1

Kota Tangerang Kian Jadi Tempat Investor Menanamkan Modal

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat, capaian investasi Kota Tangerang tahun 2023 mencapai Rp14,99 triliun atau 155,05 persen. Capaian ini melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang tahun 2023 sebesar Rp9,67 triliun.

Kepala DPMPTSP, Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni menyampaikan capaian tahun 2023 ini juga telah melampaui capaian tahun 2022 yang diangka Rp13,05 triliun dari target Rp9,21 triliun. Jumlah investasi ini, menandakan kepercayaan investor yang kian melirik terhadap Kota Tangerang untuk menanamkan modal usahanya di kota yang terkenal akhlakul karimah tersebut.

Empat sektor terbesar yang menyumbang nilai investasi di Kota Tangerang sepanjang tahun 2023 adalah sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran, Sektor Jasa Lainnya, Sektor Industri Kimia dan Farmasi, serta Sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi.

“Kota Tangerang dengan berbagai sumber daya, perkembangan dan pembangunan infrastruktur masih menjadi daya tarik bagi para investor baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) untuk terus melakukan investasi,” ujar Taufik, Selasa (30/1/2024).

**Baca Juga: Sebanyak 111 Personel Kepolisian Siap Amankan TPS Luar Negeri

Taufik menjelaskan, Pada RPJMD Kota Tangerang tahun 2019-2023 secara keseluruhan realisasi investasi ditargetkan sebesar Rp42,27 triliun dan telah terealisasi sebesar Rp57 triliun atau 155,05 persen.

Taufik merinci, realisasi investasi Kota Tangerang tahun 2019 sebesar Rp7,97 triliun, tahun 2020 sebesar Rp8,35 triliun, tahun 2021 sebesar Rp12,64 triliun, tahun 2022 sebesar Rp13,05 triliun dan tahun 2023 sebesar Rp14,99 triliun.

“Beberapa hal yang mendorong investasi Kota Tangerang meningkat, yakni Pemkot Tangerang melakukan pengawasan dan pembinaan terkait pelaporan untuk menciptakan data real lapangan. Kedua, terus melakukan promosi investasi dengan berbagai kanal, ditambah dengan berbagai event atau agenda Kota Tangerang yang begitu banyak di tahun 2023. Seperti festival dan event olahraga hingga Tingkat internasional,” katanya.

Pemkot Tangerang juga terus memberikan kemudahan dalam berinvestasi yang sudah berlandaskan Perda. “Terakhir ialah kemudahan pelayanan perizinan yang terus ditingkatkan, sehingga investor merasa nyaman dan terlayani dalam berinvestasi di Kota Tangerang,” katanya.

Ia pun menyatakan, atas nama Pemkot Tangerang berterima kasih kepada mereka yang mau dan terus berinvestasi di Kota Tangerang melalui ragam sektor yang ada. “Kami pun dari pihak Pemkot Tangerang akan terus berupaya meningkatkan infrastruktur, pelayanan dan kemudahan untuk semua nyaman berkunjung bahkan berinvestasi di Kota Tangerang,” tandasnya. (Oke)




Disparitas Pembangunan, Bupati Pandeglang Minta Pemprov Tarik Investor ke Banten Selatan

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta kepada pemerintah Provinsi Banten untuk melakukan pemerataan pembangunan terutama di Banten Selatan yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Irna menilai, saat ini pembangunan di Banten ada disparitas antara Banten utara dan selatan, sehingga wilayah Banten Selatan diakuinya sulit berkembang.

Padahal Banten Selatan memiliki potensi berinvestasi yang baik. Untuk itu, Bupati perempuan pertama di Pandeglang itu meminta Pemprov Banten untuk menarik investor ke wilayah Banten Selatan.

