1

Jadi Negara Pertama, di Kanada Tiap Batang Rokok Dilengkapi dengan Label Peringatan Kesehatan

Kabar6-Dalam waktu satu tahun ini setiap batang rokok yang dijual di Kanada akan dilengkapi dengan peringatan kesehatan, seperti ‘rokok menyebabkan impotensi’, ‘rokok menyebabkan kanker’, dan ‘racun dalam setiap isapan’.

Langkah pertama ditujukan untuk rokok berukuran besar, selanjutnya diikuti oleh rokok ukuran biasa pada awal 2025 mendatang. Aturan pelabelan yang diumumkan pada Mei lalu bertujuan untuk membuat siapa saja yang berhubungan dengan rokok, hampir tidak mungkin bisa menghindari peringatan bahaya kesehatan.

Ya, melansir npr, Kanada menjadi negara pertama yang mengambil kebijakan tersebut. “Label peringatan baru ini hampir tidak dapat dihindari, dan bersama dengan gambar grafis terbaru yang ditampilkan pada kemasan, (diharapkan) akan memberikan pengingat yang nyata dan mengejutkan tentang konsekuensi kesehatan dari merokok,” jelas Carolyn Bennett, Menteri Kesehatan Kanada saat itu.

Pemerintah Kanada mencatat beberapa anak muda yang sangat rentan terhadap risiko ketergantungan tembakau, mulai merokok setelah diberi sebatang rokok dan bukannya sebungkus rokok berlabel peringatan kesehatan.

Pada 2000, Kanada menjadi negara pertama yang memerintahkan peringatan grafis pada bungkus rokok untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kesehatan yang terkait dengan penggunaan tembakau, termasuk foto mengerikan tentang jantung dan paru-paru yang sakit.

Jumlah perokok telah menurun selama dua dekade terakhir di Kanada. Namun, menurut data pemerintah, penggunaan tembakau terus membunuh 48 ribu warga Kanada setiap tahunnya. ** Baca juga: Jumlah Terbanyak, Ibu Muda di India Pecahkan Rekor Sumbang ASI Sekira 105 Liter

Hampir setengah dari biaya perawatan kesehatan di negara itu terkait dengan penggunaan tembakau. Ottawa bertujuan untuk mengurangi jumlah perokok di negara itu menjadi lima persen dari populasi atau sekira dua juta orang pada 2035 nanti. Kondisi saat ini masih berada di angka sekira 13 persen.(ilj/bbs)




Cahaya Misterius Berbentuk Bola Terlihat Terbang di Atas ‘Gunung Keramat’ Kanada

Kabar6-Dua pemburu UFO, Rob Freeman dan Marcus McNabb, merekam ball of lights atau cahaya berbentuk bola sebelum menghilang dari pandangan mereka.

Ya, melansir thesun, cahaya misterius berwarna putih kekuningan itu terekam bearad di atas gunung yang dianggap ‘keramat’ wilayah British Columbia, Kanada. Dalam video berdurasi 40 detik itu, Freeman dan McNabb menggunakan berbagai jenis kamera dari sudut yang berbeda untuk mendapatkan rekaman tersebut. “Terlihat berwarna hijau karena diambil melalui mode pengambilan gambar night vision,” kata Freeman.

Para penggemar UFO melaporkan, Freeman berhasil merekam gambar cahaya misterius berbentuk bola itu terbang di atas ‘gunung keramat’ sekira pukul 22.59 malam waktu setempat. ** Baca juga: ‘Son of Sam’, Pelaku Teror Pembunuh Berantai di New York yang Klaim Diperintah Anjing

“Awalnya, kami pikir itu pesawat terbang. Baru tahu pasti bahwa itu bukan pesawat karena tidak terdengar suara apa pun. Pohon-pohon di balik cahaya itu menyala. Itu berarti cahayanya berada di depan pepohonan,” terang Freeman.

Salah satu pengguna situs berbagai video memosting video secara online pada 23 Juli lalu. Sejak itu, lebih dari 43 ribu orang menyaksikan penampakan fenomenal tadi.

Hingga kini belum diketahui apa sebenarnya cahaya misterius itu, apakah UFO atau pesawat. Freeman dan McNabb sendiri sudah ‘berburu’ UFO ke-11 negara dan 30 kota dalam tiga tahun terakhir.(ilj/bbs)




Selama 30 Tahun, Wanita Kanada Ini Sudah Koleksi 1.618 Sikat Gigi

Kabar6-Kelly Hardy, wanita asal Ontario, Kanada, memiliki sebanyak 1.618 paket sikat gigi yang telah disertifikasi oleh Guinness World Records untuk koleksi sikat gigi terbanyak di dunia.

