1

Wanita Asal Australia Tato Tubuhnya dengan Wajah dan Kutipan Pembunuh Berantai Legendaris

Kabar6-Britnee Chamberlain (28), wanita asal Sydney, Australia, rela merogoh kocek sekira Rp29 juta untuk merajah tubuhnya dengan tato sosok pembunuh berantai legendaris dunia.

Bahkan, Chamberlain berencana mendapatkan lebih banyak tato pembunuh berantai. Melansir Mirror, Chamberlain memiliki tato besar Ted Bundy dan kanibal Jeffrey Dahmer, juga berencana untuk menato pembunuh kenamaan Jack the Ripper dalam waktu dekat. Secara perlahan, wanita itu mengubah tubuhnya menjadi sosok pembunuh paling terkenal di dunia, termasuk gambar dan kutipan.

Sejauh ini, tato milik Chamberlain telah menelan biaya lebih dari ribuan pound, tapi dia tidak mengkhawatirkannya karena mendapatkan karya seni yang tidak biasa telah menjadi tujuan hidupnya. Chamberlain mengaku ide itu datang saat dia berada di awal usia 20-an.

“Jika saya khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan, saya tidak akan setia pada diri sendiri dan menjalani kehidupan yang otentik,” kata Chamberlain.

Ditambahkan, “Tato ini berada di tubuh saya semata-mata untuk kepentingan pribadi saya sendiri, seperti seseorang yang memiliki hewan peliharaan tercinta, inisial orang yang dicintai, atau mungkin tato lelucon konyol di tubuh mereka.”

Ya, Chamberlain sangat terobsesi dengan pembunuh berantai sehingga menginspirasinya untuk belajar psikologi forensik. Dia terpesona oleh apa yang memaksa para pembunuh untuk melakukan tindakan keji dan bersemangat untuk lebih memahami bagaimana pikiran kriminal mereka beroperasi.

Kini, Chamberlain menginginkan empat ‘monster’ lagi terukir di kulitnya, termasuk Jack the Ripper dan Ed Gein. ** Baca juga: Ambil Ponsel yang Jatuh, Pria AS Ini Nekat Menyelam ke Danau Sedalam 4,5 Meter

“Saya tidak memaafkan kejahatan bermusuhan dari pembunuh berantai dengan cara apa pun. Saya hanya tertarik mengapa mereka melakukannya,” ujar Chamberlain. “Ada begitu banyak faktor pendukung seperti aspek sosial-lingkungan, biologis dan psikologis yang mendorong atau mengakibatkan tindak kriminal seperti yang mereka lakukan.”

Chamberlain sendiri tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang tatonya.(ilj/bbs)




Menjijikkan! TikToker Asal Spanyol Lakukan Aksi Kanibal, Makan Tulang Rawan Lututnya

Kabar6-TikToker asal Spanyol bernama Paula Gonu menggegerkan jagad dunia maya sekaligus membuat muak para penggemarnya. Bagaimana tidak, wanita itu mengaku telah memakan tulang rawan lututnya sendiri selama kencan makan malam romantis dengan sang kekasih.

Gonu, melansir Insider, mengungkapkan dugaan aksi kanibalismenya itu saat tampil di 113 Podcast, yang telah ditonton lebih dari ribu kali di YouTube. “Saya ingin mengatakan di kepala saya bahwa saya telah memakan sepotong meniskus saya sendiri,” kata Gonu, yang mengumpulkan lebih dari 1,48 juta pelanggan YouTube dan dua juta pengikut di Instagram.

Influencer gaya hidup dan brand ambassador yang juga memiliki hampir 650 ribu pengikut di TikTok ini secara teratur memposting video tentang setiap subjek mulai dari mode hingga memasak.

Namun, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan eksploitasi kuliner terbarunya, yang membangkitkan sesuatu dari serial Netflix Jeffrey Dahmer. Penduduk asli Barcelona itu dilaporkan baru saja menjalani operasi lutut setelah cedera, dan memilih anestesi lokal karena dia ingin melihat prosedur secara real time di layar.

“Dia (dokter) menggunakan kamera. Dia melakukan operasi melalui dua lubang dan semuanya ada di layar,” kata Gonu. “Dia menjelaskan semuanya kepadaku saat dia beroperasi.” ** Baca juga: Nyeleneh, Wanita Inggris Ini Bersih-bersih Rumah Orang Tanpa Busana dengan Tarif Nyaris Rp1 Juta per Jam

Mengikuti prosedur, dokter bertanya apakah Gonu ingin membawa pulang meniskus (bagian tulang rawan yang berbentuk seperti bulan sabit pada lutut) miliknya. “Saya mengatakan kepadanya, ‘Ya’ dan dia memasukkan apa yang dikeluarkan ke dalam wadah kecil seperti yang digunakan untuk sampel urine,” ujar Gonu.

