1

Kota Tangerang Miliki Kampung Tematik Berkonsep POT Daur Ulang

Kabar6-Dalam mendukung program Pemerintah Kota Tangerang yaitu Program Kampung Kita, Pemuda Karang Taruna Warga RW 016 Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas bersama Banksasuci Foundation bersinergi menata wilayah setempat menjadi Kampung Tematik.

Kampung tersebut mengusung konsep daur ulang pakaian bekas menjadi Potensi Terampil (POT) untuk tanaman.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah hadir dan meresmikan langsung Kampung POT didampingi Kepala Bappeda, Kepala DLH, Kepala Dinsos, Direktur BUMD serta Camat Cibodas digelar di RW 016 Kecamatan Cibodas Kelurahan Uwung Jaya, Minggu (5/12/2021).

Dalam sambutannya, Arief menyampaikan bahwa dilingkungan RW 016 ini mempunyai semangat membenahi Kota Tangerang dengan membentuk kampung tematik yang memanfaatkan pakaian bekas menjadi POT atau suatu prodak yang mempunyai nilai jual.**Baca Juga : Presiden Jokowi Bakal Dianugerahi oleh APDESI Bapak Pembangunan Desa

“Ini menjadi suatu hal yang membanggakan, anak-anak muda yang mempunyai kreativitas yang tinggi bisa menghasilkan sesuatu dengan memanfaatkan lingkungannya,” ujar Arief.

“Infonya pakaian bekasnya didapat dari tetangga di lingkungan sini, dikumpulkan lalu dijadikan POT, dari bahan bekas menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual,” tambah orang nomor satu di Kota Tangerang itu.

Arief berharap Kampung Pot kedepan menjadi Wisata Edukasi Kampung Tematik yang dikenal tingkat Nasional.

“Melihat potensi yang ada, Insya Allah Kampung Pot akan menjadi Kampung Tematik bertaraf Nasional,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Banksasuci Foundation Ade Yunus menjelaskan bahwa penataan Kampung Tematik ini merupakan bagian dari Program Banksasuci yang diberi nama KOTAKITA atau Kolaborasi Menata Kampung Kita.

“Insya Allah kita akan road show menata kampung-kampung di Kota Tangerang menjadi potensi ekonomis, berdaya guna dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Oke)




Kampung Saungkuriang Sebagai Paru-Paru Cipondoh

Kabar6.com

Kabar6-Membangun kawasan penghijauan, di lingkungan perumahan, Warga RW 01, Perumahan Poris Indah, Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh sukses membangun Kampung Saungkuriang, sebagai paru-paru Cipondoh.

Pengurus Kampung Saungkuriang, Feby Lukito, mengungkapkan, Kampung Saungkuriang dibangun sejak 2017, atas inisiasi warga untuk menyukseskan program Pemkot Tangerang yaitu Kampung Tematik. Memiliki lahan tidur yang awalnya kurang terurus, yang akhirnya kini mampu menjadi kawasan hijau dan asri.

“Kami mulai dari mengolah 20 persen, hingga saat ini sudah menghijaukan 80 persen dari luas 5800 meter persegi. Beragam jenis tanaman ada disini, terutanama jenis tanaman produktif. Mulai dari sayur mayur hingga toga. Kini, Kampung Saungkuriang mampu menyumbang oksigen yang bersih dan sehat bagi lingkungan,” ungkap Feby, Senin (5/4/2021).

Kata Feby, dalam pengembangannya Kampung Saungkuriang punya pojok baca, KWT, budidaya maggot hingga peternakan ayam. “Kami ingin, Kampung Saungkuriang dikenal sebagai wilayah bercocok tanam, penghijauan dan peternakan. Selain sebagai kawasan wisata, juga bisa menjadi lahan belajar masyarakat,” katanya.

Kabar6.com
Kampung Saungkuriang Sebagai Paru-Paru Cipondoh.(bbs)

Beragam jenis tanaman dapat ditemui di Kampung Saungkuriang. Namun, ada satu yang menjadi daya tarik yaitu pertanian hidroponik, menggunakan media air setinggi tiga meter. Tak hanya itu, saat ini Kampung Saungkuriang pun tengah mengembangkan budidaya strawberry dan sayur mayur hidroponik yang nantinya, bisa menghasilkan bagi warga sekitar.

