1

Tradisi Unik, Orangtua di India Gulingkan Tubuh Anak Mereka di Atas Kotoran Sapi Agar Kebal Penyakit

Kabar6-Warga di Desa Betul, Madhya Pradesh, India, memiliki tradisi unik yang mungkin bagi sebagian orang disebut tidak masuk akal.

Tradisi tersebut, melansir Dailymail, adalah menggulingkan tubuh anak-anak atau bayi di atas kotoran sapi, agar mereka kebal dari berbagai penyakit. Selain itu, dengan tradisi ini masyarakat percaya bahwa anak akan hidup dengan penuh keberuntungan dan jauh dari sial di masa depan.

Tradisi ini sendiri telah menjadi ritual tahunan. Para orangtua percaya bahwa dengan menggelar tradisi ini, keberuntungan dan kesehatan maksimal akan senantiasa mendampingi buah hati mereka.

Untuk pelaksanaan tradisi ini, biasanya digelar sehari setelah perayaan Diwali, yaitu sebuah festival terbesar di India yang juga dikenal sebagai festival mematikan lampu. ** Baca juga: Mengejutkan! Wanita Ini Baru Tahu Suaminya Mata-mata Intelijen Inggris Setelah Menikah Selama 64 Tahun

Para orangtua rela antre dan menunggu lama agar dapat menggulingkan anak mereka di atas kotoran sapi. Mereka juga menyimpan kotoran sapi agar bisa melakukannya di rumah.

Biasanya, anak yang digulingkan pada tradisi ini adalah mereka yang masih bayi, balita atau di bawah usia 10 tahun.(ilj/bbs)




Gagalkan Penyelundupan Sabu 3 Kg, GRANAT Apresiasi Bea Cukai Soetta

Kabar6-Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPP GRANAT) diundang secara resmi oleh Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten bersama Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri yang telah mengungkap kasus tindak pidana penyelundupan narkotika senilai Rp13,704 miliar dengan barang bukti seberat 3.072 gram sabu-sabu dari jaringan internasional.

Atas pengungkapan tersebut, DPP GRANAT mengapresiasi kinerja dan kerjasama Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta bersama Dittipid Narkoba Bareskrim Polri. Di sisi lain, DPP GRANAT terus mendukung seluruh pintu masuk dan keluar Narkoba seperti bandara dan pelabuhan, baik pelabuhan besar atau resmi maupun pelabuhan tikus yang kerap menjadi tempat penyelundupan Narkoba untuk diawasi lebih ketat lagi.

Ketum DPP GRANAT H. KRH. Henry Yosodiningrat menugaskan kepada Prof. Agus Soerono selaku Ketua Departemen Pengkajian Hukum dan Monitoring Penegakan Hukum DPP GRANAT untuk menghadiri Surat Undangan dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang.

Turut mendampingi Prof. Agus Soerono: Wasekjen Nita Ashar Hartawan, Ketua Departemen Kerjasama Antar Lembaga Zulasman Abubakar, Kabid Kerjasama Antar Lembaga Ophan Lamara, Kabid Pendidikan Dr. Gatut Hendro Tri Widodo, Anggota Departemen Humas, Publikasi dan Dokumentasi Rossy B. Rusminto, Ketua DPD GRANAT Banten Ir. Budi Tjoanda, Sekretaris DPD GRANAT Banten Bambang Permadi dan Wakil Ketua DPD GRANAT Banten Irawan Aquaranto.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo saat jumpa pers di Tangerang, Kamis (23/2/2023) mengatakan bahwa dari barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan kasus pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023.

“Jadi, dari penindakan ini berhasil mengamankan tujuh orang yang terdiri atas dua WNA asal India dan lima WNI dengan total barang bukti sebanyak 3.072 gram narkotika dengan nilai Rp13.704.960.000,00,” katanya.

Gatot mengatakan bahwa pengungkapan kasus pertama pada hari Selasa (20/12/2022) atas dua penumpang WNA pria asal India berinisial TS (30) dan GS (28) yang kedapatan membawa barang bawaannya saat tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan rute penerbangan Thai Airways (TG-433) dari Bangkok tujuan Jakarta.

Petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang milik dua WNA pria asal India, TS dan GS. Saat diperiksa, TS dan GS awalnya kooperatif, kemudian petugas tidak menemukan pelanggaran pada barang bawaannya.