Ditambahkan, Gonu meletakkan kenang-kenangan mengerikan itu dalam alkohol untuk mengawetkannya seperti semacam piala pembunuh berantai yang mengerikan. Seminggu kemudian, dan Gonu sedang mengobrol ‘bercanda’ dengan sang kekasih tentang bagaimana wanita itu ingin memakan tulang rawannya yang telah dibuang. “Karena itu adalah bagian dari diriku dan aku harus memasukkannya kembali ke dalam tubuhku,” ucapnya.

Kemudian, Gonu meletakkan tulang rawan lututnya di mana mulutnya berada. “Lalu saya membuat Bolognese dan memasukkannya dan kami memakannya,” ungkap Gonu.

Sementara detail ekstravaganza memasaknya masih belum jelas, jagad media sosial menolak gagasan itu. “Pada titik mana saya memutuskan bahwa sebaiknya menonton ini saat makan malam?” kata salah satu komentator di Youtube. “Perutku sakit. Sekarang malah lebih sakit. Terima kasih,” tulis netizen yang lain.

Namun, beberapa penggemar yang penasaran bertanya-tanya tentang bagaimana mengolahnya. “Saya orang Italia di dekat Bologna. Bagaimana Anda memasukkan meniskus ke dalam ragu?” tulis seorang netizen.

Ragu adalah saus berbahan dasar daging yang biasa disajikan dengan pasta. Namun, Gonu menegaskan bahwa aksinya tidak aneh, mengklaim bahwa setiap orang telah memakan tulang, tulang rawan, dan bagian tubuh dari hewan yang lebih buruk.(ilj/bbs)




Mengerikan, Suku Yanomami di Brasil Mengubur Orang Mati dengan Cara Memakan Dagingnya

Kabar6-Suku Yanomami di Brasil memiliki ritual pemakaman yang sungguh mengerikan. Bukan dengan cara dikubur atau kremasi, mereka masih menggunakan ritus Endocannibalism atau memakan daging orang mati dari komunitas suku atau masyarakat yang sama.

Suku Yanomami/Yanam atau Senema ini banyak ditemukan di Venezuela, Brasil dan negara Afrika Selatan lainnya. Melansir theguardian, suku Yanomami percaya bahwa jiwa mereka perlu dilindungi setelah tubuhnya mati, juga meyakini jiwanya bisa beristirahat jika melakukan transisi seperti membakar tubuh, atau tubuh dimakan oleh kerabat yang masih hidup.

Biasanya, suku Yanomami bernyanyi ketika ada seorang kerabat yang mati, dengan harapan mereka akan memanggil rohnya dan menghilangkan kesedihan kerabat. Kemudian, pada fase kedua mereka mulai membakar jenazah, lalu mengumpulkan tulang-tulang yang tersisa dari pembakaran mayat.

Kemudian, mereka mengubahnya menjadi bubuk yang dicampur dengan abu dari tubuh yang terbakar. Mereka mencampurkannya dengan pisang dan membuat sup pisang lalu memberikan kepada semua orang. ** Baca juga: Honiara di Kepulauan Solomon Jadi Ibu Kota Termiskin di Dunia

Menurut keyanikanan suku Yanomami, mereka percaya menyelesaikan ritual ini adalah satu-satunya cara membuat jiwa yang mati mencapai kedamaian. Tetapi dalam kasus di mana musuh membunuh kerabat atau anggota desa.

Hanya wanita yang memakan abu dan setelah itu bentuk balas dendam dilakukan pada pelakunya. Namun upacara dilakukan pada malam yang sama, lalu penduduk desa harus membalas dendam melalui mungkin serangan di wilayah musuh.

Itu adalah catatan yang secara umum dikenal oleh kebanyakan orang tentang ritual Yanomami. Namun dalam manuskrip kuno ada sebagian anggota suku yang memakan daging almarhum beramai-ramai dengan tujuan kebaikan.(ilj/bbs)




Usai Bantai 3 Orang, Kanibal Asal Rusia Makan Korbannya Sambil Minum Vodka

Kabar6-Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pria kanibal bernama Vladimir Yadne (32), yang menghabisi nyawa tiga orang dan memangsa jasad mereka sambil minum vodka.

