Warga Kanada yang Tidak Suntik Vaksin COVID-19 Dilarang Beli Ganja dan Miras

Kabar6-Pemerintah Quebec, Kanada, akan mencoba persyaratan baru untuk mendorong warganya agar bersedia mengikuti vaksinasi COVID-19, dengan memberlakukan larangan membeli ganja dan minuman keras (miras) bagi mereka yang tidak divaksin COVID-19.

Pemerintahan Perdana Menteri Quebec Francois Legault, melansir Foxbusiness, diperkirakan akan mengumumkan persyaratan baru untuk menunjukkan bukti vaksinasi di toko minuman keras dan gerai ganja akhir pekan ini. “Rincian kecil dari aturan terbaru, seperti apakah akan memerlukan paspor di pintu masuk atau mesin kasir, masih dibahas,” demikian kata sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya.

Bukti vaksinasi sudah diperlukan di Quebec, di tempat-tempat yang tidak penting seperti restoran, teater, bar, dan kasino. Di bawah aturan baru, penduduk yang tidak divaksinasi masih dapat mengakses toko serba ada, yang menjual bir dan anggur, tetapi mereka pada dasarnya dilarang membeli minuman keras secara legal.

Langkah ini diduga dilakukan di tengah tekanan publik untuk memperketat pembatasan pada warga Quebec yang telah menolak untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Legault dilaporkan telah menanyakan pejabat kesehatan masyarakat tentang jenis bisnis lain apa yang dapat dipaksa untuk memerlukan paspor vaksin.

“Saya mengerti bahwa ada kemarahan tertentu terhadap warga negara yang tidak divaksin,” kata Legault. ** Baca juga: Miris! Sejumlah Oknum Tentara dan Polisi di Zimbabwe Terlibat Serangkaian Aksi Perampokan Bersenjata

Ironisnya, persyaratan baru terkait vaksinasi di toko minuman keras dan ganja hanya akan berlaku untuk pembeli. “Karyawan tidak akan dipaksa untuk divaksinasi,” kata Journal de Montreal.

Diketahui, hampir 85 persen dari semua penduduk Quebec telah menerima setidaknya satu dosis vaksinasi, salah satu tingkat tertinggi di dunia, tetapi itu tidak menghentikan penyebaran COVID-19 yang merajalela.

Provinsi ini telah melihat rata-rata sekira 15 ribu kasus infeksi baru setiap hari selama seminggu terakhir. Kasus baru rata-rata kurang dari 700 setiap hari sebelum varian Omicron dari COVID-19 muncul pada akhir November.(ilj/bbs)




Politisi Kanada Dinilai ‘Tidak Sensitif’ Karena Biarkan Sang Istri Sekop Salju Setelah Kerja 12 Jam di Rumah Sakit

Kabar6-Maksud hati ingin memuji sang istri, tapi yang didapat justru kritikan keras. Seorang politisi Kanada yang menjabat sebagai menteri pembangunan ekonomi Manitoba bernama Jon Reyes, menerima reaksi keras dari netizen setelah berkomentar tentang sang istri.

Rupanya, melansir thestar, Reyes secara terbuka memuji istrinya karena menyekop salju setelah wanita itu shift kerja 12 jam di rumah sakit. “Bahkan setelah shift malam 12 jam di rumah sakit tadi malam, istri saya masih memiliki energi untuk menyekop jalan masuk,” demikian tweet Reyes, bersama dengan foto sang istri menyekop salju di luar rumah mereka. Reyes menambahkan, “Tuhan memberkati dia dan semua garda depan kita. Saatnya membuatkan dia sarapan.”

Sebenarnya, Reyes memposting foto beserta tweet tadi dengan maksud sebagai penghormatan yang menghangatkan hati kepada istrinya yang bekerja keras. Namun yang terjadi, justru banyak pengguna media sosial mengkritik Reyes karena lebih memilih mengambil foto ketimbang pergi keluar untuk membantu sang istri menyekop salju.

