1

Mampu Bertahan Hidup, Wanita Australia Ini Nikah Tanpa Busana Usai Bangun dari Koma

Kabar6-Monique Penberthy (26), wanita asal Melbourne, Australia, menggelar pernikahan unik bahkan cenderung nyeleneh. Ya, Penberthy memutuskan untuk menikah dengan kondisi tanpa busana.

Bagaimana kisahnya? Melansir Irishmirror, keinginan tak biasa ini sendiri berawal setelah Penberthy bangun dari koma yang telah berlangsung selama 31 hari akibat Necrotizing fascilitis, penyakit yang menginfeksi kulit dan saraf lembut di sekitarnya, juga menginfeksi jaringan lemak dan saraf pelindung otot fasia. Karena kondisi inilah, Monique dikatakan tak akan selamat, dan sangat kecil kemungkinan untuk bertahan hidup.

Namun siapa sangka, setelah 31 hari mendapatkan perawatan dari rumah sakit, kondisi Penberthy semakin membaik hingga ia pun dinyatakan pulih. Setelah bangun dari koma, Penberthy mengatakan bahwa ia ingin menikahi sang kekasih, Rowan (27), dengan tanpa busana.

Disebutkan, Penberthy sendiri sebenarnya telah merencanakan pernikahannya, dan telah memesan gaun serta tempat untuk menggelar pesta pernikahan mereka. Namun Penberthy jatuh sakit dan koma hingga semua pemesanan yang berhubungan dengan pernikahannya pun dibatalkan. ** Baca juga: Kebijakan Unik, Pemilik Perusahaan di Tiongkok Beri Bonus untuk Karyawan yang Berhasil Diet

Penberthy dan Rowan akhirnya menikah dengan tanpa busana di hadapan sedikitnya 700 tamu undangan. di Confest, Moulamein, New South Wales. Rowan hanya mengenakan dasi kupu-kupu di lehernya, sementara Penberthy hanya mengenakan penutup kepala transparan.

“Awalnya aku begitu gugup dan malu. Tapi, ketika semua orang di sekitar kami tersenyum dan memberikan tepukan selamat, aku merasa sangat bahagia dan perlahan nyaman dengan pernikahan tersebut. Aku juga mulai merasa terharu dan berani. Ini adalah pengalaman yang tak bisa aku lupakan. Aku sangat bahagia. Aku telah selamat dari kematian dan apa yang lebih berat dari itu? Aku berpikir bahwa menikah tanpa busana bukanlah suatu yang berat,” ungkap Penberthy.(ilj/bbs)




Saat Banjir Ada 4 Penyakit Kulit yang Mengintai Anda

Kabar6-Hujan yang terus menerus mengguyur, seringkali membuat sebagian wilayah mengalami banjir. Di satu sisi, Anda pun harus mewaspadai beberapa penyakit yang muncul akibat banjir, salah satunya adalah penyakit kulit.

Genangan air banjir yang kotor pasti menjadi sumber penyakit. Karena sering tergenang air kotor, ada beberapa penyakit kulit yang muncul saat banjir melanda. Melansir Okezone, ini beberapa penyakit kulit yang sering muncul saat banjir:

1. Kulit gatal
Karena harus berkutat dengan banjir, kulit mudah gatal dan iritasi. Mengingat air banjir itu sangat kotor, bercampur dengan tanah, tak ayal muncul gatal ringan.

2. Eksim
Eksim adalah gangguan kulit yang paling umum dialami seseorang yang kebanjiran. Eksim biasa muncul di sela-sela jari kaki. Karena eksim terjadi akibat kolonisasi bakteri sekunder, yang merupakan turunan dari infeksi jamur.

3. Infeksi jamur
Berkutat dengan air banjir seringkali membuat kulit kaki jamuran. Diawali dengan gatal, kalau tak segera diatasi pun dapat berujung infeksi. ** Baca juga: Lemak Cokelat Dapat Bantu Turunkan Berat Badan

4. Infeksi kulit
Saking gatalnya kulit, tak sadar Anda bisa menggaruknya. Alhasil, kulit lecet dan berubah infeksi. Sebaiknya atasi dengan cuci dengan sabun dan air bersih, atau gunakan antiseptik.

Jaga kebersihan tubuh agar terhindar dari penyakit kulit.(ilj/bbs)




Pakai Handuk Beramai-ramai Bisa Tularkan Panu?

Kabar6-Kebiasaan memakai handuk beramai-ramai seringkali dituding sebagai penyebab munculnya penyakit kulit panu, yaitu bercak-bercak keputihan atau merah muda di kulit yang dapat menular?

Namun benarkah memakai pakaian seperti baju atau handuk orang lain menjadi penyebab infeksi ini? Mengutip Emedicinehealth, jawabannya bisa ya dan tidak, sebab jamur penyebab panu, Malassezia furfur, adalah organisme yang hidup di kulit semua orang. Diyakini, jamur ini diperoleh saat pertama kali ibu menggendong bayinya.

Kendati setiap orang memiliki jamur ini, tidak semua orang menunjukkan tanda dan gejala tinea versicolor. Seseorang cenderung mengalami gejala panu, melansir medcom, akibat populasi jamur Malassezia furfur meningkat di tubuhnya daripada ditularkan dari orang lain. Beberapa gejala panau antara lain kulit berubah warna, dan biasanya tampak gelap atau merah terang pada kulit terang dan terang pada kulit gelap.

Umumnya penyakit kulit terjadi di daerah punggung atas dan bahu pada remaja dan dewasa muda. Gangguan ini juga mempengaruhi dada bagian atas, leher, lengan atas dan pada kasus yang jarang terdapat pada wajah.

Pengobatan panu umumnya dapat dilakukan dengan krim antijamur. Namun jika panu tidak membaik dan sudah mengganggu, sebaiknya periksa ke dokter spesialis kulit dan kelamin. ** Baca juga: Fakta Ilmiah Cinta Pada Pandangan Pertama

Jadi, tinggalkan kebiasaan Anda meminjam pakaian atau memakai handuk beramai-ramai untuk menghindari penularan infeksi kulit.(ilj/bbs)