1

Bertugas Hitung Penguin, Kantor Pos Antartika Buka Lowongan untuk 3 Karyawan

Kabar6-UK Antarctic Heritage Trust, organisasi yang mengelola kantor pos di pangkalan Port Lockroy, Pulau Goudier, Inggris, mengumumkan membuka lowongan untuk tiga karyawan yang akan bertugas selama empat bulan di ‘kantor pos penguin’ di Antartika.

Tugas utama para pekerja ini, melansir canberratimes, termasuk menyortir surat dan kartu pos, menjual prangko, mengoperasikan toko suvenir kecil, serta melakukan pencatatan jumlah koloni penguin di Port Lockroy yang berjumlah sekira 1.500 ekor. Setiap tahun, kantor pos ini memproses hingga 80 ribu surat dan kartu pos, sebagian besar dikirimkan oleh penumpang kapal pesiar yang singgah di pulau ini selama musim panas di Belahan Bumi Selatan.

Posisi yang tersedia terdiri dari pemimpin pangkalan, asisten umum, dan manajer toko. Para pelamar haruslah penduduk Inggris, siap untuk tidur bersama lima orang lainnya, bersiap untuk tidak memiliki akses telepon atau internet selama periode tersebut, dan mampu bertahan tanpa air untuk waktu yang ditentukan.

Meskipun ada banyak keuntungan, seperti pengalaman unik di Antartika, ada juga sisi negatif yang perlu dipertimbangkan, seperti bau tinja burung laut selama lima bulan.

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para karyawan yang akan bekerja di lingkungan yang sangat berbeda dan tidak biasa seperti ini.(ilj/bbs)




Kalahkan Ribuan Pelamar, Empat Wanita Inggris Terpilih untuk Hitung Penguin di Antartika

Kabar6-Setelah berhasil mengalahkan ribuan pelamar, empat wanita Inggris yaitu yaitu Clare Ballantyne, Mairi Hilton, Natalie Corbett, dan Lucy Bruzzone, terpilih untuk mengelola kantor pos paling terpencil di dunia, berlokasi di benua Antartika.

Uniknya, melansir theguardian, tugas mereka adalah menghitung penguin yang terdapat di sebuah pulau Kutub Selatan. Mereka akan menjadi tim yang akan bertugas di situs bersejarah Pelabuhan Lockroy di Pulau Godier, Antartika. Ttim ini akan bepergian sejauh 9.000 mil atau sekira 14.484 kilometer dari Inggris untuk membuka kembali pulau tersebut untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19.

Keempat wanita tadi akan berada di Antartika selama lima bulan dan bakal hidup tanpa air mengalir maupun toilet bilas. Natalie Corbett (31) yang masih berstatus pengantin baru mengatakan tidak bisa menolak kesempatan langka ini. Dia terpaksa berpisah sementara dengan suaminya.

“Siapa yang tidak ingin menghabiskan lima bulan bekerja di sebuah pulau yang dipenuhi penguin di salah satu tempat paling terpencil di planet ini?” ujar Corbett. ** Baca juga: Resmi, Polandia Tagih Jerman Uang Ganti Rugi Perang Dunia Sebesar Rp18.200 Triliun

Selain tinggal di daerah yang suhunya di bawah nol dan hampir terang sepanjang hari, mereka juga akan tinggal bersama koloni penguin gentoo. Mairi Hilton, seorang ahli biologi konservasi asal Skotlandia akan bertugas mengawasi koloni penguin tersebut.

“Ini akan menjadi pertama kalinya saya di Antartika dan sangat tidak sabar melihat benua putih itu,” kata Hilton. “Saya seorang ahli biologi konservasi, jadi secara pribadi saya tidak sabar untuk melihat penguin dan satwa lainnya seperti burung laut dan paus.”

Clare Ballantyne menjadi kepala kantor pos baru di Antartika. Dia baru saja menyelesaikan S2 jurusan Ilmu Bumi di Universitas Oxford. Ballantyne akan menangani sekira 80 ribu surat yang dikirimkan setiap tahun dari situs itu ke lebih dari 100 negara.

Sementara Lucy Bruzzone akan bertugas sebagai kepala pangkalan, mengatur tim dan berkoordinasi dengan semua kapal yang berkunjung ke pulau itu. Bruzzone adalah seorang ilmuwan yang pernah tinggal tiga bulan di kepulauan Norwegia Svalbard dalam ekspedisi Arktik.(ilj/bbs)