1

Orangtua Wanita yang Dipaksa Pakai Sabu Oknum Polisi, Minta Perlindungan Kapolri dan Kapolda Banten

kabar6.com

Kabar6-Orangtua CY, wanita yang bersama oknum Polisi nyabu minta perlindungan dari Kapolri dan Kapolda Banten.

SY, orang tua CY mengaku dipaksa memakai sabu itu trauma dan takut dengan berbagai rentetan penganiayaan yang diterima oleh putrinya dari oknum anggota Polres Pandeglang, berinisial AG.

SY bercerita, pada 2019 putrinya dianiaya AG hingga koma. Kejadian berulang pada 2022, anaknya itu dipaksa datang ke sebuah kosan di Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten, lalu dipaksa menggunakan sabu, tidak boleh keluar kosan dan dilarang berkomunikasi dengan siapapun.

“Saya merasa trauma sekali, jadi mohon dengan sangat, Kapolri, Kapolda, minta perlindungan buat anak saya dan keluarga saya,” ujar SY (57), di Kota Serang, Banten, Senin (05/12/2022).

Selaku orangtua, SY membantah keterangan Polda Banten yang mengatakan kalau sabu dibawa oleh anaknya, CY. Melainkan SY dipaksa nyabu oleh AG sejak beberapa tahun lalu, dengan berbagai ancaman yang diterima putrinya.

“Minta perlindungan kapolri, karena yang dituduhkan, dipojokkan itu kan ke anak, soal keterangan dari kepolisiannya. Makanya saya minta perlindungan ke kapolri, Kapolda Banten, mohon saya minta perlindungan anak saya, keluarga saya,” jelasnya.

Peristiwa terbaru terjadi pada Minggu hingga Senin, 20-21 November 2022. Kala itu, CY dihubungi AG untuk datang ke sebuah kosan Kota Serang, Banten. CY izin ke orangtuanya untuk pergi ke Ibu Kota Banten.

Setelah keluar rumah yang ada di Kabupaten Serang, CY tidak bisa dihubungi keluarganya. Hingga Senin malam, 21 November 2022, wanita cantik itu berhasil menghubungi kakak nya dan minta di jemput di daerah Bhayangkara, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Pihak keluarga juga menghubungi Polda Banten dalam penjemputan itu, karena mereka takut terjadi hal yang tidak diinginkan, lantaran AG memegang senjata api.

CY yang dalam kondisi sakit kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan malam itu juga.

“Pas kesana (menjemput CY) ternyata bener AG ini lagi nyabu. Pas jemput ini, karena dia kan anggota, saya takut punya senjata, saya was-was, sedih juga. Abis itu dateng anggota propam dari Polda Banten,” terangnya.

SY diminta keterangan oleh Propam Polda Banten mengenai kasus yang menimpa anaknya beserta oknum anggota Polres Pandeglang. Termasuk memberikan bukti foto penganiayaan pada 2019 silam yang membuat CY koma di rumah sakit, akibat dianiaya oleh AG.

**Baca juga: Ketakutan Dikejar Polisi, Pembalap Liar di Serang Kabur ke Sawah

“Ya di periksa di propam, dimintai keterangan aja, bahkan saya bubuhkan juga waktu penganiayaan, dalam foto penganiayaan itu ada,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Bidpropam Polda Banten menangkap AG, oknum anggota Polres Pandeglang disebuah kosan. Pria yang sudah berkeluarga itu ditangkap bersama teman wanitanya berinisial CY. Melalui keterangan tertulisnya, polisi menyatakan sabu yang digunakan keduanya berasal dari CY. (Dhi)




Kapolri Ajak Santri di Banten Perang Lawan Hoax Jelang Pemilu 2024

Kabar6.com

Kabar6-Jelang Pemilu 2024, Kapolri mengajak santri, ulama dan kyai melawan hoax yang bisa memecah belah persatuan serta gejolak di masyarakat.

Hal itu disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dihadapan ratusan santri, ulama dan kyai se’Banten, di Ponpes Al Fathaniyah, Kota Serang, pada Rabu malam, 02 November 2022.