**Baca juga: Wakil Walikota Tangerang: FKUB Jadi Wadah Pencegahan Konflik Umat Beragama

“Kami berharap, kampung ini dapat terus menjadi kampung percontohan, kampung yang terus hijau di tengah hiruk pikuk perkotaan,” harap salah seorang pengelola Kampung Saungkuriang, Mikhael.(ADV)




DPMPD Kabupaten Tangerang Canangkan Kampung Tematik

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang membentuk tim koordinasi program Kampung Kreatif/Tematik untuk meningkatkan indeks desa membangun di Kabupaten Tangerang.

Hal ini direncanakan dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula DPMPD Kabupaten Tangerang, Selasa (19/1/2021).

Rapat koordinasi tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang, Mas Yoyon Suryana yang didampingi Budi Lestari, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, narasumber dari Bappeda dan beberapa perangkat daerah lainnya.

Mas Yoyon menjelaskan, Kampung Tematik adalah program pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai upaya dalam pembenahan desa secara terintegrasi, masif dan tepat sasaran.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberikan perhatian penuh terhadap seluruh Kampung Kreatif/Tematik. Sebab kata dia, tak hanya satu program yang dijalankan tetapi lebih variatif tergantung kebutuhan di suatu wilayah tersebut. Misalnya saja perbaikan jalan, perbaikan rumah, pembuatan saluran drainase, penghijauan, pelatihan UMKM hingga pembentukan destinasi wisata baru.

“Nantinya, warga masyarakat desa secara mandiri dan bersama – sama menata wilayahnya menjadi hunian yang layak huni secara kreatif sekaligus layak dikunjungi sebagai kampung tematik, sehingga menjadi ikon di wilayahnya”, ujar Mas Yoyon.

Ditempat yang sama, DR. drh. Joko Ismadi, M.Sc, Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Bappeda sebagai narasumber menjelaskan bahwa Kampung Kreatif atau Tematik dapat dikembangkan dari ide dan potensi wilayahnya.

Salah satunya ide Kampung Airport, sebagai contoh, dengan aneka mural seni budaya lokal yang disertai pesan-pesan moral menghiasi warna – warna dinding rumah warga di berbagai tempat agar pengunjung terhibur dan terkesan.

“Dulunya Kampung Airport merupakan salah satu kampung yang kurang terawat, tapi berkat kegigihan dan semangat berubah dari warganya kini menjadi kampung yang indah”, jelasnya.

**Baca juga: Program PTSL, Kades Cikuya Sebut, Prioritas Khusus Untuk Warga Kurang Mampu

Lanjut Joko Ismadi, masih banyak lagi pengembangan kampung kreatif / tematik yang dapat dipersiapkan oleh masing-masing wilayah seperti budidaya ikan, ketahanan pangan, tanaman obat, bank sampah, budidaya magot, pustaka dan masih banyak lagi yang kemudian dapat diimplementasikan menjadi destinasi wisata serta pengelolaannya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Semoga dengan pencanangan kampung kreatif / tematik dapat meningkatkan kualitas lingkungan, peningkatan ekonomi, penghijauan lingkungan serta pemberdayaan dan partisipasi masyarakat secara aktif dalam mengentaskan kemiskinan dan membangun sumber daya manusia.” pungkas Joko (Han)




Pemkot Bersama BNSP Gelar Uji Kompetensi Penggiat Kampung Tematik

Kabar6.com

Kabar6-Guna meningkatkan kompetensi penggiat kampung tematik di Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Sosial (Dinsos) bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), menggelar uji kompetensi hortikultura, yang diikuiti 33 penggiat kampung tematik, se-Kota Tangerang.

“Walau di tengah pandemi Covid-19, banyak kampung tematik di Indonesia yang lockdown. Disini, Kota Tangerang terus semangat membangun agar kampung-kampung yang ada semakin berdayaguna. Salah satunya melalui ujian kompetensi bersama BNSP ini,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi, Minggu (8/11/20) di Club House Asia Cluster, Green Lake, Kecamatan Cipondoh.

Sementara itu, Guru Besar Lingkungan, Bambang Irianto, mengungkapkan, peserta mengikuti beberapa ujian praktik dan tertulis bidang pertanian. Mulai dari buah-buahan, sayuran hingga tanaman hias seperti bunga.

