1

Demo Nelayan di Pandeglang, Perahu Polisi Diduga Dibakar Massa

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan Nelayan asal Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Syahbandar, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kamis (30/1/2020).

Demo tersebut buntut dari ditangkap dan diamankannya tiga orang pembawa kapal bagang setelah terjaring operasi yang dilakukan oleh Ditpolair Baharkam Mabes Polri terkait penggunaan bahan peledak. Satu dari tiga kapal yang diamankan polisi menemukan bahan peledak dan mendapati kapal yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat penangkapan ikan.

Namun saat hendak dibawa bagang tersebut, dua diantaranya tenggelam di perairan perairan Teluk, Labuan karena cuaca tengah ekstrem. Beredar informasi dari peristiwa tenggelamnya bagang tersebut, terdapat dua ABK yang meninggal. Hal itu membuat 250 nelayan Sumur emosi dan berdemo ke Syahbandar di Desa Teluk, Kecamatan Labuandari pagi hingga sore.

Kepala Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumur Siti Wahyuni menjelaskan warga emosi hingga melakukan aksi demo lantaran ada informasi ada ABK yang meninggal. Ia membenarkan, ditangkapnya para nelayan dari kecamatan Sumur lantaran ada persyaratan bagang mereka yang kurang lengkap hingga akhirnya diamankan. Diakuinya, saat ini persyaratan para nelayan telah ditempuh dan sudah di pulangkan.

“Kenapa mereka bisa kesini kabarnya kapalnya kena bandai angin kencang. Ada ABK yang meninggal. Nah itu yang memicu mereka datang ke sini,” katanya.

Dari demo tersebut, dikabarkan, massa membakar Rubber boat milik Mabes Polri yang tengah bersandar dermaga Teluk. Siti tak menampik jika aksi para nelayan tersebut membakar Rubber boat. Ia menduga, aksi warga mulai beringas karena lamanya menunggu terkait keberadaan rekannya apakah selamat atau tidak dari peristiwa tenggelamnya.

“Ya, benar. Mungkin kelamaan menunggu membakar Rubber boat, namanya juga warga banyak. Kita juga gak bisa menghalau, karena ini warga sudah pada pulang. Kami memohon maaf atas keramaian ink kepada masyarakat Teluk,”tandasnya.

Kapolsek Labuan, Kompol Nono Hartono membenarkan aksi demo tersebut dipicu setelah dua dari tiga bagang hasil penangkapan Ditpolair tenggelam saat gelombang tinggi. Dari 15 orang dua ABK dinyatakan tidak ada hal itu membuat kepanikan warga.

Ditengah aksi demonstrasi para nelayan, akhirnya dua nelayan yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan oleh Satpolair Polres Pandeglang di Pulau Papole. Dari tiga bagang itu terdapat 15 orang dan dinyatakan selamat. Nono juga menjelaskan, isu hilangnya dua ABK tersebut telah meninggal belum jelas.

**Baca juga: Dinonaktifkan dari Peserta JKN-PBI, Warga Miskin Pandeglang Kebingungan.

“Yang membuat mereka panik bahwa korban yang tenggelam itu meninggal, padahal itu belum jelas, ternyata Alhamdulillah ditemukan dalam keadaan selamat,”jelasnya.

Nono belum bisa memastikan terkait Rubber boat dibakar massa. Kendati demikian, ia mendapatkan informasi hal tersebut. Sebab dirinya mengaku fokus melakukan pengamanan aksi demonstrasi.(aep)




Alumni SMPN 2 Serpong Salurkan Langsung Bantuan ke Kecamatan Sumur Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Peduli korban bencana tsunami Banten, Paguyuban Alumni Angkatan 95 SMPN 2 Serpong, Buistu Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang kirimkan dua truck bantuan ke Kecamatan Sumur, Pandeglang, Minggu (30/12/2018).

Ketua panitia penggalangan donasi, Syarif Hidayat mengatakan, kepedulian terhadap sesame itu berasal dari hati nurani. Dan Paguyuban Alumni Angkatan 95 SMN 2 Serpong terpanggil untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk korban bencana di Banten.

“Kalau tidak dari kita siapa lagi. Maka itu, kita bahu membahu untuk melakukan penggalangan dana kemanusiaan korban bencana ini,” kata Syarif kepada Kabar6.com.

Dalam penggalangan dana itu, lanjut Syarif, pihaknya berhasil mengumpulkan pakaian layak pakai, kain panjang, selimut, sandal sepatu sebanyak satu truck.

“Untuk sembako, kami belanjakan donasi terkumpul Rp6 juta untuk membeli bahan makanan seperti mie instan, air mineral, makanan ringan dan lainnya,” ungkap Syarif.

Jadi, kata Syarif, satu truck pakaian layak pakai dan satu truck lagi berisikan beberapa macam bahan makanan diberangkatkan dan sampai di Kecamatan Sumur Pandeglang sekira pukul 12.00 WIB tadi.

**Baca juga: Polsek Ciputat Dalami Kasus Temuan Mayat Bayi Tanpa Kelamin.

“Alhamdulillah, kami bisa menjangkau dan menyalurkan langsung bantuan ke para korban bencana di Kecamatan Sumur ini,” pungkasnya. (jic)