“Saya bahkan tidak benar-benar tahu bahwa itu adalah sesuatu yang dapat Anda buat menjadi rekor dunia sampai beberapa tahun yang lalu dan kemudian itu menjadi tujuan baru dalam hidup saya. Jadi ini mengasyikkan,” kata Hardy. “Itu adalah penantian terlama dalam hidup saya.”

Hardy, melansir ctvnews, telah mengembangkan gudang peralatan kebersihan mulutnya selama 30 tahun terakhir dan mengatakan koleksinya benar-benar dimulai ketika dia berusia 12 tahun dan membeli sikat gigi dengan dispenser benang bawaan. “Saya seperti, ‘sangat menarik, sikat gigi itu,’ dan saya tidak pernah membelinya saat pertama kali melihatnya. Tapi saya terus memikirkannya selama beberapa minggu, seperti saya akan melihatnya dan saya berkata ‘Saya butuh sikat gigi itu’…begitulah semuanya dimulai,” ungkap Hardy.

Dari situlah koleksi Hardy bertambah, dan akhirnya melampaui rekor sebelumnya yaitu 1.320 yang dipegang oleh Grigori Fleicher dari Rusia. Di antara sikat gigi yang dia kumpulkan, Hardy mengatakan ada beberapa yang menonjol dari yang lain. Itu termasuk beberapa sikat yang menampilkan karakter The Simpsons, Star Wars, satu berbentuk Menara Eiffel, dan yang pertama dia beli dengan dispenser benang.

Untuk mengesahkan rekor tersebut, Hardy memajang semua sikat giginya di atas meja di gym sekolah setempat di mana masing-masing sikat dihitung, satu per satu. ** Baca juga: Temuan Mumi Putri Duyung Jadi Penipuan Berabad-Abad yang Berhasil Dibongkar Ilmuwan Jepang

“Butuh waktu sekira 40 menit untuk menghitung dari satu hingga 1.618,” ujar Hardy, seraya menambahkan bahwa Guinness mewajibkan pemohon rekor semacam ini untuk memfilmkan seluruh proses dalam satu bidikan berkelanjutan untuk ditinjau. Selain itu, diperlukan inventaris baris demi baris dan foto setiap kuas.

Ditambahkan, “Sampai sekarang saya masih suka sikat gigi. Saya masih suka perburuan…Jadi saya masih mengoleksi tetapi sedikit lebih dikurasi dalam hal itu, saya tidak hanya menambahkan semua yang tidak saya miliki. Jika putrinya tidak menginginkan sikat gigi, Hardy mengatakan dia kemungkinan akan menyumbangkannya.

Untuk sikat gigi yang digunakan secara pribadi untuk kebersihan giginya sehari-hari, Hardy mengatakan, “Saya sebenarnya hanya menggunakan yang diberikan oleh dokter gigi saya.” (ilj/bbs)




Petani Kanada Didenda Rp924 Juta Gara-gara Gunakan Emoji Jempol Sebagai Tanda Tangan Digital

Kabar6-Chris Achter, seorang petani di Saskatchewan, Kanada, harus membayar denda dalam jumlah besar karena menggunakan emoji setelah dikirimi kontrak melalui pesan teks.

Achter, melansir Zeenews, berargumen bahwa itu untuk mengakui tanda terima, tetapi seorang hakim memutuskan bahwa itu adalah kesepakatan kontraktual. Achter harus membayar denda sebesar sekira Rp924 juta karena gagal memenuhi kontrak. Masalah ini dibawa ke pengadilan setelah Achter gagal mengirimkan 86 ton rami yang ingin dibeli oleh pembeli biji-bijian Kent Mickleborough pada 2021, sehingga membuat Mickleborough untuk mengambil tindakan hukum.

Mickleborough mengatakan dia berbicara dengan Achter di telepon tentang potensi pembeliannya, mengatakan ingin membeli biji-bijian pada November tahun itu. Dia kemudian mengirimi petani draf kontrak, menulis ‘tolong konfirmasi kontrak rami’.

Achter menanggapi dengan emoji ‘jempol’, tetapi tidak mengirimkan rami pada tanggal yang ditentukan. Mickleborough mengatakan bahwa dia memiliki hubungan bisnis jangka panjang dengan Achter, dan bahwa petani tersebut telah menyetujui kontrak melalui pesan teks di masa lalu, mendorongnya untuk percaya bahwa emoji telah menyegel kesepakatan.

