1

Kakorlantas Polri : Penilangan Manual Dilakukan Bukan dengan Razia

Kabar6-Surat telegram mengenai pelarangan penindakan pelanggaran lalu lintas dengan cara razia telah dikeluarkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen. Pol. Firman Shantyabudi.

Adapun surat telegram tersebut dikeluarkan dengan nomor ST/1044/V/HUK.6.2./2023 tertanggal 16 Mei 2023.

“Surat telegram tersebut dikeluarkan guna menindaklanjuti penindakan pelanggaran lalu lintas yang kini dilakukan secara manual di tempat tidak terjangkau electronic traffic law enforcement (ETLE). Meski kini tilang manual diterapkan, tetapi penindakan dengan ETLE tetap dioptimalkan,” kata Kadivhumas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho menjelaskan, Jumat (19/5/2023).

Sambungnya, penindakan dengan cara manual pun dilakukan tidak dengan sistem razia. Penindakan dilakukan dengan sistem mobile dan memberikan teguran kepada pelanggar yang kemudian penilangannya dilakukan oleh anggota penyidik yang sudah tersertifikasi.

“Penindakan pelanggaran lalu lintas ini dilarang dilakukan secara stasioner atau razia,” ujar Kadivhumas.

Menurutnya, pelanggaran yang akan ditindak secara manual itu terdiri dari pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari dua orang, menggunakan ponsel saat berkendara, menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm standar SNI, melawan arus, melanggar batas kecepatan, berkendara di bawah pengaruh alkohol, kelengkapan surat-surat tidak sesuai spek teknis (spion, knalpot, lampu utama, lampu rem, dan lampu penunjuk arah ), penggunaan kendaraan tidak sesuai peruntukan, kendaraan over load dan over dimensi, serta kendaraan tanpa plat nomor atau dengan plat nomor palsu.

**Baca Juga: KPU Kota Tangerang Tengah Verifikasi Berkas Bacaleg

“Pelanggaran-pelanggaran yang ditindak secara manual ini yang belum tercakup sistem ETLE dan berpotensi menimbulkan pelanggaran lalu lintas dengan fatalitas tinggi,” ungkap Kadivhumas.

Terkait dengan sistem pengawasan kepada para anggota yang melakukan penilangan manual, ujarnya, akan ada pengawasan melekat dari internal Polri. Bahkan, sesuai dengan komitmen Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, di mana setiap anggota yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi tegas.

“Jadi, apabila ditemukan adanya penyalahgunaan wewenang anggota di lapangan saat melakukan penindakan pelanggaran tilang manual ini, sesuai komitmen Bapak Kapolri, maka akan ditindak sanksi disiplin, sanksi etik, bahkan sanksi pidana,” jelas Kadivhumas.

Masyarakat juga diminta terbuka melaporkan segala tindak dugaan pelanggaran anggota di lapangan.

“Polri  berkomitmen melakukan penindakan ini demi keamanan dan keselamatan masyarakat,” tutup Kadivhumas.(Red)




Penyebab Jalan Tol Merak Rusak dan Rest Area Tambahan Mudik 2023

Kabar6-Rest area tambahan yang berfungsi untuk menahan laju kendaraan menuju Pelabuhan Merak akan dibangun sementara di KM97A atau hanya 1KM sebelum Gerbang Tol (GT) Merak. Jika antrian pemudik menuju pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa itu sudah penuh, maka kendaraan akan dimasukkan ke rest area tersebut.

Di situ, pemudik bisa beristirahat sekaligus memberi tiket online untuk menyeberangi Selat Sunda, agar bisa sampai di Pulau Jawa.

“Inilah upaya kita nanti, jika sebelumnya tidak ada kantong parkir, semuanya menunggu antrean dari pelabuhan mengekor sampe ke jalan tol, sekarang bisa terurai dengan delaying sistem. Mereka akan kita masukan ke kantong parkir 1, 2 dan 3, ini dimanfaatkan untuk mengurangi antrean,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, di Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (06/03/2023).

