1

Pesawat Wings Air Hilang Kontak, Simak Pejelasan Resminya

Kabar6.com

Kabar6-Beredarnya informasi yang menyebutkan dugaan hilang kontak salah satu pesawat Wings Air di wilayah Pulau Flores, Wings Air dibantah pihak wings air.

“Dengan tegas kami menyatakan bahwa informasi itu tidak benar,”tegas Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).

Kata Danang, Wings Air memastikan kepada masyarakat luas bahwa seluruh operasi penerbangan Wings Air, termasuk yang beroperasi di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (22/ 04/2024) berjalan dengan normal, menurut standar operasional prosedur dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

**Baca Juga: Islam Hijau dari Masjid Istiqlal untuk Dunia Dimuat The New York Time

Wings Air memahami bahwa informasi yang tidak akurat dapat menciptakan kekhawatiran di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Wings Air telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa informasi yang Wings Air sampaikan adalah akurat dan dapat dipercaya.

“Wings Air sedang mengupayakan langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk menangani penyebaran informasi palsu yang telah menimbulkan kecemasan ini,”jelasnya.

Wings Air menghargai kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan dan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan yang aman, nyaman dan selamat. (Red)

 

 




Kapal Nelayan Lebak Hilang Kontak Berhari-hari Ditemukan di Pantai Glagah Jogjakarta

Kabar6-Kapal nelayan asal Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak yang selama empat hari hilang kontak akhirnya ditemukan.

Kapal yang mengangkut empat orang nelayan yakni Arba, Acil, Anggi dan Masita ditemukan di perairan Kulonprogo Pantai Glagah, Jogjakarta, Rabu (13/3/2024) sekira pukul 21.00 WIB.

“Info yang kami dapat karena kehabisan bahan bakar di perairan Kulunprogo Selatan Pantai Glagah,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir dalam keterangannya, Kamis (14/3/2024).

**Baca Juga: Pedagang dan Warga Sesali Masih Banyak Pedagang Belum Pindah ke Lokasi Relokasi

Empat orang yang berada di atas kapal lalu terjun ke laut kemudian berenang untuk mencapai daratan. Dua orang yakni Acil dan Marsita berhasil mencapai darat, namun 2 orang lainnya hilang belum ditemukan.

“Dua orang yang berhasil ke tepi pantai diselematkan nelayan setempat lalu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Heru.

“Dua orang lagi diduga sementara terpisah, dan sampai saat ini belum diketahui keberadaannya atau belum ditemukan,” sambung dia.

Heru mengaku, pihaknya masih mendalami terkait kapal tersebut bisa sampai ke perairan Jogjakarta.

“Itu yang kita lagi dalami dengan Kansar Yogyakarta,” katanya.(Nda)




Tim SAR Cari Kapal Nelayan Hilang di Perairan Cihara

Kabar6.com

Kabar6-Nakhoda Kapal Motor (KM) Dimas yang hilang kontak sejak Jumat lalu, masih belum ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banten.

Nakhoda KM Dimas diketahui bernama Makmur (56), warga Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Mamur melaut seorang diri, tanpa Anak Buah Kapal (ABK).

Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto, di Lebak, Sabtu (29/01/2023), berharap Nakhoda KM Dimas dapat segera ditemukan.

Tim SAR Banten melakukan penyisiran di perairan Lebak, tepatnya pesisir Cihara sebagai tempat kejadian perkara (TKP) menghilangnya KM Dimas.

Tim SAR melakukan penyisiran dengan rencana operasional (renops) hingga luas area pencarian sejauh 24,42 kilometer.

Selain itu, juga melakukan penelusuran di pantai lima kilometer ke arah barat dari Pantai Cihara.

Peralatan yang digunakan adalah rescue car, palsar air, palsar komunikasi, palsar medis, dan APD hazmat.

Pencarian dan pertolongan juga melibatkan tim Rescue Unit Siaga SAR Lebak, Polairud Binuagen, BPBD Banten, dan masyarakat.

“Kami berharap cuaca normal, sehingga penyisiran dan pencarian korban berjalan lancar,” kata Adil.

Ia mengatakan, peristiwa hilang kontak nakhoda KM Dimas itu, Jumat ( 27/01/2023), pukul 21.00 WIB saat seorang warga Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak datang ke MUP Binuangeun melaporkan bahwa KM Dimas yang dinakhodai Makmur sampai saat ini telah hilang kontak dan tidak ada kabar.

Makmur pada Senin (23/01/2023) pukul 09.00 WIB berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangen tanpa anak buah kapal (ABK).

