1

Selain Istirahatkan Tubuh, Tidur Juga Bisa Bakar Lemak

Kabar6-Ternyata jika ingin menurunkan berat badan, tidak melulu harus melakukan diet ketat dan olahraga. Karena tanpa diduga, tubuh bisa membakar lemak bahkan saat Anda tidur, lho.

Benarkah demikian? Melansir timesofindia, sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, orang yang mendapatkan tidur nyenyak memiliki pengeluaran energi saat istirahat lebih dari mereka yang tidak tidur dengan benar. Tidur yang baik membantu membakar kalori. Fungsi normal tubuh berlanjut bahkan ketika kita tidur. Fungsi tubuh ini membutuhkan energi yang membakar kalori.

Orang-orang yang tidur dengan benar juga membakar 20 persen lebih banyak kalori setelah makan dibandingkan mereka yang kurang tidur. Bahkan, jika seorang makan dengan jumlah kalori tepat yang direkomendasikan oleh ahli gizi, Anda tidak akan menurunkan lemak sebanyak orang yang tidur lebih baik.

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Chicago meminta dua kelompok orang untuk mengonsumsi jumlah kalori yang sama. Tetapi satu kelompok tidur selama delapan setengah jam sementara yang lain hanya tidur selama lima setengah jam. ** Baca juga: Penelitian: di Usia Senja, Kemampuan Otak Wanita Lebih Baik Dibanding Pria

Hasilnya, kelompok yang tidur berjam-jam kehilangan lebih banyak berat badan pada akhir bulan dibandingkan dengan mereka yang kurang tidur. Penasaran mencoba? (ilj/bbs)




Beberapa Hal yang Ternyata Bisa Bentuk Perut Bagian Atas

Kabar6-Siapa sih yang tidak ingin memiliki perut rata tanpa lemak bergelambir? Namun untuk memilikinya bukanlah menjadi perkara mudah. Latihan keras saja tidaklah cukup. Anda juga harus menjaga pola makan dan gaya hidup.

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk membentuk perut idaman. Melansir vemine, berikut uraiannya:

1. Makanan
Ada beberapa makanan kaya protein yang mampu membentuk perut bagian atas, dan membantu proses pembakaran lemak dalam perut jauh lebih cepat. Makanan tersebut adalah tahu, putih telur, jeruk nipis, brokoli, teh, dan masih banyak lagi.

Namun yang harus Anda perhatikan ketika mengonsumsinya adalah memperhatikan cara pengolahannya. Karena jika salah dalam pengolahan bukan memberikan menfaat tapi malah akan menambah timbunan lemak dalam perut.

2. Latihan
Dalam hal latihan, usahakan untuk melakukan olahraga dalam durasi lama kurang lebih 15 sampai 20 menit tanpa adanya jeda seperti kardio. Ada beberapa jenis latihan yang bisa Anda pilih.

a. Jacnife Sit Up
Berbaring dengan tubuh menghadap ke atas. Posisikan kedua tangan di atas kepala. Dorong kaki dan tubuh Anda ke atas. Usahakan agar kedua tangan menyentuh kaki. Ulangi melakukan hal ini hingga 10-12 kali.

b. Ball Crunch
Berbaring di atas swiss ball. Bentuk lutut seperti sudut siku. Posisikan kedua tangan di samping kepala, dan dorong tubuh ke arah atas. ** Baca juga: Batasi Pemakaian Media Sosial Bantu Kurangi Kesepian

3. Cukup waktu istirahat
Selain melakukan latihan, istirahat juga menjadi hal yang cukup penting untuk membentuk perut. Karena, otot terbentuk ketika tubuh beristirahat. Usahakan dalam proses pembentukan perut Anda tetap menjaga tidur malam dan menghindari begadang.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Demi Kesehatan Mental, 4 Selebriti Ini Pernah ‘Istirahat’ dari Medsos

Kabar6-Sudah tidak bisa dipungkiri, media sosial (medsos) sudah menjadi bagian gaya hidup masa kini. Media sosial seakan menjadi sarana bagi kita untuk mengekpresikan diri dan juga sebagai media pertukaran informasi yang sangat cepat.