“Namun, ketika petugas melanjutkan pemeriksaan urine, didapati TS positif methamphetamine dan amphetamine,” ujarnya.

Pada saat pemeriksaan oleh petugas, yang bersangkutan sempat menolak. Namun, tidak lama pihaknya berhasil memeriksanya dan menemukan bungkusan berisi serbuk kristal seberat 1.034 gram pada turban TS dan 1.036 gram pada turban GS.

**Baca Juga: GRANAT Hadiri Pengungkapan Penyelundupan Sabu 3 Kg Senilai Rp13 Miliar

“Saat itu kami kesulitan memeriksa pakaian dan penutup kepala berupa turban yang dikenakan oleh keduanya hingga terjadi perdebatan karena TS dan GS enggan melepas dan menunjukkannya kepada petugas. Akan tetapi, kami berhasil memeriksanya,” kata Gatot.

Menurut dia, dari pengakuan TS dan GS, mereka diminta bawa bungkusan tersebut dari Thailand menuju Indonesia oleh pengendali yang berada di India. Bungkusan berisi serbuk kristal tersebut rencananya akan diserahkan kepada seseorang di sebuah hotel, daerah Pasar Baru.

“Hasil temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan joint operation oleh Tim Gabungan Bea Cukai Soekarno-Hatta, Direktorat Interdiksi Narkotika DJBC, dan Subdit 1 Dittipid Narkoba Bareskrim Polri,” jelasnya.

Selain menangkap dua WNA itu, pihaknya juga mengamankan empat orang lainnya dengan inisial HW (37 tahun) WNI asal Deli Serdang yang berperan sebagai penerima barang pertama, MW (24 tahun) WNI asal Riau berperan sebagai penerima barang kedua, DK (43 tahun) dan DI (33 tahun).

“Ada WNI pasangan suami istri asal Riau yang berperan sebagai pengendali yang semuanya diamankan di tempat terpisah,” tuturnya.(Red)




GRANAT Hadiri Pengungkapan Penyelundupan Sabu 3 Kg Senilai Rp13 Miliar

Kabar6-Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika (DPP GRANAT) diundang secara resmi oleh Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten bersama Dittipid Narkoba Bareskrim Polri yang telah mengungkap kasus tindak pidana penyelundupan narkotika senilai Rp13,704 miliar dengan barang bukti seberat 3.072 gram sabu-sabu dari jaringan internasional.

Ketum DPP GRANAT H. KRH. Henry Yosodiningrat menugaskan kepada Prof. Agus Soerono selaku Ketua Departemen Pengkajian Hukum dan Monitoring Penegakan Hukum DPP GRANAT untuk menghadiri Surat Undangan dari Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang.

Turut mendampingi Prof. Agus Soerono: Ketua Departemen Kerjasama Antar Lembaga Zulasman Abubakar, Kabid Kerjasama Antar Lembaga Ophan Lamara, Kabid Pendidikan Dr. Gatut Hendro Tri Widodo, Wasekjen Nita Ashar Hartawan, Ketua DPD GRANAT Banten Ir. Budi Tjoanda, Sekretaris DPD GRANAT Banten Bambang Permadi, Wakil Ketua DPD GRANAT Banten Irawan Aquaranto dan Anggota Departemen Humas, Publikasi dan Dokumentasi Rossy B. Rusminto.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo saat jumpa pers di Tangerang, Kamis (23/2/2023) mengatakan bahwa dari barang bukti itu merupakan hasil pengungkapan kasus pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023.

“Jadi, dari penindakan ini berhasil mengamankan tujuh orang yang terdiri atas dua WNA asal India dan lima WNI dengan total barang bukti sebanyak 3.072 gram narkotika dengan nilai Rp13.704.960.000,00,” katanya.

Gatot mengatakan bahwa pengungkapan kasus pertama pada hari Selasa (20/12/2022) atas dua penumpang WNA pria asal India berinisial TS (30) dan GS (28) yang kedapatan membawa barang bawaannya saat tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan rute penerbangan Thai Airways (TG-433) dari Bangkok tujuan Jakarta.

Petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang milik dua WNA pria asal India, TS dan GS. Saat diperiksa, TS dan GS awalnya kooperatif, kemudian petugas tidak menemukan pelanggaran pada barang bawaannya.

“Namun, ketika petugas melanjutkan pemeriksaan urine, didapati TS positif methamphetamine dan amphetamine,” ujarnya.

Pada saat pemeriksaan oleh petugas, yang bersangkutan sempat menolak. Namun, tidak lama pihaknya berhasil memeriksanya dan menemukan bungkusan berisi serbuk kristal seberat 1.034 gram pada turban TS dan 1.036 gram pada turban GS.

“Saat itu kami kesulitan memeriksa pakaian dan penutup kepala berupa turban yang dikenakan oleh keduanya hingga terjadi perdebatan karena TS dan GS enggan melepas dan menunjukkannya kepada petugas. Akan tetapi, kami berhasil memeriksanya,” kata Gatot.

Menurut dia, dari pengakuan TS dan GS, mereka diminta bawa bungkusan tersebut dari Thailand menuju Indonesia oleh pengendali yang berada di India. Bungkusan berisi serbuk kristal tersebut rencananya akan diserahkan kepada seseorang di sebuah hotel, daerah Pasar Baru.

“Hasil temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan joint operation oleh Tim Gabungan Bea Cukai Soekarno-Hatta, Direktorat Interdiksi Narkotika DJBC, dan Subdit 1 Dittipid Narkoba Bareskrim Polri,” jelasnya.

Selain menangkap dua WNA itu, pihaknya juga mengamankan empat orang lainnya dengan inisial HW (37 tahun) WNI asal Deli Serdang yang berperan sebagai penerima barang pertama, MW (24 tahun) WNI asal Riau berperan sebagai penerima barang kedua, DK (43 tahun) dan DI (33 tahun).

**Baca Juga: Petugas Bandara Soetta Pergoki Pria India Simpan 2,7 Kilo Sabu di Sini

“Ada WNI pasangan suami istri asal Riau yang berperan sebagai pengendali yang semuanya diamankan di tempat terpisah,” tuturnya.

Dikatakan pula bahwa pengungkapan kasus kedua pada tanggal 4 Februari 2023. Dalam hal ini, pihaknya mengamankan seorang penumpang WNI pria berinisial FR (24) asal Aceh yang tiba dengan penerbangan Citilink Indonesia (QG-0503) dengan perkiraan tiba pukul 22.15 WIB rute Kuala Lumpur tujuan Jakarta.

Upaya penyelundupan oleh FR menggunakan juga modus false concealment yang disembunyikan pada barang bawaannya berupa tas punggung.

“Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tas punggung penumpang, petugas mendapati adanya 2 buah kemasan plastik berisi serbuk kristal putih yang disembunyikan dalam lipatan pakaian dengan berat total 1.002 gram,” paparnya.

Dari hasil temuan tersebut, lanjut dia, kemudian diserahterimakan kepada Subdit 3 Dittipid Narkoba Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (2) jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup. (Red)




Petugas Bandara Soetta Pergoki Pria India Simpan 2,7 Kilo Sabu di Sini

Kabar6-Upaya penyeludupan sabu seberat 3,072 kilogram lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, digagalkan. Aparat mengamankan dua warga negara India berinisial TS, 30 tahun dan GS, 28 tahun yang diduga sebagai kurir.

Keduanya penumpang maskapai Thai Airways (TG-433) dengan waktu ketibaan pukul 12.00 WIB asal Bangkok tujuan Jakarta. TS dan GS saat tiba membawa tas punggung dan tidak ada barang mencurigakan.

“Pas dites urine keduanya positif,” ungkap Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Kamis (23/2/2023).

Petugas otoritas bandara kemudian memeriksa pakaian yang dikenakan tersangka. Pada bagian penutup kepala ternyata ada sabu.

“Menurut pengakuan TS dan GS, mereka diminta untuk membawa bungkusan tersebut dari Thailand menuju Indonesia oleh pengendali yang berada di India,” terang Gatot.

**Baca Juga: Terdampak Gempa Turki, 114 WNI Gembira Tiba di Bandara Soetta

Setelah dilakukan pengembangan, berhasil mengamankan 4 orang tersangka lainnya dengan inisial HW (37) asal Deli Serdang, MW (24) WNI asal Riau, DK (43) dan DI (33) selaku pasangan suami istri asal Riau.