“Mengapa kamu menonton dan tidak menyekop? Tweet ini menyebalkan,” komentar seorang wanita. Sementara seorang model bernama Scottie Beam menulis, “Saya harap dia meninggalkan Anda. Dengan cepat.” ** Baca juga: Viral di Medsos, Pesawat Air India ‘Nyangkut’ di Bawah Jembatan Kota New Delhi

Netizen lain menuduh Reyes ‘mempermalukan’ istrinya dan bahkan menawarkan untuk ‘membayar pengacara perceraiannya’. “Bung, Istri Anda bekerja shift rumah sakit 12 jam selama pandemi. Dia seharusnya pulang ke jalan masuk yang disekop,” tulis seorang netizen yang marah.

Meski unggahan Reyes lainnya di Twitter juga dibanjiri kritik dan lelucon yang mengejek postingan sekop salju, pria itu belum menanggapi insiden tersebut.(ilj/bbs)




Di Quebec, Orang yang Positif Boleh Tetap Bekerja Meski Angka COVID-19 Naik

Kabar6-Provinsi terpadat kedua Kanada, Quebec, memperbolehkan beberapa pekerja esensial untuk tetap bekerja, meskipun setelah terkonfirmasi positif COVID-19.

Menurut Menteri Kesehatan Kanada Christian Dube, melansir Viva, langkah itu terpaksa dilakukan untuk mencegah kekurangan staf yang dapat menghambat layanan kesehatan. Diketahui, Quebec sudah membuat rekor harian sejak varian Omicron memulai gelombang baru kenaikan infeksi yang cepat. Provinsi itu mencatat 12.833 kasus pada Senin (27/12/21), angka harian tertinggi di seluruh wilayah Kanada selama pandemi.

“Penularan Omicron sangat eksponensial yang menyebabkan jumlah besar personel harus ditarik dan menimbulkan risiko terhadap kapasitas jaringan untuk merawat warga Quebec,” terang Dube. “Kami membuat keputusan bahwa dalam kondisi tertentu staf yang positif akan tetap bekerja berdasarkan daftar prioritas dan manajemen risiko.”

Ditambahkan, informasi lebih lanjut akan diberikan beberapa hari mendatang. Dube menerangkan, Quebec juga akan menawarkan dosis ketiga vaksin COVID-19 untuk semua orang di atas usia 18 tahun mulai hari ini, 4 Januari 2022. ** Baca juga: Wow! Ada Taman Tersembunyi yang Berusia Sekira 900 Tahun di Tengah Kota London

Beberapa waktu lalu, Quebec memerintahkan bar, pusat kebugaran, dan kasino untuk ditutup dan mengimbau masyarakat untuk bekerja hanya dari rumah. Provinsi itu juga membatasi perkumpulan di rumah pribadi dan restoran hanya boleh maksimal enam orang.(ilj/bbs)




Curang, Sepasang Jutawan Kanada Menyamar Jadi Karyawan Motel Agar Dapat Vaksin COVID-19

Kabar6-Berlimpah harta tapi tak punya nurani, sepertinya pas untuk menggambarkan apa yang dilakukan pasangan suami istri (pasutri) jutawan asal Kanada, eksekutif kasino bernama Rodney Baker dan istrinya, Ekaterina Baker, yang seorang aktris.

Bagaimana tidak, melansir theguardian, Rodney dan Ekaterina rela melakukan perjalanan lebih dari 1.000 mil demi mendapatkan vaksin COVID-19 yang sebenarnya ditujukan untuk masyarakat adat. Pasutri itu dikutuk secara luas setelah diketahui menyewa pesawat ke komunitas terpencil di wilayah Yukon, di mana mereka menyamar sebagai karyawan motel setempat agar bisa mendapatkan vaksin COVID-19.