“Dihari pertama, ujian praktik di kampung ATM, hari kedua ujian tertulis. Nantinya mereka yang bisa melewati semua mata ujian akan mendapat sertifikasi profesi pertamanan dari BNSP tingkat nasional,” jelas Bambang.

Kabar6.com
Pemkot Bersama BNSP Gelar Uji Kompetensi Penggiat Kampung Tematik.(Ist)

Ia pun menuturkan, melalui uji kompetensi ini, para penggiat kampung tematik di Kota Tangerang ini akan mendapatkan pengakuan publik melalui sertifikat. Nantinya, dapat digunakan untuk pengembangan diri dan kampung-kampung tematiknya.

“Dengan adanya sertifikasi ini, ke depannya dapat turut membantu menjual produk-produk atau hasil olahan kampung tematiknya secara nasional dengan pengakuan yang jelas dari BNSP,” katanya.

**Baca juga: Pengurus HMI Cabang Tangerang Raya Periode 2020-2021 Dilantik.

Deputi Pemberdayaan Kemenko PMK, Marwan Syaukani, menuturkan, kegiatan ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Pasalnya, uji kompetensi seperti ini biasanya dilakukan untuk para petani di perusahaan-perusahaan besar.

“Kali ini digelar untuk warga biasa penggiat kampung tematik. Semoga ini menjadi awal pengembangan kampung-kampung di Indonesia khususnya di Kota Tangerang dan dapat menjadi pusat ekonomi baru di Indonesia,” harapnya.(ADV)




Sejak 2017 Ada 17 Kampung Tematik di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Tangerang gelar Kegiatan Pelaksanaan Kampung Tematik Melalui Bedah Kampung Kota Tangerang Tahun 2020.

Hadir Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah didampingi oleh Wakil Walikota Tangerang Sachrudin serta Sekretaris Daerah Kota Tangerang H. Herman Suwarman, yang berlokasi di aula Al-amanah Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada Kamis (23/1/2020).

Dalam sambutannya Arief mengatakan, dengan terciptanya kampung kampung tematik ia berharap dapat merubah kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan tertata.

“Saya berharap dengan terciptanya kampung kampung tematik, kondisi lingkungannya bisa lebih baik dan tertata, masyarakatnya juga jadi lebih guyub dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya,” ujar Arief

Pemerintah Kota Tangerang merencanakan dan mengembangkan kampung tematik di Kota Tangerang. Bermula pada tahun 2017, hingga kini telah tercipta sebanyak 17 kampung tematik.

“Sudah ada 17 kampung tematik di kota Tangerang. Ada kampung Markisa di Kelurahan Pasar Baru, Kampung Bekelir di Kelurahan Babakan, hingga Kampung Grenpul di Kelurahan gerendeng,” kata Walikota.

“Kampung tematik diciptakan bukan tanpa tujuan, Pemkot Tangerang berharap dengan terciptanya kampung tematik bisa menjadi titik awal perbaikan lingkungan sekaligus mengangkat potensi sosial ekonomi masyarakat,” sambung Arief.

**Baca juga: Praktik Prostitusi Online, Demi Keuntungan Rp50 Ribu Harus Mendekam di Jeruji Besi.

Kendati, tak ketinggalan Arief juga mengajak seluruh SKPD teknis agar mendukung dan terus mengawal pelaksanaan dan keberlangsungan kampung tematik di wilayah Pemerintah Kota Tangerang.

“Untuk SKPD teknis, terus kawal, dukung dan berikan masukan masukan yang membangun perihal pelaksanaan dan keberlangsungan kampung tematik di wilayah kota Tangerang,” tandasnya. (Oke)




Jazz Berkumandang di Kampung Tematik Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kota Tangerang tengah gencar membangun sejumlah Kampung Tematik. Kampung Tematik yang tersebar di berbagai penjuru wilayah ini kini semakin syahdu diiringi alunan musik Jazz yang mendayu.

Masyarakat pun larut turut bersenandung. Telinga mereka dimanjakan dengan nada – nada kental yang berirama.

Petikan gitar, derap tabuh drum, dentuman bass berkolaborasi mengiringi suara lengkingan vokal. Jazz pun berkumandang dibalut semilirnya angin malam Kota Tangerang.