Mantan Kapolda Banten itu juga meminta tokoh agama dan masyarakat, untuk terus menebar kedamaian, untuk mereduksi gejolak politik di lingkungan sekitarnya.

“Hoax, harus kita hilangkan. Persatuan dan kesatuan harus kita jaga. Saya titip kepada seluruh ulama, apabila nanti ada warga atau umat nya yang menanyakan, kita harus ingatkan jangan sampai terjadi konflik, jangan terjadi masalah yang nanti membuat bangsa pecah karena hal tersebut,” ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (02/11/2022).

Ulama dan umaro harus saling bergandengan tangan menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa. Listyo juga meminta doa dari para ulama dan kyai di Banten, agar bisa mentransformasikan polri ke arah lebih baik lagi.

Kedepan, ada banyak agenda besar nasional dan dunia yang harus dijaga polri, seperti KTT G20, pilkada, pileg hingga pilpres 2023. Listyo meminta dukungan dan doa dari ulama Banten.

“Yang namanya umaro, tidak akan pernah bisa dipisahkan dari ulama. Bagaimana kedepan, umaro dan ulama akan terus meningkatkan sinergi untuk menjaga negeri. Karena tidak mungkin kita polisi bekerja sendiri tanpa doa dari ulama,” jelasnya.

**Baca juga: Kapolri Kunjungi Kota Serang Sore ini, Polresta Serkot Siapkan Jalur

Dia tak ingin, akibat dari berbeda pilihan politik dan termakan isu bohong, membuat hubungan kekerabatan, pertemanan dan bertetangga jadi rusak. Karenanya, peran ulama dan kyai sangat penting untuk meredam gejolak di masyarakat.

“Hubungan kekeluargaan, hubungan kekerabatan, kita bersahabat, jadi musuhan. Saya minta itu tidak terjadi lagi,” terangnya.(Dhi)




Harapan dan Doa Kapolri di Hadapan Ulama Banten untuk Indonesia

Kabar6-Ada harapan dari doa bersama yang diikuti Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Ponpes Al-Fathaniyah, Kota Serang, Banten.

Orang nomor satu di korps Bhayangkara itu meminta doa serta dukungan dari para santri, ulama dan kyai, agar gelaran KTT G20 di Bali, pada pertengahan November 2022 bisa berjalan sukses dan lancar, serta mampu merubah kondisi dunia jadi lebih baik.

“Pertengahan November nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, puncak pimpinan dunia. KTT G20 bisa dijalankan dengan baik, semoga bisa dihasilkan keputusan konstelasi dunia antara Rusia dan Ukraina,” ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Ponpes Al-Fathaniyah, Kota Serang, Banten, Rabu (02/11/2022).

**Baerita Terkait: Kapolri Kunjungi Kota Serang Sore ini, Polresta Serkot Siapkan Jalur

Jika Indonesia bisa meredam gejolak kedua negara itu, diharapkan krisis pangan dan energi dunia bisa kembali pulih. Sehingga tidak ada lagi penduduk suatu negara yang kelaparan ataupun kekurangan energi untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

“Kalau ini bisa kita jalankan, maka Indonesia bisa menjadi negara yang merubah atmosfer dunia dari yang kritis menjadi lebih baik, kita doakan Pak Presiden kita,” jelasnya.

Kapolri berpesan, Indonesia bisa menjadi negara kuat, mandiri di bidang pangan dan energi jika semua lapisan masyarakat kompak.

“Kita tetap harus waspada, harus hati-hati, karena situasi perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Karena terus berlanjut, krisis pangan, krisis energi akan terjadi, kita harus siap. Pemerintah sedang menjalankan program agar kita memiliki ketahanan pangan dan energi. Sehingga kita harus kompak, harus kerjasama,” ujarnya.

Mantan Kapolda Banten itu berujar, pemerintah tengah merancang berbagai program dan kebijakan agar Indonesia kuat menghadapi badai ekonomi yang diprediksi akan terjadi tahun 2023 mendatang. Terutamanya, ketahanan pangan dan energi, agar Indonesia bisa lebih mandiri lagi.

