1

Pihak Berwenang Bandara di Filipina Temukan 1.500 Kura-kura Langka dalam Koper

Kabar6-Lebih dari 1.500 kura-kura langka ditemukan dalam sejumlah koper tanpa pemilik di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Filipina. Kondisi kura-kura itu sangat mengenaskan karena terikat lakban.

Kura-kura yang dalam keadaan hidup tadi diperkirakan senilai sekira Rp1,2 miliar. Pihak berwenang, melansir theguardian, mulai mencurigai bahwa hewan itu hendak diselundupkan untuk dijual. Kura-kura dibawa dalam penerbangan dari Hong Kong.

“Penumpang mungkin telah diberitahu tentang pengawasan Biro Kepabeanan terhadap perdagangan satwa liat ilegal dan hukumannya,” kata Biro Kepabeanan.

Kura-kura yang ditemukan itu terdiri dari beberapa spesies yaitu star, redfoot, dan kura-kura Afrika. Hewan-hewan tadi dijual untuk perdagangan peliharaan eksotis ilegal.

Selanjutnya, juga ada spesies kura-kura slider bertelinga merah. Hewan itu juga dijadikan peliharaan di seluruh dunia. ** Baca juga: Mesin Salah Hitung Sebabkan Seorang Pria Harus Bayar Parkir Rp32 Juta

Sejumlah pasar gelap Hong Kong memang kerap menjual kura-kura langka. Disebutkan, kura-kura liar dilindungi hukum oleh Pemerintah Hong Kong, dan bagi orang yang tertangkap memiliki jenis langka itu akan mendapat denda sebesar Rp18 miliar dan kurungan penjara 10 tahun.

Hal sama juga dilakukan oleh pemerintah Filipina.(ilj/bbs)




Dikirim Sejak 1993, Kartu Pos dari Hong Kong Baru Tiba di AS Tahun Ini

Kabar6-Kim Draper (26), wanita asal Illinois, AS, terkejut setelah menerima sebuah kartu pos dari Hong Kong dalam kotak suratnya. Bagaimana tidak, kartu pos tersebut dikirim sejak 1993 lalu dari Hong Kong, dan baru sampai di Amerika Serikat tahun ini.

Artinya, setelah 26 tahun barulah kartu pos itu tiba pada alamat yang dituju. Draper, melansir KTVZ, mengatakan bahwa dia pikir kartu pos baru saja dikirim ke rumah yang salah ketika tiba pada 8 Juli lalu. “Saya pertama kali melihatnya dan saya pikir mungkin salah satu tetangga saya yang tidak saya kenal, karena kondisinya sangat baik. Dan kemudian saya benar-benar harus melihatnya dan membacanya, dan seperti, ‘Ini dari tahun 1993.’ Ini agak membuat saya bingung.”

Disebutkan, kartu pos itu bertanggal 8 Juli 1993, tepat 26 tahun lalu sebelum muncul di rumah Draper, di Springfield, Illinois, Amerika Serikat. Kartu pos dengan gambar kapal tradisional Tiongkok tersebut ditujukan kepada Leena dan Muhammad Ali Kizilbash.

Pesan yang tertulis pada kartu pos, “Saya bersenang-senang di tempat yang sangat ramai ini” dan menandatangani dengan “Sampai ketemu lagi, Ayahmu.”

Draper sendiri tinggal di rumah bersama suami dan putranya yang berusia 12 tahun selama hampir empat tahun. Dan, ini adalah pertama kalinya dia mendapat surat dari pasangan itu. Ia pun memutuskan untuk mencoba menemukan pasangan yang semestinya menerima kartu pos.

Dikatakan Draper, orang yang sebelumnya menjual rumah itu tidak mengenal mereka, tetapi berpikir bahwa mereka mungkin telah menyewa rumah tersebut dari pemilik sebelumnya. Nama mereka juga tidak muncul dalam catatan pajak properti online.

