1

Berapa Sebenarnya Jumlah Vitamin C Harian yang Dibutuhkan untuk Jaga Imunitas?

Kabar6-Vitamin C adalah antioksidan terbaik yang berperan penting untuk meningkatkan sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh. Terlebih selama pandemi, daya tahan tubuh menjadi salah satu ‘benteng pertahanan’ untuk melindungi diri dari ancaman COVID-19.

Seorang ahli gizi bernama Katherine Zeratsky, melansir CNN Indonesia, mengatakan bahwa tubuh tak bisa memproduksi dan menyimpan vitamin C, sehingga disarankan agar seseorang perlu menambahkan asupan vitamin C melalui asupan makanan seperti jeruk, stroberi, paprika merah, dan brokoli.

Selain itu, vitamin C juga bisa didapat dari berbagai suplemen tubuh. Namun, kandungan vitamin C dalam suplemen disebut tak terlalu menggiurkan. Suplemen yang beredar umumnya menawarkan kandungan vitamin C sebanyak 500-1.000 miligram. Lantas, apakah tubuh memerlukan vitamin C sebanyak itu?

Institute of Medicine mengeluarkan rekomendasi jumlah takaran asupan nutrisi dari makanan atau suplemen. Asupan vitamin C harian yang direkomendasikan adalah:

1. Anak- anak (1-3 tahun): 15 miligram
2. Anak-anak (4-8 tahun): 25 miligram
3. Remaja (9-13 tahun): 45 miligram
4. Remaja akhir (14-18 tahun) 65-75 miligram
5. Wanita dewasa (19 tahun ke atas): 75 miligram
6. Pria dewasa (19 tahun ke atas): 90 miligram
7. Ibu hamil: 85 miligram
8. Ibu menyusui: 120 miligram

Orang dewasa, dikatakan Zeratsky, maksimal mengonsumsi vitamin C hingga 2.000 miligram dalam sehari. Namun, konsumsi vitamin C berlebih tidak akan memberikan efek samping berarti yang perlu dikhawatirkan.

“Konsumsi suplemen dengan dosis berlebih bisa mengakibatkan diare, muntah, mual, heartburn, kram perut, sakit kepala, dan insomnia,” jelas Zeratsky. ** Baca juga: Mengapa Masker Buff dan Scuba Tidak Disarankan?

Hal yang diingat, vitamin C bisa gampang rusak jika terpapar panas. Disarankan untuk mengonsumsi sumber makanan dengan kandungan vitamin C dalam kondisi mentah. Untuk sayuran, Anda bisa mengolahnya menjadi salad atau tumis sederhana.(ilj/bbs)




Yuk, Jaga Imunitas Keluarga Saat di Rumah

Kabar6-Tidak sekadar menerapkan gerakan #dirumahaja untuk menghindari penyebaran COVID-19, Anda dan keluarga juga harus selalu menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat.

Diketahui, virus merupakan mikroorganisme yang hanya bisa hidup jika memiliki inang, seperti manusia atau hewan. Pada saat virus menemukan inangnya, ia akan menjelajah masuk ke dalam sel manusia dan dapat merusak sel tubuh. Di sinilah imunitas tubuh dibutuhkan untuk melawan virus tersebut.

Karena itulah, untuk melawan berbagai virus berbahaya Anda disarankan agar selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Melansir Kumparan, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda dan keluarga lakukan untuk menjaga imunitas:

1. Rutin konsumsi buah dan sayuran
Ada beberapa jenis buah dan sayur yang mengandung tinggi vitamin C yang dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh, antara lain kiwi, jeruk, pepaya, brokoli dan bayam. Anda juga harus memperhatikan cara mengolah dan menyimpannya agar nutrisi tidak hilang.

2. Berikan camilan sehat
Anda bisa menggunakan banyak waktu untuk membuat camilan sehat sendiri. Misalnya, menyiapkan smoothies untuk keluarga di rumah. Pastikan camilan yang Anda berikan mengandung kaya vitamin, mineral dan juga protein.

3. Rajin membersihkan diri
Selain menjaga kesehatan tubuh dari dalam, Anda juga harus menjaga kesehatan diri dari luar. Ingatkanlah keluarga Anda untuk rajin mencuci tangan, mandi dan mengganti pakaian minimal dua kali sehari, serta jangan lupa untuk rutin mengganti handuk. Ya, handuk yang lembap dan kotor adalah tempat favorit bakteri untuk berkembang biak.

