1

Bocah 2 Tahun di Kanada Derita Kondisi Langka, Hanya Bisa Makan Buah Peach

Kabar6-Seorang bocah asal Montreal, Quebec, Kanada, bernama Micah Gabriel Masson Lopez (2) hanya bisa makan satu jenis makanan yakni buah peach, karena penyakit langka yang membuatnya alergi terhadap berbagai jenis makanan.

Apabila makanan selain buah peach, maka Micah akan mengalami alergi kulit, diare, muntah-muntah dan juga shock hipovolemic berlebihan, kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.

Menurut sang ibu, melansir Globalnews, Micah didiagnosa menderita sindrom food protein induced enterocolitis (FPIES). Berbagai pengobatan dan perawatan selama ini telah diberikan kepada Micah agar ia pulih seperti anak-anak lainnya.

Sayang, semua pengobatan dan perawatan yang dilakukan belum membuahkan hasil maksimal. ** Baca juga: Selama 13 Tahun Wanita Spanyol Ini Hanya Bisa Hidup dalam Ruangan Kaca

“Makanan padat yang coba kami berikan pertama padanya adalah pisang. Saat itu usianya baru 6 bulan. Dia muntah-muntah selama 4 jam. Enam jam kemudian, dia pingsan selama enam kali secara berturut-turut. Wajahnya sangat pucat. Saat itu saya sangat takut dan tak tahu harus berbuat apa selain membawanya ke dokter terdekat,” ungkap ibunda Micah.

Ditambahkan, “Dokter bilang dia menderita kondisi langka. Selama ini, dia hanya bisa makan buah peach. Kami selalu punya persediaan buah peach dalam jumlah besar. Tapi kini kami kehabisan dana untuk membelinya. Buah ini mahal harganya, dan di musim liburan seperti sekarang ini buah ini sangat sulit kami temukan di sini.”

Di Montreal, tempat tinggal keluarga Micah sendiri, peach menjadi buah yang cukup langka dan memiliki harga cukup mahal. Diketahui setelah kelahiran Micah, sang ibu tak lagi bekerja karena fokus merawat dan memastikan Micah serta dua putranya yang lain terawat dengan baik.

Demi mendapatkan biaya tambahan untuk perawatan medis dan membeli buah peach, keluarga ini melakukan penggalangan dana sekira Rp21,4 juta.(ilj/bbs)




Terhindar dari Maut, Wanita Kanada Ini Nyaris Kejatuhan Meteor Sebesar Kepalan Tangan Saat Tidur

Kabar6-Ruth Hamilton tak pernah menyangka nyawanya nyaris melayang gara-gara sebuah batu meteor. Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?

Berawal ketika wanita asal British Colombia, Kanada, ini tengah tertidur lelap di rumahnya, kawasan resor Ski Golden. Sampai suatu ketika, melansir Stuff, Hamilton dibangunkan oleh bunyi ledakan yang cukup keras. “Saya langsung lompat dari kasur dan segera menyalakan lampu kamar. Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi,” tutur Hamilton.

Sesaat setelah terbangun, tubuhnya sudah dipenuhi debu dan puing yang berasal dari kerusakan atap resornya. Ketika melihat ke arah dekat bantal, Hamilton menemukan sebuah batu seukuran kepalan tangan berwarna hitam. Ia pun langsung menghubungi pihak kepolisian setempat.

Petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan ke proyek konstruksi terdekat dan memastikan tidak ada peledakan apa pun di wilayah tersebut. Setelah didalami, polisi bisa memastikan bahwa batu tersebut merupakan sebuah meteor.

“Kami menelpon pihak proyek Canyon. Kami menanyakan apakah mereka sedang melakukan konstruksi peledakan dan mereka menjawab tidak, tetapi mereka mengaku melihat cahaya terang dari langit yang meledak,” ujar Hamilton.

