1

Maksud Hati Hendak Periksa Kandung Kemih, Pria Inggris Ini Malah Disunat

Kabar6-Seorang pria Inggris bernama Terry Brazier (70) benar-benar tak menyangka jika keinginan dirinya untuk memeriksa kandung kemih malah berakhir dengan pelayanan sunat.

Bagaimana bisa? Melansir Skynews, berawal ketika Brazier hendak mendapatkan suntikan pada kandung kemihnya ketika dirawat di Leicester Royal Infirmary, Inggris pada musim panas lalu. Tetapi petugas rumah sakit malah salah mengidentifikasi pasien dan justru menyunat Brazier. Usai proses sunat selesai, petugas menyampaikan permintaan maaf mendalam dan tulus.

Brazier mengatakan dirinya sempat dibiarkan menunggu selama dua jam setelah operasi sunat dilakukan. Pihak rumah sakit kemudian memberitahukan Brazier terkait proses sunat yang sudah selesai. ** Baca juga: Apes, Pria Meksiko Diserang Jago Miliknya Saat Sabung Ayam

Peristiwa yang menimpa Brazier ini dicatat sebagai peristiwa yang tidak pernah terjadi di rumah sakit. Sementara itu, Brazier mendapatkan ganti rugi sekira Rp347 juta dari pihak rumah sakit.(ilj/bbs)




Maksud Hati Ingin Periksa Kandung Kemih, Pria Inggris Ini Malah Disunat

Kabar6-Seorang pria di Inggris bernama Terry Brazier (70), mendapatkan ganti rugi sekira Rp347 juta akibat malapraktik yang dilakukan pihak rumah sakit.

Berawal ketika Brazier, melansir Independent, dijadwalkan mendapatkan suntikan pada kandung kemihnya ketika dirawat di Leicester Royal Infirmary, Inggris musim panas lalu. Namun yang terjadi, petugas rumah sakit salah mengidentifikasi pasien dan justru menyunatnya. Rumah sakit menyatakan kepada Brazier bahwa ia telah disunat, dan petugas menyampaikan ‘permintaan maaf mendalam dan sepenuhnya’.

Brazier mengatakan, dirinya dibiarkan menunggu selama dua jam setelah operasi dilakukan. Pihak rumah sakit kemudian memberitahukan dan ia hanya bisa menjawab, “Oh, saya disunat?”

“Apa lagi yang bisa saya katakan? Saya terkejut, saya tidak percaya apa yang mereka katakan,” kata Brazier lagi. ** Baca juga: Wuih…Pizza di New York Ini Diameternya Mencapai 120 Cm

Kesalahan tersebut dicatat sebagai ‘peristiwa yang tidak pernah’ terjadi di rumah sakit, insiden yang sebenarnya dapat dicegah bila prosedur penindakan diterapkan.

Menurut laporan Local Democracy Reporting Service, kasus ini adalah satu dari delapan kasus yang diajukan terhadap rumah sakit di Leicester pada 2018.

Brazier yang juga kakek dua cucu ini mengatakan, dirinya memutuskan mengambil langkah hukum setelah Rumah Sakit Leicester mengakui lewat surat bahwa langkah pemeriksaan yang diperlukan, tidak dilakukan.

“Kasus ini jadi bahan lelucon, tetapi terdapat sisi serius dari semua hal ini. Kejadiannya dapat menjadi lebih parah bagi orang lain, seseorang dapat mengalami bagian tubuh yang salah diamputasi. Ini seharusnya tidak terjadi dan terutama saya tidak ingin hal ini terjadi kembali. Anda ke rumah sakit dan percayai orang-orang ini, Anda tidak memperkirakan kesalahan akan dilakukan,” urai Brazier.

Sementara itu, Andrew Furlong, direktur kedokteran di University Hospitals of Leicester, menerangkan, “Kami menyikapi peristiwa seperti ini dengan sangat serius dan melakukan penyelidikan seksama saat itu untuk memastikan kami belajar dari insiden ini dan melakukan segalanya untuk menghindarinya hal ini terjadi lagi.”

Ditambahkan, “Uang tidak bisa mengganti apa yang telah terjadi, tapi kami berharap pembayaran ini memberikan semacam ganti rugi.” (ilj/bbs)




Wanita di Pittsburgh Derita Sindrom Langka yang Sebabkan Kandung Kemihnya Keluarkan Alkohol

Kabar6-Seorang wanita berusia 61 tahun dari Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) didiagnosis mengidap kondisi medis yang sangat langka.