“Investor-investor mohon ditarik oleh Pemprov Banten untuk mewujudkan kawasan industrinya di  selatan, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara si kaya dan si miskin di utara dan selatan,” kata Irna usai menghadiri Kick off Meeting RJPD Banten 2025-2045 di Cikande, Serang, Selasa (29/8/2023).

**Baca Juga: Bahaya Polusi Udara, Masyarakat Diminta Pakai Masker 

“Untuk ada pemerataan, untuk membuka akses pertumbuhan ekonomi baru, ya harus rata pembangunannya. Kalau di utara terus mau ngapain, di selatan itu masih luas untuk iklim investasi yang lebih baik,” tambah Irna.

Irna mengungkapkan, potensi yang di miliki Pandeglang cukup banyak, baik dari sumber energi listrik ramah lingkungan, destinasi wisata dan sejumlah potensi lainnya.

Namun kata Irna potensi tersebut belum didukung dengan infrastruktur yang baik, kendati dengan dilakukan pembangunan Tol Serang Panimbang.

“Kalau tidak Pemprov Banten mau siapa? Banten emas jantung perkonomiannya di Selatan. Bandara Banten Selatan harus ada, karena bandara Soekarno Hatta sudah macet, jadi harus ada alternatif. Kita juga minta pelabuhan ada 51 pulau (di Pandeglang), panjang pantai Pandeglang setengah Banten,” tandasnya.(Aep)




Pemkab Lebak Akan Beri Insentif Fiskal untuk Pelaku Usaha dan Investor

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bakal menyiapkan insentif bagi para pelaku usaha dan investor.

Hal itu diatur dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan Berinvetasi yang akan dalam waktu dekat dibahas di DPRD.

“Rancangan perda ini sebagian besar dalam konteks menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berinvestasi, makanya harus ada salah instrumennya berupa pemberian insentif dan kemudahan berinvestasi,” kata Kepala DPMPTSP Lebak, Yosep Mohamad Holis kepada Kabar6, di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Rabu (16/11/2022).

Perda Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan Berinvestasi bertujuan mempercepat peningkatan modal, meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kemampuan dan daya saing daerah dan mendorong pengembangan ekonomi masyarakat.

Tentu saja kata Yosep, ada kriteria pelaku usaha dan investor serta apa saja jenis usaha yang menjadi prioritas untuk mendapatkan insentif dan kemudahan investasi tersebut.

“Siapa saja yang dapat insentif dan kemudahan berinvestasi ada di perda itu, kriteria dan bentuk insentifnya apa juga ada di situ,” ujar Yosep.

**Baca juga: Kendala LAA di Parung Panjang Sebabkan 4 Perjalanan Commuterline Terlambat

Meski realisasi investasi pada triwulan III tahun 2022 sudah melampaui target 300 persen atau mencapai Rp3,7 triliun, Yosep mengakui, hal itu tidak lantas membuat pemerintah daerah puas.

“Dengan nanti kehadiran kawasan industri terpadu (KIT) lalu dengan jalan tol sekarang, peringkat investasi kita di Banten masih ke-5. Bupati punya target, kita harus bisa di posisi ke-3,” jelas Yosep.(Nda)




BKPM: Pantura Tangerang Dilirik Investor, Jangan Sampai Kabur

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, meminta semua pihak agar menjaga kondusifitas investasi di Indonesia dan jangan sampai investor kabur. Perlambatan ekonomi saat ini telah memberikan dampak bagi ekonomi global, termasuk ekonomi Indonesia.

“Berbagai upaya pun harus mulai dicari jalan keluarnya agar tidak terkena jerat itu. Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam luar biasa baik dari sisi laut, maupun hutan, cadangan tambang, pariwisata dan sebagainya,” kata Bahlil Minggu (07/03/2021).

Menurutnya, Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Banyak perusahaan Cina yang melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, banyak yang memilih untuk pindah ke Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

Lanjutnya Bahlil, berdasarkan laporan Bank Dunia, suatu negara bisa dikatakan layak untuk investasi, jika memenuhi empat syarat, meliputi penduduk, hubungan antar penduduk, lingkungan, serta kerangka kerja negara yang mendorong tiap individu maupun perusahaan untuk melakukan investasi di berbagai sektor.