Wanita itu mengaku sempat ketakutan dan gemetar. Ia berpikir ada seseorang yang telah melompat ke kamarnya, namun ia merasa lega setelah mengetahui benda asing itu merupakan batu berasal dari luar angkasa. ** Baca juga: April Mendatang, Robot Kurir Tanpa Pengemudi Mulai Beroperasi Turun ke Jalan-jalan di Jepang

Hamilton mengaku kagum sekaligus merinding secara bersamaan dengan peristiwa yang menimpanya. Dikatakan Hamilton, batu luar angkasa yang berpotensi berusia miliaran tahun bisa mendarat di bantalnya. Di sisi lain, ujar Hamilton, jika batu itu mendarat beberapa inci ke kanan, bisa menjadi cerita yang berbeda.

“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah hidup itu berharaga dan bisa hilang kapan saja. Bahkan ketika Anda berpikir sedang berada di tempat aman dan nyaman, seperti di tempat tidur,” kata Hamilton. “Saya berharap tidak pernah ada yang menganggap kehidupan sebagai sesuatu yang remeh.” (ilj/bbs)




Para Astronom Kanada dan India Tangkap Sinyal dari Galaksi Hampir 9 Miliar Cahaya

Kabar6-Tim astronom dari Kanada dan India mampu mendeteksi sinyal dari galaksi yang dikenal sebagai SDSSJ0826+5630, menggunakan teleskop raksasa di dekat Pune di Maharashtra.

Ya, mereka berhasil mendeteksi sinyal radio, diyakini dikirim dari galaksi yang terletak sekira sembilan miliar tahun cahaya dari Bumi. Melansir Cnet, disebutkan bahwa gelombang radio memungkinkan para astronom untuk memahami awal pembentukan alam semesta yang diyakini berusia sekira 13,7 miliar tahun.

Menurut ahli kosmologi dan salah satu penulis studi deteksi gelombang, Arnab Chakraborty, sinyal radio memungkinkan mereka untuk melihat kembali ke masa lalu. “Ini setara dengan melihat kembali ke masa lalu dalam kurun waktu 8,8 miliar tahun,” kata Chakraborty.

Sinyal radio yang diterima tidak dikirim oleh alien, melainkan berasal dari galaksi pembentuk bintang yang dipancarkan saat alam semesta baru berusia 4,9 miliar tahun. Itu adalah sinyal radio pertama dari jenisnya yang terdeteksi dari jarak sangat jauh.

Chakraborty menambahkan, galaksi memancarkan berbagai jenis sinyal radio. “Sampai saat ini kita baru bisa mendeteksi sinyal tertentu dari galaksi-galaksi terdekat sehingga membatasi pengetahuan kita untuk mengetahui galaksi-galaksi yang ada di sekitar bumi,” ujarnya.

Sementara itu, Royal Astronomical Society mengumumkan deteksi sinyal radio tersebut dalam pemberitahuan bulanan mereka. ** Baca juga: Lucu, Seekor Beruang di AS ‘Sabotase’ CCTV dengan Berpose Selfie Ratusan Kali dalam Semalam

Dijelaskan, gelombang sinyal yang terdeteksi merupakan penemuan penting karena frekuensinya berada pada panjang gelombang tertentu yang dikenal dengan ‘garis 21 cm’, juga dikenal sebagai garis hidrogen dan merupakan garis spektrum radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 1420.(ilj/bbs)




Putra Miliarder di Kanada Tawarkan Hadiah Rp402 Miliar untuk Pecahkan Misteri Pembunuhan Orangtuanya

Kabar6-Jonathon Sherman, pria asal Toronto, Kanada, yang juga putra pasangan miliarder, Barry Sherman dan Honey, menaikkan uang hadiah hingga tiga kali lipat untuk informasi tentang kematian kedua orangtuanya yang belum terpecahkan.

Barry Sherman, pendiri raksasa obat Apotex, dan istrinya, Honey, dibunuh lima tahun di rumah mereka. Melansir theguardian, seorang makelar menemukan mayat pasangan itu di area kolam bawah tanah rumah dua hari kemudian, dengan ikat pinggang melingkari leher mereka dan melekat pada pagar kolam.