Di sisi lain, ada banyak hal negatif termasuk ujaran penuh kebencian yang bisa disebarkan lewat medsos. Nah, karena pernah merasakan ‘kejamnya’ jari-jari warganet di medsos yang berdampak pada pikiran dan kesehatan mental, empat selebriti ini pernah ‘istirahat’ untuk beberapa waktu dari media sosial. Dikuti dari beberapa sumber, ini dia empat selebriti yang dimaksud:

1. Lili Reinhart
Lili yang berusia 22 tahun ini memutuskan cuti dari Twitter. Aura negatif yang diterima, mulai dari fakta bahwa ia adalah pacar Cole Sprouse, attitude-nya tentang berat badan, hingga opini yang beredar, membuat Lili tak kuat menghadapi ‘serangan’ warganet.

2. Sarah Hyland
Sarah memutuskan berhenti untuk sementara waktu dari Twitter setelah serangan warganet saat wanita itu menuliskan bahwa sepupunya yang berusia 14 tahun meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Dalam cuitan yang sama, Sarah meminta sumbangan via halaman GoFundMe bagi keluarga sang sepupu untuk biaya pemakaman.

Hal inilah yang membuat pengguna Twitter mengkritik Sarah habis-habisan dengan mengatakan bahwa ia sungguh pelit karena malah menyuruh orang lain untuk menyumbang, padahal ia sendiri adalah seorang aktris terkenal.

3. Pete Davidson
Pria yeng merupakan basis penggemar Ariana Grande ini adalah salah satu stan paling agresif. Ketika Pete masih bersama Ari, penggemar sang diva pop ini tak jarang menghujat sang pemeran SNL dengan mengatakan bahwa ia tak pantas mendapatkan Ariana. Tak heran jika Pete sempat menghapus seluruh isi Instagram-nya. Terlebih Pete memang didiagnosis memiliki penyakit mental.

4. Millie Bobby Brown
Aktris remaja ini juga sempat jadi korban bullying warganet gara-gara pacaran (kemudian putus) dengan Jacob Sartorius. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena Millie kini sudah aktif lagi menggunakan Twitter. ** Baca juga: Cara Canggih Tanam Sayuran Lewat Bantuan Komputer

Apakah Anda pun pernah melakukan hal yang sama seperti mereka? (ilj/bbs)




Anda Butuh Istirahat Mental Jika Alami Hal Ini

Kabar6-Hidup di kota-kota besar tentu rentan terhadap berbagai tekanan, baik yang berasal dari pekerjaan maupun masalah kehidupan. Karena itulah masyarakat di daerah perkotaan banyak yang mengalami stres bahkan depresi.

Bagaimana mengatasinya? Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengutagi tekanan tersebut adalah dengan ‘istirahat mental’. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah tanda yang menunjukkan Anda membutuhkan istirahat mental:

1. Sering sakit
Anda memang tidak bisa mengendalikan sistem imun, dan stres memang berdampak pada tubuh. Solusinya, istirahatkan mental Anda dengan tidur dan nutrisi yang cukup.

2. Terlalu stres akan masa lalu
Sesuatu disesali atau sebuah kegagalan, akan menghalangi Anda untuk memikirkan apa yang ada di hadapan saat ini. Dengan beristirahat, Anda memberikan isi kepala kesempatan untuk rileks dan waktu agar pikiran menjadi lebih jernih.

3. Telantarkan diri Anda
Ketika jadwal membuat lupa makan malam untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, ada baiknya Anda mundur sejenak untuk beristirahat. Tanggung jawab memang penting, tapi kesehatan adalah suatu keharusan. Istirahat mental membiarkan diri Anda bernapas sejenak dan bisa digunakan untuk menyusun jadwal dan waktu yang lebih sehat.