Kemandirian pangan dan energi harus dilakukan, agar Indonesia tidak selalu bergantung pada negara lain. Menurut Jenderal Listyo, saat ini Indonesia sudah tidak pernah lagi mengimpor beras dan sudah menjadi negara swasembada beras.(Dhi)




Kapolri Kunjungi Kota Serang Sore ini, Polresta Serkot Siapkan Jalur

Kabar6.com

Kabar6-Kapolri, Jendera Listyo Sigit Prabowo direncanakan datang ke Kota Serang, Banten, tepatnya ke Ponpes Al-Fayhaniyah, pada Rabu sore, 02 November 2022.

Satlantas Polresta Serkot menyiapkan berbagai jalur yang akan dilalui pimpinan polisi seluruh Indonesia itu. Seperti melalui jalur udara, helikopter akan turun di sejumlah titik yang sudah disiapkan, yakni di Mapolda Banten, lapangan sepakbola Boru dan Stadion Maulana Yusuf.

“Jalur darat yang sudah disiapkan yakni ada dua jalur. Yakni, melalui udara kemudian dilanjutkan menggunakan jalur darat. Selanjutnya jalur darat dengan kendaraan keluar di Gerbang Tol (GT) Serang Timur,” ujar Kasatlantas Polresta Serko, Kompol Try Wilarno, Rabu (02/11/2022).

**Baca juga: 1 Pekerja Tambang Batu Tewas Tertimbun Material Longsoran di Kabupaten Serang

Personil Satlantas Polresta Serkot juga ditempatkan disejumlah titik lokasi rawan macet dan persimpangan yang akan dilalui pimpinan tertinggi korps Bhayangkara itu.

“Personil Satlantas Polresta Serkot disiagakan disejumlah titik lokasi keramaian dan rawan macet,” jelasnya.(Dhi)




Kerap Narasikan Punishment, Komunikolog Sebut Kapolri Butuh Penasehat Komunikasi

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Republik Indonesia kian mendapat cobaan bertubi-tubi yang menurunkan kepercayaan publik kepada lembaganya. Sebut saja mulai “Kasus Sambo” yang membuat begitu banyak perwira terkena Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), ditambah tragedi kanjuruhan, dan terakhir kasus Irjen Teddy Minahasa yang diduga terlibat penyebaran narkoba.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun berusaha mengembalikan citra publik dengan berbagai narasi tegas yang dikeluarkannya. Namun, Komunikolog Nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa narasi yang dikeluarkan Kapolri tersebut memiliki efek bias.

Menurutnya, disatu sisi Kapolri ingin menunjukan ketegasannya, namun disisi lain narasi tersebut justru memperburuk citra Polri dimata publik.

“Saya melihat ketulusan Pak Kapolri ini dalam mengembalikan citra Polri. Namun efek bias nya lebih tinggi, maka saya sarankan Pak Kapolri mendapat dukungan resmi dari para Komunikolog,” ujar Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/2022).

Ketua Forum Politik Indonesia ini mengatakan bahwa saat ini seluruh jajaran kepolisian butuh support mental dalam menghadapi cobaan ini, dan support langsung dari Kapolri didepan publik tentu akan memiliki daya dorong yang sangat kuat.

Pakar Komunikasi ini menyarankan agar Kapolri berhenti menarasikan punishment kepada jajaran, tapi justru harus mengapresiasi kinerja polisi baik yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang melakukan penyalahgunaan wewenang.

**Baca juga:Arief Sebut Produk UMKM Kota Tangerang Sudah Naik Kelas

“Jumlah polisi baik itu jauh lebih banyak, jadi saya harap Pak Kapolri merubah narasinua si ruang publik. Kalau masalah punishment, tidak perlu narasi, publik nutuh ditunjukan ketegasan dengan action. Action is more powerfull than naration,” ungkap Kang Tamil panggilan akrabnya.

Kang Tamil juga mengapresiasi langkah tujuh mantan Kapolri yang memberikan dukungan kepada Jenderal Listyo. Menurutnya, hal tersebut adalah energi positif bagi citra Polri di publik.