Jonathon sendiri menaikkan uang hadiah di tengah rasa frustrasi atas kurangnya kemajuan dalam penyelidikan dan keretakan dalam keluarga. Awalnya, polisi percaya kematian Barry dan Honey adalah akibat bunuh diri. Penyelidik kemudian menentukan pasangan itu merupakan korban pembunuhan ganda yang ‘ditargetkan’. Tetapi lima tahun kemudian, kejahatan itu tetap tidak terpecahkan.

Tahun lalu, penyelidik meminta masyarakat untuk membantu mengidentifikasi ‘orang berjalan’, sosok di trotoar yang tindakannya ‘sangat mencurigakan’. Polisi yakin, pria itu terkait dengan pembunuhan, tetapi masih gagal mengidentifikasinya.

“Penutupan tidak akan mungkin sampai mereka yang bertanggung jawab atas tindakan jahat ini diadili,” kata Jonathon. “Saya telah diliputi rasa sakit, kehilangan, dan kesedihan dan perasaan ini terus bertambah.” ** Baca juga: Wow! Ratusan Warga Kota Olmen di Belgia Kaya Mendadak Gara-gara Menang Lotre

Saudara perempuan Jonathon, Alexandra Krawczyk, mengonfirmasi bahwa hadiah keluarga sebesar sekira Rp114,9 miliar sejauh ini tidak diklaim. Kini Jonathon telah menambahkan Rp287 miliar dari uangnya sendiri untuk meningkatkan hadiah menjadi sekira Rp402,5 miliar.

Menurut laporan, Barry telah meminta Jonathon untuk membayarnya Rp575 miliar di tengah kekurangan uang tunai di perusahaan Apotex, pada minggu-minggu menjelang pembunuhan. “Saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya tidak terlibat,” ujar Jonathon, yang dipahami tidak lagi berbicara dengan Alexandra.

Polisi Toronto mengatakan, penyelidikan tetap terbuka dan mereka tetap ‘berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dan memberikan penutupan bagi keluarga dan teman-teman’ dari keluarga Sherman.(ilj/bbs)




Patahkan Pinggul Seorang Pria Kanada, Sekelompok Kalkun Dijatuhi Hukuman Mati

Kabar6-Seorang pria yang tak diungkap identitasnya mengalami luka parah akibat serangan mengerikan sekompok burung kalkun dan seekor ayam jantan. Korban menderita patah pada dua tulang pinggul.

Serangan terjadi di Provinsi British Columbia, Kanada. Saat itu, ada permintaan bantuan kepada Chase RCMP (Royal Canadian Mounted Police) untuk memeriksa kesehatan pria tadi di sebuah rumah di Celista. ** Baca juga: Makhluk Misterius Bertaring Diduga Bunuh Ratusan Sapi di Colorado

Saat tiba di lokasi, melansir Dailystar, para petugas menemukan seorang pria terluka parah setelah diserang sekelompok kalkun yang ditemani seekor ayam jago. Selain dua tulang pinggul yang patah, korban juga mengalami patah jari dan sejumlah luka robek. Beruntung korban sudah mendapat perawatan medis saat petugas tiba di tempat kejadian.

Menurut Sersan Barry Kennedy, akibat ulah hewan-hewan tadi, petugas menjadwalkan untuk ‘menghukum mati atas kejahatan mereka (sekelompok burung kalkun dan ayam jantan)’.

Mungkin ini yang disebut keadilan tanpa memandang spesies.(ilj/bbs)




Pekerja Bangunan di Kanada Temukan Pesan dalam Botol Berusia 1 Abad di Bawah Patung Ratu Victoria

Kabar6-Para pekerja bangunan berhasil mengeluarkan sebuah botol dari dasar patung Ratu Victoria yang dirobohkan oleh pengunjuk rasa tahun lalu di Manitoba, Kanada.

Siapa sangka, melansir Upi, di dalam botol itu terdapat pesan yang berasal dari 1921, berisi keluhan tentang kurangnya alkohol selama pelarangan. Surat bertanggal 30 Juli 1921 itu kabarnya dimaksudkan sebagai permintaan maaf karena tidak bisa meletakkan sebotol brendi di bawah patung karena undang-undang Larangan saat itu.