Wanita tersebut menemukan Leena Kizilbash di Facebook di Massachusetts, tetapi tidak menemukan cara untuk menghubunginya untuk mencari tahu apakah dia orang yang tepat. Dia bahkan melakukan wawancara dengan koran lokal.

“Saya berharap bahwa mungkin jika seseorang melihatnya di koran lokal kami, mungkin anggota keluarga, mungkin mereka bisa menghubungi dan memberi tahu saya,” kata Draper.

Beberapa pembaca, tambah Draper, telah mencoba membantu tetapi dia belum mendapatkan petunjuk yang kuat. Draper berharap bisa mengirim kartu pos ke pasangan itu. “Aku benar-benar sangat ingin bertemu dengan mereka. Aku tidak ingin hanya mengirimkannya melalui pos,” katanya lagi. ** Baca juga: Wanita Jerman Ini Cetak Uang Sendiri untuk Beli Mobil

Tak hanya itu, teman-teman dan rekan kerja Draper pun membantunya mencari tahu siapa pasangan penerima kartu pos dari Hong Kong tersebut.(ilj/bbs)




Alami Amnesia Sementara Akibat Terlalu Kuat Mengejan Saat BAB

Kabar6-Hal tak biasa dialami oleh seorang wanita asal Hong Kong. Akibat mengejan (ngeden) terlalu kuat saat buang air besar (BAB), wanita yang tidak diungkap identitasnya itu mengalami amnesia untuk sementara waktu. Sebelumnya, ia memang mengalami sembelit.

Dijelaskan, wanita tadi kehilangan memori selama 10 tahun terakhir. Pihak keluarga yang mendapati kondisi tak biasa ini, segera membawanya ke dokter. Saat diperiksa, melansir Nextshark, dokter mengatakan bahwa fungsi otak wanita tersebut normal meski mengalami amnesia. Menurut dokter ahli saraf bernama dr. Peng Jiaxiong, kondisi yang dialami tersebut dikenal sebagai transient global amnesia. Kehilangan memori temporer disebabkan internal jugular vein valve incompetence, yang mengganggu aliran darah ke otak.

Dalam kasus ini, mengejan terlalu kuat mengakibatkan pasokan oksigen ke otak terganggu hingga terjadi amnesia. Kasus amnesia sementara akibat mengejan sebetulnya sangat jarang. Risiko lebih tinggi dialami mereka yang mengangkat beban berat atau merasakan emosi intens.

Dr Jiaxiong menyarankan, wanita yang mengalami amnesia sementara tersebut segara berkonsultasi dengan dokter. Mereka yang mengalami kasus tersebut berisiko 30 persen lebih besar mengalami stroke. Pertolongan secepatnya meningkatkan peluang pasien selamat dari serangan stroke. ** Baca juga: Tragis! Balita Asal India Tewas Kesetrum Ujung Charger Ponsel

Kasus serupa sempat terjadi pada 2016 yang menimpa seorang pria asal Taiwan berusia 58 tahun. Menurut dokter ahli saraf yang menanganinya, pria tersebut memang sempat mengalami konstipasi pada malam sebelumnya. Dia juga merasakan emosi yang intens setelah menonton acara perbincangan bertema politik.(ilj/bbs)




Central-Mid-Levels Escalator Jadi Eskalator Terpanjang di Dunia

Kabar6-Di Hong Kong, terdapat sebuah eskalator yang disebut terpanjang di dunia. Merupakan eskalator luar ruang (outdoor) dengan panjang nyaris satu kilometer atau tepatnya 800 meter, dengan ketinggian 135 meter.

Pemerintah setempat memberi nama Central-Mid-Levels Escalator. Fasilitas umum ini, melansir theculturetrip, menghubungkan Central District dan Western District di Hong Kong. Eskalator yang mulai beroperasi pada Oktober 1993 lalu dibangun untuk mempermudah pergerakan penduduk setempat dan para turis. Ketinggian dan panjangnya yang tidak lazim itulah yang membuat eskalator tersebut selalu menjadi pusat perhatian.