Andika Panduwinata selaku penggagas Jazz Day ini menjelaskan acara tersebut bertujuan untuk memberikan nuansa yang berbeda di kota berjuluk Seribu Industri Sejuta Jasa itu. Penatnya rutinitas sehari – hari, masyarakat dapat relaksasi dalam menikmati pentas seni ini.

“Kami ingin menyuguhkan pagelaran musik yang menghibur ke pelosok-pelosok. Jazz masuk kampung,” ujar pria yang akrab disapa Dik ini, Sabtu (26/10/2019).

Pagelaran musik tersebut melibatkan sejumlah jurnalis dan Dewan Kesenian Kota Tangerang. Mereka bersinergi untuk menampilkan berbagai pertunjukan di kampung-kampung tematik.

Seperti di salah satu kampung tematik yang berada wilayah Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Di tempat itu terdapat Kampung Kita atau yang disingkat KPK dengan latar gambar mural warna-warni pada dinding jalur Kereta Bandara Soekarno Hatta.

“Jazz Day ini digelar di bawah akses jalan Kereta Bandara. Konsepnya ada panggung kecil persis berada di depan tembok rel Kereta Bandara yang digambar banyak jenis mural,” ucapnya.

Dik menyebut pementasan akan digelar tiap Sabtu malam. Dengan membawakan tembang – tembang bergenre Jazz dari musisi lokal mau pun internasional.

“Kami berbaur dengan masyarakat dalam pementasan ini. Tidak ada jarak dan ingin melekatkan satu sama lainnya,” kata Dik yang juga merupakan jurnalis Warta Kota, TribunNetwork, Kompas Gramedia.

Menurutnya adanya pagelaran Jazz Day tersebut dapat menggairahkan para pengunjung yang melancong ke Taman Tematik. Dan membuat suasana lebih berwarna serta berkelas di tempat – tempat wisata yang ada di Kota Tangerang ini.

“Untuk kedepannya kami juga akan memberikan edukasi kepada warga lainnya di berbagai kampung-kampung tematik. Tidak hanya pementasan musik saja yang disuguhkan. Tapi juga kami memberikan pemahaman mengenai seni budaya kepada masyarakat. Mulai dari musik, sastra, teater, lukisan dan masih banyak lainnya,” ungkapnya.

**Baca juga: 2 Ribu Anak di Tangerang Putus Sekolah, Itu Sudah Ikut Paket.

Dik berharap dengan Jazz masuk ke kampung-kampung ini dapat menghibur serta memberikan wawasan kepada warga tentang berkesenian. Dan pihak pemerintah setempat juga bisa melakukan intervensi dalam memberikan layanan yang baik kepada publik.

“Intinya acara ini santai saja. Bermusik menghibur masyarakat yang lagi piknik di Kampung Tematik. Sambil liburan sama kulineran dengar Jazz gratis. Bisa juga nanti kedepannya Dinas-dinas terkait memberikan pelayanan publik seperti pembuatan KTP, KIA, KK dan lainnya dalam acara ini. Sehingga pengunjung semakin ramai lagi berbondong-bondong ke Kampung Tematik,” tutur Dik. (Oke)




Pemkot Tangerang Bangun Kampung Tematik di Setiap RW

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mempersiapkan pembentukan Kampung Tematik diseluruh wilayah dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama-sama masyarakat.

Program yang menjadi bagian Kampung Kita ini memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat dimulai dari Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat, pengentasan kemiskinan melalui pengembangan Koperasi dan UKM serta potensi lokal.

Adapun OPD dan kampung tematik yang akan dibentuk meliputi Disbudpar membangun kampung budaya dan kampung wisata, Dispora kampung Olahraga dan Kampung pemuda, kemudian Dinsos dengan Kampung Sejahtera Mandiri, Dinas Lingkungan Hidup melanjutkan program kampung iklim dan kampung hijau, DP3AP2KB kampung anak dan kampung samawa, Satpol PP membentuk kampung aman dan tertib, Dinas Kesehatan kampung PHBS, Dinas Ketenagakerjaan kampung terampil dan siap kerja lalu ada Dinas Ketahanan Pangan membangun kampung logistik dan kampung bibit, ditambah lagi Dinas Koperasi dan UKM dengan kampung UMKM dan kampung Koperasi.