Rodney dan Ekaterina didenda US$1.800 karena melanggar Undang-Undang Tindakan Darurat Sipil Yukon. Namun para pemimpin masyarakat berpendapat bahwa hukuman itu tidak signifikan bagi pasangan kaya tersebut.

Kemudian, Menteri Layanan Masyarakat Yukon, John Streicker, mengumumkan bahwa tiket pasangan itu telah ditahan, dan mereka telah diberi pemberitahuan untuk hadir di pengadilan. Jika terbukti bersalah, keduanya bisa menjalani hukuman hingga enam bulan penjara.

“Saya harus mengatakan saya marah dengan perilaku egois ini. Kami semua sebagai Yukoners sangat marah,” kata Menteri Streicker. “Saya merasa terganggu karena orang-orang memilih untuk membahayakan sesama orang Kanada dengan cara ini.”

Pasangan Rodney dan Ekaterina didakwa gagal mengisolasi diri selama 14 hari dan gagal bertindak sesuai dengan pernyataan mereka saat tiba di Yukon. Menteri Streicker mengonfirmasi bahwa Royal Canadian Mounted Police juga menyelidiki tindakan pasangan tersebut.

Sebuah tim vaksin keliling dikirim ke Beaver Creek, karena perawatan kesehatan yang terbatas dan populasi lansia, banyak di antaranya berasal dari White River First Nation.

Anggota First Nation, disebutkan Menteri Streicker, mengatakan bahwa mereka merasa ‘dilanggar’ oleh perilaku pasangan itu, yang juga mendorong para pejabat di wilayah tersebut untuk mengubah kriteria kelayakan vaksin.

“Siapa pun yang kartu sehatnya dikeluarkan di luar wilayah itu harus menunjukkan bukti domisili,” tegas Menteri Streicker.

Ditambahkan Menteri Streicker, dia mendengar bahwa pasangan itu tidak berusaha untuk meminta maaf kepada First Nation. Sementara Menteri Layanan Pribumi Kanada, Marc Miller, juga mengkritik perilaku pasangan Bakers itu.

“Saya memahami orang-orang kaya ini dan saya tidak akan memberitahu mereka apa yang harus dilakukan dengan uang mereka, tetapi, Anda tahu, mungkin reparasi harus dilakukan pada tingkat tertentu,” ujar Menteri Miller.

Pasangan yang tidak tahu malu.(ilj/bbs)




Blackmore, Pria dengan 27 Istri dan 150 Anak Disebut Sebagai Poligami Terbesar di Kanada

Kabar6-Winston Blackmore (64) merupakan pemimpin keluarga Mormon raksasa di kota Bountiful, British Columbia, Kanada. Pria itu memiliki 27 istri dengan 150 anak.

Seorang remaja bernama Merlin Blackmore (19) dan dua saudara laki-lakinya, Murray (19) dan Warren (21), melansir dnaindia, mengungkapkan bagaimana rasanya hidup dalam keluarga poligami terbesar di Kanada, dan telah berbicara tentang asuhannya yang tidak biasa di aplikasi TikTok.

Merlin yang kini tinggal di Amerika Serikat (AS), akhirnya merasa nyaman membicarakan pengalamannya secara online. “Saya ingin membicarakan hal ini selama bertahun-tahun. Sekarang saya dalam posisi saya bisa, dunia akan tahu,” katanya.

Dikisahkan, anak-anak pergi ke sekolah mereka sendiri, sementara para remaja tinggal di sebuah ‘rumah motel’ bersama. Setiap anak menyebut ibu kandung mereka sebagai ‘Ibu’, dan menyebut 26 ibu lainnya sebagai ‘Ibu’ yang diikuti dengan nama depan masing-masing.

Hanya 22 dari 27 istri yang memiliki anak dengan Winston, sementara Merlin juga mengungkapkan bahwa hanya 16 dari wanita tersebut yang tetap terikat pernikahan dengan ayahnya.

