1

Thalaikoothal, Tradisi Ekstrem di India untuk Bunuh Orangtua Tanpa Rasa Sakit

Kabar6-Warga desa di India Selatan melakukan sebuah tradisi ekstrem yang sudah terjadi selama bertahun-tahun silam. Tradisi bernama thalaikoothal itu berupa pembunuhan paksa melalui euthanasia, dilakukan dengan cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit.

Metode ini, melansir Vice, dikenal dengan ‘terapi susu’ di mana mereka akan mencubit hidung korban, dan memaksa orangtua minum susu sapi segar hingga menderita masalah pernapasan dan meninggal dunia. Thalaikoothal secara tradisional dilakukan pada mereka yang berusia sekira 50 tahun lebih dan lumpuh.

Meskipun pada kenyataannya, orang muda yang sakit juga bisa menjadi sasaran dan mereka akan mengatakan ‘ini hanya siklus kehidupan’. ** Baca juga: Patung Yunani Kuno Perlihatkan Wanita Gunakan ‘Laptop’

Banyak anak yang tidak sabar merawat orangtua dan bernafsu mendapatkan kendali atas warisan termasuk tanah serta perkebunan. Tak jarang, mereka juga meminta bantuan dokter atau dukun untuk memberikan racun, alkohol, atau pil yang dicampur dengan susu atau santan.

“Karena aset mereka, orang-orang muda kadang ingin melakukan thalaikoothal pada orangtuanya,” kata Elango Rajarathinam, direktur yayasan Tetua di India.

Sementara orangtua hanya menerima nasib mereka, para ahli bahkan meminta thalaikoothal, dan mereka siap mati ketimbang masyarakat membuat para orangtua menjadi tidak berharga.

Banyak yang menganggap bahwa tradisi ini akan menghilangkan penderitaan orangtua, namun thalaikoothal dianggap sebagai keputusan keluarga daripada masalah moral.

Euthanasia adalah praktik ilegal di India, namun kelompok yang menginginkan kematian mereka, meluncurkan kampanye dan mengajukan petisi menuntut perubahan.

Bahkan ketika India meperdebatkan moralitas dan legalitas euthanasia, tiga distrik di negara bagian selatan Tamil Nadu diam-diam menjalankannya selama beberapa dekade.(ilj/bbs)




Wanita Transgender Asal India Minta Disuntik Mati Karena Susah Cari Kerja

Kabar6-Aneera Kabeer (34), wanita transgender asal India mengajukan surat permohonan untuk euthanasia (suntik mati) lantaran susah mendapatkan pekerjaan.

Kabeer sempat mendapat pekerjaan paruh waktu di sebuah sekolah negeri di negara bagian Kerala, India selatan. Namun, kurang dari dua bulan kemudian, dia diberhentikan secara tidak adil. Melansir Deccanherald, Kepala Sekolah menolak berkomentar, namun seorang pejabat distrik bernama P Krishnan mengatakan, Kepala Sekolah telah memberi tahu dia bahwa Kabeer tidak diberhentikan. Hal yang terjadi justru sebaliknya yaitu ‘salah paham’.

Kabeer yang merasa tidak memiliki pilihan lain, lantas mendatangi layanan bantuan hukum negara. Dia ingin seorang pengacara mengajukan surat permohonan untuk euthanasia (suntik mati) atau ‘pembunuhan atas belas kasihan’ atas permintaannya sendiri.

“Hal yang saya inginkan hanyalah bekerja dan mencari nafkah. Tetapi mendapatkan itu saja sepertinya tidak mungkin,” kata Kabeer.

Disebutkan, Kabeer sudah membaca tentang negara-negara yang mengizinkan euthanasia, dan India hanya mengizinkan euthanasia pasif. “Saya tahu saya tidak akan mendapatkan izin resmi di sini. Tapi saya ingin mengirim pesan,” ujar Kabeer.

Sebaliknya, Kabeer ingin mendapatkan perhatian dari negara dan berhasil. Pemerintah dengan cepat merespons dan Kabeer sekarang memiliki pekerjaan lain.

Dengan jelas Kabeer mengatakan, dia tidak berniat mengambil nyawanya sendiri, juga tidak bermaksud memberikan contoh bagi orang lain. Kabeer menerangkan, komunitasnya membutuhkan perwakilan politik dan kuota pekerjaan.

