Idul Adha 2020, Jumlah Hewan Qurban di Kabupaten Tangerang Turun

Kabar6.com

Kabar6-Dinad Pertanian dan Ketahanan Pangan menyebutkan bahwa jumlah hewan ternak qurban di Kabupaten Tangerang tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga kini tim di lapangan belum selesai melakukan pendataan.

“Total hewan kurban masih dalam pendataan, dari data sementara terjadi penurunan dari tahun lalu, untuk berapa persennya belum selesai pendataan,” ungkap Kabid Keswan dan Kesmavet, Kustri Windayani kepada kabar6.com, Minggu (2/8/2020).

Hal itu disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Sehingga pembelian hewan qurban secara langsung di lapak-lapak penjualan cenderung menurun.

**Baca juga: Temuan Daging Qurban Tidak Laik Konsumsi, Ini Persentasenya.

Berikut data yang sudah masuk dari 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang per 21-30 Juli 2020 dari 590 titik penjualan.

Di antaranya, sapi 5.013 ekor, Kkerbau 39 ekor, kambing 4.381, domba 16. 643 dengan total hewan yang sudah diperiksa adalah 26.076 ekor.(CR)




Lebak Keluarkan Edaran Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Peternakan (Distanak) Kabupaten Lebak merilis standar operasional prosedur (SOP) penanganan dan pengawasan hewan kurban di tengah wabah virus Corona.

“Pelaksanaan kegiatan kurban meliputi penjualan dan pemotongan hewan kurban harus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona,” kata Rahmat kepada Kabar6.com, Rabu (8/7/2020).

Rahmat mengatakan, beberapa langkah harus dilakukan dalam rangka pencegahan penuluran virus Corona.

“Persyaratan hewan kurban sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114, mitigasi risiko pelaksanaan kegiatan kurban, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemotongan hewan, persyaratan tempat penampungan hewan kurban dan teknis penyembelihan hewan,” papar Rahmat.

**Baca juga: Kepala Desa Badui Sesalkan Surat Permohonan ke Jokowi.

Distanak telah membentuk tim kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan yang dijual para pedagang. Namun sejauh ini baru sedikit hewan yang diperiksa.

“Karena memang lapak pedagang belum banyak ya, biasanya akan mulai ramai 1-2 minggu menjelang hari H, tapi tim sudah bergerak. Penyakit yang paling diwaspadai itu Antraks ya,” pungkas Rahmat.(Nda)