Dinas Pendidikan ada kampung cerdas,Dinas Kominfo kampung masyarakat informatika,BPBD Kampung tangguh bencana, DPAD membentuk kampung baca kemudian Kesbangpol kampung bersinar dan kampung rukun, serta kampung laris manis oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

kabar6.com
Kampung tematik di Kota Tangerang.(ist)

Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah mengatakan, Program Kampung Kita akan membangun Kampung Tematik disetiap Rukun Warga (RW) yang tersebar di 13 Kecamatan.

Menurutnya sejumlah OPD akan terlibat dalam upaya menciptakan lingkungan yang indah, bersih, dan asri melalui pemberdayaan kampung – kampung menjadi kampung tematik.

“Melalui program Kampung Kita OPD di Pemkot Tangerang membuat suatu program kerja yang dapat mengakomodasi kebutuhan kampung tematik di suatu wilayah,” kata dia.

Walikota menjelaskan dalam program Kampung Kita diupayakan dalam satu wilayah memenuhi 23 jenis Kampung Tematik yang dibentuk oleh OPD. Pemenuhan turut upaya Pemkot dalam menjadikan Kotanya semakin Layak Huni, Layak Investasi, layak dikunjungi dan kota pintar.

“Melalui Kampung-Kampung tematik yang akan dibentuk disetiap RW maka diharapkan aktivitas ideal di lingkungan terbangun seperti adanya kegiatan keagamaan, kegiatan bermain anak,kegiatan usaha asli masyarakat, kegiatan kepemudaan, kegiatan pendidikan luar sekolah, kegiatan kebudayaan, kegiatan olahraga,” papar Arief.

Arief mencontohkan, Dinas Lingkungan Hidup dengan program Kampung Iklim bebas banjir dan Kampung Hijau nya dapat melakukan pendampingan kepada setiap RW.

Dalam Kampung iklim mencakup 11 program berkesinambungan meliputi urban farming, penghijauan, penghematan energi, sumur resapan, biopori, penataan lingkungan, pengolahan air limbah, bank sampah, pengurangan sampah disumber, komposting dan tanaman obat keluarga (TOGA).

“Kampung iklim adalah kampung yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dan pihak lainnya dalam aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca,” ujar Arief.

Lanjutnya, Dinas Sosial dalam Kampung Kita akan melaksanakan program Kampung sejahtera mandiri. Kampung Sejahtera Mandiri adalah kampung yang masyarakatnya memiliki keswadayaan, partisipasidan kesetiakawanan sosial yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dasar yang mengembangkan kehidupan berkelanjutan serta menciptakan nilai tambah bagi produktivitas warganya.

“Kampung sejahtera mandiri dibentuk bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan hak dasar masyarakat, melindungi dari berbagai resiko sosial dan ekonomi yang dirasakan. Kemudian memelihara kearifan lokal, serta mengendalikan konflik sosial yang terjadi di lingkungan,” ujar Walikota.

Menurutnya program Kampung Kita juga akan masuk ke Kampung-Kampung Tematik yang sudah terbentuk oleh inisiasi warga setempat seperti Kampung Bekelir, dan Kampung Markisa.

Program dari setiap OPD akan melengkapi fasilitas yang belum tersedia di Kampung yang sudah menjadi destinasi wisata Kota Tangerang itu.

“Contohnya Kampung informatika oleh Dinas Komunikasi dan Informatika akan melengkapi fasilitas informasi seperti penyediaan internet di Kampung tematik, Juga ada Kampung budaya dari Disbudpar yang dapat mengakomodir potensi lokal seni dan budaya warga setempat,”pungkasnya.(ADV)




Bappeda Kota Tangerang Wujudkan Kampung Tematik

kabar6.com

Kabar6-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang menggelar Musyawarah Kerja Sebagai Perekat Sinergitas Antara DPP Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemerintah Kota Tangerang.

Acara tersebut digelar bertempat di Hotel Bahtera PELNI, Puncak, Bogor, Jabar pada Jumat Sampai dengan Minggu (16 sampai 18 November 2018).

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam kurun waktu beberapa tahun ini banyak membentuk Kampung Tematik di sejumlah wilayah.

