1

Terbuat dari Tulang dan Batu Giok, Arkeolog di Tiongkok Temukan Kalkulator Berusia 2.300 Tahun

Kabar6-Tim arkeolog menemukan tabel perkalian kuno langka pada makam seorang bangsawan di Provinsi Henan, Tiongkok tengah, yang berusia 2.300 tahun. Makam itu diperkirakan berasal dari Dinasti Shang (1600-1046 SM).

Tabel perkalian tersebut, melansir Arkeonewsterbuat, terbuat dari tulang dan batu giok yang berisi daftar perkalian dari satu hingga sembilan, merupakan salah satu contoh paling awal dari matematika tertulis di Tiongkok. Temuan ini menunjukkan bahwa orang-orang Shang sudah memiliki pemahaman yang baik tentang matematika dan telah mengembangkan cara untuk menghitung.

Tabel tersebut ditulis dalam hieroglif Tiongkok, dan menggunakan sistem perkalian yang disebut ‘metode persegi’, melibatkan penjumlahan berulang dari bilangan yang sama.

Disebutkan, tabel perkalian ini adalah penemuan yang penting karena memberikan wawasan tentang matematika dan budaya Tiongkok kuno. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Shang adalah orang yang terpelajar dan inovatif yang telah membuat kemajuan signifikan dalam bidang matematika.(ilj/bbs)




Putus dari Kalkulator, Fractal Berencana Nikahi Tetris

Kabar6-Mungkin bagi Noorul Mahjabeen Hassan atau yang lebih dikenal sebagai Fractal Tetris Huracan, tidak ada satu pun pria di dunia ini yang berhasil menaklukkan hati nya.

Karena itulah wanita asal Florida, Amerika Serikat, ini seperti dilansir metro.co.uk, lebih memilih menambatkan hatinya pada tetris, yaitu video game cara bermainnya dengan mengatur balok jatuh sehingga mereka bisa pas satu sama lain dalam baris horizontal. Ketika sebuah garis sempurna terbentuk tanpa jarak sama sekali, baris tersebut akan hilang.

Disebutkan, Fractal memulai hubungannya dengan tetris pada September 2016 silam. Ia biasa menghabiskan waktu sekira 12 jam sehari untuk memutarnya di web, telepon genggamnya, dan gameboy miliknya.

Tak sekadar kecanduan game, ini adalah hubungan yang lebih intim. “Bagian dari hubungan itu adalah kepuasan yang saya dapatkan dari membersihkannya secepat mungkin,” kata Fractal.

“Saya punya hubungan yang kuat dengannya. Dan telah menginvestasikan banyak uang kepadanya,” ujarnya. Tak sekadar memainkan, Fractal menunjukkan kecintaannya dengan membuat kalung tetris, lampu berbentuk tetris yang bertebaran di sekeliling kamar, kaos tetris, magnet tetris, hard drive tetris langka yang dibelikan teman-temannya.

Fractal berencana menikah dengan tetris begitu ia lulus kuliah. Ia ingin teman-temannya hadir menyaksikan upacara sakral itu. “Saya ingin semua orang berada di sana (pernikahan),” katanya, sembari berharap suatu saat ia bisa dipanggil Nyonya Tetris. Fractal mengidentifikasi dirinya sebagai objectum sexual, kelainan yang mencintai (secara seksual) benda fisik.

Diketahui, pada usia 16 tahun, Fractal meminta sang ibu untuk membelikannya kalkulator TI-NSpire CX seharga sekira Rp2,1 juta, yang diberi nama Pierre De Fermat. Waktu itu ia sedang mengikuti kursus statistik lanjutan di SMA, dan sejak itu ia berpikir bahwa kalkulator tersebut begitu ‘seksi’. “Saat itu, ketika sedang senang-senangnya pada matematika dan geometri, saya jatuh cinta pada Pierre. Saya menyebut diri Fractal, saya terobsesi,” urainya.

Fractal begitu mencintai Pierre dan tidak tahu bagaimana menggambarkannya. Ia bahwa membawanya ke acara prom sekolah sebagai pasangannya. “Saya suka menyentuh tombol-tombolnya, bahkan saya kerap menggunakan lidah untuk memencetnya.”

Hingga pada satu titik, Fractal ingin menikahi Pierre yang ia percaya punya kesadaran untuk mencintainya juga. Sayangnya, Pierre tiba-tiba mati saat Fractal membersihkannya.