Ruas tol Tangerang Merak rusak dan berlubang, bahkan banyak pengendara yang melewati jalan tersebut mengalami pecah ban hingga velg mobilnya rusak. Beruntung belum ada laporan adanya korban jiwa.

Jalan tol yang dikelola Astra Infra Toll Road rusak bukan disebabkan pekerjaan pelebaran jalan, melainkan karena curah hujan dan kendaraan berat yang melintasinya.

“Beberapa faktor penyebab kerusakan jalan, cuaca dan kendaraan overload,” ujar Sekretaris Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, di Dermaga Ekskrutif Merak, Senin (06/03/2023).

Triono memastikan kerusakan jalan tol Tangerang Merak bukan karena pekerjaan pelebaran jalan. Melainkan karena hujan dan kendaraan overload yang melintasi tol tersebut.

“Ada cuaca, hujan dan segalanya, kemudian kendaraan over load, bukan (rusak karena pekerjaan pelebaran jalan),” terangnya.

**Baca Juga: Jalan Tol Tangerang Merak Berlubang Sejauh 8 Kilometer

Pelebaran jalan tol Tangerang Merak hingga ruas Serang Timur ditarget rampung akhir Maret ini. Sedangkan perbaikan jalan berlubang, konsumen tol milik Astra Grup itu harus lebih bersabar, karena ditarget rampung pada April 2023.

Selama proses pelebaran jalan serta perbaikan jalan rusak maupun berlubang, masyarakat yang sudah membayar untuk melintasi jalan tol, harus lebih bersabar dan berhati-hati saat melakukan kendaraannya.

“Jalan tol ini pelebarannya akan kami selesaikan maksimum di akhir Maret ini, akan selesai semuanya. Kemudian untuk perbaikan lubang-lubang, kami akan selesaikan mudah-mudahan di awal April. Jadi lubang yang sekarang akan kami tindak lanjuti maksimum 2×24 jam, namun permanennya akan selesai di awal April,” jelasnya. (Dhi)




Kakorlantas Polri Himbau Tidak Mudik Pakai Sepeda Motor

Kabar6-Korlantas Polri menghimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor. Pengendara maupun penumpang rawan lelah, dehidrasi, mengantuk hingga hilang konsentrasi. Akibatnya, bisa berbahaya bagi pengendara maupun penumpangnya.

“Saya masih tetap mencoba menghimbau tidak menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik. Faktor kelelahan ini menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, Senin (06/03/2023).

Irjen Pol Firman berharap masyarakat mudik menggunakan kendaraan umum yang sudah dipersiapkan jauh hari. Selain lebih nyaman, keamanan juga relatif terjaga.

Mudik menggunakan sepeda motor juga bisa mengakibatkan rasa lelah dan ngantuk bagi anak-anak. Terlebih jika membawa buatan yang banyak, sehingga menyulitkan manuver pengendara.

“Kalau bisa memakai angkutan umum. Tapi kita tetap menyiapkan bagi masyarakat yang tetap menggunakan roda dua, kita pastikan mereka terlayani dengan baik,” jelasnya.

Pelabuhan Pelindo di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, akan dioperasikan selama arus mudik Idul Fitri 2023, membantu kepadatan pemudik di Pelabuhan Merak. Perusahaan plat merah itu nantinya mampu melayani 24 trip perjalanan, dengan kapasitas angkut sekitar 2.400 kendaraan.

**Baca Juga: Pria Diduga Tertimbun Longsor di Sindangwangi Lebak Masih Dicari, BPBD Ungkap Kondisi Tanah

Masyarakat yang akan menggunakan pelabuhan Pelindo, nanti akan dibantu oleh petugas mudik gabungan.

Pelabuhan yang dikelola Pelindo itu nantinya dikhususkan bagi pemudik sepeda motor, serta kendaraan besar. Sehingga bisa mengurangi antrian panjang menuju Pelabuhan Merak.