Seperti di Amerika Serikat, hukum di Kanada juga melarang memproduksi, mengimpor, atau menjual alkohol antara tahun 1920 dan 1933. ** Baca juga: Polisi di Filipina Tewas Terkena Taji Ayam Jago Saat Gerebek Sabung Ayam Ilegal

“Karena Larangan, kami tidak dapat mematuhi kebiasaan menyimpan sebotol brendi di bawah batu, dan kami sangat menyesal,” kata Reg Helwer, menteri yang bertanggung jawab untuk layanan pemerintah, membacakan isi pesan itu lapor

Pesan tersebut telah ditandatangani oleh seorang pemahat batu, pekerja dan seorang birokrat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum. Patung itu telah dirobohkan dan kepalanya dibuang ke Sungai Assiniboine oleh para pengunjuk rasa selama unjuk rasa atas kuburan anak-anak pribumi tahun lalu.

Helwer mengatakan, ini bukan pertama kalinya sepotong sejarah Manitoba telah digali. “Ternyata ada hal-hal seperti itu di sekitar badan legislatif. Saat kami memindahkan batu, kami menemukan hal-hal seperti ini,” ungkapnya. “Bagi saya, ini cerita yang sangat rapi, apalagi dengan usia bangunannya, baru saja merayakan seratus tahun belum lama ini.”(ilj/bbs)




Ngeri, Pria Kanada Klaim Temukan ‘Katak Zombie’ yang Masih Hidup Tanpa Kepala

Kabar6-Pengalaman mengerikan dialami seorang pria di Kanada yang mengklaim menemukan ‘katak zombie’ dalam kondisi masih hidup, meski kepalanya telah dipotong.

Peristiwa tersebut terjadi saat pria yang tak disebutkan namanya itu sedang bekerja dan menyadari ada katak tanpa kepala di rerumputan. Awalnya, melansir Mirror, pria tadi mengira katak tersebut sudah mati karena kepalanya hilang, namun sesaat kemudian dirinya menjadi terkejut ketika hewan itu mulai melompat seperti biasa.

“Saya tidak percaya apa yang saya lihat, ini adalah definisi sebenarnya dari katak ‘zombie’. Kepalanya sudah hilang tapi katak itu masih hidup. Kelihatannya normal dan tidak kesakitan bahkan sepertinya tidak sadar kepalanya sudah hilang,” katanya.

Menurut pria itu, dia mengira kepala kodok tersebut mungkin terpenggal saat petugas kebersihan memotong rumput di area tersebut. ** Baca juga: Tato Gambar Dewa di Punggung Bawah Lindungi Wanita Mesir Kuno Saat Melahirkan

“Karena penasaran, saya putuskan mencari katak keesokan harinya, namun hewan itu masih hidup dan berada di daerah yang sama. Akhirnya saya memutuskan untuk membunuhnya karena saya tidak ingin dia kelaparan atau mati dengan cara yang lebih menyiksa dengan kondisi tanpa kepala,” ujar pria itu lagi.(ilj/bbs)




Lebih Tua dari Piramida Mesir, Mahasiswa Temukan Desa Purba di Kanada

Kabar6-Mahasiswa dari Departemen Arkeologi Universitas Victoria Kanada menemukan sebuah desa purba di Kanada, yang berusia 10 ribu tahun lebih tua dari Piramida Mesir.

Desa ini disebut sebagai permukiman tertua di Amerika Utara. Para peneliti, melansir Inhabitat, menemukan desa purba tersebut ketika sedang meneliti Pulau Triquet, 482 kilometer di utara Victoria, British Columbia. Mereka juga menemukan kail ikan dan tombak, serta alat untuk membuat api. Termasuk tungku masak kuno dan serpihan arang yang dibakar manusia prasejarah Kanada.

Dengan menggunakan penanggalan karbon pada serpihan arang, para peneliti dapat menentukan pemukiman itu berasal dari 14 ribu tahun yang lalu, membuatnya tiga kali lebih tua dari piramida Mesir Kuno, yang dibangun sekira 4.700 tahun yang lalu.