4. Merasa, sangat lelah tapi tidak bisa tidur
Dengan segala pikiran yang berlarian di dalam kepala dan juga rasa cemas yang datang secara bersamaan, tentu akan membuat Anda menjadi tidak tenang. Istirahat mental akan memberikan Anda napas segar yang dibutuhkan dan tidur nyenyak.

5. Selalu merasa sedih
Menyadari apa yang Anda rasakan dan merasakan emosi yang dirasakan itu sangatlah penting. Tapi jika Anda merasa sedih terus menerus dan sangat tidak termotivasi, saatnya Anda menerima fakta bahwa Anda sungguh-sungguh butuh istirahat dari segala hal. ** Baca juga: 4 Hal Menguntungkan Olahraga Malam Hari

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Apa Saja Tanda Tubuh Butuh Istirahat?

Kabar6-Tubuh manusia memiliki cara sendiri untuk ‘memberitahukan’ Anda bahwa sudah waktunya Anda istirahat. Harus diakui, terkadang karena aktivitas yang padat, Anda sering kurang tanggap atau mengabaikan rasa lelah yang dialami tubuh.

Apa saja tanda tubuh butuh istirahat? Dikutip dari berbagai sumber, berikut uraiannya:

1. Mudah marah
Mereka yang sudah kelelahan biasanya tidak tahu mengapa atau bagaimana ia bisa marah. Kurang tidur, tidak cukup makan terutama makanan padat gizi, atau jam makan yang tidak teratur adalah pemicu kemarahan.

2. Lemak di perut makin menumpuk
Hal ini dipicu oleh produksi kortisol yang merupakan hormon penting tubuh dalam merespon stres dan bahaya, mengontrol tekanan darah dan mengurangi peradangan. Saat olahraga, tubuh juga akan melepaskan kortisol untuk membantu mengatasi situasi tertentu.

Terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan jerawat, menumpuknya lemak di tubuh bahkan mempercepat pertumbuhan rambut di area wajah pria. Cara tepat untuk menanganinya adalah dengan menyempatkan waktu untuk berolahraga saat akhir pekan atau pagi hari sebelum berangkat ke kantor.

3. Langkah terasa semakin berat
Hal ini merupakan pertanda Anda mengalami kekurangan nutrisi seperti zat besi dan vitamin B kompleks. Diet yang sebetulnya tidak perlu Anda lakukan juga dapat menyebabkan stres tambahan pada pikiran dan tubuh sehingga mengganggu kestabilan hormon. Untuk mengatasi ini, coba tambahkan suplemen yang berisi nutrisi penting untuk mendukung aktivitas Anda sehari-hari.

4. Tidak kunjung menyelesaikan pekerjaan
Pernah merasakan betapa sibuknya Anda pekan ini bahkan bingung harus memulai pekerjaan dari mana? Anda pun jadi mudah marah jika ada sesuatu yang mengganggu Anda. Ini terjadi karena otak Anda sudah sangat penuh, sehingga produktivitas menjadi terganggu.

Cobalah ‘bersihkan’ pikiran Anda dengan cara istirahat atau mengambil cuti singkat jika dibutuhkan. Jika hal itu sulit dilakukan, Anda dapat mencoba untuk jalan-jalan santai di taman sekitar rumah tanpa membawa ponsel. ** Baca juga: Begini Cara Bakar Kalori dengan Tepat

Jangan abaikan sinyal tubuh tanda Anda harus beristirahat.(ilj/bbs)




Tidur dalam Waktu Lama Tidak Baik untuk Kesehatan

Kabar6-Meskipun tidur menjadi hal penting agar tubuh dapat memulihkan energi yang digunakan untuk beraktivitas sepanjang hari tadi, bukan berarti semakin banyak tidur akan semakin baik untuk kesehatan, lho.