Program ini adalah bagian dari program Tangerang Berbenah untuk menuju Kota Layak Huni, Layak Investasi, Layak Dikunjungi dan Kota Pintar.

Kepala Bappeda Kota Tangerang, Drs. H. Said Endrawiyanto, M.M mengatakan, jika Kampung Tematik memiliki banyak manfaat dari segi ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sikap masyarakat.

Bahkan, pembentukan Kampung Tematik tak hanya merubah wajah wilayah tersebut tetapi juga budaya masyarakat yang menjadi menerapkan pola Hidup Bersih dan Sehat.

kabar6.com
Bappeda Kota Tangerang menggelar Musyawarah Kerja Sebagai Perekat Sinergitas Antara DPP Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemerintah Kota Tangerang.(ist)

Dikatakannya, pembentukan Kampung Tematik di suatu wilayah memperhatikan beberapa aspek terhadap suatu lingkungan hingga membawa perubahan terhadap lingkungan tersebut.

Said menuturkan, Kampung Tematik dapat mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh. Sebab melalui program Tangerang Berbenah dilakukan penyesuaian program seperti bedah rumah dan pembuatan jamban sehat.

Rumah warga yang awalnya tak layak huni akan diperbaiki dengan anggaran dari Pemerintah karena terdeteksi secara langsung. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas lingkungan itu sendiri sebab terjadi perbaikan dari sisi rumah tinggal warga.

Lalu ada juga peningkatan dari sisi penghijauan. Setiap rumah diwajibkan minimal memiliki satu pohon. Melalui program Kampung Hijau dan Tangerang Berkebun, lahan kosong dimanfaatkan untuk penghijauan yang bermanfaat. Hasil pangan dapat diolah oleh warga bahkan dijual untuk mendapatkan pendapatan.

Kemudian, program Kampung tematik melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam mengentaskan kemiskinan. Warga diajak terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi seperti UMKM maupun koperasi. Sehingga warga bisa mandiri dan kreatif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Lalu, masalah sosial dan ekonomi di wilayah tersebut pun terselesaikan. Sebab, dengan adanya peningkatan ekonomi maka warga tak lagi memiliki beban masalah dan kejahatan yang didasari faktor ekonomi bisa menurun.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang mengungkapkan, ada delapan tahapan dalam rencana teknis fasilitasi pembentukan kampung tematik.

Di Kota Tangerang telah banyak terbentuk Kampung Tematik seperti Kampung Bekelir, Kampung Markisa, kampung Batik, Kampung Grenpul, Kampung Lidah Buaya dan banyak lagi. Warga secara mandiri dan bersama – sama menata wilayahnya menjadi hunian yang layak huni sekaligus layak dikunjungi.

Sementara itu untuk tahapan pembentukan kampung tematik adalah sebagai berikut. Langkah pertama adalah sosialisasi dengan kecamatan dan kelurahan mengenai program kampung tematik. Selanjutnya di tahap kedua adalah dilakukan Training Of Trainer kepada fasilitator agar program ini bisa berjalan efektif.

Tahap ketiga, pengajuan calon kampung tematik dari tingkat Kecamatan/Kelurahan kepada Bappeda untuk dilakukan perencanaan dan koordinasi antar dinas. Setelah selesai maka masuk ke tahap keempat yakni pembentukan tim kecil perumus kampung tematik di setiap kelurahan.

Setelah dijalankan perumusan kemudian ditahap kelima adalah penyusunan rencana yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut. Pasalnya setiap wilayah Kota Tangerang memiliki karakteristik yang berbeda – beda.

Tahap keenam adalah sosialisasi rencana aksi kepada masyarakat untuk bisa ikut serta dalam mengubah lingkungannya menjadi lebih baik lagi. Termasuk program infrastruktur yang akan dijalankan.

“Di tahap ketujuh dilaksanakan pembentukan kampung tematik secara bertahap mulai dari beberapa bidang dari hasil perumusan yang dilakukan oleh tim kecil. Ditahap kedelapan atau akhir, dilakukan evaluasi dan penilaian mengenai keberhasilan dari menjalankan program ini.

“Banyak sudah wilayah Kota Tangerang menjadi kampung tematik dan warga sangat senang dengan program ini bahkan banyak daerah yang mencontoh dan memberi apresiasi,” paparnya.(ADV)