Dalam video yang diunggah akun @warrens.life, kakak laki-laki Warren Blackmore mengatakan, “Biasanya akan ada dua ibu dan anak-anak mereka di setiap rumah, satu di lantai atas dan satu di bawah. Ada dua kelompok yang terdiri dari tiga saudara perempuan yang berbeda dan ada empat kelompok yang terdiri dari empat saudara perempuan yang berbeda dari keluarga lain.”

Sementara itu, Merlin mengatakan dirinya adalah ‘triplet’ karena lahir di hari yang sama dengan dua anggota keluarga lain yang memiliki ibu berbeda. Sedangkan Murray memiliki 12 saudara kandung dengan tahun lahir yang sama, semuanya memiliki nama diawali huruf ‘M’.

Keluarga merayakan ulang tahun setiap anggota keluarga seperti yang lain, tetapi reuni keluarga dan pesta syukur adalah urusan besar, di mana seluruh keluarga ‘menumpuk’ di aula besar.

Keluarga itu menanam sebagian besar makanan mereka dan anak-anak akan ikut serta dengan tugas bertani, menyimpan sebagian dari hasil panennya ke dalam toples untuk dimakan kemudian hari.

Merlin mengungkapkan, dia mendukung dan mencoba memenangkan persetujuan ayahnya selama bertahun-tahun, tetapi keduanya tidak lagi memiliki hubungan. Pada 2017, Winston Blackmore didakwa mempraktikkan pernikahan jamak atau celestial dalam komunitas fundamentalis, dan dijatuhi hukuman tahanan rumah enam bulan.

Ketiga bersaudara itu kini telah meninggalkan komunitas, meski tetap berhubungan baik dengan semua saudara.(ilj/bbs)




Pria Kanada yang Terjebak Macet Parah Nekat Telepon 911 Karena Ingin Buang Air Kecil

Kabar6-Salah satu hal yang menyebalkan dalam keseharian adalah terjebak macet di jalan raya, Terlebih apabila Anda ingin buang air keecil (BAK). Lantas, apa yang harus dilakukan?

Cara yang dilakukan seorang pria di Kanada ini sungguh di luar dugaan. Pria yang tak disebutkan namanya ini, melansir whdh, nekat menelepon layanan darurat 911 untuk meminta bantuan karena sudah tidak tahan lagi ingin buang air kecil. Awalnya, ia meminta dikirim ambulans. Namun kemudian, pria itu berubah pikiran dan mengatakan dirinya membutuhkan polisi.

Rekaman percakapan selama 38 detik itu pun dibagikan oleh pihak berwenang melalui akun Twitter. Dalam rekaman itu terdengar operator melakukan tanya jawab singkat dengan penelepon.

“Oke, Anda membutuhkan polisi. Kondisi darurat apa yang Anda alami?” tanya operator. Pria itu menjawab, “Sebenarnya masalahnya, saya harus buang air kecil, dan orang-orang di depan saya ini tidak bergerak.”

Keruan saja operator terkejut mendengar jawaban tersebut. Dia bahkan dibuat bingung, bagaimana polisi membantu pria itu untuk buang air kecil. “Bagaimana polisi akan membantu Anda buang air kecil?” tanya operator.

Petugas operator lantas memberitahu penelepon jia dia tidak dapat membantu. Departemen Kepolisian Daerah Peel lantas membagikan klip audio panggilan telepon sebagai pengumuman layanan masyarakat.

Polisi mengingatkan, agar masyarakat tidak menggunakan hotline untuk panggilan non-darurat dan lebih mendahulukan mereka yang benar-benar darurat. ** Baca juga: Tragis, Seorang Pria India Tewas Setelah Dilempar Batu Bata Oleh Monyet

Tampaknya pria tadi memang sudah benar-benar putus asa.(ilj/bbs)




Penampakan di Langit, Dua Pesawat UFO Kunjungi Kanada

Kabar6-Dua pilot, masing-masing pesawat komersial dan pesawat tempur, melaporkan penampakan dua pesawat UFO di atas Teluk Saint Lawrence di pantai Atlantik Kanada.