4. Jaga kebersihan rumah
Membersihkan rumah secara teratur menjadi salah satu cara untuk menghindari virus dan bakteri tumbuh, sebab faktanya banyak sekali virus dan bakteri hidup di sofa, matras, atau karpet.

5. Pastikan sirkulasi di rumah bersih
Jangan lupa membersihkan bagian-bagian dalam rumah secara detail, misalnya sirkulasi udara agar sistem pernapasan keluarga sehat. ** Baca juga: Hindari Panic Buying, Sediakan Stok Makanan di Rumah Sesuai Kebutuhan

Mulailah lima langkah sederhana tadi agar daya tahan tubuh keluarga tetap terjaga selama pandemi COVID-19.(ilj/bbs)




Mengapa Perut Sering Kembung Usai Makan Sayur?

Kabar6-Meskipun menyehatkan, terkadang sebagian orang kurang nyaman mengonsumsi sayuran karena sensasi perut kembung yang muncul setelahnya.

Padahal, kondisi seperti itu bisa jadi adalah tanda bahwa pencernaan berjalan dengan baik, yang akhirnya berimbas pada meningkatnya sistem kekebalan tubuh.

Seorang pakar kesehatan dari Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat, bernama Purna Kashyap, mengatakan bahwa sayuran menyediakan nutrisi bagi mikroba dalam saluran pencernaan. Mikroba ini akan mengolah sayuran ini menjadi gas di dalam perut.

Meski bisa menyebabkan sensasi kembung, melansir doktersehat, keberadaan mikroba ini akan membuat sistem kekebalan menjadi lebih kuat dengan cara memproduksi molekul yang akan melindungi saluran usus, melawan infeksi, sekaligus membuat sistem imunitas berfungsi lebih baik.

Disebutkan Kashyap, semakin banyak serat yang dikonsumsi, semakin banyak jenis spesies mikroba dalam saluran pencernaan yang akhirnya berimbas positif bagi sistem kekebalan tubuh.

Bahkan, hal ini juga akan membantu menurunkan berat badan. Gas yang diproduksi oleh mikroba setelah kita makan sayur, dikatakan Kashyap, biasanya berupa karbondioksida, hidrogen, methane, dan sedikit sulfur yang bisa membuat aroma kentut menjadi semakin menyengat.

Hanya saja, di dalam gas ini terdapat kandungan sulforaphane yang bisa membantu mencegah datangnya kanker.

Keberadaan bakteri baik yang semakin banyak di dalam perut juga akan membuat proses penyerapan vitamin akan semakin meningkat. ** Baca juga: Detoks Tubuh Usai Idul Adha dengan 5 Makanan Sehat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Lousiana State University, disebutkan bahwa keberadan bakteri baik layaknya bifidobacterium juga bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus mengatasi peradangan di dalam tubuh.(ilj/bbs)




Marah Sebabkan 7 Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Tidak hanya membuat Anda dijauhi dari pergaulan, memiliki sifat pemarah ternyata memiliki efek samping yang buruk dilihat dari sisi medis, psikologis, mental dan emosional.

Rasa marah yang berlebihan tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tetapi juga dapat merusak kehidupan sosial. Apa saja sih dampak buruk dari rasa marah? Melansir magforwomen, berikut uraiannya:

1. Sebabkan stres & sedih
Orang yang sedang marah cenderung mengalami stres dan sedih dibandingkan orang lain. Orang yang marah lebih mudah terganggu dan sedikit saja ada hal yang tidak disukainya dapat menyebabkan kemarahan bertambah. Stres yang dirasakan saat sedang marah dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional.

2. Sebabkan peningkatan tekanan darah
Marah dan stres diketahui sebagai faktor penyebab peningkatan tekanan darah dan juga dapat mempengaruhi metabolisme. Saat seseorang marah, mereka secara alami bereaksi seperti mengepalkan tinju atau keluar banyak keringat. Reaksi tersebut dapat merupakan tanda dari peningkatan tekanan darah.

3. Sebabkan seseorang terisolasi secara sosial
Efek samping kemarahan dilihat dari sisi medis adalah seseorang dengan rasa marah dapat mengalami isolasi sosial. Masyarakat tentu saja akan menjauhi seseorang yang diketahui memiliki rasa marah, moody dan temperamental. Sesaat Anda memiliki reputasi sebagai seorang yang pemarah maka kemungkinan orang lain menjauh dari Anda akan semakin besar.