“Semua pemangku kepentingan negeri ini, perlu segera mencari solusi bagi kondisi investasi Indonesia. Mengapa negeri ini kalah dibandingkan negara serumpun di Asean,” ungkapnya, seraya mengatakan Kawasan Pantai Utara (Pantura), beruntung sudah dilirik Investor.

Seperti diketahui, sekitar 14 tahun kemudian, tepatnya 23 September 2010, terbit izin reklamasi di pesisir pantai utara Tangerang dari Dadap (Kosambi) hingga Kronjo seluas 9.000 hektare.

Reklamasi ini dua kali lipat lebih besar dari reklamasi Teluk Jakarta. Proyek ini didanai Agung Sedayu Group, Salim Group, dan Tangerang International City (TIC).

Secara bersamaan, Pemkab Tangerang melakukan program penataan kawasan Dadap tahun 2013-2018. Di kawasan itu akan dibangun rumah susun (Rusun) sewa, kampung deret nelayan, ruang terbuka hijau, islamic boarding school, dan masjid agung.

**Baca juga: 300 Petugas Frontliner Bandara Soetta Jalani Vaksin

kawasan yang akan ditata antara lain Dadap (Kosambi), Cituis (Pakuhaji), Tanjung Pasir (Teluk Naga), Tanjung Kait (Mauk), dan Kronjo (Kronjo).

Kabupaten Tangerang akan menjadi pintu gerbang yang paling dinamis bagi pusat inovasi untuk mendukung peluang pengembangan dan salah satu pusat komersial terbesar yang menawarkan ruang dari fasilitas bisnis dan komersial.(fit)




Investor Pariwisata di Lebak Diusulkan Dapat Insentif

Kabar6.com

Kabar6-Investor yang akan menanamkan modal di sektor pariwisata diusulkan mendapat insentif. Usulan bertujuan untuk menggairahkan investasi pada sektor yang menjadi visi misi bupati Lebak 2019-2024.

“Perlu ada insentif tetapi tentunya tidak bertentangan dengan aturan ya. Sudah disampaikan, sudah running,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, Sabtu (4/7/2020).

Insentif yang dimaksud berupa kebijakan pemerintah daerah dalam hal kemudahan pengurusan izin hingga pengenaan pajak.

“Misalnya soal perizinan, mereka tetap harus menempuh izinnya tapi dipermudah dibebaskan biayanya, gratis. Lalu pajak, maksimal 3 tahun mereka dibebaskan,” tutur Imam.

Paket insentif yang diberikan kepada investor, menurut Imam, akan menjadi salah satu cara menggaet investasi pada sektor pariwisata.

**Baca juga: Pembukaan Objek Wisata, Lebak Ingin Kompak dengan Daerah Lain.

“Harus ada yang istimewa yang ditawarkan. Lebak ini memiliki potensi untuk bisa menggaet investor, karena lahan masih luas dan UMK nya pun masih rendah,” ucapnya.(Nda)




Destinasi Wisata di Lebak Diharapkan Makin Dilirik Banyak Investor

Kabar6.com

Kabar6-Sektor wisata dinilai akan memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan pembangunan di Kabupaten Lebak dengan didukung sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai.

Salah satu obyek wisata yang sudah diminati investor yakni Pantai Karang Bokor, yang terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah. Destinasi wisata ini kini pengelolaannya oleh pihak swasta.

“Lahan yang memiliki potensi wisata banyak merupakan lahan milik Perhutani, salah satunya Karang Bokor. Nah, ada investor yang mau mengelola karena Karang Bokor ini memiliki potensi,” kata anggota Komisi II DPRD Lebak, Abdul Rohman kepada Kabar6.com, Sabtu (7/3/2020).

