1

Pusat Pemulihan Aset Hibahkan Kapal untuk Penelitian Kemaritiman

Kabar6-Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung telah melaksanakan serah terima Barang Milik Negara berupa 1 unit Kapal CM 91499 TS yang dihibahkan kepada Universitas Hasanuddin pada Senin 11 Desember 2023 di Batam, Kepulauan Riau.

Pelaksanaan hibah kapal ini bertujuan untuk kepentingan Kementerian/Lembaga lainnya, khususnya terkait penggunaan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Kelautan, Perikanan dan Kemaritiman di Universitas Hasanuddin.

Adapun perolehan Barang Milik Negara 1 (satu) unit Kapal CM 91499 TS dan isinya berasal dari Barang Rampasan Negara Kejaksaan Negeri Batam atas nama Terpidana Phan Van Da dengan nilai perolehan sebesar Rp561.426.000 (lima ratus enam puluh satu juta empat ratus dua puluh enam ribu rupiah).

Kepala Pusat Pemulihan Aset Syaifudin Tagamal dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk berkontribusi secara positif dalam rangka mempercepat penyelesaian barang rampasan negara.

“Melalui pelaksanaan hibah ini, kita dapat memastikan bahwa pengelolaan aset negara yang berasal dari tindak pidana telah berjalan dengan baik dan benar. Selain untuk melengkapi dan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan pelayanan kepada masyarakat, hal ini juga dapat bernilai positif dalam upaya asset recovery dan penuntasan penanganan perkara,” kata Kepala Pusat Pemulihan Aset Syaifudin Tagamal, Jumat (15/12/2023).

Selanjutnya, Kepala Pusat Pemulihan Aset menuturkan kesungguhan dan komitmen Kejaksaan dalam penanganan perkara tindak pidana secara konkrit tercermin dari upaya percepatan proses penyelesaian terhadap barang rampasan negara. Penyelesaian tersebut dapat dilakukan dengan cara lelang, pemanfaatan, menetapkan status penggunaan ataupun dengan cara hibah.

**Baca Juga: Bantahan Penangguhan Penahanan Penjaga Kambing di Serang karena Kasusnya Viral

Mengakhiri sambutannya, Kepala Pusat Pemulihan Aset berharap agar Barang Rampasan Negara yang telah ditetapkan status hibahnya dapat dipergunakan sebagaimana peruntukannya guna menunjang kegiatan akademis di Universitas Hasanuddin.

“Saya berharap dengan apa yang kita lakukan bersama ini akan semakin mengoptimalkan pengelolaan dan penyelesaian barang rampasan negara yang berasal dari tindak pidana. Terkhusus lagi untuk lebih meningkatkan sinergitas bersama dalam melakukan pemulihan aset tindak pidana,” pungkas Kepala Pusat Pemulihan Aset.

Acara serah terima pelaksanaan hibah kapal ini dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Rudi Margono, Rektor Universitas Hasanuddin, Para Asisten, Koordinator, Kepala Bagian Tata Usaha pada Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Kepala Kejaksaan Negeri Batam, pejabat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), serta Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam. (Red)




7 Penumpang KMP Mutiara Berkah 1 Jadi Korban Kebakaran

Kabar6-Sementara tercatat ada tujuh korban kebakaran KMP Mutiara Berkah 1 yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten.

Mereka ada yang mendapatkan perawatan di lokasi kebakaran, puskesmas hingga di rujuk ke rumah sakit. Data tersebut dihimpun hingga Rabu sore, 06 September 2023, pukul 16.00 wib.

“Empat pasien sesak nafas dan sisanya luka bakar. Perlu dirujuk ke rumah sakit,” ujar Isnayati, Kepala Puskesmas Pulomerak, Rabu (06/09/2023).

Dari tujuh korban luka bakar dan sesak nafas itu, ada yang akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), untuk penanganan medis lebih lanjut. Pasien yang dirujuk tersebut dua berasal dari Sumatera dan satu dari Banten.

“Sampai saat pukul 16.00 wib, ada lima pasien yang dirujuk ke RSKM. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, dan Tangerang,” ujar Ratih Purnamasari, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cilegon, Rabu (06/09/2023).

**Baca Juga: Tangki Penyimpanan LPG Disiram Saat KMP Mutiara Berkah 1 Terbakar

Penanganan korban kebakaran kapal Ferry KMP Mutiara Berkah 1 dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Puskesmas Pulomerak dan rumah sakit.

Begitupun pemeriksaan dan penanganan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran kapal, di Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, dilakukan bersama-sama.