“Saya apresiasi langkah 7 Jenderal mantan Kapolri tersebut, langkah positig begini yang dibutuhkan Polri saat ini. Saya sarankan agar Pak Kapolri mendapat dukungan dari para ahli komunikasi, tentu kami sangat mendukung,” tandasnya. (Oke)




Irjen Pol Teddy Minahasa Sudah Masuk Sel Divpropam Mabes

Kabar6-Kapolri membenarkan Irjen Teddy Minahasa ditangkap Divpropam Mabes Polri atas dugaan penjualan narkoba jenis sabu. Jendral Listyo Sigit Prabowo belum menjelaskan panjang lebar mengenai kasus tersebut.

“Dugaan yang bersangkutan menjual (sabu) sudah kita dapatkan,” kata Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam keterangan persnya yang disiarkan secara langsung, Jumat (14/10/2022).

Mantan Kapolda Banten itu tengah menghuni tahanan milik Divpropam Mabes Polri, hingga berkas pidananya diselesaikan dan siap dilimpahkan ke ruang tahanan.

Nantinya, kasus penjualan sabu dan tindakan kriminalnya akan dilanjutkan oleh Polda Metro Jaya.

“Patsus dari propam ada ruangan khusus yang disediakan, sambil menunggu pidananya. Nanti setelah pidananya selesai, akan ada di tahanan Polda Metro,” terangnya.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan melakukan bersih-bersih institusi polri dari personilnya yang membandel dan melawan hukum. Mantan Kapolda Banten itu ingin terus memperbaiki marwah, harkat dan martabat polri sebagai lembaga penegak hukum yang bisa dipercaya masyarakat.

**Baca juga: Ini Kata Kapolri Terkait Penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa

Listyo Sigit dalam menegakkan hukum dan peraturan berjanji tidak akan memandang pangkat dan jabatan personil polri. Baginya pelanggar sama saja untuk dilakukan penegakkan hukum. Terlebih dia kerap mengingatkan personilnya untuk berjalan sesuai peraturan yang berlaku.

“Sudah saya sampaikan, siapapun yang terlibat, pangkatnya apa, jabatannya apa, pasti kita tindak tegas. Karena itu komitmen kami untuk bersih-bersih di institusi polri dan itu sudah sering di ulang setiap arahan saya,” jelasnya.(Dhi)




Rapat Serius Dibuat Bercanda, Fahri Soroti Perilaku Anggota Komisi III DPR saat Rapat Kerja dengan Kapolri

Kabar6.com

Kabar6- Baru- baru ini ruangan Komisi III DPR RI dihebohkan dengan suara perempuan misterius yang memanggil ‘sayang’ saat berlangsungnya Rapat Kerja (Raker) Komisi Hukum DPR RI dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo serta jajarannya, pada Rabu (24/8/2022) lalu.

Momen tak terduga itu pun menjadi sorotan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (27/8/2022).

Fahri menekankan agar Anggota DPR RI harus membiasakan panggilan yang sudah tertera di dalam Tata Tertib (Tatib).

“Istilah ‘yang terhormat’, penting agar mereka tahu diri. Itulah makna panggilan itu. Rapat Parlemen itu rapat serius, jangan main-main dan banyak bercanda,” tegasnya.

Dijelaskan Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu, dalam tradisi pemerintahan demokrasi yang benar, mereka yang hadir dalam sidang Dewan akan merasa bahwa seluruh kerja dan pertanggungjawaban mereka akan dibongkar sampai tulang dan isinya.

“Para peserta Sidang Dewan harus mempersiapkan diri dengan baik apapun yang akan dibahas,” ujarnya.

Sebaliknya, para anggota Dewan yang akan hadir di ruang sidang sudah dipenuhi oleh hasil riset, yakni dari pusat riset parlemen yang dipersiapkan untuk membongkar habis kinerja dari sebuah lembaga negara yang sedang berada di depan mereka.

“Sehingga terjawab semua masalah! Demikian seharusnya!” ujar Fahri yang juga mantan Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Selain itu, hal terkait rapat pengawasan Dewan juga tidak luput dari saran Fahri Hamzah berkenaan dengan kinerja Anggota DPR.

Dia berharap rapat pengawasan Dewan itu bisa membuat mereka memperbaiki kinerja sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban tugasnya.

