1

279 KPM di Pasanggrahan Solear Terima BLT

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 279 Keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang menerima bansos berupa bantuan langsung tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap pertama.

‘ Sebesar 600 ribu untuk 279 KPM yang tersebar di 69 RT dan 12 RW yang ada di Desa Pasanggrahan,” ungkap Kades Pasanggrahan Madrais SE, Minggu (7/6/2020)

Medrais mengatakan, bantuan sosial yang disalurkan untuk 279 KPM itu bersumber dari anggaran dana desa 2020 sebesar 30 persen dari total anggaran DD.

” 30 persen dari ADD untuk BLT dampak covid19, tahap pertama sebesar 167.400.000 untuk 297 KPM,” ungkapnya

Berikut rincian alokasi dana desa Pasanggrahan 2020 , Pendapatan :
Pendapatan transfer : Rp. 3.005.566.812,00
Dana Desa. : Rp. 1.487.703.000,00
Dana bagi hasil pajak & Retribusi : Rp. 983.113.000,00.
Alokasi Dana Desa : Rp. 534.740.812,00
Pendapatan lain-lain : Rp. 6.000.000,00

**Baca juga: Dugaan Korupsi di SMAN 21 Kabupaten Tangerang, Begini Modusnya.

Belanja :
– Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa : Rp. 1.366.151.864,00.
– Bidang pelaksanaan pembangunan : Rp. 1.027.513.000,00.
– Bidang pembinaan kemasyarakatan : Rp. 97.355.500,00
– Bidang pemberdayaan masyarakat : Rp. 20.000.000,00
– Bidang penaggulangan bencana, darurat dan mendesak desa : Rp. 552.200.200,00.

– Jumlah belanja : Rp. 3.052.220.364,00.
– Surplus defisit : Rp. 40.653.552,00.
– Silpa tahun sebelumnya : Rp. 40.653.552,00 (CR)




Mau Mancing, Mayat Pemuda Solear Ditemukan Tergeletak di Tepi Sawah

kabar6.com

Kabar6-Andi, 21 tahun, warga kampung Cibogo Dukuh RT 01/05 Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, ditemukan kondisinya sudah tak bernyawa. Jasadnya ditemukan di area persawahan kampung Cijaha Pasanggrahan.

Kepala Desa Pasanggrahan Madrais SE, korban meninggal pada saat mencari umpan untuk memancing ikan, karena kondisi kesehatan yang kurang prima akhirnya pingsan dan meninggal di sawah.

” Ceritanya korban itu habis mancing semalaman pulang ngatarin ikan, sekalian minta dikerok karena masuk angin, engga ada yang ngerokin balik lagi nyari umpan buat mancing, mungkin kena angin duduk langsung pingsan dan meninggalkan disawah,” ungkap Madrais kepada kabar6.com, Rabu (20/5/2020).

**Baca juga: Pengamat: Penunjukan Langsung BTT Covid-19 Rawan Penyelewengan.

Sementara kakak korban Ahmad Saifullah menolak untuk dilakukan otopsi mayat tersebut oleh petugas Polsek Cisoka dengan membuat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa saudaranya yang bernama Andi (21) meninggal karena sebuah musibah dan takdir dari Allah SWT.

” Dengan ditemukan mayat saudara saya di sawah, saya menolak untuk dilakukan otopsi luar dalam, korban meninggal karena musibah dan takdir Allah SWT, dan saya tidak akan menuntut kepada pihak mana pun atas kejadian ini,” ungkap kakak korban Ahmad Saifullah dalam surat pernyataannya. (CR)