“Kami sempat turun memeriksa kondisi masyarakat Lebak Gede, sebab ada laporan ada beberapa warga menderita sesak napas akibat kepulan asap kebakaran kapal. Sudah kita periksa dan kita tangani,” jelasnya.

KMP Mutiara Berkah 1 sedianya bersiap berlayar dari Pelabuhan Indah Kiat di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Panjang, di Lampung. Belum sempat lepas sandar, kapal itu terbakar hebat. Bahkan hingga kini, masih dilakukan pemadaman.(Dhi)




Layanan Kapal Ferry di Merak – Bakauheni, Penumpang: Mending Kelas Reguler

Kabar6-Memasuki H+7 Idul Fitri arus balik penumpang kapal ferry dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak dan sebaliknya pagi terlihat sepi. Antrean masuk justru terlihat mulai pada siang hari.

“Itu nanti siang sampai sore bisa sampai dua barisan,” kata Dwiyatno, teknisi ASDP kepada kabar6.com, Minggu (30/4/2023).

Ia menunjuk barisan antrean kendaraan roda empat di dermaga kelas ekspres. Penumpukan antrean kendaraan justru bukan di angkutan laut kelas reguler.

“Antrean bisa sampai empat jam,” terang Dwiyanto. Menurutnya, angkutan kelas reguler justru lebih ramai lancar.

Hal di atas dibenarkan oleh Arnold Purnomo Sadhi, salah satu penumpang kapal ferry. “Mendingan naik yang reguler,” ujarnya.

**Baca Juga: PPDB di Kota Tangerang Dimulai 12 Juni

Ia menyindir tak heran bisa angkutan kelas ekspres kemarin sempat menuai kisruh. Kejadian bermula dari adanya delapan unit mobil merah yang mendapat perlakuan istimewa dari oknum petugas di Pelabuhan Merak.

“Wajar aja kalo itu orang marah. Udah antre empat jam terus diserobot,” ungkap Arnold.

Ia menduga ada oknum dari ASDP dan atau kementerian perhubungan yang bermain. Diharapkan masalah tersebut pada musim libur lebaran mendatang tidak terulang.(yud)




Sistem Pembelian Tiket Pelabuhan Merak Eror

Kabar6.com

Kabar6-Sistem pembelian dan pemeriksaan tiket di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, sempat mengalami gangguan. Akibatnya, kemacetan panjang diluar pelabuhan tidak terhindarkan.

Polisi juga melakukan diskresi untuk mencegah terjadinya penumpukkan kendaraan yang lebih panjang dan banyak, di Jalan Cikuasa Atas.

“Kalau ada eror dan sistem nya itu bermasalah itu akan kami ambil diskresi supaya tetep naik karena antrian makin panjang. Tadi sudah beberapa memang, ada sedikit kendala dengan sistem, kemudian sudah ada koordinasi ASDP dengan Polres Cilegon, kami naikkan jadi untuk memperlancar demi kemanusiaan,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, Kamis (28/04/2022).

**Baca juga: Bebas Salmonella, Kinder Joy Boleh Kembali Beredar di Pasaran.

Karena rusaknya sistem tiketing di Pelabuhan Merak, seluruh kemudian tetap bisa masuk ke dalam pelabuhan. Terkait pemeriksaan tiket, polisi menyerahkan mekanismenya ke petugas ASDP. Polres Cilegon tidak menginginkan adanya antrian panjang diluar pelabuhan.

“(Pemeriksaan tiket) nanti mereka (ASDP) yang ngatur, yang penting harus naik dulu mengisi kapal, supaya ritme kapal tidak terganggu. Kalau ritme kapal terganggu, semuanya bisa terganggu nanti,” jelasnya.(Dhi)




Tiga Hari Cuaca Buruk Terjang Pelabuhan Merak, Kapal Sulit Sandar

Kabar6.com

Kabar6-Sejak Selasa-Kamis, 08-10 Februari 2022, cuaca buruk menerjang Pelabuhan Merak di Kota Cilegon, Banten. Akibatnya, kapal sulit sandar dan menyebabkan antrian hingga keluar pelabuhan. Bahkan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir, lantaran areal dermaga sudah dipenuhi kendaraan.

“Kapal juga sandar dan bongkar muat tidak normal akibat dari cuaca. Ini sudah berjalan beberapa hari, mulai dari hari Selasa malam sampai dengan saat ini, cuaca masih buruk,” kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, Jumat (11/02/2022).

