1

Tidak di Ibukota Banten, Danrem 064 Maulana Yusuf Ungkap Alasan Upacara HUT TNI ke-77 Digelar di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Upacara peringatan HUT TNI ke-77 tingkat Provinsi Banten digelar Rabu (5/10/2022). Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang digelar di Kota Serang, tahun ini upacara dilaksanakan di Kabupaten Lebak.

Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Tatang Subarna mengungkapkan alasan kenapa upacara peringatan HUT TNI tingkat provinsi tahun ini tidak digelar di ibukota Provinsi Banten.

“Lebak salah satu wilayah di Provinsi Banten, tapi jarang orang tahu. Orang tahunya Provinsi Banten itu ya Serang, Cilegon, Merak jarang Lebak,” kata Subarna kepada wartawan usai upacara, di Alun-alun Rangkasbitung.

Subarna berharap, dengan upacara peringatan HUT TNI ke-77 yang digelar di Lebak dapat mengangkat kabupaten yang dipimpin Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi tersebut.

“Oleh karena itu salah satunya (Lebak) kabupaten yang ada di selatan kabupaten terluas di Provinsi Banten, nah kita juga punya rasa memiliki itu sehingga kita ingin mengangkat Lebak sama seperti yang lain,” ujar Subarna.

Untuk memeriahkan peringatan HUT, TNI memamerkan sejumlah alutsista di Alun-alun Rangkasbitung dan juga pameran produk lokal UMKM yang ada di Kabupaten Lebak.

“Masyarakat silahkan datang, kami persembahkan dari rakyat untuk rakyat masyarakat Lebak khususnya. Mudah-mudahan UMKM juga bisa ikut terangkat dengan adanya kegiatan ini,” ucapnya.

**Baca juga: Polisi Selidiki Pembunuhan Pasutri di Cipanas Lebak

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, menyambut baik dipilihnya Lebak menjadi lokasi penyelenggaraan upacara peringatan HUT TNI ke-77.

“Ini bentuk sinergitas TNI Polri dan pemerintah daerah dalam rangka membangun kebersamaan dalam keamanan dan ketertiban. Ini pun tentunya jadi penyemangat bagi Lebak supaya semakin lebih dikenal baik nasional dan internasional,” kata Iti.(Nda)




Begini Suasana Kota Serang Jelang Idul Fitri di Tengah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pasar Royal, Kota Serang, Banten, terlihat ramai dan tidak adanya protokol kesehatan pencegahan covid-19. Sejak sore tadi, sekitar pukul 15.00 wib, memang sudah terlihat keramaian di pasar yang berada di pusat Kota Serang itu.

“Ini mah sudah biasa. Apalagi kalau sudah mau (mendekati) lebaran, makin jedogan (berhimpitan),” kata Muhammad Yusuf, warga Kelurahan Lopang, Kota Serang, Banten, yang berdagang gorengan dilokasi pasar, ditemui dilokasi, Sabtu (16/05/2020).

Pedagang Kaki Lima (PKL) membuka lapaknya di kedua sisi bahu jalan raya. Lokasinya, hanya sekitar satu kilometer dari Alun-alun Kota Serang. Jika mendekati Idul Fitri, maka pedagang akan membanting harga hingga paling murah.

**Baca juga: Bansos Provinsi Banten Terkesan Lambat, Proses Burekol Jadi Penyebab.

Warga Serang biasa menyebutnya dengan Jedogan dalam bahasa Jawa Serang (Jaseng) yang memiliki arti berhimpitan atau berdesak-desakkan. Setiap mendekati Idul Fitri atau Idul Adha, Pasar Royal akan lebih ramai dan padat dibandingkan hari biasanya.

“Ada aja yang jual sandal, sepatu, cuma Rp 10 ribu, Rp 15 ribu, pas malam takbir,” kata salah satu pembeli, Suwono, warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, ditemui dilokasi, Sabtu (16/05/2020).(Dhi)