Namun menurut sumpah sumpahnya, Achter mengatakan emoji jempol ‘hanya menegaskan bahwa saya menerima kontrak rami. Itu bukan konfirmasi bahwa saya setuju dengan persyaratan’. ** Baca juga: Dalam Sehari, Seorang Ibu di AS Bisa Produksi Lima Liter ASI

Dalam putusan Pengadilan, Hakim Timothy Keene memihak Mickleborough. Dia bersandar pada definisi emoji Dictionary.com, yang menyatakan bahwa emoji itu digunakan untuk mengekspresikan persetujuan, persetujuan atau dorongan dalam komunikasi digital.

“Saya tidak yakin seberapa otoritatifnya, tetapi ini tampaknya sesuai dengan pemahaman saya dari penggunaan sehari-hari, ahkan sebagai pendatang baru di dunia teknologi,” demikin tulis hakim Keene.

Ditambahkan, meskipun tanda tangan adalah ‘representasi klasik’ untuk mengonfirmasi identitas seseorang, hal itu tidak menghalangi seseorang untuk menggunakan metode modern, seperti emoji, untuk mengonfirmasi kontrak, dan bahwa emoji dapat digunakan sebagai tanda tangan digital.

“Pengadilan ini dengan mudah mengakui bahwa emoji jempol adalah cara non-tradisional untuk ‘menandatangani’ dokumen,” tulis Hakim. “Namun demikian dalam keadaan seperti ini, ini adalah cara yang sah untuk menyampaikan dua tujuan ‘tanda tangan’, untuk mengidentifikasi penandatangan, yang dilakukan dengan menggunakan nomor ponsel Tuan Achter, dan untuk menyampaikan penerimaan kontrak.”

“Saya setuju bahwa kasus ini baru (setidaknya di Saskatchewan), namun demikian Pengadilan ini tidak dapat (atau seharusnya) mencoba membendung gelombang teknologi dan penggunaan umum,” tambah Hakim.(ilj/bbs)




Ross dari Kanada Dijuluki Mahasiswa ‘Terlelet’ di Dunia, Kuliah Selama 54 Tahun

Kabar6-Arthur Ross (71) yang dinobatkan sebagai mahasiswa ‘terlelet’ di dunia, akhirnya berhasil menamatkan kuliah S1-nya di Universitas British Columbia (UBC), Kanada setelah kuliah selama 54 tahun.

Ross adalah pemegang rekor waktu terlama yang ditempuh untuk lulus dari sebuah universitas. “Headline pada kisahmu seharusnya ‘UBC akhirnya mewisuda mahasiswa terleletnya,'” kata Ross seraya tertawa.

Ross, pertama kali masuk kuliah di UBC pada 1969. “Saya hanya ingin belajar karena saya penasaran,” ujarnya. ** Baca juga: Sebuah Desa di Spanyol Laksanakan Pemilu untuk Wali Kota Hanya Selama 30 Detik

Hasrat untuk belajar itu yang menginspirasinya untuk menyelesaikan kuliahnya setelah mandek bertahun-tahun. Awalnya, melansir People, Ross mengambil jurusan Bahasa Inggris, kemudian tertarik pada teater di tahun keduanya kuliah di UBC. Ross, lalu menghabiskan waktunya di departemen teater. Dia asyik berpartisipasi dalam produksi teater dan mengikuti berbagai kursus demi menggapai cita-citanya sebagai seorang aktor.

Setelah dua tahun di UBC, Ross memutuskan keluar. Dia kemudian masuk ke Sekolah Teater Nasional Kanada di Montreal.

Namun, ketika Ross menggali lebih dalam aspek praktis dari kehidupan seorang aktor dan secara kritis mengevaluasi kemampuannya sendiri, dia sampai pada kesadaran yang menyakitkan.

“Saya terlalu menyukainya. Itu tidak akan sehat bagiku. Saya tahu saya aktor yang bagus tapi saya selalu berpikir kamu harus hebat,” ujarnya.

Kemudian, Ross mengambil jurusan hukum di Toronto, lulus dan menghabiskan 35 tahun sebagai litigator sipil di Metro Vancouver sebelum pensiun pada 2016.