“Saya ingat ketika kami mendapatkan tahun asalnya, dan kami terduduk dan mengatakan, ‘Astaga, ini kuno’,” kata Alisha Gauvreau, mahasiswa PhD yang menemukan situs purba tersebut. ** Baca juga: Diselingkuhi Suami, Wanita Irlandia Ini Balas dengan Rebut Pasangan Si Pelakor

Gauvreau dan tim mulai menyelidiki kawasan permukiman purba tersebut setelah mendengar sejarah lisan terkait orang-orang Heiltsuk, mengisahkan sepotong tanah yang tidak pernah membeku selama Zaman Es terakhir.

Para peneliti meyakini, permukiman ini mengindikasikan migrasi massal manusia di pesisir British Columbia. “Ini mengubah gagasan kami tentang cara Amerika Utara pertama kali dihuni,” jelas Gauvreau.

Tim berharap bisa melanjutkan penelitian di pulau-pulau sekitar untuk mendapatkan lebih banyak bukti terkait migrasi ini.(ilj/bbs)




Warga di Toronto Kini Bisa Pesan Ganja Lewat Aplikasi Pengiriman Makanan Online

Kabar6-Penduduk di Toronto, Kanada, yang berusia di atas 19 tahun, akan diizinkan untuk memesan ganja dari tiga pengecer ganja berlisensi lokal di kota melalui aplikasi Uber Eats.

Ya, melansir Gizmodo, layanan pengiriman makanan online Uber Eats mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan ganja kepada penduduk di wilayah Toronto, dan telah bermitra dengan pasar ganja online Leafly untuk mengirimkan ganja dari tiga pengecer lokal, yakni Hidden Leaf Cannabis, Minerva Cannabis dan Shivaa’s Rose.

Kemudian, pengecer akan mengirim staf bersertifikat di bawah program pendidikan ritel ganja provinsi, CannSell, untuk mengantarkan pembelian pelanggan ke depan pintu mereka.

“Kami bermitra dengan para pemimpin industri seperti Leafly untuk membantu pengecer menawarkan pilihan yang aman dan nyaman bagi orang-orang di Toronto untuk membeli ganja legal untuk dikirim ke rumah mereka,” terang Lola Kassim, General Manager Uber Eats Canada.

Ditambah Kassim, “Ini akan membantu memerangi pasar ilegal dan membantu mengurangi gangguan mengemudi.” ** Baca juga: Derita Penyakit Langka, Pria AS Ini Alami Gejala Flu Tiap Orgasme

Dalam pernyataan terpisah, CEO Leafly Yoko Miyashita, mengatakan bahwa kemitraan baru akan membantu memberikan ganja yang aman dan legal.

Inisiatif baru datang ketika Ontario Cannabis Store merinci bahwa jumlah toko ganja telah meningkat menjadi 1.460 tahun ini, naik dari 1.333 toko yang dilaporkan di provinsi tersebut dari tahun sebelumnya.(ilj/bbs)




Serigala Arktik Hasil Kloning Dipamerkan ke Publik Tiongkok

Kabar6-Beberapa waktu lalu sekelompok ilmuwan di Tiongkok berhasil mengkloning serigala Arktik, hasil eksperimen dari Sinogene Biotechnology yang berbasis di Beijing.

Serigala kloningan yang lahir 10 Juni 2022 ini diberi nama Maya, dan dipamerkan ke masyarakat di Harbin Polarland, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut. ** Baca juga: Dikira Sup Kangkung, Turis Asal Singapura Ini Ternyata Melahap Ganja di Hotel Thailand

Menurut laporan, melansir Globaltimes, sel donor serigala itu berasal dari sampel kulit seekor serigala Arktik liar bernama Maya yang dibawa dari Kanada ke Harbin Polarland. Adapun sel telurnya berasal dari seekor anjing betina dan induk penggantinya yaitu seekor anjing beagle.

Saat ini Maya berada dalam kondisi sehat dan tinggal bersama induk penggantinya di Harbin Polarland. Diketahui, serigala Arktik merupakan spesies yang masuk daftar terancam punah. Habitat mereka, dapat ditemukan di wilayah Eurasia utara serta bagian utara Kanada dan Greenland.(ilj/bbs)