Karena kapal sulit sandar, maka dialihkan ke dermaga lainnya yang memiliki ombak tidak separah dermaga lainnya. Biasanya, kapal mengalami sulit sandar di Dermaga Eksekutif dan Dermaga VII, karena tidak ada tembok pemecah ombak atau break water.

**Baca juga:Cuaca Buruk di Pelabuhan Merak, Jalan Cikuasa Atas jadi Kantung Parkir

**Cek Youtube:Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Saat cuaca ekstrem, ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter, dengan kecepatan angin mencapai 30 knot. Sehingga kapal terombang ambing saat akan sandar.

“Kegagalan dari kapal sandar akibat cuaca, namun kita lihat ada beberapa dermaga yang bisa untuk sandar, salah satu di Dermaga 6 (eksekutif) jika terjadi gagal sandar dan koordinasi dengan BPTD maka dialihkan bongkar di dermaga lain,” terangnya.(Dhi)




Cuaca Buruk di Pelabuhan Merak, Kapal Sulit Sandar

Kabar6.com

Kabar6-Sejak Rabu hingga Kamis malam, 09-10 Februari 2022, kapal di Pelabuhan Merak sulit sandar karena diterjang cuaca buruk dan gelombang tinggi. Berdasarkan data dari BMKG, ketinggian gelombang nya mencapai 2,5 meter.

“Berkisar 1,25 meter hingga 2,5 meter. Sesuai peringatan dini,” kata Tarjono, Kasi Data dan Informasi (Datin) BMKG Serang, melalui pesan elektroniknya, Kamis (10/02/2022).

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 09-10 Februari 2022. Untuk perairan Selatan Banten dan Selat Sunda bagian Selatan memiliki resiko tinggi terhadap keselamatan perahu nelayan, kapal Ferry dan kapal tongkang. Kemudian di Selat Sunda bagian Utara, resiko tinggi terhadap keselamatan perahu nelayan dan kapal tongkang.

Untuk perairan Selatan Banten dan Selat Sunda bagian Selatan, ketinggian gelombang antara 2,50 meter hingga 4 meter. Kemudian di Selat Sunda bagian Utara, termasuk Pelabuhan Merek, ketinggiannya mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter.

“Sedangkan area perairan dengan tinggi gelombang 4 meter sampai 7 meter atau very rough sea terdapat di wilayah perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Barat,” terangnya.

**Baca juga: Kapal Tongkang Kandas Bikin Fasilitas Pelabuhan Merak Rusak

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, berupa hujan lebat hingga sangat lebat, yang disertai kilat, petir, anging kencang, hingga gelombang tinggi.

“Dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain,” ujarnya.(Dhi)




Mobil Elf Jatuh dari Kapal di Pelabuhan Merak

Kabar6.com




Mobil Terjun dari Kapal dan Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Mobil ELF terjatuh dari kapal KM Kumala di perairan Selat Sunda, dekat Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Peristiwa itu terjadi Senin siang, 03 Januari 2022 sekitar pukul 12.10 wib.

“Kecelakaan pelayaran di KM Kumala, di break water Pelabuhan Merak,” kata Kepala Unit Siaga SAR Merak, Ferry Krisna, melalui pesan elektroniknya, Senin (03/01/2022).

Sopir mobil ELF, Tarjo, saat di atas kapal menurunkan penumpangnya, kemudian dia duduk di bangku sopir.

Penumpang lainnya di atas kapal yang melihat mobil itu berjalan, kemudian berteriak. Mobil menabrak pagar kapal dan tercebur ke laut.

“Sopir bisa keluar mobil, diselamatkan oleh Basarnas Banten dan kru moring boat yang sedang melintas,” terangnya.

**Baca juga: Tersangka Buron Korupsi PT BKI Cilegon Dijerat Pasal Berlapis

Korban kemudian di evakuasi ke Dermaga 1 Pelabuhan Merak dan dibawa ke Klinik Medika Utama Merak untuk pemeriksaan medis.

“Pada saat kejadian menurut keterangan Korban, Korban dalam keadaan lelah dan kaki sakit-sakit,” jelasnya.(dhi)




Ilmuwan Temukan Bakteri Mengerikan dalam Bangkai Kapal Titanic

Kabar6-Para ilmuwan yang ‘berkunjung’ ke bangkai kapal Titanic menemukan bakteri mengerikan. Diketahui, kapal Titanic tenggelam di Samudra Atlantik pada kedalaman 3.810 meter atau sekira 12.500 kaki di lepas pantai Newfoundland, Kanada, pada 1912 silam.