“Dewan tidak saja harus serius, tapi harus nampak serius. Di antara keseriusan tersebut yakni pada tata tertib yang sudah mengatur penggunaan kata-kata dalam sidang standar dan formal. Jadi, anggota Parlemen tidak boleh terjebak informalitas seperti panggilan adinda, kakanda, apalagi ‘sayang’. Semua ini sangat terlarang,” pungkas politisi asal NTB ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah juga sempat menyidir Komisi III DPR sekarang sebagai ‘Komisi Tega’ sehingga tidak bisa diandalkan dalam ikut menyelesaikan beberapa kejadian-kejadian belakangan ini.

Saat diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Negara Hukum dan Masa Depan Indonesia’, secara daring Rabu (17/8/2022) lalu, Fahri .berkelakar saat menyapa Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman.

Awalnya, Fahri mengatakan pihaknya sengaja mengundang Benny lantaran memiliki kapasitas di bidangnya, yakni hukum tata negara.

“Kita memilih Mas Benny atau Pak Benny ini kawan lama saya di Komisi III karena saya tahu dalam godaan Komisi III menjadi komisi tega sekarang ini hahaha,” kata Fahri.

**Baca juga: Sempat Vakum, Forum CSR Nasional Tunjuk Caretaker di Banten

Sementara itu, dalam kasus panggilan ‘sayang’ saat Rapat Kerja dengan Kapolri, DPP Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) pada Jumat (26/8/2022) melaporkan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar al-Habsyi ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Ketua MKD itu dilaporkan oleh Pekat IB, karena suara ‘sayang’ menyerupai suara perempuan dari ponsel saat rapat bareng Kapolri, Rabu (24/8/2022) tersebut, berasal dari ponsel Aboe Bakar al-Habsyi, sehingga membuat rapat terganggu.(Tim K6)




Pesan Mahasiswa untuk Kapolri dan Irjen Ferdy Sambo

Kabar6-Perwakilan mahasiswa dari Aliansi BEM Banten Bersatu memandang, penanganan kasus Brigadir J hingga dugaan backing judi online oleh Polri sampai saat ini sudah berjalan baik. Mereka berjanji akan mengawal kasus tersebut dan siap mengkritik jika terdapat kejanggalan.

“Saya mengapresiasi Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo yang sudah bersikap tegas dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus ini. Saya juga mengapresiasi kinerja tim khusus yang dibentuk kapolri,” kata penanggung jawab aliansi BEM Banten Bersatu, Attabieq Fahmi, Senin (22/08/2022).

**Baca juga: Tokoh Masyarakat Banten Dukung Profesionalisme Polri Tangani Kasus Hukum Ferdy Sambo

Menurut Attabieq, semua masyarakat Indonesia kedudukannya sama di depan hukum, apapun pangkat dan jabatannya. Tragedi berdarah Brigadir J menyeret petinggi di institusi Polri harus di usut hingga tuntas, sehingga kepercayaan masyarakat kepada institusi Bhayangkara bisa terus terjaga, terutama dalam hal penegakan hukumnya.

“Berharap kasus ini dapat diusut tuntas sehingga melahirkan keadilan bagi korban. Polri dalam melakukan upaya hukum untuk mengusut kasus ini, sudah bersikap tegas dalam menegakan prinsip hukum yang berlaku di Indonesia,” jelasnya.(Dhi)




Tak Terima Tanahnya Dijual Mafia Tanah, Seorang Nenek Bakal Lapor ke Kapolri

Kabar6.com

Kabar6- Seorang Nenek Khodijah (65) mengaku tak terima setelah mengetahui tanahnya diduga dijual oleh mafia tanah. Sebab tanah miliknya kini sudah berpindah tangan, namun uang hasil penjualannya hingga kini belum ia terima.

Warga Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu menjelaskan asal muasal tanahnya diduga dijual oleh mafia tanah.

Menurutnya, sekitar 20 Februari 2013, suaminya Tamin Sukariana menjual sebidang tanah dengan harga Rp 12 Milyar yang berlokasi di Kampung Sawah Penggilingan Jakarta Timur dengan perantara Edy Pardede.

Namun sejak transaksi dan penandatangan Akte Jual Beli dan dicatat di Akte Notaris H Zarius Yan dengan pembeli yang tertera di AJB atas nama Tonny AE Siahaan sebagai pembeli. Khadijah dan suami tidak pernah menerima sama sekali uang penjualan tanah tersebut.

