1

Kaleidoskop 2019, Angka Kecelakaan di Kota Tangsel Meningkat 74 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Angka kecelakaan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meningkat 74 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 291 kasus dan untuk tahun ini berjumlah 507 kecelakaan di tahun 2019.

Hal itu dikatakan oleh AKP Bayu Marfiando selaku Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel).

“Meningkat 74 persen dari tahun sebelumnya, dan untuk yang meninggal dunia tahun lalu berjumlah 10 orang, dan di tahun ini berjumlah 25 orang yang berarti kenaikannya sebesar 150 persen,” ujar Bayu. Selasa (31/12/2019).

Lanjut Bayu, untuk kerugian materil kecelakaan juga meningkat 125 persen.

“2018 kerugian materil berjumlah 434.400.000 rupiah, dan untuk tahun ini berjumlah 979.200.000 rupiah,” ungkapnya.

**Baca juga: Car Free Night, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di SMS.

Bayu menjelaskan, kendaraan yang terlibat kebanyakan adalah kendaraan roda dua atau motor.

“Sepeda motor 500, kendaraan penumpang 84, kendaraan barang atau truk 44 kasus, bus 4 kasus dan kendaraan khusus 1 kasus,” tutupnya.(eka)




Kaleidoskop 2019, Angka Kecelakaan di Kota Tangerang 508 Kejadian

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Lalulintas Polres Metro (Polrestro) Tangerang Kota mencatat sepanjang periode Januari – Nopember 2019 angka kecelakaan di Kota Tangerang mencapai 508 kejadian.

Akibatnya, sebanyak 655 orang yang menjadi korban dari kecelakaan tersebut.

KBO Lantas Polrestro Tangerang Kota, AKP Agus Pribadi mengatakan, jumlah korban kecelakaan tahun 2019 mencapai ratusan orang.

“Jumlah kecelakaan sebanyak 508 kejadian. Sementara jumlah korban 655 terdiri dari 38 orang meninggal dunia, 240 luka berat dan 377 luka ringan,” ujar AKP Agus saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com diruangannya, Kamis (26/12/2019).

Dari ratusan kejadian tersebut, Agus mengatakan, kecelakaan tersebut didominasi oleh kendaraan roda dua atau motor. Sedangkan kendaraan roda empat atau mobil mencapai 20 persen dari angka kejadian tersebut. Kendati demikian, data kecelakaan itu tersebar dari wilayah hukum Polrestro Tangerang Kota.

“Kecelakaan lebih didominasi oleh roda dua, sementara roda empat hanya 20 persen dari kejadian,” katanya.

**Baca juga: Es Teler 77 mendapatkan Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan Tahun 2019.

Agus menyebutkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut ada 4 faktor. Faktor tersebut diantaranya faktor kelalaian manusia (Human Error), faktor kendaraan, faktor cuaca dan faktor jalan.

“Namun yang paling dominan ya faktor kelalaian manusia atau human error,” tandasnya.

Dari jumlah kecelakaan tersebut kerugian yang tercatat Benda 681 sedangkan untuk kerugian materi ditaksir mencapai Rp1.580.950.000.(Oke)




Kaleidoskop 2019, Satresnarkoba Polres Tangsel Tangani 220 Kasus

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan (Kasat) Reserse Narkoba pada Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel), Iptu Yulius Qiuli mengatakan, pada tahun 2019 ini 296 orang dijadikan tersangka kasus narkoba dengan 220 kasus selesai.

Narkoba yang dibawa oleh tersangka bermacam-macam, seperti Sabu, Ekstacy, Ganja, Heroin dan Gorilla, modus yang sering dilakukan adalah modus tempel

“296 orang sudah kita jadikan tersangka ditahun 2019 ini, dan modus yang sering dilakukan adalah modus tempel. Yaitu uang dikirim atau transfer kemudian barang dikirim di suatu tempat yang udah disepakati dan tinggal pemesan ambil,” ujar Yulius kepada Kabar6.com. Selasa (24/12/2019).

Yang ditangkap tak hanya pengedar melainkan ada bandar dan juga pemakai.**Baca juga: Kaleidoskop 2019, Satres Narkoba Tangsel Sita 10494,46 Gram Sabu.

Yulius menjelaskan, untuk tahun 2019 terungkap 220 kasus narkoba. “220 kasus di tahun 2019,” ungkapnya.

Yulius membeberkan, pada bulan Januari Satres Narkoba mengungkap 24 kasus dan menersangka kan 11 orang.

“Februari 22 kasus, 19 tersangka. Maret 24 kasus selesai, 25 orang kita jadikan tersangka,” paparnya.

Lanjut Yulius, di bulan April 16 kasus terungkap dengan 15 orang dijadikan tersangka, di bulan Mei 13 kasus, 17 tersangka.

Yulius melanjutkan, di Bulan Juni 9 kasus selesai dan 27 orang dijadikan tersangka, di Bulan Juli 41 tersangka dan 14 kasus selesai.

Di bulan Agustus ada 14 kasus yang selesai dan 29 dijadikan tersangka, bulan September ada 21 kasus selesai dan 45 orang jadi tersangka.

“Oktober ada 25 kasus selesai dan 24 orang jadi tersangka, lalu di bulan November ada 38 kasus selesai dan 43 orang kita jadikan tersangka, kemudian di bulan Desember masih kita data,” tuturnya.

Yulius menjelaskan, usia rata-rata tersangka adalah umur 20 sampai 35 tahun. “Untuk pemusnahan sudah diakhir Oktober kemarin,” paparnya.

Untuk zona merah, Yulius menjelaskan, tidak ada yang khusus, yang jelas Tangsel itu adalah jalur perlintasan antara Jakarta, Bogor dan Banten.

“Jadi ya jalur lintas strategis buat para pengedar juga, kalau di bulan Oktober, November, Kecamatan Pondok Aren, Serpong, Ciputat agak tinggi,” tutupnya.(eka)




Kaleidoskop 2019, Satres Narkoba Tangsel Sita 10494,46 Gram Sabu

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Reserse Narkoba pada Kepolisian Resort Kota Tangerang Selatan (Polres Tangsel) mengungkapkan pada tahun 2019 ini sebanyak 10494,46 gram sabu sudah diamankan.

Tak hanya itu melainkan ada ganja seberat 12073,9 gram beserta tanaman-tanaman nya sepanjang 23 centimeter, 8 centimeter, 7,5 centimeter, 4 centimeter dan 10 centimeter.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reserse Narkoba Polres Tangsel, Iptu Yulius Qiuli mengatakan, sebanyak 10494,46 gram sabu sudah diamankan.

“Paling banyak dibulan Agustus yaitu 4722,14 gram,” ujarnya kepada Kabar6.com. Selasa (24/12/2019).

Untuk ganja, Yulius melanjutkan, seberat 12073,9 gram ditambah dengan tanaman setinggi 8 centimeter, 7,5 centimeter, 4 centimeter, 10 centimeter, 23 centimeter.

“Paling banyak bulan Februari dengan 2213 gram ditambah dengan tanaman ganja 23 centimeter,” ungkapnya.**Baca juga: Misa di Gereja Santa Monica BSD Berlangsung Khidmat.

Lanjut Yulius, ada Extacy sebanyak 42 butir. “Paling banyak bulan Agustus sebanyak 40 butir,” paparnya.

Kemudian Yulius melanjutkan, ada Heroin seberat 0,488 gram pada bulan November. “Dan T.Gorila seberat, 8,18 gram, dan paling banyak bulan februari 8,06 gram,” tutupnya.(eka)