Menurut penelitian dari National Sleep Foundation, tidur lebih lama dari sembilan jam dapat memberi pengaruh negatif untuk kesehatan. Menurut pakar, seperti dilansir womantalk, terdapat sejumlah efek negatif yang akan terjadi ketika Anda tidur terlalu lama. Apa sajakah itu?

1. Memberi efek seperti mabuk
Apakah Anda pernah merasa pusing dan pegal-pegal setelah tidur malam yang cukup panjang atau merasa bingung setelah bangun? Menurut pakar, ternyata hal itu adalah dampak dari tidur terlalu panjang.

Beberapa pakar bahkan menyebut dengan istilah sleep drunkenness. Efek tersebut adalah pengaruh dari ritme sirkadian alami yang dikeluarkan oleh tubuh ketika Anda tidur terlalu lama.

2. Insomnia
Ketika terlalu banyak tidur, Anda merasa tidak lelah dan segar sampai waktu tidur tiba. Dan hal inilah yang dapat memicu masalah tidur atau insomnia. Menurut pakar, kesulitan tidur setelah tidur lama membuat tubuh kesulitan untuk kembali tidur.

3. Tingkatkan risiko penyakit jantung & stroke
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association, tidur terlalu banyak setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung atau stroke.

Hal ini semakin memperbesar kemungkinan jika Anda tidur lebih dari 10 jam setiap malam. Studi ini menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 10 jam, sebanyak 30 persen lebih mungkin meninggal di usia dini, dan 50 persen lainnya kemungkinan memicu penyakit kardiovaskular. Jika Anda merasa kesulitan untuk bangun sedangkan tidur Anda sudah lama, sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

4. Picu depresi
Sama seperti tidur terlalu sedikit, terlalu banyak tidur ternyata berhubungan dengan peningkatan risiko depresi. Menurut pakar, bila Anda merasa ingin tidur terus, itu bisa menjadi pertanda Anda mengalami sesuatu dalam kesehatan dan salah satunya bisa jadi pertanda dari depresi.

5. Tingkatkan risiko diabetes
Tidur terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Berdasarkan hasil penelitian dari Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, risiko diabetes terjadi karena terlalu banyak tidur dapat memngaruhi kemampuan tubuh untuk merespons kadar glukosa dalam darah yang dapat memicu risiko diabetes. ** Baca juga: Benarkah Jadi Gemuk Setelah Menikah Tanda Anda Bahagia?

Tidurlah dalan durasi yang wajar, agar saat bangun tubuh terasa lebih bugar, sehingga Anda siap untuk kembali beraktivitas.(ilj/bbs)




Bermalas-malasan di Akhir Pekan Ada Manfaatnya Juga, Lho

Kabar6-Terkadang Anda menghabiskan akhir pekan hanya dengan bermalas-malasan sepanjang hari di rumah. Nah meskipun terlihat tidak produktif, pakar kesehatan menyebutkan bahwa tiduran saja di akhir pekan ternyata juga ada manfaatnya bagi kesehatan.

Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan di Stockholm University, Swedia, yang mempelajari pengaruh dari durasi tidur dan usia bagi harapan hidup seseorang. Dilansir doktersehat, dalam penelitian yang melibatkan data dari 43 ribu orang ini, disebutkan bahwa harapan hidup dan kondisi kesehatan seseorang dengan usia 65 tahun atau di bawahnya sangatlah dipengaruhi oleh durasi tidur.

Jika tidur dengan durasi rata-rata lima jam saja atau terbiasa tidur lebih dari delapan jam dalam semalam, kita justru akan lebih berisiko mengalami kematian dini. Torbjorn Akerstedt, salah seorang peneliti yang terlibat menyebutkan, meskipun terlihat tidak berkaitan, menambah waktu tidur di akhir pekan ternyata bisa mengimbangi kurangnya waktu tidur di hari kerja dan hal ini ternyata bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh.

