1

BPOM Temukan Jamu Kedaluarsa Dijual Bebas di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM ) Kabupaten Tangerang, Sony Mughofir mengatakan, pihaknya masih mendapatkan jamu tidak layak untuk dikonsumsi atau kadaluarsa. Jika dikonsumsi maka berdampak buruk terhadap kesehatan

“Kalau kita sering tindak di warung jamu itu merek-merek lama seperti jamu urat madu, jamu jakban, jamu kantong, dan jamu sabinuan itu masih banyak di pasaran atau di lapak-lapak jamu yang sudah kadaluarsa,” ujar Sony kepada kabar6.com di Cikupa, Sabtu (11/3/2023).

Ia menyatakan, temuan ini hampir mirip di Tangerang raya lainnya. BPOM kerap mendapatkan jamu yang tidak baik untuk konsumsi tapi masih dijual bebas.

“Kita sering mendapatkan jamu yang berada di toko yang sudah tidak layak untuk dijual lantaran sudah kedaluarsa. Setelah kita mendapatkannya kita langsung menyita barang tersebut,” tutur Sony.

Ia menyampaikan, saat ini pihaknya belum menemukan makanan yang sudah kadaluarsa di Wilayah yang dijuluki seribu industri tersebut.

**Baca Juga: Hujan Lebat, Ini 6 Wilayah di Tangsel yang Tergenang

“Kalau modus makanan kadaluarsa yang berada di kabupaten Tangerang belum di dapatkan. Diakhir tahun kemarin hanya di Jakarta,” ujarnya.

Sony berpesan, masyarakat Kabupaten Tangerang harus lebih teliti dalam hal memilih makanan atau obat obatan agar menghindari kedaluarsa.

“Harus teliti terlebih dulu jika ingin membeli obat atau makan, agar masyarakat Kabupaten Tangerang juga terhindar dari penyakit yang berkepanjangan ataupun yang mematikan,” imbaunya.(Rez)




Ini Herbal dan Makanan Peningkat Imunitas dari Berbagai Negara

Kabar6-Jamu mendadak menjadi primadona saat pandemi COVID-19. Tidak hanya kunyit, jahe, dan sereh, bawang putih pun makin laris karena berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.

Hal itu karena memang belum ada obat dan vaksin untuk COVID-19, sehingga daya tahan tubuh dan perilaku menjaga kebersihan jadi ‘benteng’ yang harus dibangun oleh setiap individu.

Meski tak diresepkan oleh dokter dan bukan dikategorikan sebagai obat farmasi, makanan fungsional atau nutraceutical memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Khasiat makanan itu biasanya dipercaya secara empiris, dan sebagian sudah melewati riset ilmiah.

Hampir setiap negara memiliki resep dan makanan fungsional yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Melansir Femina, ini herbal dan makanan peningkat imunitas dari sejumlah negara:

1. Korea Selatan (Korsel)
Korsel memiliki ginseng merah dan propolis. Penjualan makanan fungsional meningkat tajam selama Februari lalu. Di jaringan hypermarket Homeplus, penjualan produk ginseng merah meningkat 260 persen.

Sementara Lotte Homeshopping, penjualan suplemen termasuk ginseng merah dan propolis, pada periode 1-17 Februari meningkat 137 persen.

2. Iran
Akar tumbuhan bakung biasa dibuat sup bersama wortel dan aneka herbal untuk menjaga daya tahan tubuh saat musim dingin, serta meredakan gejala flu dan batuk. Kandungan vitamin C, A, antioksidan dalam akar bakung dipercaya ampuh meningkatkan imunitas dan meredakan peradangan.

3. Spanyol
Sup gazpacho yang terbuat dari tomat, bawang bombay, bawang putih, mentimun, merica, extra virgin olive oil, dan sherry vinegar jadi andalan untuk menghalau selesma.

4. Italia
Licorice (Glycyrrhiza glabra) yang kaya akan kandungan glycyrrhizin, dibuat menjadi semacam sirop jadi andalan untuk meningkatkan imunitas, antiradang, dan antivirus. ** Baca juga: Jangan Sembarangan Konsumsi Suplemen Kesehatan

5. Swiss
Untuk membuat tubuh kuat menghadapi penyakit musiman saat musim dingin, sea buckthorn berries dan elderberries jadi andalan dan dipercaya sejak zaman dahulu.

Para produsen suplemen tentu memiliki bahasa marketing yang menggoda dan meyakinkan, dan Anda sah-sah saja mengonsumsinya. Namun para pakar kesehatan mengingatkan, untuk mendapatkan daya tahan tubuh yang baik, suplemen saja tak cukup.

Anda perlu cukup istirahat, makanan bergizi, olahraga, dan menjauhi hal yang bisa memberi efek buruk bagi tubuh seperti rokok.(ilj/bbs)




Yuk Cobain Jamu Tradisional di Hotel Santika Premiere Bintaro

Kabar6.com

Kabar6-Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional ala Indonesia. Jamu terbuat dari bahan alami berupa bagian tumbuhan seperti akar-akaran (rimpang), daun-daunan, kulit batang, serta buah. Sering kali kuning telur ayam kampung digunakan sebagai campuran pada jamu.