Menurut sebuah laporan, melansir Livescience, kedua pilot menyaksikan objek terbang hijau terang yang terbang ke awan, lalu menghilang. “Objek itu tidak memengaruhi operasi kedua penerbangan,” demikian bunyi laporan itu.

Salah satu pesawat yang melaporkan penampakan tersebut adalah pesawat militer Kanada, yang terbang dari pangkalan di Ontario menuju Cologne, Jerman. Sedangkan pilot lainnya adalah pesawat KLM Royal Dutch Airlines yang terbang dari Boston menuju Amsterdam.

Steffan Watkins, seorang peneliti penerbangan dan perkapalan, melihat data transponder dari dua penerbangan dan melihat bahwa pesawat militer naik 1.000 kaki atau 300 meter di ketinggian pada saat penampakan, mungkin untuk menghindari objek atau melihat lebih dekat. .

Tidak seperti departemen pertahanan AS, Departemen Pertahanan Nasional Kanada tidak melacak penampakan UFO. Namun, beberapa pemburu UFO berhasil merekam penampakan benda asing sejak Desember 2019.

Bahkan, mereka menyumbangkan lebih dari 30 ribu dokumen terkait UFO ke Universitas Manitoba di Winnipeg, termasuk sejumlah dokumen tentang insiden Danau Falcon, kasus UFO paling terkenal di Kanada.

Sementara itu, pada Juni 2021, Pentagon secara terbuka merilis laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang lebih dari 140 penampakan UFO yang didokumentasikan oleh pilot Angkatan Laut AS. ** Baca juga: Bikin Heboh! Remaja Putri Nekat Menyamar Jadi Pria Agar Bisa Gabung dalam Boyband

Laporan tersebut menyimpulkan, ‘sebagian besar UAP (fenomena udara tak dikenal) yang dilaporkan mungkin mewakili objek fisik’, meskipun tidak ada bukti bahwa pengunjung asing berada di balik semua insiden tersebut.(ilj/bbs)




Di Kanada, Atap Rumah Berlubang Diterjang Meteor yang ‘Mendarat’ di Atas Bantal

Kabar6-Dewi fortuna tampaknya memang masih berpihak pada Ruth Hamilton. Bagaimana tidak, wanita asal British Columbia, Kanada, ini terhindar dari serangan meteor yang menerjang rumahnya.

Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Melansir Republicworld, Hamilton terbangun gara-gara sebongkah meteor tergeletak di sebelahnya setelah menerjang atap rumah dan mendarat di atas bantal di tempat tidur milik wanita itu.

Awalnya, Hamilton mengira dia diserang orang-orang bersenjata (atau sesuatu seperti itu) pada detik pertama dia mendengar ‘ledakan’. “Lalu dia menyadari bunyi ledakan itu datang dari langit,” demikian laporan media lokal.

“Saya gemetar dan takut ketika itu terjadi, saya pikir seseorang telah melompat atau itu adalah pistol atau semacamnya. Hampir melegakan ketika kami menyadari itu hanya bisa jatuh dari langit,” terang Hamilton. ** Baca juga: Singapura ‘Diawasi’ Sekira 90 Ribu CCTV yang Tersebar di Seluruh Negeri

Pada hari yang sama, warga setempat dikabarkan menyaksikan bintang jatuh di atas Danau Louise. Hamilton dilaporkan mengatakan dia ingin menyimpan batu meteor itu sebagai kenang-kenangan untuk cucu-cucunya.