Peristiwa mengerikan itu, melansir Dailystar, berawal saat Yadne baru saja pulang setelah membeli vodka dari toko minuman beralkohol yang ada di sekitar rumahnya di Desa Gaz-Sale, Siberia. Bertepatan dengan itu, Yadne melihat seorang lelaki (51) dan perempuan (59) sedang berpelukan. Yadne pun mendatangi kedua orang itu dan menusuk mereka hingga tewas.

Selanjutnya, Yadne memakan jasad korban secara mentah dan meminum vodka yang baru dibeli tadi sebagai penetralisasi rasa. “Dia memutuskan untuk mencicipi daging korban yang baru saja dia bunuh,” terang Inna Nosova, Kepala Departemen Peradilan Pidana Daerah Otonomi Yamalo-Nenets. “Lalu, dia juga meminum vodka yang baru saja dia beli sambil memakan mayat itu.”

Beberapa saat kemudian, Yadne kembali membunuh laki-laki lain berusia 52 tahun. Dia juga memakan daging korban ketiga tersebut dengan cara yang sama.

Petugas kepolisian setempat menemukan sisa jasad korban ketiga di lokasi yang berbeda dengan korban pertama dan kedua. ** Baca juga: Kehabisan ASI, Seorang Ibu di AS Telepon Layanan Darurat pada Dini Hari

Yadne ditangkap hanya dalam waktu beberapa jam setelah aksi pembunuhan tersebut dan mengakui perbuatan jahatnya. Setelah itu, dia melakukan reka ulang pembunuhan yang dilakukan bersama polisi, untuk menunjukkan bagaimana cara pria itua membunuh para korban dengan pisau.

Tes kejiwaan yang dilakukan terhadap Yadne menunjukkan, pelaku dalam kondisi sadar saat melakukan perbuatan keji. Artinya, Yadne sedang tidak dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan saat melakukan pembunuhan dan kanibalisme itu.(ilj/bbs)




Polisi Meksiko Temukan 3.787 Fragmen Tulang Manusia di Rumah Pria Kanibal

Kabar6-Penemuan mengerikan berhasil diungkap penyelidik polisi Kota Meksiko, dengan ditemukannya sebanyak 3.787 fragmen tulang yang terkubur dalam rumah seorang pria kanibal, tersangka pembunuh berantai.

Tulang-tulang itu diketahui milik 17 orang yang diduga jadi korbannya. Ribuan fragmen tulang tadi, melansir Newsweek, digali sebagai bagian dari penyelidikan kasus pembunuhan berantai. Tersangka sendiri dikenal dengan nama pendek Andres (72). Polisi Kota Meksiko percaya, tersangka diperkirakan telah menguliti korbannya sehingga dia bisa memakannya.

Selama persidangan di mana dia dituduh membunuh istri seorang perwira polisi yang bertugas, Andres mengaku mengupas kulit salah satu korbannya karena dia ‘sangat cantik’. Andres membuat pengakuan yang memuakkan selama empat jam dengar pendapat dengan para pejabat persidangan.

“Fragmen tulang sedang menjalani studi laterisasi, yang meliputi pembersihan masing-masing dengan hati-hati, mengidentifikasi bagian tubuh mana itu dan kemudian menempatkannya pada posisi anatomisnya, menyediakan metode untuk menentukan perkiraan jumlah korban,” demikian pernyataan jaksa.

Dilanjutkan, “Analisis ini menunjukkan bahwa, hingga saat ini, fragmen tulang yang ditemukan kemungkinan adalah milik 17 orang.”

Selama penggalian awal yang dilakukan sejak 17 Mei lalu, penyelidik telah menggali lantai rumah tempat Andres tinggal. Polisi sekarang berencana untuk memperluas pencarian ke tanah di bawah beberapa kamar lain yang dia sewa di properti yang sama.

Kartu identitas dan barang-barang lainnya dari orang-orang yang menghilang bertahun-tahun yang lalu ditemukan di rumah yang dipenuhi sampah, menunjukkan bahwa jejak pembunuhan mungkin sudah berlangsung bertahun-tahun.

Polisi belum merilis nama lengkap tersangka berdasarkan undang-undang Meksiko yang melindungi identitas tersangka. ** Baca juga: ‘Osama’ Teror Warga di Uganda dan Telah Memangsa 80 Manusia

Andres telah diperintahkan untuk diadili dalam pembunuhan korban terakhirnya, seorang wanita berusia 34 tahun yang tubuhnya diduga dipotong-potong dengan gergaji besi dan pisau daging pada 14 Mei.