Pada November 2016, Ross menghubungi UBC dan memulai babak baru dalam perjalanan pendidikannya. Dia memperoleh nomor mahasiswa baru dan tidak mulai kuliah lagi pada Januari 2017 sebagai mahasiswa paruh waktu.(ilj/bbs)




Studi Terbaru di AS Ungkap, Pasangan Selingkuh Tidak Menyesali Perbuatannya

Kabar6-Studi baru mengenai psikologi perselingkuhan yang dipublikasikan dalam jurnal ‘Archives of Sexual Behavior’, menemukan pasangan menikah yang selingkuh ternyata hanya merasa sedikit menyesal dengan perbuatannya, dan percaya bahwa perselingkuhan tidak merusak pernikahan mereka.

Dalam studi tersebut, melansir Hindustantimes, peneliti melakukan survei ekstensif (luas) terhadap orang-orang yang menggunakan Ashley Madison, sebuah situs web asal Kanada untuk memfasilitasi perselingkuhan.

“Di media populer, acara televisi, film, dan buku, orang yang berselingkuh memiliki rasa bersalah moral yang kuat. Tapi kami tidak melihat itu dalam sampel peserta ini,” kata Dylan Selterman, penulis utama dan seorang profesor yang mempelajari hubungan dan ketertarikan di Johns Hopkins University.

Diungkapkan, “Peringkat untuk kepuasan perselingkuhan tinggi dan perasaan menyesal rendah. Temuan ini melukiskan gambaran perselingkuhan yang lebih rumit dibandingkan dengan apa yang kami ketahui.” ** Baca juga: Ledakan Populasi Tak Terkendali, Pakar Australia Usul Tembak Kanguru Sebelum Mati Kelaparan

Peneliti juga mengungkapkan hasil yang menantang anggapan umum tentang perselingkuhan terutama mengenai motivasi dan pengalaman para pelaku selingkuh. Untuk memahami pengalaman psikologis dari mereka yang mencari dan terlibat dalam perselingkuhan, peneliti pun lantas melakukan studi lebih lanjut.

Bekerja sama dengan peneliti di University of Western Ontario, Selterman mensurvei hampir 2.000 pengguna aktif Ashley Madison, sebelum dan sesudah mereka berselingkuh. Peserta ditanya tentang kondisi pernikahan mereka, tentang mengapa mereka ingin berselingkuh, dan tentang kesejahteraan umum mereka.

Responden dalam studi ini mengungkapkan penyebab mereka ingin selingkuh dari pasangan, yakni karena tingkat cinta yang tinggi untuk pasangannya, namun sekira setengah dari peserta mengatakan bahwa mereka tidak aktif secara seksual dengan pasangannya.

Ketidakpuasan seksual adalah motivasi yang paling banyak dikutip untuk berselingkuh, dengan motivasi lain termasuk keinginan untuk mandiri dan variasi seksual. Sementara masalah mendasar dalam hubungan, seperti kurangnya cinta atau kemarahan terhadap pasangan adalah beberapa alasan yang paling sedikit disebutkan untuk memotivasi ingin berselingkuh.

Hasilnya, orang yang berselingkuh cenderung tidak menyesalinya. Responden umumnya melaporkan bahwa perselingkuhan mereka sangat memuaskan baik secara seksual maupun emosional, dan mereka tidak menyesal telah melakukannya.

Temuan ini menunjukkan, perselingkuhan belum tentu merupakan hasil dari masalah yang dalam di sebuah hubungan. Menurut Selterman, para responden selingkuh karena mereka menginginkan pengalaman seksual yang baru dan menggairahkan atau kadang-kadang karena tidak merasakan komitmen yang kuat terhadap pasangan mereka.

“Orang-orang memililiki beragam motivasi untuk selingkuh. Terkadang mereka akan berselingkuh meski hubungan mereka cukup baik. Kami tidak melihat bukti kuat di sini bahwa perselingkuhan terkait dengan kualitas hubungan yang lebih rendah atau kepuasan hidup yang lebih rendah,” terang Selterman. “Mempertahankan hubungan monogami merupakan hal yang sulit. Namun ini bukan berarti hubungan semua orang hancur.” (ilj/bbs)




Di Kanada Terjadi Hari Aneh, Orang Mengobrol Sejauh 5 Km Masih Terdengar

Kabar6-Peristiwa tak biasa alias aneh pernah terjadi pada 17 Januari hingga 5 Februari 1947 di Yukon, Kanada, saat udara dingin menyelimuti wilayah tersebut.

Pada 3 Februari saat suhu paling rendah mencapai -64°C, melansir Iflscience, napas orang-orang berubah menjadi bubuk putih di udara dan mengeluarkan suara gemerincing. Kulit juga bisa beku serta ancaman hipotermia di depan mata. Selain itu, ada juga perubahan yang dialami soal hantaran suara, yaitu kita bisa mendengar suara orang yang jauhnya lima kilometer dari lokasi kita.