Wanita yang tak diungkap identitasnya itu, melansir theweek, mengidap urinary auto-brewery syndrome, yaitu kondisi di mana kandung kemihnya memproduksi ‘minuman keras’ secara alami. Ia disebut sebagai orang pertama di dunia yang mengeluarkan alkohol dari urinenya.

Kondisinya tersebut terdeteksi setelah wanita tadi pergi ke rumah sakit untuk ditempatkan dalam antrean transplantasi hati. Semula, wanita tersebut memiliki tanda-tanda kerusakan hati dan diabetes yang tidak terkontrol.

Sebelumnya, petugas medis mengira kerusakan hati tersebut disebabkan oleh kecanduan alkohol. Hal itu karena hasil tes urine wanita tersebut selalu menunjukkan positif mengandung alkohol. ** Baca juga: Ayah Asal Santa Barbara Bunuh 2 Anaknya yang Diyakini Sebagai Monster Ular

Tim dari University of Pittsburgh Medical Centre Presbyterian Hospital pada mulanya percaya, wanita tersebut menyembunyikan kecanduannya terhadap alkohol. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, para dokter menyadari tes darah terhadap wanita tadi menunjukkan negatif mengandung alkohol.

Wanita itu juga tidak menunjukkan tanda-tanda mabuk selama perjalanan ke klinik, meski memiliki kadar alkohol dalam urinenya. Ia pun memiliki glukosa dalam jumlah besar dan ragi tingkat tinggi pada urinenya.

Karena keanehan inilah, tim dokter lantas menguji kandung kemih wanita tersebut apakah mampu menghasilkan alkohol. Tes lebih lanjut pada wanita itu menunjukkan, ragi alami telah memfermentasi gula di kandung kemihnya.

Selanjutnya, para dokter mencoba menghilangkan ragi dengan perawatan anti-jamur. Tetapi mereka tidak berhasil dan wanita itu dipertimbangkan untuk melakukan transplantasi hati.

Tim dokter mengatakan, kondisi yang dialami wanita tersebut memiliki kemiripan dengan sindrom auto-brewery, merupakan suatu kondisi yang dapat membuat pengidapnya mabuk hanya karena mengonsumsi karbohidrat.(ilj/bbs)




Dokter di AS Berhasil Keluarkan Busa Pengeras dari Mr P dan Kandung Kemih Seorang Pasien Pria yang Impoten

Kabar6-Seorang pria di Amerika Serikat (AS) berusia 45 tahun yang tak diungkap identitasnya, dilarikan ke rumah sakit setelah eksperimen yang dilakukan istrinya berujung maut.

Apa yang sebenarnya telah terjadi? Rupanya, melansir Indiatimes, sang istri memasukkan busa pengembang yang biasa dipakai untuk bahan bangunan ke Mr P milik suaminya yang impoten dengan menggunakan sedotan dari kaleng, agar tetap ereksi saat mereka bercinta. Diketahui, busa pengembang biasanya digunakan untuk isolasi rumah.

Setelah dimasukkan, busa itu mengeras dan tertinggal di bagian dalam Mr P serta kandung kemih. Pria itu pun dilarikan ke rumah sakit setelah tiga pekan merasa sakit dan kesulitan buang air kecil. ** Baca juga: Lima Negara dengan Tradisi Pernikahan Paling Nyeleneh

Tim medis di rumah sakit melakukan pemindaian dan menemukan busa yang mengeras. Beberapa di antaranya bahkan berukuran hampir 11 cm. Tim medis berhasil mengeluarkan busa dari dalam kandung kemih melalui operasi. Sebelumnya, dokter sempat mencoba mengambil busa menggunakan alat khusus dan menariknya keluar dari lubang Mr P, tapi gagal.

Berdasarkan diagnosa dokter, pria itu menderita penyakit striktur uretra, suatu kondisi di mana uretra, saluran yang membawa urine keluar dari Mr P menjadi bekas luka menyebabkannya menyempit. Jaringan parut itu menahan busa di tempatnya. Itu membuat upaya untuk mengekstraknya melalui Mr P menjadi tidak mungkin. Petugas medis terpaksa melakukan uretrostomi perineum.

Lubang baru dibuat antara skrotum dan anus, untuk membuang sisa fragmen. Prosedur ini mengalihkan aliran urine dari Mr P. Dengan lubang baru di belakang skrotum yang digunakan untuk mengeluarkan urine.