**Baca Juga: Lomba Sholawat Dibuka Wakil Wali Kota Tangerang

Selanjutnya, Kamis (26/01/2023), pukul 10.00 WIB nakhoda Makmur memberitahukan via telepon kepada anaknya bernama Seli bahwa KM Dimas kehabisan bahan bakar minyak (BBM) pukul 11.00 WIB, posisi KM Dimas berada di perairan Lebak, tepatnya Pantai Cihara (lego jangkar).

Namun, selang beberapa jam sekitar pukul 12.28 WIB nakhoda Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya bahwa KM Dimas putus tali jangkar.

Sampai keesokan harinya pada Jumat (27/01/2023) sekitar pukul 13.50 WIB, korban kembali memberitahukan kepada Seli anaknya, bahwa KM Dimas sudah tidak tahu keberadaannya di perairan mana hingga sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi kembali dengan orangtuanya itu. (Red)




Kehabisan Bahan Bakar di Perairan Bayah, Kapal Nelayan Dilaporkan Hilang Kontak

Kabar6.com

Kabar6-Kapal nelayan KM Dimas yang berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Binuangeun, Kabupaten Lebak dilaporkan hilang kontak , Jumat malam (28/1/2023).

Tanpa anak buah kapal (ABK), KM Dimas hanya ditumpangi Makmur warga Binyangen Wanasalam sebagai nahkoda. Kapal berangkat melaut pada Senin, 23 Januari 2023.

“Saudara Makmur pada hari Kamis, 26 Januari menyampaikan kepada anaknya via handphone bahwa KM Dimas kehabisan bahan bakar dengan kondisi lego jangkar di perairan Cibobos Bayah,” kata Humas Basarnas Banten Estu Riyadi, Sabtu (28/1).

Namun selang beberapa jam setelah itu, Makmur kembali memberitahukan kepada anaknya bahwa kapal putus tali jangkar. Keesokan pada siang harinya, Makmur menyampaikan kapal yang dinahkodai tidak tahu ada di perairan mana.

**Baca Juga: Dinsos Kabupaten Tangerang Butuh Perda Tangani PMKS

“Sampai saat ini sudah tidak ada komunikasi,” ucap Estu.

Hari ini sambung Estu, Tim SAR Gabungan akan kembali melakukan pencarian dengan memperluas area. Tim akan melakukan penelusuran di pantai 5 kilometer ke arah Barat dari Pantai Cihara.

“Kami mendapatkan informasinya tadi malam, dan hari ini dilakukan pencarian untuk hari kedua oleh Ti SAR Gabungan, mohon doanya,” kata Estu.(Nda)




Enam Nelayan Dikabarkan Hilang Kontak Saat Cari Ikan di Perairan Tanjung Lesung

Kabar6.com

Kabar6-Kapal pencari ikan jenis KMDP di kabarkan hilang kontak sejak 4 hari lalu di perairan Tanjung Lesung Pandeglang.

Kapal milik Memed Humaedi di nahkodai Kudil (55) beserta anak buah kapal yakni Ani (30), Dini (35), Obing (30), Zaenal (30) dan satu orang lagi yang belum diketahui namanya merupakan warga Kampung Makui, Desa Kalang Anyar, Kecamatan Labuan.

Memed menuturkan awalnya nakoda dan ABK berangkat pada Selasa (18/6/2019) malam. Sebelum hilang kontak pemilik kapal sempat melakukan komunikasi dengan nakhoda kapal yang mengabarkan bahwa mesin kapal mengalami kerusakan.

“Iya belum pulang sudah 3 hari ke sini dari malam Selasa, gara-gara mesin mengalami gangguan. Pada Rabu sekitar jam 1 ada komunikasi tapi sekitar jam 2 sampai subuh udah gak ada kontak,” tutur Memed sabtu kemarin.

Kabarnya para nelayan ini memasang jaring di perairan Tanjung Lesung tidak lama setelah itu kapal mengalami gangguan mesin dan hilang kontak hingga saat ini.

**Baca juga: PPDB Online SMP di Tangsel, Satu Pendaftar Butuh 5 Menit.

Belum jelas nasib nahkoda dan para ABK, namun pemilik kapal berharap nahkoda dan ABK tidak terlalu jauh terbawa arus.

“Terakhir kontak dengan nahkoda, posisi mereka di tengah tanjung daerah Tanjung Lesung, setelah itu udah ga ada kontak, soalnya angin selatan. Kebawa angin selatan mungkin kebawa ke Sumatera mungkin,” katanya. (Aep)