1

Distrik Kavre di Dekat Kathmandu Punya Reputasi Sebagai ‘Bank Ginjal Nepal’

Kabar6-Kavre, sebuah distrik kecil dekat Kathmandu, dikenal dengan reputasinya sebagai ‘bank ginjal Nepal’. Selama lebih dari 20 tahun, penduduk miskin Kavre telah menjadi sumber utama ginjal bagi pasien penyakit ginjal di Nepal.

Menurut data dari forum untuk Perlindungan Hak-Hak Rakyat yaitu sebuah organisasi hak asasi manusia nirlaba yang berbasis di Kathmandu, melansir CNN, dalam lima tahun terakhir saja, tercatat lebih dari 300 orang dilaporkan menjadi korban perdagangan ginjal di distrik ini.

Salah satunya adalah seorang pria bernama Nawaraj Pariyar. Saat pergi ke Kathmandu untuk mencari pekerjaan, ia bertemu seseorang dengan tawaran membeli ‘sepotong daging’ dari tubuh Pariyar. Namun Pariyar tidak diberitahu bahwa ‘sepotong daging’ itu adalah ginjal.

“Orang itu memberi tahu saya bahwa dagingnya akan tumbuh kembali,” kata Pariyar yang akhirnya menyetujui karena himpitan ekonomi. Pria itu lantas dibawa ke sebuah rumah sakit di Chennai, negara bagian India Selatan. Di sana, nama Pariyar diubah dengan nama palsu. ‘Pedagang’ itu, kata Pariyar, memiliki semua dokumen palsu untuk memuluskan aksinya.

Pariyar pulang dengan uang 20.000 rupee ke Nepal, kurang dari satu persen dari jumlah yang disepakati. Ia dijanjikan segera mendapat sisanya.

Namun, Pariyar tidak pernah menerima uangnya lagi, juga tidak pernah berjumpa dengan pedagang itu. Kini Pariyar mengalami sakit parah. Iia memiliki masalah berkemih dan sakit punggung yang konstan.

Diketahui, Kathmandu tak jauh beda dengan ibu kota di banyak negara lainnya yang padat penduduk, budaya makan buruk, dan sistem asuransi kesehatan yang bobrok menjadi faktor signifikan peningkatan penyakit organ.

Dalam hal ini, ginjal menjadi organ yang paling tinggi permintaan. Dan pasar gelap mampu memenuhi permintaan itu. Perdagangan organ adalah perdagangan ilegal yang berkembang pesat di seluruh dunia. ** Baca juga: Pria AS Ini Gagal Palsukan Kematiannya Gara-gara Salah Ketik Satu Huruf

Menurut catatan Global Financial Integrity, sebanyak 7.000 ginjal diperoleh secara ilegal setiap tahun di Kathmandu. Perdagangan organ ilegal menghasilkan keuntungan antara US$514 juta hingga US$1 miliar per tahun.(ilj/bbs)




Rekor Aneh, Tendangi Kepala Sendiri Sebanyak 134 Kali

Kabar6-Seorang pria bernama Puskar asal Kathmandu, Nepal, berhasil memecahkan rekor aneh di dunia dengan menendang kepala sendiri sebanyak 134 kali. Hal yang menakjubkan, rekor itu diselesaikan hanya dalam waktu 60 detik.

Untuk memecahkan rekor tersebut, melansir guinnessworldrecords, Puskar berlatih selama delapan bulan. Hasilnya, ia berhasil mengalahkan pemegang rekor sebelumnya yang mencetak 127 kali tendangan di kepala. Promotor Guinness World Records di Kantipur City College, Nepal, merasa sangat kagum dan memuji bakat unik yang dimiliki oleh pemuda ini. ‘Begitu mengesankan saat melihat aksi Pulsar dalam tayangan video yang di slow motion, menjaga keseimbangan tubuhnya dengan satu kaki serta kepala yang ditekuk 90 derajat’, demikian dikatakannya. ** Baca juga: Selama 14 Tahun, Seorang Wanita Rusia Tidak Pernah Potong Rambut

Diharapkan, rekor menendang kepala yang dilakukan oleh Puskar dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Nepal untuk mempromosikan negara mereka.(ilj/bbs)




Braakk…Moncong Pesawat Nepal Jadi ‘Pesek’ Setelah Menabrak Burung

Kabar6-Sebuah maskapai milik Nepal mengalami kejadian nahas yaitu menabrak burung, sehingga moncong pesawat menjadi ‘pesek’. Ya, burung memang bisa menjadi musuh utama pesawat yang sedang terbang.

Untung saja pesawat Airbus A320-200 milik Nepal Airlines ini, dilansir Stuff, tidak mengalami kerusakan berarti saat menabrak seekor burung elang.

Disebutkan, bagian hidung pesawat yang ditabrak burung melesak ke dalam, namun tidak sampai pecah. Di bagian hidung pesawat terlihat ada bercak darah, diduga berasal dari burung yang ditabrak. ** Baca juga: Disangka Masih Anak-anak, Pasangan Dwarfisme Nyaris Gagal Menikah

Nepal Airlines yang mengangkut sebanyak 135 traveler terbang dari New Delhi menuju ke Kathmandu ini akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Kathmandu, Nepal. Di bandara Kathmandu pesawat tersebut berhenti selama 83 jam untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan akibat kerusakan pada moncongnya.(ilj/bbs)