Abdul Rohman menyebut, ketertarikan investor mengelola Karang Bokor lantaran pemandangan yang dimiliki tidak kalah dengan obyek wisata pantai di daerah lain.

“Mereka ini sudah pengalaman menata mengelola wisata di berbagai daerah seperti Bandung, Lombok dan Bali. Saat melihat Karang Bokor, mereka terkejut karena pengakuan mereka belum pernah tempat yang luar biasa indah,” ungkapnya.

“Menurut mereka lebih indah daripada di Bali dan Lombok karena viewnya setelah pantai langsung hutan yang itu bisa dipakai untuk outbond dan lain-lain, itu jadi sangat potensi,” sambung dia.

**Baca juga: Polda Banten Buru Empat Tersangka Tambang Emas Ilegal di Lebak.

Dengan pengakuan tersebut kata Abdul Rohman, seharusnya akan banyak investor yang melirik dan berminat mengelola destinasi wisata.

“Saya optimis Lebak akan maju, apalagi setelah Tol Serang-Panimbang mulai beroperasi. Tinggal bagaimana kesiapan masyarakat sekitar lokasi wisata, mulai dari SDM, atraksi, produk UKM. Tapi saya yakin ketika wisata sudah bagus, masyarakat sesuai dengan visi pemerintah akan meningkatkan potensi lokalnya,” papar Abdul Rohman.(Nda)




Kadin Siap Gaet Investor, Tingkatkan Sektor Pariwisata di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Kamar Dagang dan Industri Paradigma Baru (Kadin PB) Kabupaten Lebak siap memboyong investor untuk mendukung peningkatan sektor pariwisata di kabupaten yang dipimpin Iti Octavia Jayabaya.

“Harapan kami bisa membawa brand ternama, seperti salah satunya Aston bisa membangun di Lebak. Tetapi tidak hanya hotel, brand-brand lainnya,” kata Ketua Kadin PB Lebak Hera Komaratullah, saat menjadi narasumber kegiatan kemitraan pengembangan kebangsaan “Sinergitas Ormas dalam Mendukung Kepariwisataan di Lebak”, di Aula Wisma Sugri Rangkasbitung, Selasa (17/12/2019).

Hera memaparkan, Lebak yang didukung dengan A3; Atraksi (daya tarik), akses (Infrastruktur), dan amenitas (Fasilitas dan jasa wisata) bisa menjadi peluang bisnis yang bisa diambil dengan cara mengelola destinasi, travel agen, tour guide dan pelaku UMKM.

“Banyak hal yang bisa dilakukan. Publikasi harus gencar tetapi sejalan dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Karena kalau tidak akan seperti Gunung Luhur yang sempat ditutup karena infrastrukturnya belum siap,” papar Hera.

**Baca juga: Soal Pengurangan Kuota PBI, Badak Banten: Dewan Kecolongan?.

Lebak kata Hera memiliki seratus lebih potensi dan destinasi wisata, dua di antaranya yakni Badui dan Sawarna sudah masuk dalam 7 Wonders of Banten.

“Begitu juga di sektor UMKM, kita punya produk-produk yang luar biasa. Salah satunya Sirup Aren Kula yang di tingkat Nasional meraih juara 3 di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API),” beber dia.(Nda)




Permudah Investor ke Banten Terkendala RTRW Belum Rampung

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Serang Syafrudin mengakui sampai saat ini revisi Perda RTRW Kota Serang masih belum rampung dikerjakan antara pihak eksekutif dan legislatif di Kota Serang.

Pihaknya meyakini, pada Desember 2019 ini, revisi RTRW Kota Serang selesai dikerjakan.

Saat ini, lanjut Safrudin, investasi yang ingin menanamkan sahamnya di Kota Serang tidak sedikit, akan tetapi masih terbentur rencana tata ruang yang saat ini sedang dalam pembahasan.