Sosok yang dicurigai sebagai korban terakhirnya adalah istri seorang komandan polisi yang dia kenal secara pribadi. Andres dilaporkan menemani korban dalam perjalanan belanja pada hari dia menghilang. Hal itu membuat suami korban mencurigai tersangka ketika korban tidak pulang.(ilj/bbs)




Diduga Kanibal, Polisi Temukan Potongan Mr.P Tercecer di Halaman Sebuah Rumah di Rusia

Kabar6-Polisi menangkap seorang pria pria bernama Victor Zakharov (66) atas tuduhan melakukan pembunuhan terhadap tiga orang di desa Severnoye, sebuah desa terpencil di Siberia, Rusia. Zakharov juga dicurigai merupakan seorang kanibal yang memakan jasad para korbannya.

Zakharov yang seorang pensiunan, melansir Dailystar, ditangkap setelah di halaman rumahnya ditemukan potongan Mr.P milik korban yang terputus. Penemuan tersebut mengarah pada dua korban lainnya. Tak hanya itu, Zakharov yang telah ditahan pada 20 April 2020 itu bahkan dicurigai telah memakan korbannya.

Kecurigaan polisi perihal dugaan adanya kanibalisme pada kasus pembunuhan ini berawal ketika mereka mencari Pyotr Lysyany (36). Diketahui, Lysyany sempat minum bersama Zakharov, beberapa hari sebelum dikabarkan hilang. Namun Zakharov mengklaim, Lysyany telah pulang dalam kondisi mabuk.

Dari situ, polisi menemukan potongan Mr.P yang putus dari tubuh korban di halaman rumah Zakharov. Penyelidikan pun dilanjutkan, hingga polisi menemukan bagian tubuh korban yang lain di toilet luar dan taman.

Tak hanya itu, polisi juga menemukan dua kerangka manusia di ruang bawah tanah milik Zhakarov. Kerangka tersebut diyakini milik Viktor Dryumov (63) yang hilang tahun lalu, dan Sergey Tikhonov (53).

Zakharov yang pernah menjalani hukuman selama 15 tahun atas pembunuhan saudara perempuannya pada 1991 ini akhirnya mengakui pembunuhan tersebut, yang dilakukan dengan menggunakan kapak untuk memotong-motong tubuh korbannya.

Menurut penduduk setempat, Zakharov adalah sosok yang sangat tertutup dan pendiam. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengumpulkan besi tua dan memancing. ** Baca juga: Bocah 4 Tahun di India Jadi Santapan Kawanan Babi Hutan Saat Lockdown

“Pria ini mengumpulkan besi tua, kami terus menerus melihatnya di desa dengan kereta yang terbuat dari bak mandi besi. Secara penampilan, dia adalah pria biasa. Ya, dia peminum, tapi kami merasa iba padanya. Kami tidak pernah mengira dia membunuh orang,” kata salah seorang tetangga.

Hingga saat ini, investigasi terhadap Zakharov masih terus berlanjut.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Dimakan Sendiri, Pria Ini Jual Daging Manusia yang Diklaim Sebagai Olahan Babi

Kabar6-Tampaknya banyak orang yang sudah tertipu oleh wajah ‘baik-baik’ Karl Denke. Pria kelahiran 1870 ini berasal dari keluarga yang cukup terpandang, dan dikenal sebagai sosok baik hati karena sering menolong tunawisma, memberi mereka makan dan tempat tinggal.

Namun siapa sangka, melansir allthatsinteresting, di balik kebaikannya Denke ternyata seorang pembunuh berantai berdarah dingin dari Kota Ziebice, Polandia. Tak hanya itu, ia juga seorang kanibal. Bersama dengan para sukarelawan gereja, ia rutin melakukan aksi sosial untuk para tunawisma. Sayang, kebaikan itu hanyalah sebuah kedok untuk melancarkan aksi jahatnya.

Sebanyak 40 tunawisma dan imigran yang dibantu oleh Denke tidak pernah tampak keluar dari rumah pria tadi. Ketika inflasi melanda usai Perang Dunia I (PD I) pada 1921, Denke menjual rumah miliknya dan memilih tinggal di sebuah toko kecil.

Meskipun begitu, Denke masih menerima migran serta tunawisma, dan selama itu pula ternyata dia terus melakukan pembunuhan tanpa pernah diketahui orang-orang di sekitarnya.