Masih menurut Gatot, penindakan kedua yakni, seorang pria berinisial FR (24) asal Aceh yang tiba dengan penerbangan Citilink Indonesia (QG-0503) rute Kuala Lumpur tujuan Jakarta.

“Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tas punggung penumpang, petugas mendapati adanya dua buah kemasan plastik narkoba dalam lipatan pakaian seberat 1.002 gram,” tuturnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 tahun 2009, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.(yud)




Rekor Baru, Pria India Menatap Matahari Tanpa Berkedip Selama Satu Jam

Kabar6-Seorang pria asal negara bagian Uttar Pradesh, India, bernama MS Verma (70) berhasil menciptakan rekor baru, yaitu menatap langsung ke arah Matahari tanpa kacamata hitam selama satu jam penuh.

Hebatnya lagi, semua itu dilakukan tanpa mengedipkan matanya satu kali pun. Melansir Odditycentral, Verma mampu melakukan aksi menakjubkan itu setelah berlatih selama 25 tahun. Upayanya untuk mengalahkan rekor menatap matahari tanpa alat bantu dan berkedip itu diawasi oleh perwakilan Book of Records India, serta sekelompok politisi dan dokter.

Setelah satu jam menatap langsung ke matahari tanpa kacamata hitam dan bahkan tanpa berkedip, penglihatan Verma dianggap normal. Begitu pula kesehatan matanya secara keseluruhan. ** Baca juga: Terhindar dari Maut, Wanita Kanada Ini Nyaris Kejatuhan Meteor Sebesar Kepalan Tangan Saat Tidur

Verma berhasil memecahkan rekor sebelumnya, yang dibuat beberapa tahun lalu oleh seorang pria India lainnya. Pria tersebut berhasil menatap matahari tanpa kacamata dan tanpa berkedip selama 10 menit.

Usai memecahkan rekor menatap matahari, Verma tampak tersenyum dan berpose untuk foto bersama beberapa undangan yang hadir. Sementara itu, para ahli memperingatkan agar tidak coba-coba meniru apa yang dilakukan Verma meski pria tersebut tampak baik-baik saja.

Masalahnya, menatap matahari secara langsung dengan mata telanjang, meski sebentar, bisa sangat menyakitkan. Selain itu, menatap matahari tanpa alat bantu dalam waktu lama bisa membahayakan karena bisa menyebabkan kerusakan fatal pada retina.

Meski begitu, masih banyak warga India yang mempraktikkan ritual menatap matahari secara langsung karena dianggap sebagai salah satu bentuk pengobatan.(ilj/bbs)




Pininfarina Battista, Hypercar Listrik Tercepat di Dunia untuk Pertama Kalinya Dipamerkan di India

Kabar6-Untuk pertama kalinya, Pininfarina Battista yang merupakan hypercar listrik tercepat di dunia, dipamerkan di India dalam ajang Hyderabad E-Motor Show. Hypercar adalah salah satu jenis mobil tercepat.

Pininfarina Battista dirancang, dikembangkan, dan dibuat oleh Automobili Pininfarina, merek mobil mewah Italia yang dimiliki sepenuhnya oleh Mahindra.

Mobil tersebut, melansir Economictimes, tak hanya menjadi mobil paling bertenaga yang pernah dibuat di Italia, tetapi juga secara resmi menjadi mobil dengan akselerasi tercepat di dunia. Pemerintah Telangana, sebagai bagian dari E-Motor Show, meluncurkan mobil berakselerasi tercepat di dunia, ‘Battista’, untuk pertama kalinya di India.

Peresmian Battista di Hyderabad E-Motor Show sebagai bagian dari E-Mobility Week, saat kota ini bersiap untuk Grand Prix Formula E pertama di India. Mobil tersebut diresmikan oleh Sujai Karampuri, Director, Electronics, Semiconductors and Advanced Chemistry cell, Government of Telangana di hadapan Gurpratap Boparai, CEO Europe Business Mahindra, dan Paolo Dellacha, CEO Automobili Pininfarina.

“Saya sangat percaya bahwa kendaraan listrik adalah masa depan mobilitas berkelanjutan, dan negara secara aktif mempromosikan penggunaan kendaraan listrik untuk masa depan yang lebih hijau (ramah lingkungan),” kata Karampuri.