“Pembahasan tata ruang insyaAllah Desember ini selesai. Kalau rencana tata ruang ini selesai, kemudian wilayahnya jelas, insyaAllah pada masuk,” kata Safrudin, kemarin.

Adanya imbauan dari presiden dan Pemprov Banten tentang tidak mempersulitnya daerah terkait investasi, Syafrudin mengatakan bahwa, sebetulnya dari sisi koordinasi, kemudian saat ini juga sudah sistem online.

“Memang rencana tata ruang ini yang mempersulit investasi,” katanya.

Pihaknya mengaku bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pembahasan tentang kebijakan pengamanan investor yang masuk ke daerah agar bisa ikut diamankan secara bersama-sama.

“Itu semua pihak dari Forkopimda baik kota maupun pusat dan seluruh daerah yang ada di Indonesia harus mengamankan,” katanya.

**Baca juga: Percuma Jalan Banten Dilebarkan, Jika Jadi Lahan Parkir Kota Serang.

Sementara itu, Kapolres Serang Kota Edhi Cahyono menambahkan bahwa, dirinya siap untuk mengamankan investasi yang masuk dan juga tidak akan mempersulit atau tidak akan menjadi bagian yang mempersulit proses investasi tersebut. Karena memang kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbanyak investasi diseluruh Indonesia.

“Kita harus mendukung itu, baik Polri maupun TNI dari pihak kejaksaan dan lainnya akan membantu masuknya investor didaerah-daerah,” pungkasnya.(Den)




Jadi Pusat Perhatian, Provinsi Banten Diminta Tidak Buat Peraturan Macam-macam

Kabar6.com

Kabar6-Letak geografis yang strategis, menjadikan Provinsi Banten menjadi pusat perhatian semua pihak, termasuk pemerintah pusat.

Oleh karena itu, daerah diminta untuk tidak membuat peraturan yang dapat memberatkan investor dan ingin menanamkan sahamnya di Provinsi Banten.

Termasuk untuk memberikan rasa aman kepada investor, yang masuk ke Provinsi Banten.

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku, pernah diundang oleh Presiden RI, Joko Widodo untuk membahas iklim investasi di provinsi Banten bersama-sama dengan daerah lainnya.

Hal itu dikarenakan Provinsi Banten saat ini menjadi pusat perhatian pusat soal investasinya.

Didukung berbagai fasilitas yang dimiliki, membuat posisi Provinsi Banten menduduki posisi teratas soal investasinya.

“Terkait apakah memang betul mereka (investor,red) apakah betul nantinya akan menanamkan sahamnya ke Banten, yang penting soal izin-izinnya jangan dipersulit,” terang WH, kemarin.

Oleh karena itu, pihaknya menjamin izin yang dibutuhkan pihak perusahan yang ingin menanamkan sahamnya ke Provinsi Banten kedepan nantinya akan semakin dimudahkan.

Soal izin-izin yang dibutuhkan pihak perusahaan, pihaknnya menjanjikan hanya memerlukan waktu 14 hari, dan itu semua sudah dikerucutkan pelayanannya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, agar semakin mudah dan cepat.

“Dan dilapangannya, masyarakat jangan sampai pada protes,” katanya.**Baca juga: Sejumlah Jalan Provinsi Banten Diklaim Pembangunannya Diatas 70 Persen.

Menurutnya, investasi yang akan ditanamkan di Provinsi Banten Rp36 triliun, yang rencananya mulai dikerjakan tahun ini dan tahun depan. “Tahun ini, tahun 2019 dan tahun 2020,” katanya.

Menurutnya, tidak hanya peraturan daerah. Namun, terdapat peraturan-peraturan lainnya oleh pusat yang harus dipangkas, sehingga iklim investasi di daerah bisa semakin dipercepat.