Daging para korban yang dibunuh itu diolah seperti daging sapi, untuk kemudian dijual di toko kecilnya. Denke juga menjual sabuk kulit, tali sepatu kulit, dan suspender yang berasal dari kulit manusia.

Namun dia mengaku semuanya berasal dari kulit sapi. Tak hanya itu, Denke menjual setoples acar daging manusia tanpa tulang, yang diklaim berasal dari daging babi. ** Baca juga: Aturan Baru, Warga Korea Utara yang Ketahuan Nonton Drakor Bisa Dihukum Mati

Kedoknya mulai terbongkar setelah beragam kejanggalan terus menerus terjadi. Tulang para tunawisma itu ternyata disembunyikan dalam sebuah lemari. Polisi yang memeriksa kasus ini juga menemukan pakaian bernoda darah.

Denke sendiri tewas akibat bunuh diri.(ilj/bbs)




Dilanda Kelaparan, Warga Korea Utara Terpaksa Jadi Kanibal Bagi Anak-anak Mereka

Kabar6-Beberapa kisah pilu sekaligus mengerikan terjadi di Korea Utara (Korut) saat terjadi kelaparan, yang akhirnya berujung pada kanibalisme. Salah satunya saat seorang ayah yang tega membunuh kedua anaknya untuk dimakan gara-gara kelaparan.

Bencana kelaparan, melansir Independent, diketahui melanda Provinsi pertanian di Hawanghae Utara dan Selatan, di mana ada sekira 10 ribu korban yang meninggal dunia. Penduduk harus bertahan mengalami kekeringan dan kelaparan. Terlebih, hasil pertanian terkena imbas dan mereka tetap harus menyiapkan beras bagi para pejabat partai.

Disebutkan, beberapa reporter dari Asia Press yang menyamar mengungkapkan, ada seorang pria yang nekat menggali kuburan sang cucu, dan kemudian memakan mayatnya. Kondisi ini tentu saja menunjukkan bahwa penduduk tengah diserang kelaparan yang parah.

Kisah lain, seorang ayah terpaksa merebus anak perempuannya yang tertua ketika sang istri tidak berada di rumah. Bahkan, pria itu juga menghabisi nyawa anak laki-lakinya yang melihat tindakan brutal yang dilakukan.

Ketika sang istri kembali, pria tadi mengatakan bahwa ia mempunyai daging. Sang istri yang merasa curiga lantas menghubungi pejabat berwenang hingga akhirnya ditemukan kembali potongan tubuh lain.

Menurut keterangan beberapa jurnalis, stok makanan dari dua provinsi disita untuk diberikan pada penduduk di Pyongyang. Bahkan di kawasan Chongdan, ada pria yang menjadi gila karena kelaparan. Ia merebus anaknya dan memakan daging tersebut, hingga akhirnya ditangkap.

Beberapa tahun lalu sempat ada imbauan dari pihak pemerintah, bahwa penduduk Korea Utara harus bersiap untuk makan akar rumput agar sanggup menghadapi musim kelaparan yang akan tiba.

Tulisan dalam surat kabar menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka apa pun yang terjadi. ** Baca juga: Penderita HIV Dijatuhi Hukuman Penjara 2 Tahun Karena Lakukan Ritual Seks pada 100 Wanita

“Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba,” demikian tulis surat kabar tersebut.

Disebutkan, rakyat Pyongyang diperintahkan untuk memberikan beras satu kilogram kepada negara. Padahal di sisi lain, Kim Jong-un telah menghabiskan sekian banyak uang untuk melakukan peluncuran dua roket.

Miris.(ilj/bbs)




Dermawan Asal Polandia Ini Ternyata Pembunuh Berdarah Dingin yang Jual Daging Manusia

Kabar6-Tidak satu pun orang yang menyangka kalau sosok pria bernama Karl Denke ternyata adalah pembunuh berantai berdarah dingin sekaligus seorang kanibal.

Bagaimana tidak, dalam kesehariannya, pria asal Kota Ziebice, Polandia, ini dikenal baik dan dermawan yang sering menolong gelandangan.

Denke lahir pada 1870 dari keluarga yang cukup terpandang. Bersama dengan para sukarelawan gerejanya, Denke secara rutin melakukan aksi sosial merawat para gelandangan dan memberi mereka tempat tinggal serta makanan.

Sayang, kebaikan Denke hanyalah sebuah kedok untuk melancarkan aksi jahatnya. Sebanyak 40 tunawisma dan imigran yang dibantu oleh Denke tidak pernah tampak keluar dari rumah Denke.

