1

Rencana PTM di Kabupaten Tangerang, Kadindik Syaifullah: Maksimal 50 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah menunggu Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas maksimal 50 persen pada tahun ajaran 2020/2021 namaun beberapa sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Kamis, (2/9/2021).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Tangerang Syaifullah mengatakan, dalam pelaksanaam PTM semua sekolah seluruh Kabupaten Tangerang harus melaksanalan Prokes yg ketat dengan Peserta PTM maksimal 50 persen.

“Jelas harus menarapkan prokes yang Ketat di karenakan kabupaten Tangerang saat ini masih belum semunya zona Hijau, dan dalam Pembalajaran Tatap Muka maksimal 50 persen, kalo lebih dari itu nanti akan ada sangsi bagi sekolah yang melanggar,”tegas Syaifullah saat di mintai keterangan.

Saifullah juga mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka PTM masih menunggu arahan satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang. Kendati demikian pada bulan September ini akan segara di mulai untuk PTM untuk wilayah Tangerang Raya.

“Ia betul untuk PTM masih menunggu Arahan/ Kebijakan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Insya Allah pada bulan september ini akan ada arahan dan harus dari kebijakan Satgas Covid19,”katanya.

Ia juga menyampaikan, kebijakan yang harus di terapkan ini bukan hanya dari peribadi saja melainkan harus dari beberapa Organisasi penanganan pandemi Covid-19.

“Bukan Pribadi kakang, ini Organisasi Resmi yang menangani Pandemi jadi keputusan tentang kondisi pandemi itu dari Semua Unsur dan bidang teknis yang terkait,” ujarnya.

**Baca juga: Polda Banten Gelar Vaksinasi Massal di GSG Budi Mulia Solear

Kadisdik juga mengatakan, untuk September ini Saifullah masih menunggu kebijakan yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah Pemda.

“Secara formal kebijakan nya kami dan kita-kita masih menunggu,”tandasnya.(Cr)




Wakil Ketua DPRD Banten Cak Nawa Panggil Kepala Disdik Soal SMA Curug Wetan

kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Nawasaid Dimyati akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk mempertanyakan izin operasional SMA Curug Wetan yang hingga kini belum dikeluarkan pemerintah daerah setempat.

Pasalnya, sudah ada peserta didik sebanyak 213 orang telah menjalankan proses kegiatan belajar mengajar atau KBM.

“Dalam waktu dekat kami akan panggil Kadis Pendidikan. Izin operasional sekolah itu harus segera dikeluarkan, karena nasib ratusan siswa yang sekolah disitu harus jelas legalitasnya,” ungkap Cak Nawa kepada Kabar6.com, Senin (7/9/2020).

Menurut Nawa, berdasarkan informasi bahwa ketersediaan lahan untuk pembangunan gedung SMA Curug Wetan ini sudah dipersiapkan sekitar 7 hektare.

Lahan itu, diketahui merupakan tanah bengkok milik Desa Curug Wetan. Seluruh masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa Curug Wetan telah menyetujui penggunaan lahan itu untuk pembangunan sekolah tersebut.

“Semua syarat yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Jadi tak ada alasan bagi Pemerintah Provinsi Banten untuk tidak mengeluarkan izin operasional sekolah itu,” katanya.

Sebelumnya Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Curug, Kabupaten Tangerang Encep Sahayat menanggapi usulan warga soal pendirian sekolah SMA negeri baru.

Encep mendukung usulan tersebut. “Pastinya kita mendukung, kita sih senang saja, namun prosesnya panjang untuk pendiriannya,” ujar Sekcam Curug ditemui di halaman kantor Lurah Curug Kulon, Jumat (10/7/2020).

**Baca juga: Pilkada Serang 2020, Paslon Nasrul Ulum-Eki Baihaki Deklarasikan Tantang Pasangan Inchumbent.

Menurut Encep, ada aturan atau undang-undang pendidikan, ada peraturan pemerintah (PP), dan ada peraturan daerah (Perda) yang perlu dikaji.

“Kalaupun masih ada pelajar yang belum tertampung dalam sekolah negeri, ini memberikan kesempatan untuk sekolah swasta ataupun yayasan,” ujarnya. (CR/Tim K6)




Hardiknas 2020, Kadindik Tangsel: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Pembelajaran

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taryono mengatakan, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19) pelayanan administrasi pendidikan tetap berjalan dengan baik.

Taryono menerangkan, ini adalah sebuah tantangan bagi guru untuk terus berinovasi dalam memberikan pembelajaran jarak jauh.

“Tentu tidak lebih gampang dari pembelajaran tatap muka,” ujarnya. Sabtu (2/5/2020).

Menurut Taryono, persoalan Covid19 ini bisa menjadi sumber pembelajaran yang tak ada habisnya.

“Persoalan Covid19 bisa menjadi sumber belajar yang tidak ada habis-habisnya bagi para pembelajar, baik siswa maupun mahasiswa,” tutupnya.

Taryono melanjutkan, untuk upacara bendera wajib dimasa ini ditiadakan. Sebagai gantinya dengan kegiatan secara terpusat, terbatas dan sesuai dengan protokol Covid19.

“Mengikuti jalannya upacara bendera melalui siaran langsung dl kanal Youtube Kemendlkbud RI dan saluran TV Edukasi dari rumah tempat tinggal masing-masing,” ungkapnya.

**Baca juga: PSBB Diperpanjang, Airin Janji Tegakan Sanksi Pelanggaran.

Kemudian untuk aktivitas Hardiknas di masa Covid19, Taryono menjelaskan, aktivitas kegiatan alternatif untuk memperingati dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2020 dapat dilakukan cara kreatif menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid19.

“Mendorong pelibatan dan partisipasi publlk, serta mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid19,” paparnya.

Taryono mengimbau, di Hardiknas 2020 ini untuk menyaksikan program peringatan Hari Pendidikan Nasional 2020 ‘Belajar dari COVID-19’ di TVRI.

“Pada Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 19.00 sampai dengan 20.30 WIB,” tutupnya.(eka)




Kadindik Tangsel Segera Investigasi SDN Cilenggang 02

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono, mengaku kaget dengan adanya informasi di SDN Cilenggang 02 bila tak ikut field trip akan dikurangi nilainya.

Kata Taryono, Pihaknya belum mengetahui perihal tak ikut field trip akan mengurangi nilai pelajaran. “Wah gak benar ini,” tegasnya saat dikonfirmasi Kabar6.com via jejaring whatsapp, Selasa (12/3/2019).

Taryono melanjutkan, pihaknya akan segera melakukan investigasi ke SDN Cilenggang 02. “Kami segera melakukan investigasi ke sekolah (SDN Cilenggang 02, red),” tegasnya.

**Baca juga: Tak Ikut Field Trip, Kepala Sekolah SDN Cilenggang 02 Sangkal Ada Perbedaan Nilai.

Diberitakan sebelumnya, bagi yang anaknya ikut akan ditambahkan kesetiap mata pelajaran nilai 97. Sedangkan yang tidak ikut akan diadakan tugas yang sama seperti anak yang berangkat field trip. Namun untuk nilai hanya 70 saja.

Dalam chat group itu juga dijelaskan dana sebesar Rp250 ribu per murid itu merupakan hasil kerjasama dengan pihak travel. Jadi para wali murid bisa mendapatkan rincian melalui travel tersebut. (jic)