Pininfarina Battista adalah mobil sport listrik yang diproduksi oleh Automobili Pininfarina GmbH di Munich, Jerman, berasal dari firma desain mobil Italia dan coachbuilder Pininfarina. Nama Battista merupakan penghargaan untuk pendiri Pininfarina, Battista Pininfarina.

Mobil itu diperkenalkan secara terbuka di Geneva Motor Show 2019. Battista ditenagai oleh paket baterai 120 kW⋅h yang dipasok oleh Rimac Automobili. Mobil tersebut memiliki empat motor individu, masing-masing ditempatkan pada roda dan memiliki output daya gabungan sebesar 1.400 kW dan torsi 2.300 N⋅m.

Paket baterai berbentuk T dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga terletak di terowongan tengah dan di belakang jok. Setelah terisi penuh, paket baterai memungkinkan mobil menempuh jarak 450 km. ** Baca juga: Spesies Misterius, Tulang Paha Manusia Berusia 400 Ribu Tahun Mengandung ‘DNA Alien’

Battista berakselerasi dari 0–100 kilometer per jam (0–62 mph) dalam waktu kurang dari 2 detik, 0–300 kilometer per jam (0–186 mph) dalam waktu kurang dari 12 detik, dan memiliki kecepatan tertinggi 350 kilometer per jam (220 mph). Battista berakselerasi dari 0–60 mil per jam (0–97 km/jam) dalam 1,8 detik.(ilj/bbs)




Jijik! Pembeli di India Temukan Seekor Tikus Hidup dalam Paket Roti Tersegel yang Dibelinya

Kabar6-Nitin Arora tidak pernah menyangka akan mendapat ‘tamu istimewa’ dalam paket roti yang dipesannya. Ya, pria asal India ini menemukan seekor tikus hidup dalam bungkusan roti tersegel yang dikirim melalui aplikasi pengiriman instan Blinkit milik Zomato.

Arora, melansir Hindustantimes, mengunggah foto dan video dari paket horor yang dia terima di Twitter via akun @NitinA14261863. Dalam video tampak seekor hewan pengerat bergerak dalam paket yang tersegel. “Pengalaman paling tidak menyenangkan dengan @letsblinkit, di mana tikus hidup dikirim di dalam paket roti yang dipesan pada 1.2.23. Ini memprihatinkan bagi kita semua. Jika pengiriman 10 menit memiliki bagasi seperti itu, @blinkitcares saya lebih suka menunggu beberapa jam daripada mengambil barang seperti itu. #blinkit #zomato,” demikian tulis Arora dalam tweet-nya.

Blinkit sendiri didirikan pada2013 di negara bagian Haryana, India utara, dan saat ini beroperasi di lebih dari 30 kota di seluruh negara Asia. Agregator restoran dan perusahaan pengiriman makanan Zomato mengakuisisi Blinkit tahun lalu. ** Baca juga: Atasi Ketergantungan Impor, Untuk Pertama Kalinya Tiongkok Berhasil Kloning 3 Sapi Super

Arora juga membagikan tangkapan layar obrolannya dengan perwakilan Blinkit yang telah meminta maaf. “Ya, saya mengerti, kekhawatiran Anda tulus. Saya sangat meminta maaf kepada Anda untuk masalah ini. Kami telah mencatat ini dan akan meningkatkannya dari pihak kami. Umpan balik Anda untuk insiden khusus ini telah dicatat dan kami pasti akan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkannya,” kata pihak Blinkit.

Setelah insiden itu dibagikan di media sosial, Kepala Kesenangan Pelanggan di Blinkit, Dhananjay Shashidharan, merespons dengan mengatakan bahwa toko yang menjual makanan yang terkontaminasi telah dihapus dari platform Blinkit.

“Saya ingin meyakinkan Anda, kami telah mengambil tindakan cepat dan menghapus daftar toko mitra, bahkan saat kami sedang menyelidiki masalah ini dengan pemilik toko. Kami memiliki standar kebersihan yang tinggi di semua toko kami, dan dengan kejadian ini, kami telah meningkatkan frekuensi audit di jaringan toko,” terang Shashidharan.(ilj/bbs)




Pasangan Transgender di India Bikin Heboh Setelah Bagikan Foto Kehamilan

Kabar6-Foto kehamilan pasangan transgender, Ziya Paval (21) dan Zahad (23), yang tinggal di negara bagian selatan Kerala, India, mendadak viral setelah dibagikan secara luas di media sosial.

