1

Cuaca Aneh di Australia, Ratusan Ikan Jatuh dari Langit Bersamaan dengan Hujan Lebat

Kabar6-Cuaca yang aneh terjadi di wilayah penduduk komunitas terpencil Australia, di mana ratusan ikan jatuh dari langit bersamaan dengan hujan lebat.

Sejumlah foto sedang viral di Facebook dan Twitter, melansir Unilad, menunjukkan jalan-jalan di wilayah pedalaman bernama Lajamanu dipenuhi ikan yang jatuh dari langit. “Kami telah melihat badai besar menuju ke komunitas saya, dan kami pikir itu hanya hujan,” kata Andrew Johnson Japanangka, anggota dewan lokal Lajamanu yang juga anggota dewan Central Desert.

Air hujan turun bersamaan dengan ratusan ikan spangled perch, ikan air tawar paling umum di Australia. Japanangka mengatakan, beberapa ikan setidaknya seukuran dua jari, dan masih hidup saat jatuh ke tanah. Sebagian masih berkeliaran di tengah masyarakat di kubangan air. “Anak-anak mengambilnya dan menyimpannya di dalam botol atau toples,” ujarnya.

Meskipun merupakan peristiwa cuaca yang mengejutkan, ini tidak sepenuhnya tidak pernah terdengar sebelumnya. Fenomena yang sama terjadi di Lajamanu pada 2010, 2004, dan 1974. ** Baca juga: Kasihan, Pria di AS Ini Sulit Cari Jodoh Karena Punya Ukuran Payudara Seperti Wanita

Para pakar cuaca percaya bahwa kejadian seperti ini dapat disebabkan oleh angin kencang ke atas, seperti tornado, yang menyedot air dan ikan dari sungai dan membuangnya hingga ratusan kilometer jauhnya.

Jee Johnson, pakar ichthyologist yaitu ilmuwan yang bekerja di cabang zoologi yang dikhususkan untuk mempelajari ikan, di Museum Queensland menyatakan keterkejutannya bahwa ikan yang relatif besar seperti kelap-kelip telah menghujani tanah.

Namun, ternyata ada banyak ‘hujan aneh’ yang terjadi dalam sejarah. Misalnya, kristal gula jatuh dari langit di Lake County, California, Amerika Serikat pada 1857.

Pada 1940, tornado di Rusia membawa hujan koin dari abad ke-16. Pada 1969, bola golf jatuh dari langit di Punta Gorda, Florida. Pada 1976, di San Luis Obispo, California, terjadi hujan burung hitam dan merpati dari langit selama dua hari.(ilj/bbs)




Banjir, Ratusan Warga Kota di Mesir Terluka Akibat Gigitan Kalajengking dan Ular Berbisa

Kabar6-Badai dan hujan lebat yang memicu banjir di Kota Aswan, Mesir, membuat hewan-hewan berbahaya keluar dari sarang di gurun, hingga menyebabkan ratusan orang terluka akibat gigitan kalajengking dan ular berbisa.

Sejauh ini dilaporkan tiga orang tewas terkena sengatan kalajengking dan ratusan lainnya dirawat akibat terpapar racun atau bisa. Melansir Dailystar, banjir yang menggenangi sarang menyebabkan hewan-hewan tersebut muncul ke permukaan, masuk permukiman, lalu menyerang penduduk. Banjir besar bahkan sampai menghanyutkan lima rumah.

Disebutkan juga, pohon-pohon dan tiang lampu tumbang mengakibatkan padamnya aliran listrik di kota tersebut yang berdampak pada pelayanan rumah sakit. Mereka yang dirawat karena serangan berbisa tidak dapat menerima perawatan yang dibutuhkan karena badai.

Sekjen Kegubernuran Aswan, Hazem Ezzat, mengatakan bahwa petugas berusaha menyedot air di permukiman yang mengalami banjir parah. ** Baca juga: Setelah 20 Tahun, Wanita Arab Saudi Ini Baru Sadar Dirinya Ternyata Seorang Pria

“Dengan adanya pohon tumbang karena terpaan angin, di samping tiang lampu dan listrik, juga penyediaan vaksin di rumah sakit dan unit kesehatan untuk menangani kasus gigitan kalajengking dan ular. Gubernur Aswan mengimbau warga untuk tetap di rumah dan menghindari pepohonan serta tiang listrik,” terang Ezzat.

Sekira 450 orang dilaporkan mengalami luka akibat sengatan kalajengking. Hewan itu biasa terbawa ke jalan saat hujan lebat, demikian halnya dengan ular. Diketahui, Mesir merupakan ‘rumah’ bagi spesies kalajengking ekor besar, termasuk yang paling mematikan di dunia. Racun dari ekor hitamnya bisa membunuh manusia dalam waktu kurang dari satu jam.

Gejala yang dialami orang yang tersengar adalah kesulitan bernapas, nyeri otot, dan kepala bergerak secara tidak biasa. Vaksin antibisa ular biasanya diberikan sebagai tindakan pencegahan sebelum gejala muncul, namun juga bisa berfungsi setelah kondisi pasien memburuk.(ilj/bbs)




Hanya dalam Beberapa Hari, Lebih dari 100 Orang di India Utara Tewas Tersambar Petir

Kabar6-Dalam beberapa hari terakhir ini, lebih dari 100 orang di India utara telah tewas oleh puluhan sambaran petir di dua negara bagian tersebut.

Tim manajemen bencana di negara bagian Bihar mengatakan bahwa 83 tewas, sementara 20 lainnya di rawat rumah sakit dengan luka-luka akibat tersambar petir. Setidaknya, melansir Dailysun, sebanyak 20 orang dilaporkan tewas di negara bagian tetangga, Uttar Pradesh. Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan bahwa upaya bantuan sedang berlangsung dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.

Sementara Menteri Manajemen Bencana, Bihar Lakshmeshwar Rai, menjelaskan bahwa salah satu korban tertinggi dari serangan petir yang dicatat negara dalam beberapa tahun terakhir. “Lebih dari setengah kematian terjadi di distrik utara dan timur negara bagian itu,” katanya.

Menurut pihak berwenang, di Uttar Pradesh sebagian besar kematian terjadi di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal dan kota suci Prayagraj. Serangan kilat biasa terjadi di India selama hujan lebat. Di sisi lain, hujan dan badai telah menyebabkan kerusakan luas pada pohon dan properti.

Pihak berwenang telah memperingatkan warga untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah, karena para ahli meteorologi memperkirakan cuaca yang lebih buruk.

Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional, lebih dari 2.300 orang terbunuh oleh kilat di India pada 2018 lalu, dan setidaknya 2.000 orang tewas akibat sambaran petir setiap tahun sejak 2005.

Salah satu alasan yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat sambaran petir di India adalah banyaknya orang yang bekerja di luar ruangan dibandingkan dengan bagian lain di dunia, yang membuat mereka lebih rentan. ** Baca juga: Ribuan Tanaman Jadi Penonton pada Konser Musik Klasik di Spanyol

Pada 2018, negara bagian Andhra Pradesh di India selatan mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam waktu 13 jam.(ilj/bbs)