Perubahan ini dirasakan penduduk Snag, Yukon, wilayah yang temperaturnya paling dingin. Gordon Toole, pengamat cuaca, mengatakan jarak pandang sangat terbatas, namun dia mengaku bisa mendengar suara anjing mengonggong yang jaraknya enam kilometer. Bahkan, suara retakan di White River yang jaraknya 1,6 km terdengar seperti suara tembakan senjata api.

Bagaimana bisa, apa penyebabnya? Ternyata temperatur memang memengaruhi suara. Selain bergerak lebih lambat dalam cuaca dingin, suara juga merambat lebih jauh dan bisa didengar jika seseorang berada di atas tanah. Ketika udara di dekat tanah dingin dan udara di atasnya hangat, suara dibiaskan oleh udara hangat ke permukaan.

Suara kemudian memantul di antara tanah dan udara hangat, bergerak lebih jauh daripada suara di suhu yang lebih hangat. “Pembalikan suhu menyebabkan gelombang suara membengkok kembali ke tanah daripada keluar ke atas,” kata David Phillips, ahli klimatologi.

Ditambahkan, “Orang-orang di bandara dapat dengan jelas mendengar gonggongan anjing di kota dan penduduk kota berbicara seolah-olah mereka dekat, bukan seperti lima kilometer jauhnya.” ** Baca juga: Main Ponsel Lebih dari 14 Jam Sehari, Wanita Inggris Ini Harus Pakai Kursi Roda

Jadi, ‘hari aneh’ di Kanada saat itu dipengaruhi oleh temperatur yang rendah. Hantaran suara pada suhu dingin bisa lebih jauh dibandingkan ketika suhu udara sedang hangat.(ilj/bbs)




Langka, Wanita Asal Kanada Hamil Bukan di Rahim Tetapi pada Organ Hati

Kabar6-Kondisi sangat langka dialami seorang wanita di Kanada berusia 33 tahun yang tak disebutkan namanya. Dalam akun TikToknya, dokter anak di Children’s Hospital Research Institute of Manitoba, Kanada, bernama Dr Michael Narvey, menerangkan wanita itu mengalami kehamilan ektopik.

Dr Narvey yang melakukan USG, melansir Indianexpress, menemukan ada bayi yang belum lahir di dalam organ hati wanita tersebut. “Saya pikir saya telah melihat semuanya, seorang wanita berusia 33 tahun datang dengan riwayat perdarahan menstruasi 14 hari dan 49 hari sejak periode menstruasi terakhirnya,” kata Dr Narvey.

Ditambahkan, “Apa yang mereka temukan di hati adalah bayi. Dia mengalami kehamilan ektopik di hatinya. Kami biasanya melihat ini (bayi) di perut, tetapi tidak pernah di hati. Ini yang pertama bagi saya.”

Kehamilan ektopik diketahui bisa terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi menanamkan diri di luar rahim, salah satunya saluran tuba, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim. ** Baca juga: Merinding! di Jamaika Terdengar Suara Keras yang Dipercaya Sebagai Terompet Sangkakala

Saat kondisi ini berlangsung, kehamilan bisa terjadi pada perut bagian atas dan atas hati. Jika ini terjadi, janin tidak akan berkembang menjadi bayi dan tidak mungkin menyelamatkan kehamilan wanita tersebut.

Untuk cara mengatasinya, harus dilakukan tindakan operasi agar bisa menyelamatkan pasien. Tapi, janin yang tumbuh sayangnya tidak akan bisa bertahan hidup.(ilj/bbs)




Lahir pada Usia 22 Minggu, Adiah dan Adrial dari Kanada Jadi Bayi Kembar Paling Prematur di Dunia

Kabar6-Adiah dan Adrial Nadarajah, sepasang bayi perempuan dan laki-laki asal Kanada, dinobatkan oleh Guiness sebagai bayi kembar paling prematur di dunia.

Adiah dan Adrial Nadarajah, melansir Globalnews, lahir pada usia 126 hari, melampaui rekor sebelumnya yaitu 125 hari lebih awal yang ditetapkan pada 2018 oleh anak kembar di Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat (AS). Kehamilan cukup bulan biasanya terjadi di usia 40 minggu, menjadikan Adiah dan Adrial lahir 18 minggu prematur.