“BPTD akan menyiapkan 24 trip per hari atau kurang lebih 2.400 kendaraan akan pindah ke Ciwandan. Itu akan membuat daya tampung untuk jalur Banten ke Sumatera akan meningkat pada sebelumnya,” ujar Direktur Komersil PT ASDP Indonesia Ferry, Yusuf Hadi, di Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (06/03/2023). (Dhi)




Pelabuhan Pelindo Siap Layani Pemudik Idul Fitri 2023

Kabar6-Arus mudik Idul Fitri 2023, pemerintah akan mengoperasikan pelabuhan alternatif, yakni Pelindo di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Pelabuhan itu akan mengurangi beban angkutan dari Pelabuhan Merak. Sehingga diharapkan bisa mengurangi antrian kendaraan di jalur tol maupun arteri.

“Tahun kemarin ada pelabuhan alternatif dari Pelindo dan akan kita siapkan juga tahun ini, untuk melayani penyeberangan arus mudik tahun ini,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, di Dermaga Eksekutif Merak, Senin (06/03/2023).

Kantor Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan atau KSKP Merak juga akan dibongkar dan dijadikan pintu masuk ke dalam Pelabuhan Merak. Sehingga penyempitan jalur masuk ke dalam pelabuhan, tidak terjadi lagi.

Kakorlantas berharap kemacetan arus mudik Idul Fitri 2023 tidak terjadi lagi di Pelabuhan Merak, karena sudah ada Pelindo yang akan mendukung pengangkutan pemudik dari Pulau Jawa menuju Sumatera.

“Saat ini kantor KSKP yang semula ada di pintu pelabuhan akan direlokasi. Nanti akan berdampak pada luasnya pintu masuk ke pelabuhan,” jelasnya.

Kemudian, akan dibangun rest area baru di KM97 yang jaraknya hanya 1KM sebelum gerbang tol (GT) Merak. Jika Pelabuhan Merak padat, kendaraan akan dimasukkan ke rest area tersebut.

**Baca Juga: Pengoplos Gas Elpiji di Panongan Untung Rp 200 Ribu per Tabung 12 Kilo

Begitupun rest area lama, tetap akan digunakan untuk menahan laju kendaraan pemudik menuju Pelabuhan Merak dan Pelindo.

“Menghindari beban berat di Pelabuhan Merak, kita akan menyiapkan kantong parkir tunda di rest area 43 dan 68. Kita berharap adanya satu kantong parkir tambahan. Jadi nanti kita berharap tidak terlihat lagi antrean panjang menuju Pelabuhan Merak,” terangnya. (Dhi)




Libur Nataru, Korlantas Polri Cek Kesiapan Jalur Wisata di Pulau Jawa

Kabar6.com

Kabar6-Kakorlantas Polri mengklaim jalur Trans Jawa siap dilewati oleh kendaraan dan masyarakat, saat libur natal dan tahun baru (Nataru) mendatang.

“Trans Jawa kondisinya 80 persen siap, dari Jakarta eleveted itu kondisinya fungsional bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 80 km perjam,” Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (16/12/2019).

Wilayah Jawa Tengah (Jateng), di anggap Kakorlantas sebagai daerah yang paling siap untuk dilalui kendaraan dan masyarakat, saat libur Nataru nanti.

“Jateng 100 persen jalan sangat bagus, ruas jalan arteri pantura, jalur tengah, jalur selatan di Jateng juga bagus. Jatim juga demikian,” terangnya.

**Baca juga: Awas, Cuaca Buruk Hadang Libur Nataru di Banten.

Pihaknya mewanti-wanti jajaran Satlantas di wilayah Jawa Barat (Jabar) yang kerap macet saat libur Nataru, lantaran banyak lokasi wisata yang akan di datangi masyarakat, terutama saat malam pergantian tahun nanti.

“Jabar juga begitu kondisi jalan tol cukup bagus. Rest area, titik rawan laka lantas sudah kita publikasikan ke masyarakat. Termasuk jalur-jalur arteri, kalau Jabar misal di Nagrek, kalau jalur wisata Bogor, Lembang, Garut, itu sudah diantisipasi semua,” jelasnya. (Dhi)