“Saya patah hati, sepatah-patahnya saat ia tidak mau beroperasi,” kenang Fractal. Selain kepada Pierre, Fractal juga punya hubungan dengan Companion Cube dari portal permainan video gim dan sebuah osiloskop bernama Braxton. Tapi kepada tetris-lah ia memutuskan untuk menikah.

Hubungan Fractal dengan tetrsi memancing komentar-komentar berbau negatif, yang rata-rata menyebutnya sebagai ‘aneh’. Beruntung Fractal mendapat dukungan dari komunitas online, juga orang-orang yang tidak mempermasalahkan hubungan tersebut. Fractal berharap, dengan membagi kisah tersebut, ia bisa mengurangi rasa malu seputar persoalan seksualitasnya. ** Baca juga: Ribuan Kelelawar Mati Berjatuhan dari Langit di Australia Akibat Gelombang Panas

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Masih di Bawah Umur, Ini 5 Bocah Genius yang Pernah Ada

Kabar6-Genius adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan intelektual di atas rata-rata. Seorang yang genius selalu menunjukkan individualitas dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tetapi juga unik dan inovatif.

Seseorang dapat menyandang predikat genius apabila memiliki IQ (intellegence quotient) di atas 140. Secara khusus, genius merujuk kepada seseorang dengan kemampuan alami yang istimewa dalam bidang tertentu seperti seni, literatur, musik, atau matematika.

Tidak hanya orang dewasa, beberapa bocah berikut, dilansir Unikfact, dijuluki genius lantaran kecerdasannya yang luar biasa. Siapa sajakah mereka?

1. Kautilya Pandit
Bocah berusia tujuh tahun asal India ini dikenal sebagai ‘Google berjalan’, karena sanggup menghafal informasi dari 213 negara, yang terdiri dari jumlah penduduk, agama, mata uang, dan berbagai hal lainnya yang terkait dengan negara tersebut.

2. Gregory Smith
Ketika masih berusia 14 bulan, bocah asal Amerika Serikat ini sudah lancar membaca. Saat duduk di bangku SMP pun, ia telah berhasil mendapatkan nobel perdamaian. Selain itu, Gregory dapat mengingat semua isi buku yang pernah dibacanya. Bahkan, saat masih berusia 10 tahun, ia berhasil lulus ujian masuk perguruan tinggi.

3. Priyansi Somani
Remaja asal India yang berusia 12 tahun ini dikenal sebagai ‘kalkulator dunia’. Tentu saja karena dalam usianya yang begitu muda, Somani telah berhasil menjadi juara dunia lomba hitung berkali-kali. Bahkan rekor yang ada di dalam Guinness Book of Record pun dikalahkan olehnya.

4. Kim Ung Yong
Sejak kecil, Kim Ung Yong telah menghebohkan para ilmuwan di dunia. Bayangkan, bocah ini memiliki IQ 210 dan dapat mengingat semua buku yang pernah dibacanya saat masih berusia tiga tahun.

Selain itu, ia pun menguasai beberapa bahasa dan dapat berbicara dengan lancar dalam berbagai bahasa tersebut sebelum ia masuk ke taman kanak-kanak. Beberapa bahasa yang berhasil dikuasainya adalah bahasa Korea, Jepang, Jerman, dan Inggris.

Saat masih berada di sekolah dasar pun, Kim Ung Yong sudah mampu menjawab soal kalkulus rumit tingkat mahasiswa. Bocah ini terpaksa langsung masuk ke universitas karena kecerdasannya yang berkembang dengan sangat pesat saat baru berusia enam tahun. Ia pun berhasil meraih gelar doktor di usia 14 tahun.

5. Shewwyn Sarabi
Saat berusia satu tahun, Sarabi telah mampu mengucapkan berbagai kalimat sederhana dengan lancar. Tidak lama setelah itu, ia pun dapat menggunakan berbagai jenis gadget seperti iphone dan ipad.

Bocah asal New York, Amerika Serikat, ini bahkan dapat mengingat nama 195 negara anggota PBB dan dapat menunjukkan lokasi berbagai negara tersebut di dalam peta. Selain itu, ia juga dapat menjelaskan berbagai fungsi dari semua organ tubuh manusia dan bahkan dapat menjelaskan rasi bintang. ** Baca juga: Ada 5 Fakta Unik Tentang Perawat dari Berbagai Belahan Dunia

Luar biasa!(ilj/bbs)