Jamu biasanya memiliki rasa pahit sehingga perlu tambahan madu sebagai pemanis. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur, selain pengurang rasa pahit anggur dipercaya memiliki fungsi untuk menghangatkan tubuh.

Sebagai hotel yang ‘Indonesia banget’, Hotel Santika Premiere Bintaro menyajikan aneka menu Nusantara sebagai hidangannya.

Namun disamping itu, hotel berbintang empat itu juga melengkapinya dengan beragam jamu yang dipersembahkan untuk pengunjung dan tamu hotel.

Public relation, Soniya Ana menjelaskan, hotel yang digawanginya memang identik Indonesia. Terlihat dari dekorasi serta ragam menu Nusantara yang ditonjolkan.

“Jamu yang kami sajikan di Restoran Kembang Sepatoe juga merupakan salah satu bagiannya,” ungkap Soniya Ana, Jumat (29/3/2019).

Ada beberapa manfaat dari jamu yang disajikan di Hotel Santika Premiere Bintaro. Jamu kunyit asem memiliki manfaat mengurangi kemungkinan terkena kanker karena memiliki sifat anti kanker.

Kunyit memberikan kontribusi dalam pertumbuhan sel dan peremajaannya. Kunyit juga dipercaya dapat mendetok racun dan bahan kimia berbahaya dari dalam tubuh. Dan, kunyit memiliki peran penting dalam mencegah leukemia.

**Baca juga: Kapolsek Neglasari: PTPS Merupakan Garda Terdepan Pengawasan Pemilu 2019.

Untuk jamu beras kencur, dapat menyegarkan tubuh, menambah stamina, meredakan sakit, mengobati masuk angin serta mencegah timbulnya jerawat.

Sementara, untuk jamu wedang jahe wedang jahe dipercaya dapat menghilangkan stress, mengatasi masalah pernafasan, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kekebalan tubuh serta dapat meningkatkan nafsu makan. (fit)




Jamu Bisa Cegah Penyakit?

Kabar6-Tidak sedikit orang yang rutin minum jamu. Selain menyehatkan, khasiat minum jamu diyakini dapat membantu menyembuhkan sejumlah penyakit. Benarkah anggapan tersebut?

Jamu, melansir viva.co.id, memang efektif untuk menangkal penyakit. Selain itu, minum jamu juga tergolong mudah dan murah. Meskipun demikian, masyarakat juga perlu memperhatikan jenis jamu yang akan dikonsumsi. Hal ini karena ada beberapa orang yang alergi dengan jenis jamu tertentu, sehingga apabila minum salah satu jenis jamu, efek yang langsung dirasa adalah sakit perut.

Diketahui, jamu merupakan bagian dari obat herbal. Intinya, dengan mengonsumsi obat herbal dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Khasiat dengan sering mengonsumsi jamu adalah membantu revitalisasi tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat. Contohnya pegagan, jenis herbal itu dapat melancarkan peredaran darah ke otak sehingga dapat mencegah kepikunan. ** Baca juga: Ketahui Sejumlah Mitos Tentang Menstruasi

Apakah Anda termasuk orang yang rutin minum jamu?(ilj/bbs)




3 Efek Merugikan Jamu Jika Dikonsumsi Berlebihan

Kabar6-Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah.

Meski dianggap sebagai obat, pada dasarnya belum ada aturan atau penelitian yang membuktikan bahwa jamu memang obat, bagaimana dosis pemakaian, serta efek sampingnya.

Karena itulah Anda pun disarankan untuk tidak mengonsumsi jamu secara berlebihan. Dikutip dari Sehat Fresh, berikut adalah tiga efek merugikan yang akan terjadi jika Anda mengonsumsi jamu sembarangan secara berlebihan.

1. Akibatkan kerusakan lambung
Terdapat jenis jamu yang memiliki efek porosis karena kandungan asamnya terlalu banyak. Hal itu dapat menimbulkan kerusakan lambung, seperti lambung yang bocor dan bolong akibat konsumsi jamu yang dosisnya tidak jelas atau berlebihan.

2. Kerusakan ginjal
Mengonsumsi jamu secara berlebihan dapat merusak ginjal. Mungkin tidak sampai merusak ginjal jika Anda menyeimbangkan dengan konsumsi air putih dalam jumlah cukup.

Namun saat Anda kurang cukup konsumsi air putih, maka ginjal kemungkinan besar akan mengalami kerusakan karena harus bekerja keras menyaring dan membuang zat yang cukup berat pada jamu. Terlebih jamu tradisional saat ini seringkali memiliki campuran bahan kimia yang tentu memiliki efek merugikan lebih besar.

3. Gangguan pencernaan
Konsumsi jamu melebihi batas normal akan membuat Anda mengalami gangguan pencernaan. Hal ini karena perut dan sistem pencernaan sering terpapar jamu, namun sistem pencernaan pada dasarnya tidak didesain untuk mengolah jamu dalam jumlah yang cukup besar sehingga akan mengalami gangguan. ** Baca juga: Meskipun Bergizi, Konsumsi Telur dalam Porsi Banyak Juga Tidak Baik untuk Kesehatan

Bukannya tidak boleh, mengonsumsi jamu memang tidak dilarang, namun Anda pun harus mengatur dosis jamu yang akan diminum agar tidak terlalu berlebihan.(ilj/bbs)