Meskipun ada baiknya kita tidak berlebihan saat tidur, dengan beristirahat lebih banyak di akhir pekan, tubuh justru akan mendapatkan waktu istirahat yang sebelumnya tidak dilakukan dengan cukup. ** Baca juga: Kesehatan Tubuh Bisa Dinilai Berdasarkan Betis Seseorang?

Jadi bangun lebih siang atau hanya malas-malasan saja serta tiduran di pagi saat akhir pekan diperbolehkan, namun tidak ada salahnya untuk berolahraga agar tubuh makin bugar.(ilj/bbs)




Bagaimana Efek Kerja Lembur Bagi Kesehatan Kulit?

Kabar6-Lembur atau bekerja di luar jam kantor yang seharusnya sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah kota-kota besar.

Saat lembur,  tidak jarang seseorang mengalami stres psikologis atau mental. Stres psikologis akan memicu keluarnya beberapa hormon, seperti horomon kortisol dan epinefrin, sebagai proses adaptasi tubuh.

Proses adaptasi terhadap stres ini, dikutip dari berbagai sumber, seringkali tidak berjalan dengan baik, sehingga pada beberapa kasus dapat mencetuskan kondisi medis lain seperti sakit kepala atau migrain. Lalu, bagaimana efek negatif lembur bagi kesehatan kulit?

Kulit merupakan salah satu organ yang tidak lepas dari dampak stres. Sebagai organ terluas dan terluar di tubuh, kulit paling banyak berkontak dengan dunia luar sehingga rentan terpapar dengan iritan.

Pada kondisi normal, kulit akan melindungi tubuh dengan menjaga kelembapannya supaya tidak mudah iritasi. Sedangkan kondisi stres yang terus menerus akibat lembur akan membuat tubuh secara konstan menghasilkan hormon kortisol. Nah, hormon kortisol berperan pada terjadinya peningkatan berat badan, tekanan darah dan hal lainnya. Pada kulit, kortisol berkontribusi pada terjadinya degradasi kolagen yang menyebabkan kulit menjadi lebih cepat keriput, kendur, dan kusam.

Di samping itu, stres akibat lembur juga dapat menurunkan pembentukan pelembap alami kulit seperti ceramide dan pyrrolidone carboxylic acid. Padahal, pelembap alami kulit sangat penting dalam mempertahankan kelembapan kulit agar tidak cepat terjadi penuaan.

Stres akibat lembur pun dapat menyebabkan peningkatan transepidermal water loss, sehingga kulit menjadi lebih cepat kering. Kulit yang kering akan lebih mudah mengalami iritasi dan timbul kerutan. Ini juga berhubungan erat dengan kondisi kulit wajah yang terlihat cepat tua. ** Baca juga: Jaga Kesehatan Usus dengan Konsumsi 5 Makanan Ini

Jadi saat lembur jangan lupakan waktu untuk beristirahat yang cukup sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh, termasuk kulit Anda.(ilj/bbs)




Saat Sakit Disarankan Agar Anda Tunda Pekerjaan

Kabar6-Meskipun sedang tidak enak badan atau sakit, biasanya Anda tetap melakukan pekerjaan kantor agar bisa selesai tepat waktu. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh NSF International, seperempat orang Amerika tetap bekerja meski kondisi tubuhnya tidak sehat. Survei ini juga mengungkapkan bahwa hal ini lebih banyak dilakukan oleh pria ketimbang wanita.

Diungkapkan, alasan utamanya adalah karena tekanan di tempat kerja. Dilansir Klikdokter, survei juga menemukan sebanyak 25 persen orang merasa atasan menginginkan mereka untuk tetap bekerja, tidak peduli situasinya. Sementara 13 persen lainnya sama sekali tidak percaya bahwa rekan mereka dapat menjaga segala sesuatunya dengan lancar tanpa kehadirannya.

Sebenarnya, apa sih alasan bahwa Anda sebaiknya menunda pekerjaan kantor saat sedang sakit?