Meskipun demikian, Central-Mid-Levels Escalator bukanlah eskalator yang langsung tersambung secara keseluruhan, melainkan masih terdiri dari 20 eskalator dan tiga moving walkway yang saling terhubung satu sama lain.

Untuk menggunakan eskalator tersebut, pengunjung harus melewati 14 pintu masuk dan keluar. Pintu-pintu itu memberi akses turis untuk bisa mengunjungi berbagai tempat menarik di sepanjang eskalator tersebut.

Jika ingin merasakan eskalator ini secara keseluruhan, Anda memerlukan waktu 20 sampai 25 menit mulai dari bagian paling bawah hingga paling atas. ** Baca juga: Pakai Riasan Gotik, Wanita Ini Dilarang Naik Kereta Api

Pintu masuk paling bawah terletak di 100 Queen’s Road Central, Central District, di mana banyak terdapat objek wisata. Sedangkan pintu keluar paling akhir atau yang menjadi bagian paling atas eskalator itu berada di Conduit Road, Western District.

Wow…(ilj/bbs)




Paket Baru Diterima Setelah Dipesan 14 Tahun yang Lalu

Kabar6-Biasanya jika kita memesan barang, paket akan datang paling lama dua minggu, bahkan ada yang hanya sehari. Hal berbeda ternyata dialami seorang pria asal Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, bernama Gerain Chan.

Sebuah paket buku album foto yang dipesan Chan, baru tiba di alamat yang dituju setelah dipesan 14 tahun lalu. Chan, melansir worldofbuzz, mengaku memesan buku album foto duo Cantopop Hong Kong, Twins, 14 tahun yang lalu dari seorang penjual di Hong Kong. “Ketika saya menerima buku foto ini dalam paket surat terdaftar dari Hong Kong, saya benar-benar terkejut dan bingung sampai saya melihat catatan tulisan tangan yang dikirim bersama paket,” kata Chan.

Ditambahkan, “Penjual baru mengetahui bahwa buku yang saya pesan 14 tahun yang lalu, belum diposkan sehingga ia akhirnya mengirim kepada saya bersama dengan uang yang telah saya kirim ke penjual sebelumnya.”

Chan berpikir buku itu hilang selama proses pengiriman. Karena itulah ia mengaku tersentuh saat si penjual masih mengirim paket kepadanya, bahkan setelah sekian lama. ** Baca juga: Diblokir dari Aplikasi Kencan Gara-gara Sejumlah Profil Kocak Tentang Dirinya

Dalam catatan itu, penjual juga meminta maaf kepada Chan atas kesalahannya. Penjual tadi mengirimkan ke alamat yang sama, karena yakin Chan masih tinggal di sana. Sementara netizen memuji penjual online yang masih menghargai transaksi dengan mengirim paket.(ilj/bbs)




Selundupkan Kucing dengan Berpura-pura Hamil

Kabar6-Ada saja akal licik yang dilakukan penumpang pesawat demi menyelundupkan barang-barang ilegal. Kali ini seorang terduga pencuri kucing dari Hong Kong mencoba menyelundupkan dua kucing persia lewat bandara terbesar di Taiwan.

Pencuri yang tidak diungkap identitasnya itu, melansir thestar, menyembunyikan dua hewan itu di balik baju sehingga dirinya terlihat seperti sedang hamil. Upaya penyelundupan itu membuat aparat keamanan di bandara Taoyuan menggelar investigasi menyeluruh. Mereka ingin mengetahui bagaimana wanita itu bisa melalui pemeriksaan keamanan tanpa ketahuan membawa kucing. Sejumlah media Taiwan mengatakan, polisi menerima rekaman video dari bandara yang memperlhatkan saat wanita tadi masuk ke kamar kecil sambil membawa tas berwarna putih.