Tidak ada masalah yang diidentifikasi setelah operasi. Pria itu diharapkan menjalani operasi lebih lanjut untuk memperbaiki uretranya tetapi hanya setelah melewati penilaian psikiatri.(ilj/bbs)




Kabel Charger Sepanjang 61 Cm ‘Nyangkut’ dalam Kandung Kemih Seorang Pria India

Kabar6-Sebuah kabel charger handphone sepanjang 61 cm ditemukan dalam kandung kemih seorang pria India berusia 30 tahun yang tidak disebutkan namanya. Pria itu mengaku kalau tidak sengaja menelan kabel charger handphone.

Ahli bedah bernama Dr Wallil Islam, melansir metro.co.uk, mengatakan bahwa pria ini awalnya berbohong karena mengatakan telah menelan kabel handphone. Namun melalui hasil pemindaian sinar X terlihat bukan kabel headphone seperti yang diceritakan, melainkan kabel charger handphone.

Lokasinya pun tidak ditemukan di dalam lambung atau usus, melainkan di kandung kemih. Pria ini kemudian diberi obat pencahar selama dua hari untuk meringankan sakit perut yang dirasakan sebelum dokter melakukan sayatan kecil ke jalur pencernaannya.

“Dia memberi tahu kami bahwa dia telah mengonsumsi (kabel) headphone melalui mulut, tetapi sebenarnya, dia telah memasukkan kabel charger ponsel melalui penis-nya,” kata Dr. Wallil.

Dilaporkan, pasien tersebut memiliki kebiasaan memasukkan benda-benda melalui Mr P-nya untuk kesenangan seksual. Dr. Wallil mengatakan, tindakan itu disebut masturbasi uretra di mana memasukkan barang-barang ke dalam lubang Mr.P.

Jika sejak awal pasien berterus terang, disebutkan Dr. Wallil, operasi itu bisa dihindari sama sekali. Operasi ini membutuhkan tim yang terdiri atas lima petugas medis. Butuh 45 menit untuk mengeluarkan kabel tersebut dari kandung kemih. Dr. Wallil mengakui bahwa dia belum pernah melihat hal seperti ini dalam 25 tahun kariernya.

“Beberapa orang melakukan hal-hal untuk kepuasan seksual, tetapi pria ini terlalu berlebihan,” kata Dr. Wallil. ** Baca juga: Di Sejumlah Negara Terdapat Fenomena Naiknya Kasus Perceraian Akibat COVID-19

Walah…(ilj/bbs)




Toilet Duduk Tidak Disarankan?

Kabar6-Selain toilet jongkok, saat ini sudah banyak rumah yang memiliki toilet duduk, khususnya mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Di sejumlah pusat keramaian seperti mall, stasiun, bandara, hingga rumah sakit, lebih sering menggunakan toilet duduk dibanding jongkok. Di sisi lain, banyak orang yang enggan menggunakan toilet duduk dengan alasan tidak baik untuk kesehatan. Benarkah demikian?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Digestive Diseases and Sciences, Dov Sikirov, melansir Okezone, disebutkan bahwa berjongkok atau duduk saat di toilet ternyata mempengaruhi kelancaran saat buang air besar (BAB). Alhasil, toilet jongkok dianggap lebih menyehatkan karena dapat memperlancar BAB.

Namun, hasil penelitian tersebut menjadi perdebatan karena toilet duduk memiliki banyak variasi dan juga bisa memperlancar BAB. Seorang terapis fisik kesehatan wanita bernama Brianne Grogan, justru menjelaskan bahwa buang air kecil dengan cara berjongkok dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, hingga akhirnya dapat menyebabkan peningkatan frekuensi dan urgensi buang air kecil. Dalam kasus-kasus ekstrem, dapat meningkatkan infeksi kandung kemih.

Sebenarnya, kita juga tidak perlu takut akan kuman ketika duduk di toilet umum. Ini karena bentuk permukaan dudukan kloset telah didesain khusus agar bakteri tak dapat hidup di sana.

Pendapat ini diperkuat dengan pernyataan ahli mikrobiologi klinis dari Universitas Leicester, Dr. Primrose Freestone, bahwa menggunakan toilet umum tak akan terkena penyakit menular. ** Baca juga: Benarkah Mendengarkan Musik Bantu Anda Merasa Senang?

“Mengalami infeksi oleh kuman hanya dengan duduk di kursi toilet sangat tidak mungkin, kebanyakan penyakit usus melibatkan transfer bakteri dari tangan ke mulut bukan dari kulit. Kulit manusia juga ditutupi oleh lapisan bakteri dan ragi yang berfungsi sebagai pelindung yang sangat efektif,” urainya.

Jadi pilihan ada di tangan Anda, dan yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan sebelum dan sesudah menggunakan toilet.(ilj/bbs)




Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Anda Sering Menahan Buang Air Kecil?