1. Virus dapat merajalela di kantor
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu dapat menyebar kepada rekan kerja meski jarak antar meja sejauh dua meter. Tak hanya menjalar melalui bersin dan batuk, virus juga dapat ditularkan melalui peralatan-peralatan yang ada di kantor. Jika tetap masuk kerja, maka Anda berisiko membuat rekan sekantor tertular penyakit yang sama.

2. Lebih sering sakit
Jika tetap bekerja saat sedang sakit, hal ini dapat membuat Anda sering sakit di waktu mendatang. Sebuah studi pada 2009 menemukan, orang-orang yang tetap bekerja saat sakit lebih dari enam kali dalam setahun, berisiko 74 persen lebih tinggi untuk absen karena penyakit tertentu di kemudian hari.

3. Tubuh perlu istirahat
Sebuah studi dari Universitas Pennsylvania menunjukkan, tubuh akan merasa lebih lelah saat sakit. Hal ini terjadi karena sel-sel di tubuh Anda sedang stres, yang pada akhirnya mengakibatkan perasaan lelah.

Ini adalah tanda bahwa yang Anda butuhkan adalah istirahat. Tinggal di rumah untuk beristirahat adalah ‘obat’ terbaik yang bisa Anda lakukan. ** Baca juga: Apa Sebab Ide Cemerlang Sering Muncul Justru pada Malam Hari?

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Olahraga yang Dilakukan Usai Bekerja Bisa Turunkan Nafsu Makan?

Kabar6-Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, orang yang berolahraga sepulang bekerja lebih mungkin turun badan. Hasil ini dibandingkan dengan orang yang beristirahat setelah bekerja.

Penelitian kecil yang dirilis dalam jurnal Medicine 7 Science in Sports & Exercise menemukan, istirahat usai melakukan pekerjaan yang menguras mental dan otak, memungkinkan orang makan lebih banyak. Sedangkan orang yang berolahraga usai bekerja akan makan lebih sedikit.

Studi ini melibatkan 38 mahasiswa dengan persiapan menuju ujian masuk sekolah pascasarjana. Setelah mengerjakan ujian, selama 15 menit mereka diminta untuk beristirahat.

Sementara kelompok lainnya juga diminta mengerjakan ujian, namun 15 menit setelahnya diharuskan berolahraga ringan seperti lari di treadmill atau aktivitas fisik lainnya. Setelahnya, mereka diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sebanyak yang diinginkan.

Hasilnya, orang-orang yang melakukan pekerjaan menguras mental dan pikiran lalu kemudian beristirahat, mengonsumsi rata-rata 100 kalori lebih banyak saat santai.

Sebaliknya, orang yang sehabis bekerja dilanjutkan dengan olahraga justru tidak banyak mengonsumsi kalori. Padahal, secara penggunaan energi lebih besar pada kelompok olahraga saat santai dibanding kelompok sebelumnya.

“Olahraga memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya dalam tubuh yang kemudian memberikan sinyal kepada otak yang menyatakan bahwa tubuh tidak perlu mengisi energi melalui makanan,” kata penulis studi William H Neumeier dari University of Alabama di Birmingham, seperti dilansir Time.

Penelitian lebih dalam, menurut Neumeier, diperlukan untuk menjawab pertanyaan mengapa otak justru menolak rasa lapar usai bekerja dan berolahraga. Neumeier menduga, olahraga berpengaruh pada keberadaan hormon ghrelin yang berperan membuat rasa lapar.

“Mungkin olahraga adalah sebuah gangguan yang menjaga keinginan atas makanan,” katanya. “Saya rasa ini dapat sangat digunakan untuk beberapa orang yang bekerja dengan duduk terus menerus karena lebih mempengaruhi mental dibandingkan pekerjaan fisik,” katanya. ** Baca juga: Cermati 4 Tanda Kekebalan Tubuh Melemah

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)