“Tidak hanya Perda, banyak peraturan lainnya. Nanti akan.kita rapatkan dan kita jadikan isu, mana-mana saja yang akan dipangkas,” tandasnya.(Den)




Bupati Pandeglang Jamin Kenyamanan Para Investor

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebutkan Kabupaten Pandeglang memiliki segudang potensi untuk dikembangkan para investor. Dengan begitu menjamin kenyamanan para investor di Pandeglang.

“Saya akan membuat nyaman bapak ibu semua, yang penting ada keselarasan,” kata Irna saat menyampaikan pemaparan di hadapan para investor di ruang Garuda Pendopo Bupati, Kamis (26/9/2019).

Irna juga memastikan, jika pihak Pemda Pandeglang saat ini sudah membuat tim Satuan Tugas (Satgas) percepatan berusaha.

“Perizinan harus murah, cepat, mudah dan tidak berbelit. Kami tidak dapat mentolerasi jika ada pejabat yang menyulitkan untuk investasi,” tegas Irna.

Irna percaya jika investor akan mendatangkan kemajuan daerah, terutama penyerapan tenaga kerja. Namun Irna menyesalkan jika ada investor yang hendak berinvestasi namun mendapatkan penolakan, salah satu contohnya pembangunan pabrik air minum kemasan Mayor grup di kecamatan Cadasari beberapa tahun lalu.

Revisi Rencana Tataruang dan Rencana Wilayah (RTRW) yang diajukan Pemda Pandeglang kepada Kementerian Agraria Tataruang Badan Pertanahan Nasional (ATR-BPN) akan segera rampung. Hal ini kata Irna, akan memperjelas wilayah yang tepat untuk berinvestasi.

“Tapi saya juga meminta kepada para investor harus bisa bekerjasama dengan kami terkait penyerapan tenaga kerja, untuk RTRW persetujuannya insya Allah diakhir tahun,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris DPMPTSP Pandeglang Joyce Irmawanti membeberkan supaya para para investor diterima ditengah masyarakat dan tanpa adanya penolakan.

Menurut mantan Kepala Administrator KEK Tanjung Lesung ini, perlunya adanya pendekatan dan pemahaman yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat jika disalah satu lokasi bakal dibangun salah satu tempat usaha.

“Jadikan mereka butuh difasilitasi oleh pemerintah, disambungkan dengan kecamatan, disambungkan dengan tokoh masyarakat. Diberikan info bahwa di daerah tersebut hanya dibolehkan usaha ini, dan dikasih semacam pemahaman apa yang harus diwaspadai atau di handel dengan lebih baik. Saya pikir silaturahmi model begitu yang diperlukan pada tahap penjajakan sebelum masa konstruksi dilakukan,” paparnya.

Ia juga menyebutkan dari 35 Kecamatan di Pandeglang ada sejumlah kecamatan yang belum mendapatkan investasi.

Namun Joyce tak menyebutkan kecamatan mana yang belum mendapatkan investasi. Kendati demikian, pihaknya tengah mengulik potensi apa saja yang bisa dijual ke para investor terutama bagi kecamatan yang belum mendapatkan investasi.

“Memang ada beberapa kecamatan yang belum mendapatkan investasi, itu menjadi perhatian makanya kecamatan itu harus segara di ulik potensinya, supaya bisa dijual dan menjual agar bisa menarik investor,” ucapnya.

**Baca juga: Ikut Pilkada Pandeglang, Nabil JB dan Aap Aptadi Daftar ke Nasdem.

Menurutnya, setelah potensi ditemukan promosi termasuk kesiapan infrastrukturnya diberbagai bidang. Pasalnya bakal datang jika semua aksesibilitasnya memadai.

“Caranya dengan promosi, memastikan jaringan insfrastruktur terutama jalan bisa terkoneksi. Bagaimana pun usaha itu sensitif dengan aksesibilitasnya ada tidak, air, listriknya ada tidak dan juga tenaga kerja tersedia atau tidak,” tandasnya.(Aep)