Ketika inflasi melanda pasca Perang Dunia I (PD I) pada 1921, Denke menjual rumahnya dan memilih tinggal di toko kecilnya. Ia juga masih menerima imigran serta tunawisma.

Namun siapa sangka, melansir allthatsinteresting, selama itu pula ternyata Denke terus melakukan pembunuhan tanpa pernah diketahui orang-orang di sekitarnya. Para korban yang dibunuh lantas diolah seperti daging sapi, untuk kemudian dijual di toko kecilnya. Denke pun menjual sabuk kulit, tali sepatu kulit, dan suspender yang berasal dari kulit manusia. Namun dia mengaku semuanya berasal dari kulit sapi.

Denke pun menjual setoples acar daging manusia tanpa tulang, yang diklaimnya berasal dari daging babi. Namun, kedok Denke akhirnya mulai terbongkar setelah beragam kejanggalan yang terus menerus terjadi.

Ya, daging serta tulang yang dijual bukanlah dari babi atau sapi, melainkan daging manusia, yang disembunyikan dalam sebuah lemari. Polisi yang memeriksa kasus ini juga menemukan pakaian bernoda darah. ** Baca juga: Ngeri! Jantung Pria Inggris Ini Nyaris ‘Meledak’ Usai Naik Roller Coaster

Dan terbongkarnya kasus ini menjadi alasan Denke melakukan bunuh diri.(ilj/bbs)




60 Tahun Jadi ‘Pajangan’ di Museum Thailand, Jasad Kanibal Tiongkok Ini Akhirnya Dikremasi

Kabar6-Jasad Si Quey, pria asal Tiongkok yang menjadi pelaku pembunuh berantai pertama di Thailand, akhirnya dikremasi setelah 60 tahun dipajang dalam Museum Forensik, di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok.

Jasad pria kanibal ini, melansir newssky, tampak sudah berkerut dan menghitam dalam posisi berdiri. Si Quey dikremasi di kota Nonthaburi, dan sembilan biksu Buddha melantunkan doa serta meletakkan bunga di dekat peti matinya. Kremasi di dekat Penjara Bang Kwang ini diawasi oleh Departemen Pemasyarakatan Thailand, karena tidak ada kerabatnya yang datang.

Ritual tersebut dihadiri oleh kerumunan kecil penduduk setempat yang datang untuk belajar tentang tokoh terkenal dan mitologis tersebut. Si Quey yang dianggap sebagai pembunuh berantai pertama di Thailand, datang ke Negeri Gajah Putih itu sebagai seorang imigran puluhan tahun silam.

Polisi pertama kali menangkapnya setelah seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun diketahui hilang. Si Quey kemudian dikaitkan dengan sekira enam pembunuhan anak-anak yang belum terpecahkan sejak beberapa tahun sebelumnya.

Kisah itu menyebar secara grafis ke berbagai surat kabar, yang merinci bagaimana Si Quey telah mengaku memiliki selera terhadap daging, hati, dan usus manusia sepanjang Perang Dunia II (PD II), ia yang saat itu menjadi prajurit muda Tiongkok dipaksa untuk bertahan hidup dengan tubuh orang-orang yang membusuk.

Si Quey diadili dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan Thailand saat usianya 32 tahun. Dia kemudian dieksekusi oleh regu tembak pada 16 September 1959.

Nama Si Quey kemudian dicatat dalam kamus budaya, dan digunakan sebagai peringatan oleh orangtua kepada anak-anak yang berbunyi, “Jika kamu bertingkah, Si Quey akan datang dan menjemputmu.”

Kisah Si Quey lantas menjadi komoditas para penggemar fiksi dan film-film horor, yang akhirnya mendorong mayat Si Quey untuk dimumikan. ** Baca juga: Ditemukan Kerangka dalam Kondisi Berciuman Selama 2.800 Tahun di Lembah Solduz

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kondisi di sekitar keyakinannya dan dugaan pengakuannya telah dipertanyakan. Di mana para aktivis menyerukan pemakaman Si Quey yang bermartabat dan menunjukkan bahwa penegak hukum pada saat itu dikenal karena membuat pengakuan paksa dan menaikkan popularitas dengan cerita-cerita tabloid.

Pemerintah militer Thailand juga terkenal karena melanggengkan sikap anti Tiongkok dalam pergolakan Perang Dingin. Tempat peristirahatan terakhir untuk abu Si Quey sendiri belum ditentukan.(ilj/bbs)