Paval, melansir thethaiger, tercatat sebagai laki-laki saat lahir, dan sekarang diidentifikasi sebagai perempuan. Sedangkan Zahad, diketahui sebagai perempuan saat lahir, dan kini diidentifikasi sebagai laki-laki. Zahad saat ini sedang hamil, dan pasangan itu berharap untuk segera menyambut bayi mereka.

Ucapan selamat pun mengalir untuk pasangan itu di halaman media sosial mereka. “Orang trans pantas mendapatkan keluarga,” komentar aktris transgender, S Negha, di postingan Instagram Paval, di mana foto-foto tadi dibagikan.

“Saya berasal dari keluarga Muslim konservatif yang tidak pernah mengizinkan saya belajar tarian klasik,” kata Paval. “(Orangtua saya) ortodoks sampai-sampai mereka memotong rambut saya sehingga saya tidak menari,” ungkapnya.

Paval mengatakan dia meninggalkan rumah untuk berpartisipasi dalam festival pemuda dan sejak itu tidak pernah kembali. Dia kemudian belajar menari di pusat komunitas transgender. Dia sekarang mengajarkannya kepada siswa di distrik Kozhikode.

Sementara Zahad, seorang akuntan, berasal dari keluarga Kristen dari komunitas nelayan di kota Thiruvananthapuram. Dia saat ini bekerja di supermarket. Zahad telah meninggalkan keluarganya setelah mengaku sebagai transgender kepada mereka. Tapi setelah Zahad hamil, keluarganya menerima pasangan itu dan berbalik mendukungnya.

Paval mengatakan, mereka memutuskan untuk memiliki bayi satu setengah tahun yang lalu, ketika mereka berdua berada pada tahap transisi gender yang berbeda. Indung telur dan rahim Zahad belum diangkat, jadi pasangan tersebut menghentikan terapi hormon atas saran dokter mereka.

Setelah bayi lahir, pasangan itu mengatakan mereka harus mencari lebih banyak pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. “Sangat sulit untuk bertahan hidup,” kata Paval. “Zahad akan kembali bekerja sekira dua bulan setelah bayinya lahir. Kemudian saya akan merawat bayinya.”

Pasangan Paval dan Zahad mengatakan bahwa komunitas transgender ‘sangat menyambut’ kehamilan mereka. “Tentu saja, ada orang-orang baik di dalam komunitas transgender maupun di luar komunitas yang percaya pada stereotip. Mereka mengira pria trans tidak boleh mengandung bayi,” kata Paval. “(Tapi) itu tidak masalah.” (ilj/bbs)




Penumpang Asal Italia Diikat pada Kursi Selama Penerbangan Setelah Meninju Sekaligus Meludahi Staf Maskapai India

Kabar6-Seorang penumpang wanita asal Italia harus ‘duduk manis’ dengan tubuh terikat pada kursi pesawat selama penerbangan, setelah diduga meninju salah satu staf dan meludahi yang lain.

Wanita yang tak disebutkan namanya ini, melansir Independent, melakukan perjalanan dengan penerbangan Vistara dari Abu Dhabi, dan ditangkap di Mumbai, hingga kemudian dibebaskan dengan jaminan polisi. Pengacara penumpang wanita yang tak disebutkan namanya ini membantah tuduhan tadi dan mengatakan itu adalah ‘cerita palsu’.

Namun pihak Vistara mengatakan, stafnya harus menahan wanita itu karena ‘melanjutkan perilaku nakal dan perilaku kekerasan’. Menurut laporan media setempat, seorang anggota staf Vistara menuduh dalam pengaduan polisi bahwa penumpang memukul mereka dan meludahi rekan mereka.

Menurut pengaduan, awak kapal sempat keberatan setelah wanita itu meninggalkan kursi kelas ekonominya untuk duduk di kelas bisnis. Pengaduan itu juga menuduh wanita tersebut sempat bugil dan mengotori pesawat.