Ketika keluar kamar kecil, wanita itu terlihat lebih gemuk. Sementara pemilik kucing bernama Chang Chin-yi mengatakan bahwa kedua kucing persia bernama Anggi dan Da Lili itu dicuri pada 5 Februari lalu. “Kejadiannya tepat di saat jam makan. Saya masuk ke rumah membawa mangkuk berisi makanan. Saat itulah saya mengetahui kedua kucing itu sudah hilang,” kata Chang.

Diketahui, Chang tinggal di sebuah apartemen di kawasan elite New Taipei City bersama 40 ekor kucing persia yang harganya bisa mencapai US$3.300. Chang langsung mencurigai seorang wanita asal Hong Kong yang berencana membeli Anggi dan pernah menginap di rumahnya sebulan lalu. Saat itu, Chang berubah pikiran dan tidak jadi menjual Anggi kepada wanita tersebut. Dia khawatir Anggi tak terawat karena calon pembeli tadi sudah memiliki kucing.

“Saat itu dia marah, menangis, dan berteriak histeris lewat telepon saat saya tak jadi menjual kucing itu,” jelas Chang. Kamera CCTV di luar apartemen Chang memperlihatkan wanita tersebut pergi lewat pintu samping sambil membawa seekor kucing sebelum memasukkannya ke dalam sebuah tas putih. Sementara kepolisian New Taipei City memastikan memberlakukan kasus ini sebagai kasus perampokan.

Namun kepolisian mengaku menghadapi kesulitan karena Hong Kong dan Taiwan tak memiliki perjanjian ekstradisi. Chang mengatakan, dia berencana pergi ke Hong Kong beberapa hari ke depan untuk melakukan langkah-langkah hukum. ** Baca juga: Tim Dokter di Korsel Temukan Batu, Koin & Tutup Botol dalam Perut Pasien

Sejauh ini tidak diketahui nasib Anggi dan Da Lili. Sesuai aturan, semua kucing yang masuk ke Hong Kong harus dikarantina setidaknya empat tahun atau terancam disuntik mati. Sementara Taiwan hanya menerima kucing dan anjing dari Hong Kong yang sudah memiliki sertifikat bebas dari rabies.(ilj/bbs)




Sebuah Supermarket di Hong Kong Dijarah Kawanan Kerbau

Kabar6-Jika biasanya penjarahan toko atau supermarket dilakukan oleh sekelompok penjahat atau orang-orang tak dikenal, lain halnya yang terjadi pada sebuah supermarket di Hong Kong. Sekawanan kerbau yang lapar menyerbu masuk, memakan barang dagangan di dalamnya.

Seorang pengunjung merekam bagaimana kawanan kerbau tadi ‘menjarah’ isi supermarket ParknShop distrik Mui Wo, Pulau Lantau, Hong Kong. Melansir Nextshark, pemilik supermarket yang kalang kabut segera menelepon polisi. Menurut saksi, kerbau itu berlalu setelah kenyang. Sementara pihak supermarket langsung membuang sisa buah-buahan yang disantap kerbau dan melakukan sterilisasi.

Video penjarahan yang dilakukan kerbau langsung viral di media sosial. Para netizen menganggapnya sebagai pemandangan yang lucu. Namun Ho Loy, ketua Asosiasi Kerbau Lantau, mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat akan berkurangnya lahan merumput hewan-hewan ternak di Hong Kong. Rumput-rumput yang ada juga telah tercemar polusi dan limbah. November tahun lalu, kerbau berusia delapan tahun di Lantau mati karena memakan banyak sekali sampah plastik.

“Banyak lahan peternakan telah diubah menjadi lapangan sepak bola atau gudang dalam beberapa tahun terakhir. Kerbau-kerbau itu tidak punya ruang untuk beristirahat dan tidak ada rumput yang cukup untuk dimakan,” kata Ho Loy. ** Baca juga: Gunakan Cermin Jadi Cara Seorang Polantas di India Hadapi Pengendara Motor Tanpa Helm

Kasihan…(ilj/bbs)