Kabar6-Karena beberapa alasan, seperti sedang dalam perjalanan pulang, tidak sedikit orang yang menahan hasrat untuk buang air kecil (BAK) karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Namun apa yang akan terjadi pada tubuh apabila Anda tidak langsung BAK? Dalam sebuah episode SciShow, melansir Grid, Michael Aranda menjelaskan bahwa ketika kita memutuskan untuk menahan BAK, sfingster silindris yaitu kumpulan serabut otot yang bekerja untuk menutup atau membuka jalur alamiah di kandung kemih, akan tertutup erat agar urine tidak bocor melalui uretra. Otot kecil ini melakukan kerjanya dengan baik.

Tetapi jika Anda membuatnya melakukan hal tersebut dengan sering dalam jangka waktu yang lama, maka hal itu sama artinya dengan ‘mengorbankan diri’ untuk masalah kesehatan yang serius, risiko infeksi yang tinggi.

Terus menerus menahan kencing bisa melemahkan otot kandung kemih, yang menyebabkan retensi urine, sebuah kondisi yang membuat Anda sulit mengosongkan kandung kemih saat BAK. Sering kali Anda merasa terdesak ingin buang air kecil, tetapi urine tidak bisa keluar.

Menahan kencing dalam jumlah besar juga bisa mengekspos tubuh Anda terhadap bakteri berbahaya yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Tampaknya memang tidak terlalu buruk, kecuali jika Anda mengetahui kisah Tycho Brahe, astronom Denmark dan alkemis di abad ke-16.

Brahe merupakan ilmuwan fantastis. Ia berkontribusi pada berbagai karya ilmiah seperti supernova, komet, dan orbit planet. Meskipun begitu, Brahe mati dengan cara konyol.

Ia menahan kencing dalam waktu yang cukup lama karena sedang berada dalam perjamuan. Brahe percaya, jika ia meninggalkan tempat, itu merupakan pelanggaran etika. Sesampainya di rumah, Brahe ingin segera buang air kecil, namun urinenya sama sekali tidak bisa keluar.

Selanjutnya, Brahe mengalami demam dan mengigau, lalu meninggal dengan cepat saat kandung kemihnya meledak. ** Baca juga: Sejumlah Perubahan Tak Biasa yang Tunjukkan Tanda Wanita Sedang dalam Masa Subur

Namun kasus Brahe itu adalah sesuatu yang langka. Biasanya, seseorang akan mengompol terlebih dahulu sebelum ‘ledakan’ terjadi. Hal yang pasti, hindari terlalu sering menahan kencing, dan jangan jadikan sebagai sebuah kebiasaan.(ilj/bbs)




Aneh, Urine Pria Asal India Ini Berwarna Ungu

Kabar6-Peristiwa aneh terjadi di India. Seorang pria berusia 70 tahun dilarikan ke rumah sakit karena warna urine miliknya berubah menjadi ungu. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Pakar kesehatan yang menangani kondisi ini, melansir Dailymail, sempat kebingungan dengan warna urine tadi karena kasus ini sangat jarang terjadi di dunia medis. Akhirnya pria yang tidak disebutkan namanya itu dipindah ke King George’s Medical College, Lucknow, 531 km dari New Delhi. Kini tubuhnya dipasang kateter urine yang bisa membantunya mengosongkan kandung kemih dan mengumpulkan urine di dalam kantong khusus.

Sebelumnya, pria tadi dirawat di rumah sakit selama enam bulan karena pembesaran prostat, dan menjalani operasi. Kasus yang kemudian dipublikasikan dalam BMJ Case Reports ini, mengungkap fakta bahwa perubahan warna urine pria itu disebabkan oleh terkumpulnya reaksi kimia dalam tubuhnya. Mikro organisme di dalam tubuh sang pria kemudian memetabolisme tryptophan, sejenis asam amino yang ada di dalam makanan.

Nah, kondisi ini membuat tubuh pria ini memproduksi indole yang kemudian berubah menjadi indoxl sulfate yang akhirnya memicu perubahan warna urine menjadi ungu.

Dr. Siddharth Pandey yang menangani kondisi pasien mendiagnosis dengan masalah kesehatan bernama purple urinary bag syndrome (PUBG). Hanya saja, belum benar-benar jelas apa pemicu dari masalah perubahan warna urine ini. ** Baca juga: Tatay, Pria dengan Punggung Bak Kura-kura

Dokter hanya menganggap pria ini sedang mengalami fenomena yang sangat tidak biasa. Untungnya ia masih dalam kondisi yang stabil meski mengalami hal yang sangat aneh.(ilj/bbs)