Dalam sebuah pernyataannya, pihak Vistara mengatakan bahwa kapten penerbangan mengeluarkan kartu peringatan dan membuat keputusan untuk menahan penumpang karena perilakunya. ** Baca juga: Masih Misteri, Simbol yang Terdapat pada Papan Reklame Tertua di Kota Kuno Dholavira

Pengacara penumpang wanita itu, Prabhakar Tripathi, mengatakan bahwa kliennya ‘tidak nyaman’ di kursi yang disediakan dan ‘meminta dipindahkan ke kursi kosong’, dan itu menyebabkan ‘ketidaksepakatan’ dengan kru.

Tripathi mengatakan, kliennya dia juga diduga tidak diizinkan menggunakan kamar mandi karena turbulensi. “Dia kemudian diizinkan pergi ke kamar kecil tetapi diikat saat kembali,” ujar Tripathi.

Pengacara itu juga membantah laporan media yang mengutip pernyataan petugas polisi bahwa kliennya sedang mabuk. Seorang pejabat senior polisi Mumbai menerangkan, penumpang wanita itu ‘dipesan karena berperilaku buruk’.

“Kami memberikan pemberitahuan dan membawanya ke pengadilan, setelah itu dia diizinkan pergi,” kata Dikshit Gedam, wakil komisaris polisi.(ilj/bbs)




Masih Misteri, Simbol yang Terdapat pada Papan Reklame Tertua di Kota Kuno Dholavira

Kabar6-Tim dari Survei Arkeologi India menemukan papan reklame (billboard) berusia 5.000 tahun pada reruntuhan sebuah toko perhiasan, saat mulai melakukan penggalian di kota kuno Dholavira pada 1990-an.

Papan reklame tertua di dunia ini, ditemukan di reruntuhan kota kuno Peradaban Lembah Indus, yang membentang dari wilayah India, Pakistan, dan Afghanistan saat ini.

Tim peneliti, melansir Atlasobscura, melihat ada sebuah kilatan putih saat dengan hati-hati membersihkan puing-puing yang berjatuhan, dan batu-batu yang tidak tersentuh selama ribuan tahun. Setelah penggalian, mereka menemukan 10 simbol besar, masing-masing setinggi sekira 15 inci dan terbuat dari beberapa potong gipsum putih. Tim peneliti juga menemukan bukti kayu membusuk yang mengelilingi simbol tersebut.

Lewat sejumlah petunjuk inilah, tim peneliti menyimpulkan bahwa simbol tersebut merupakan bagian dari papan reklame. Gipsum putih cerah akan membuat simbol terlihat dari kejauhan bahkan di malam hari, karena cahaya obor memantulkan mineral, sementara kayu di sekitarnya akan mendukung simbol tersebut.

Ketua tim penggalian, RS Bisht, meyakini papan reklame Dholavira itu dipasang di atas lima gerbang terbesar kota kuno tersebut. ** Baca juga: Diprediksi Bakal Jadi Kenyataan, Kecerdasan Buatan akan Hancurkan Manusia

“Papan kayu itu panjangnya 3,5 meter dan ambang gerbang utara juga lebarnya 3,5 meter. Tampaknya itu dipasang pada fasad gerbang utara dan dapat dilihat dari kota bawah dan tengah,” ungkap Bisht.

Mengenai pertanyaan yang dilontarkan tim peneliti perihal mengapa tanda itu ada dalam sebuah ruangan di sebelah gerbang utara, dan bukan di atasnya, Bisht percaya bahwa gempa Bumi yang biasa terjadi di daerah tersebut mungkin menjatuhkan papan tersebut. Setelah itu, warga Dholavira dengan hati-hati memindahkannya ke gudang di sebelah gerbang.

Namun masih ada misteri besar yang belum terungkap, yaitu apa yang disampaikan dalam papan reklame tersebut. Papan reklame tadi berisi naskah dari Peradaban Lembah Indus yang belum diuraikan, jadi tidak ada yang tahu informasi apa yang disampaikan melalui papan reklame tersebut.

Papan reklame Dholavira ini tersimpan dalam Museum Nasional di New Delhi. Namun papan ini tidak dipamerkan untuk publik dan masih menjadi objek penelitian. Artefak ini juga menjadi salah satu prasasti terpanjang berisi naskah Harappan atau Indus.(ilj/bbs)