Saat ini, bangkai kapal Titanic mengalami pelapukan dan telah membusuk. Dua bagian kapal yang terbelah ini berada di tempat berbeda dengan jarak ratusan meter.

Penyelaman untuk meneliti kapal Titanic ini dilakukan dengan menggunakan faktor pembatas (limiting factor) depth submergence vehicle atau DSV. Alat ini mampu menangkap video kapal Titanic dengan resolusi tinggi 4K dan 3D.

Para ilmuwan, melansir BBC, memprediksi bahwa kondisi kapal Titanic ini akibat menjadi konsumsi mikroba dan hewan laut yang beragam. Selain itu, karena korosi garam dan bakteri mengerikan yang membuat kapal Titanic mengalami kerusakan parah. Bakteri mengerikan tersebut adalah bakteri pemakan logam yang menggerogoti besi bangkai kapal Titanic, dan menciptakan struktur rusticle dan logam yang jauh lebih lemah.

Rusticle yang tercipta ini lalu membuat bentuk kapal menjadi lebih halus dan berubah menjadi bubuk hingga larut dalam laut. Dijelaskan ilmuwan, bakteri ini adalah Halomonas Titanicae yang pertama kali ditemukan pada 1991 di karat dan es. Sayangnya, untuk mengidentifikasi bakteri ini adalah hal sulit. Perlu waktu hingga 2010 baru disadari keberadaannya.

Alhasil, beberapa bagian kapal sudah menghilang, termasuk sejumlah ‘kemewahan’ yang dulu jadi salah satu ciri kapal Titanic. Bagian sisi kanan tempat tinggal petugas dan kapten berada, bak mandi kapten, hingga kabin-kabin telah rusak parah. ** Baca juga: Benarkah Orang Mesir Berasal dari Mars?

Karena masa kapal Titanic tidak akan bertahan lama dan akan rusak karena bakteri mengerikan tersebut, para ilmuwan lalu merekam wujud kapal ini dengan teknik fotogrametri yang memungkinkan adanya rekreasi 3D dan virtual augmented reality di masa depan.(ilj/bbs)




Tabrakan Kapal di Ujung Kulon, Nelayan Asal Lebak Hilang

Kabar6.com

Kabar6- Kecelakaan laut terjadi di Perairan Karang Ranjang   Taman Nasional Ujung Kulon. Kecelakaan ini melibatkan antara kapal pembawa batu bara Kapal Tb. Bamara 8 dengan perahu kincang nelayan KM. Ju’uh. Satu nelayan di dikabarkan hilang.

Kasat Polair Polres Pandeglang, AKP Dwi Hari Bagio Sunarko membenarkan peristiwa  itu, pihak mengaku tengah mendalami penyebab terjadinya tabrakan antara dua kapal tersebut. Sementara, satu nelayan yang dinyatakan hilang masih dilakukan pencarian.

“Kita masih melakukan pemeriksaan terkait kejadian ini. Satu nelayan belum ditentukan masih dalam pencarian,” kata Dwi, Sabtu (21/3/2020).

Ada tiga orang dalam kapal nelayan tersebut mereka adalah Hada (40) sebagai nahkoda selamat dan Samsudin (35) selamat, sedangkan Ngali (40) belum di temukan. Saat itu kapal nelayan tengah labuh jangkar di perairan tersebut.

Saat kejadian, Hada (40) sebagai nahkoda dan Samsudin masih tersadar. Namun, nelayan lainnya yang bernama Ngali (40) sedang tidur.

Setelah Perahu mereka tenggelam beruntung bagi Hada, dia akhirnya bisa diselamatkan oleh Anak Buah Kapal (ABK) Tb. Bamara, Samsudin, harus berenang sekitar satu jam ke pulau terdekat dan berhasil menyelamatkan diri.

“Samsudin korban selamat setelah berenang selama satu jam,”tandasnya.**Baca juga: Rumah Sakit Kurang Alat, Pemkab Pandeglang Gunakan Dana Tak Terduga Tangani Corona.

Hingga kini Basarnas Banten masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang merupakan warga warga Kampung Panghegar, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak yang dinyatakan hilang di sekitar TKP. Dalam proses pencarian Basarnas juga melibatkan para nelayan setempat dengan harapan korban segera di temukan.

“Kita masih melakukan pencarian di sekitar tempat kejadian. pencarian berdasarkan informasi dari tim di lapangan cuacanya mendukung,” ungkapnya. (Aep)