Shakina Rajendram, ibunda bayi kembar itu, mengatakan, ketika dia mulai melahirkan hanya pada usia 21 minggu dan lima hari, dokter mengatakan bahwa bayinya ‘tidak dapat hidup’ dan memiliki ‘nol persen peluang untuk bertahan hidup’.

Disebutkan, ini adalah kehamilan kedua Rajendram setelah dia kehilangan bayi pertama, hanya beberapa bulan sebelumnya di rumah sakit yang sama di dekat rumah mereka di Ontario. ** Baca juga: Wanita Korsel Tusuk 3 Orang dalam Kereta Gara-gara Tak Suka Dipanggil ‘Tante’

Pastor Kevin Nadarajah mengungkapkan, rumah sakit memberi tahu bahwa mereka tidak akan dapat membantu dengan kehamilan dini, membuatnya terjaga di malam hari berdoa dengan ‘wajah berlinang air mata’. Sebagian besar rumah sakit tidak berusaha menyelamatkan anak yang lahir sebelum 24 hingga 26 minggu.

Beruntung, Rajendram dan sang suami bisa pindah ke Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto, yang memiliki unit perawatan intensif neonatal spesialis. Pada hari kedua Rajendram melahirkan, yaitu 21 minggu dan enam hari setelah kehamilan, dia diberitahu bahwa jika anak-anak lahir bahkan beberapa menit sebelum 22 minggu, mereka akan dibiarkan mati.

Meskipun mengalami pendarahan hebat, Rajendram berkata dia mencoba yang terbaik untuk ‘menahan (kelahiran) bayi’ selama beberapa jam lagi. Air ketuban akhirnya pecah 15 menit setelah tengah malam. Kurang dari dua jam setelah memasuki 22 minggu dalam kandungan, Adiah dan Adrial pun lahir.

Kini Adiah dan Adrial telah berumur satu tahun, meskipun memiliki masalah medis yang serius sejak dini. “Kami menyaksikan bayi-bayi itu hampir mati di depan mata kami berkali-kali,” kata Rajendram.

Meski masih dipantau oleh dokter, Adiah dan Adrial dalam kondisi ‘baik-baik saja’.(ilj/bbs)




AS diduga Habiskan Lebih dari Rp22,8 Miliar untuk Tembak Jatuh 3 UFO di Atas Amerika Utara

Kabar6-Sejumlah pejabat pertahanan mengungkapkan, Pentagon menghabiskan lebih dari sekira Rp22,8 miliar untuk menembak jatuh tiga objek terbang misterius (unidentified flying object/UFO) yang terlihat di wilayah udara Amerika Serikat (AS) dan Kanada beberapa waktu lalu.

Para pejabat itu menduga, biaya sebenarnya yang dikeluarkan Pentagon kemungkinan lebih tinggi. Melansir wsj, angka yang diberikan itu hanya mencakup biaya empat rudal AIM-9X Sidewinder yang digunakan untuk menembak jatuh ‘UFO’ di atas Alaska, Danau Huron, dan wilayah Yukon di Kanada. Biaya ini tidak termasuk dana yang dikeluarkan oleh Penjaga Pantai, Angkatan Laut, dan Garda Nasional AS dalam upaya mencari puing-puing UFO tersebut.

Pejabat pertahananan menjelaskan, “Penerbangan yang digunakan untuk melihat balon dan akhirnya menembak jatuh bukan bagian dari perkiraan biaya, karena militer AS menganggap penerbangan itu sebagai bagian dari pelatihan pilotnya dan telah menganggarkan jam terbang tersebut.”

Salah satu rudal gagal mencapai targetnya, membutuhkan satu lagi rudal Sidewinder seharga sekira Rp6 miliar untuk menembak jatuh UFO ke salah satu Danau Besar di Michigan. ** Baca juga: Dikhianati, Pria India Ini Balas dengan Nikahi Pasangan Sah Selingkuhan Sang Istri

Rentetan penembakan terjadi setelah balon Tiongkok memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari, yang juga ditembak jatuh oleh jet tempur AS. Sementara Washington bersikeras pesawat itu digunakan untuk spionase, Beijing menolak tuduhan itu, dengan alasan balon itu digunakan untuk mengumpulkan data meteorologi dan telah menyimpang dari jalurnya secara tidak sengaja.

Para pejabat AS kemudian mengakui bahwa kejadian versi Tiongkok mungkin akurat, mencatat bahwa balon tersebut mungkin telah didorong ke wilayah AS setelah menghadapi ‘angin kencang’. (ilj/bbs)