4. Cenderung alami inflamasi & nyeri otot
Secara ilmu medis, pelepasan hormon kortisol yang terjadi saat Anda sedang marah dapat menyebabkan otot menjadi lentur dan menerima gempuran energi selama beberapa detik.

Sementara orang dengan rasa marah yang berlebihan dapat merasakan gempuran energi yang lebih banyak lagi pada ototnya karena pelepasan kortisol berulang-ulang. Kortisol juga menyebabkan efek samping lain yaitu membuat tubuh mudah menjadi nyeri.

5. Perburuk kondisi jantung
Menurut para ahli, rasa marah dapat menyebabkan jantung berdetak sampai 180 kali per menit. Pada situasi tersebut, jantung akan membutuhkan oksigen lebih banyak dan napas menjadi lebih cepat dan pendek. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan pada jantung.

6. Timbulkan kecanduan & kebiasaan buruk lainnya
Studi yang sudah lama dilakukan menunjukan bahwa orang yang selalu merasakan kemarahan dalam hidupnya lebih mudah jatuh ke dalam kecanduan obat-obatan, merokok, alkohol dan lain sebagainya. Orang dengan rasa marah akan mencari pelampiasan dari kemarahannya untuk memuaskan perasaanya.

7. Turunkan imunitas tubuh
Orang dengan tubuh yang sehat tentu berhubungan juga dengan perasaannya yang selalu senang. Orang yang memiliki kondisi kejiwaan yang baik tentu akan berpengaruh terhadap kadar imunitas tubuhnya dan rasa marah merupakan salah satu energi negatif yang dapat merusak sistem imunitas tubuh. ** Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Telat Makan?

Jadi hilangkan kebiasaan cepat marah yang dapat merugikan kesehatan Anda, ya.(ilj/bbs)




Guys, Begini Fakta Tentang Mimpi Basah yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kabar6-Mimpi basah atau emisi nokturnal adalah pengeluaran cairan semen di saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas.

Umumnya orang beranggapan bahwa mimpi basah hanya dialami oleh pria. Benarkah demikian? Sebuah studi, melansir dokter.id, menemukan fakta bahwa baik pria maupun wanita dilaporkan empat persen mengalami orgasme dari mimpi erotis mereka. Berikut fakta mengenai mimpi basah:

1. Mimpi basah tidak kurangi jumlah sperma pria
Kalau secara logika mungkin benar, ada yang keluar berarti ada yang berkurang. Faktanya, mimpi basah adalah salah satu cara testis kita membuang sperma yang lebih tua dan membantu pembentukan sperma yang baru dan sehat dalam tubuh kita.

2. Wanita bisa alami mimpi basah
Orang menganggap bahwa hanya pria khususnya remaja laki-laki yang mengalami mimpi basah. Memang pria cenderung mengalami mimpi basah karena secara alami pria bisa mengalami beberapa ereksi dalam semalam. Namun wanita juga dapat memiliki mimpi basah, lho.

3. Mimpi basah tidak turunkan daya tahan atau imunitas tubuh
Ada yang beranggapan bahwa mimpi basah bisa menurunkan imunitas sehingga rentan terkena penyakit seperti pilek atau infeksi. Namun, faktanya mimpi basah bukan hanya membuang sperma yang tua namun juga mengurangi kelebihan sperma yang ada di testikel sehingga justru ini merupakan hal menyehatkan bagi sistem reproduksi pria.

4. Mimpi basah tidak hanya terjadi pada masa pubertas
Secara umum memang mimpi basah lebih sering terjadi pada masa pubertas karena perubahan hormon. Selain itu remaja yang belum mengenal hubungan seks, tentu akan lebih mengalami pembuangan sperma yang tua pada saat tidur. Namun, mimpi basah juga bisa dialami oleh orang dewasa sekalipun hormonnya sudah cenderung lebih stabil. ** Baca juga: Konsumsi Minuman yang Bantu Bakar Lemak di Perut

5. Mimpi basah bukanlah tanda suatu penyakit
Mimpi basah bukanlah tanda seorang sedang mengalami suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Sebaliknya merupakan tanda fungsi seksual seseorang sehat.

6. Mimpi basah tidak selalu mimpi erotis
Mimpi basah sering dikaitkan dengan mimpi seksual atau erotis. Namun, ini tidak selalu demikian. Bisa saja seorang mengalami rangsangan ketika tidur yang disebabkan gesekan dengan tempat tidur atau lainnya. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Diketahui, frekuensi seseorang mengalami mimpi basah berbeda-beda.(ilj/bbs)