“Saya tidak pernah ingin mengambil langkah ekstrem seperti itu. Tapi pilihan apa yang saya miliki?” tanya Kabeer. ** Baca juga: Sebanyak 68 Pelanggan Jatuh Sakit, Gerai Mi di Singapura Kena Denda Rp36 Juta

Diketahui, Kabeer yang tumbuh di distrik Palakkad, Kerala tengah, telah berjuang selama bertahun-tahun, berperilaku menyesuaikan jenis kelamin yang ada padanya sejak lahir.

Dia tidak ingin berbicara tentang keluarga, yang katanya masih berduka atas kematian saudara laki-laki mereka belum lama ini. Kabeer masih remaja ketika dia mencoba mencari transgender lain di Palakkad. Namun, dia berhenti setelah ditangkap.

Kabeer sendiri memiliki tiga gelar master, salah satunya di bidang pendidikan. Dia juga berhasil lulus ujian negara untuk mengajar siswa sekolah menengah.(ilj/bbs)




Sejumlah Desa di India Terguncang Akibat Serangan Semut Gila Kuning

Kabar6-Akibat serangan semut gila kuning, ratusan warga yang tinggal di tujuh desa negara bagian Tamil Nadu, India selatan, menjadi terguncang.

Bagaimana tidak, semut gila kuning ini menyerang ternak mereka hingga memengaruhi hasil panen, serta membahayakan mata pencaharian warga setempat. Melansir India, sejumlah desa yang terkena dampak di Tamil Nadu terletak pada daerah perbukitan di sekitar hutan Karanthamalai, distrik Dindigul. Dan kebanyakan warga setempat adalah petani atau pemilik ternak.

“Begitu kami mendekati hutan, semut memanjat kami, menyebabkan iritasi dan lecet. Kami bahkan tidak bisa membawa air minum karena mereka juga berkerumun. Kami tidak tahu harus berbuat apa,” kata Selvam, seorang petani berusia 55 tahun. ** Baca juga: Sebuah Kota di Italia Gunakan Jasa Ahli Mistis untuk Cari Air Tanah

Diungkapkan, mereka telah melihat semut ini di hutan selama beberapa tahun terakhir. Tapi ini adalah pertama kalinya mereka muncul dalam jumlah besar di desa-desa. Para penggembala ternak yang tinggal di dekat hutan mengatakan, mereka telah mengosongkan pemukiman karena serangan serangga tersebut.

Semut dengan nama ilmiah Anoplolepis gracilipes ini biasanya ditemukan pada daerah tropis dan sub tropis. Mereka bergerak dengan cara yang tidak menentu dan tidak terkoordinasi, dengan gerakan mereka menjadi lebih panik ketika diganggu.

Para ahli mengatakan, semut ini berkembang biak dengan cepat dan dapat melakukan banyak kerusakan pada satwa liar asli. Banyak bagian Australia telah melaporkan infestasi serangga ini. Infestasi adalah serangan hama atau parasit dalam jumlah besar pada inang yang dapat menimbulkan penyakit.(ilj/bbs)




Doyan Nasi, Buaya Vegetarian Bernama Babiya Tinggal di Kuil India

Kabar6-Seekor buaya vegetarian bernama Babiya tinggal di kuil Danau Swamy Sri Ananthapadmanabha, Distrik Kasaragod, Kerala, India Selatan. Babiya disebut telah tinggal di sana selama lebih dari 70 tahun.

Babiya menunggu para pendeta untuk membawakannya makanan sehari-hari, yang selalu vegetarian. Menurut para pendeta, melansir thenewsminute, Babiya telah hidup di Kuil Sri Ananthapadmanabha hanya dengan memakan nasi selama dia berada di kuil. Para pendeta di sana mengklaim, Babiya tidak pernah mencoba menyerang, dan mereka menganggap hewan tersebut suci. ** Baca juga: Viral, Polisi Inggris Salah Identifikasi dengan Sebut Ikan Emas Sebagai Hiu

“Legenda mengatakan bahwa pada tahun 1945, seekor buaya yang juga kemudian disebut Babiya muncul di kolam kuil beberapa hari setelah seorang perwira tentara Inggris dibunuh secara misterius oleh binatang yang tidak diketahui. Dikatakan bahwa petugas tersebut telah menembak seekor buaya yang berada di kuil pada waktu itu,” kata Mahalingeshwara Bhat, ketua dewan pengawas kuil.(ilj/bbs)