Bagaimana jika hal itu terjadi pada Anda? (ilj/bbs)




Jembatan Terpendek di Dunia Menghubungkan Dua Pulau di AS dan Kanada Panjangnya Hanya 9,7 Meter

Kabar6-Di antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada, terdapat dua pulau yang terhubung oleh jembatan perbatasan terpendek di dunia, yang memiliki panjang 9,7 meter saja.

Uniknya, melansir Atlasobscura, meski terdiri dari dua pulau, nama yang diberikan hanya satu yaitu Zavikon Island. Pulau yang besar ditempati sebuah rumah, sementara pulau yang kecil adalah halaman belakang. Walapun jaraknya dekat, kedua pulau ini berada di teritori berbeda, satu di wilayah AS, setengahnya lagi di perairan Kanada.

Pemilik pulau membuat jembatan yang sekaligus menjadi perbatasan negara, dan menjadi jembatan antarnegara terpendek di dunia. Di tengahnya terdapat garis batas teritori, lengkap dengan gambar bendera AS dan Kanada. ** Baca juga: Jarang Terlihat, Cacing Tanah Gippsland di Lembah Sungai Bass Australia Miliki Panjang Sekira Dua Meter

Zavikon Island sendiri terletak di Saint Lawrence River. Di wilayah yang sama terdapat ratusan pulau lain yang tersebar di area sepanjang 50 mil. Wilayah tersebut membentang di antara New York (AS) dan Ontario (Kanada).

Diketahui, perjanjian antara AS dan Kanada pada 1793 menyatakan tak ada pulau yang terbagi dua. Karena itulah, garis perbatasan terbentang di antara pulau-pulau. Dua per tiga pulau di sana adalah milik Kanada, termasuk Zavikon Island yang besar. Halaman belakangnya adalah milik AS.

Unik, ya.(ilj/bbs)




Pemilik Properti di Kanada Batal Sewakan Apartemennya Karena Tidak Suka dengan Tato Milik Penyewa

Kabar6-Kadince Ball (18) tak habis pikir mengapa pemilik properti tak mengizinkan dirinya menyewa sebuah apartemen beberapa hari sebelum mulai kuliah. Padahal, Ball telah membawa banyak barang.

Hal yang lebih tak masuk akal lagi, melansir thesun, penolakan itu terjadi karena pemilik apartemen tidak menyukai tato yang ada di tubuh mahasiswi Fakultas Kedokteran Western University, Ontario, Kanada, ini.

Peristiwa berawal saat Ball mencari apartemen secara online, dan menemukan properti yang sesuai keinginannya. Tak ingin kehilangan apartemen tersebut, dia lantas menghubungi pemilik. Komunikasi keduanya berjalan lancar, bahkan Ball telah menandatangani surat perjanjian sewa.

Ball juga telah mentransfer deposit sebesar sekira Rp580.000 sebagai uang muka. Total nilai sewa apartemen tersebut seekira Rp7,3 juta. Selanjutnya, Ball mendatangi apartemen yang dimaksud dan bertemu pemilik, Esther Lee.

Namun tak lama kemudian, Lee membatalkan perjanjian sewa tersebut. “Saya hanya tidak ingin Anda tinggal di sini” kata Lee seperti ditirukan Ball. ** Baca juga: Berusia 107 Tahun, Umeno dan Koume dari Jepang Disebut Sebagai Kembar Identik Tertua di Dunia

Keruan saja keluarga Ball marah, hingga memutuskan untuk menghubungi seorang reporter di CBC News. Nah, dari situlah terungkap alasan Lee membatalkan perjanjian sewa mendadak.

Kepada reporter CBC, Lee mengaku takut melihat tato yang dimiliki Ball, berupa malaikat kecil di lengan kiri, ular di tangan, bunga lain di lengan kanan kiri dan simbol kecil di lengan bawah. “Itu menutupi hampir 70 persen lengannya,” kata Lee.

Sementara itu, Ball terpaksa tinggal di hotel selama empat hari lagi sambil mencari tempat tinggal baru.(ilj/bbs)