“Saya sedih dan sangat marah, karena dari tahun 2013 sampai 2021 saya dan suami menjual tanah di Jakarta Timur hingga saat ini tidak menerima uang penjualan sama sekali oleh pembeli,” keluh Khodijah melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/5/2022).

Meskipun sudah berulang kali mereka menagih ke pihak pembeli, namun jawabannya pun tidak berubah bahwa pembeli telah menitipkan pembayaran pembelian tanah tersebut melalui Edy Pardede.

”Saya pernah menagih ke Tonny, namun Tonny menyatakan telah membayar keseluruhan tanah tersebut kepada saudara Edy Pardede akhirnya saya menyuruh anak anak minta ke Tonny,” akunya.

Namun setelah dikonfirmasi ke Edy Pardede, ia beralasan jika uang pembelian tanah tersebut belum bayar oleh pembeli alias Tonny.

Khadijah sebenarnya mengaku curiga dengan Edy Pardede, mengingat beberapa kasus lain seperti tanah milik suaminya di wilayah Jatinegara Indah yang juga diduga di jual Edy Pardede dengan cara merekayasa jual beli dibawah tangan.

“Seolah olah suami saya sudah jual ke dia sebelum suami saya meninggal dunia,”terangnya.

Selain itu, Khodijah juga merasa terkejut setelah mendapat laporan panggilan kepolisian dari Polres Jakarta Timur terkait pemalsuan tanah miliknya atas laporan Edy Pardede .

”Edy Pardede ini dahulu teman suami saya, sejak suami saya meninggal Edy Pardede banyak mengakui kepemilikan tanah milik suaminya, katanya suami saya pernah jual dibawah tangan”, tambahnya.

**Baca juga: Warga Baduy Titip Tiga Gunung Besar di Banten ke Pemkab Pandeglang

Lantaran sudah merasa lelah dengan kebohongan Edy Pardede, rencananya Khodijah akan melaporkan kasus tersebut ke Satgas mafia tanah bahkan akan menemui Kapolri.

“Edy Pardede bukan hanya memalsukan tandatangan suami saya bahkan berani membuat PPJB dan AJB yang dia tanda tangani sendiri tanpa ada kuasa suami saya, meskipun suami saya masih hidup, saya punya bukti kepalsuan dia,”tutupnya.(aep)




Kapolri Temukan Kemacetan Menuju Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar-Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemukan adanya kemacetan di ruas tol Tangerang-Merak (Tamer) sepanjang 6 kilometer saat memantau arus mudik Idul Fitri 2022 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Mantan Kapolda Banten itu menerangkan ada lonjakan pemudik pada H-4 dan H-3 Idul Fitri 2022, jika dibandingkan hari yang sama di tahun 2019 lalu.

Pada tahun 2019 silam, pada H-4 dan H-3 Idul Fitri, ada 28 ribu pemudik hang menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Sedangkan di tahun 2022, pada hari yang sama, berjumlah 37 ribu.

“Ekornya tadi kita liat sudah sampai KM 94, namun sudah mulai bergeser. Artinya ada kepadatan di dalam tol kurang lebih sekitar 4 sampai 6 kilometer. Kita tahu kapasitas normal untuk di Pelabuhan Merak ini menampung kurang lebih 19 ribu (kendaraan). Sehingga mau tidak mau harus dilakukan rekayasa tambahan,” kata Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (30/04/2022).

**Baca juga: Kendaraan Padat di Pelabuhan Merak, Pemudik Bersabar

Kapolri berpesan ke seluruh jajarannya di Polda Banten dan Polda Lampung untuk mempersiapkan arus balik Idul Fitri 2022. Saat arus balik, kepadatan akan terjadi di wilayah Lampung. Kemudian di Banten ajak diramaikan dengan wisatawan.

“Menghadapi arus balik nanti, tentu kita juga harus menyiapkan langkah-langkah ekstra, termasuk juga langkah rekayasa yang tentu harus dilakukan di wilayah Bakauheuni. Karena ini akan jadi counter balik, disana yang padat dan tentu memerlukan langkah-langkah khusus,” ujarnya. (Dhi)