti Data61.

Mereka telah memasukkan banyak gambar dari ahli zoologi ke dalam sistem algoritma sehingga pemindaian dapat lebih akurat. Platform AI tak hanya menganalisa gambar, tetapi juga informasi tambahan, seperti lokasi GPS.

Sebagai pusat keselamatan, kesadaran, dan pendidikan satwa liar, Critterpedia bertujuan untuk memberikan pendidikan dan kesadaran yang lebih baik bagi semua warga Australia di sejumlah sektor, dan pada akhirnya dapat menyelamatkan nyawa manusia dan hewan.

Dari seratusan spesies ular dan ribuan spesies laba-laba di Australia, 90 persen di antaranya tidak berbahaya bagi manusia. Namun setidaknya ada dua jenis laba-laba dan spesies ular berbisa yang racunnya dapat membunuh manusia. ** Baca juga: Langsdorffia, Tanaman Vampir yang Bisa Sedot Nutrisi Tanaman Lain

Pada awal peluncuran nanti, aplikasi masih tersedia secara terbatas untuk wilayah Australia saja. Meskipun begitu, jika tersedia secara luas, tentunya aplikasi pendeteksi hewan berbisa ini sangat membantu terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di alam liar, namun minim pengetahuan tentang hewan.(ilj/bbs)




Laba-laba dengan Corak Mirip Tato dari Australia Jadi Spesies Baru

Kabar6-Seorang peneliti bernama Joseph Schubert menemukan spesies baru laba-laba asal Australia yang memiliki corak mirip tato di tubuhnya. Penemuan ini tentu saja menambah daftar panjang spesies laba-laba yang berhasil ditemukan di Australia.

Schubert lantas mengumumkan penemuannya itu lewat akun Twitter. Total ada tiga spesies baru yang secara resmi diperkenalkan oleh Schubert. “Ini tiga spesies terbaru dari Australia. Hingga hari ini ketiganya memiliki nama resmi, Maratus Aquilus, Maratus Felinus, dan Maratus Combustus,” demikian tulisnya.

Ketiga spesies laba-laba tersebut, melansir pedestrian, ditemukan Schubert saat bekerja untuk Proyek Maratus. Ketiga laba-laba tadi memiliki corak khas berwarna cerah di tubuhnya yang terlihat mirip dengan tato pada tubuh manusia.

Hal ini disebut sebagai hal yang baru. Pasalnya, laba-laba biasanya dikenali melalui taring dan rambutnya. Ketiga laba-laba ini malah dikenali melalui pola warna menyerupai tato yang berada di perutnya.

Untuk melihat setiap corak pada tubuh laba-laba ini, Schubert perlu menggunakan kaca pembesar karena ukuran tiap laba-laba yang begitu kecil. Dari hasil pengamatannya, laba-laba yang jantan memiliki tato yang cerah.

Sementara betina memiliki warna yang tidak mencolok sehingga sulit diidentifikasi. ** Baca juga: Sebuah Supermarket di Hong Kong ‘Dirampok’ Kawanan Sapi

Proyek Maratus sendiri dilakukannya di danau Jasper dan Gunung Romance yang terdapat di barat daya Australia. Kini tercatat sudah ada 73 spesies laba-laba Maratus yang ditemukan dan diberi nama.(ilj/bbs)




Terinspirasi Spider-Man, 3 Bocah di Bolivia Biarkan Diri Mereka Digigit Laba-laba Black Widow

Kabar6-Spider-Man (Manusia Laba-laba), adalah pahlawan super fiktif dari Marvel Comics yang diciptakan oleh penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Ia pertama muncul dalam Amazing Fantasy #15 (Agustus 1962), dan telah menjadi salah satu pahlawan super paling populer dan sukses secara komersial.

Diketahui, nama asli Spider-Man adalah Peter Parker. Ia tinggal bersama paman dan bibinya di sebuah apartemen di Queens, Manhattan. Spider-Man telah diterima dengan baik sebagai superhero dan karakter buku komik sepanjang masa bersama DC Comics karakter seperti Batman dan Superman.

Nah, gara-gara terinspirasi oleh tokoh ini juga, tiga bocah laki-laki asal Bolivia harus dilarikan ke rumah sakit setelah digigit laba-laba Black Widow yang memiliki racun berbahaya.

Kejadian ini, melansir Independent, bermula ketika ketiga bersaudara yang masing-masing berusia 8, 10, dan 12 tahun ini tengah menggembalakan kambing-kambing di pinggiran kota Chayanta. Saat sedang asyik menggembala, mereka menemukan seekor laba-laba. Bukannya menjauh, mereka justru teringat dengan kisah Peter Parker yang berubah menjadi manusia laba-laba setelah digigit laba-laba.

Bak tertantang, ketiganya malah membiarkan laba-laba itu menggigit tubuh mereka dengan harapan nantinya akan memiliki kemampuan seperti Spider-Man. Setelah bocah berusia 12 tahun itu mencoba terlebih dahulu dengan menempelkan laba-laba ke kulitnya dan menusuk-nusuknya dengan tongkat, ia pun membantu kedua adiknya untuk mendapatkan gigitan.

Awalnya, mereka tidak merasakan adanya perbedaan. Namun saat kedua orangtua mereka pulang setelah mengumpulkan kayu, mereka mendapati ketiga bersaudara itu sedang menangis kesakitan. Mereka pun langsung dibawa ke pusat kesehatan setempat untuk mendapatkan penanganan.

Nahas, obat-obatan di pusat kesehatan Chayanta tidak mampu membuat kondisi ketiga anak itu membaik, sehingga mereka dilarikan ke rumah sakit yang terletak di kota Llallagua.

Kondisi mereka saat dirawat di sana pun tidak memperlihatkan kemajuan. Hingga keesokan harinya, kakak beradik itu dibawa ke rumah sakit anak di kota La Paz dalam kondisi sakit di sekujur tubuh, keringat yang tidak terkendali, demam, dan tremor.

Beruntung, di rumah sakit itu mereka bisa mendapatkan obat yang ampuh dalam menangani racun Black Widow, dan kondisi ketiga bocah tersebut berangsur-angsur membaik.

Menteri Kesehatan Bolivia, Virgilio Prieto, merupakan salah satu orang yang membagikan cerita ini kepada media. ** Baca juga: Jadi Legenda, Misteri 5 Harta Karun yang Belum Terpecahkan Hingga Kini

“Saya membagikan cerita ini sebagai peringatan untuk setiap orangtua agar selalu berhati-hati. Bagi anak-anak, segalanya bisa terasa seperti suatu hal yang nyata. Film dianggap nyata, mimpi dianggap nyata, dan keduanya adalah ilusi dalam realita,” ungkap Prieto.

Terkadang, anak-anak memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, tanpa memikirkan risikonya.(ilj/bbs)