1

Harga Beras Naik, Politisi Demokrat Minta Pemprov Banten Gelar Operasi Pasar

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten M. Nawa Said Dimyati angkat bicara terkait adanya keluhan dari masyarakat mengenai kenaikan harga beras di pasaran.

Koordinator Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten yang akrab disapa Cak Nawa mengaku banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat.

“Beberapa kali di minggu ini saya bertemu Masyarakat baik yang datang langsung ke rumah atau saat saya diundang ke lingkungan, banyak sekali yang menyampaikan terkait kenaikan harga beras,” kata Cak Nawa, Selasa (12/9/2023)

Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut akan menjadi masalah besar bagi Masyarakat jika tidak segera ditinjaklanjuti, karena kata Cak Nawa beras merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar.

**Baca Juga: Jepang Jajaki Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Cilegon

“Harus segera ada langkah-langkah yang kongkret dari pemerintah daerah atas kenaikan harga beras yang saat ini menjadi keluhan masyarakat,” ujar politisi Demokrat ini.

Cak Nawa meminta, Pemerintah Provinsi Banten secepatnya melakukan pengendalian harga beras dengan melakukan operasi pasar, agar kenaikan harga beras tersebut bisa teratasi.

“Pemprov segera operasi pasar, jangan sampai kenaikan harga tersebut tidak terkendali nantinya,” tukasnya.(Aep)




Harga Beras Naik, Pedagang di Tangsel: Sangat Terasa

Kabar6-Para pelaku usaha skala kecil menengah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjerit hadapi kenaikan harga beras. Mereka merasa dihadapkan pada situasi dilematis.

“Udah dua minggu naik, per liter seribu sampai seribu lima ratus rupiah,” kata Sukron, pedagang beras di Pasar Serpong kepada kabar6.com ditemui di Serpong, Kamis (7/9/2023).

Ia menyebutkan ada aneka jenis beras yang dijual. Harganya berkisaran antara Rp 9.500 hingga Rp 12.000 per liter.

Sukron juga menjual beras Bulog kemasan 5 kilogram merk SPHP. Harga beras milik pemerintah ini dibanderol Rp 9. 500 per liter. “Harga sebelumnya gak segitu,” singkatnya.

**Baca Juga: Dua Parpol Sampaikan Hasil Klarifikasi Aduan DCS, KPU Lebak Kembali Cermati

Ia menyebutkan kenaikan harga beras karena sekarang musim kemarau. Banyak petani gagal panen sehingga pasokan beras berkurang. “Kurang air,” jelas Sukron.

Terpisah, Wahyudi, pedagang nasi ayam bakar membenarkan kenaikan harga beras. Sebelumnya ia membeli beras seharga Rp 10 ribu per liter kini naik menjadi Rp 11 ribu per liter.

“Saya beli di bawah harga segitu tapi kualitasnya enggak bagus. Makanya beli beras harga yang sekarang naik,” terangnya.

Ia pastikan tidak mungkin mengurangi porsi nasi. Apalagi menaikan harga. Demi menjaga pelanggan tetap setianya tidak berpaling.

Meskipun, menurutnya, kenaikan harga beras harus ditanggung sendiri. “Ya pasti sangat terasa buat kayak kini ini karena harga beras naik,” ujarnya.(yud)




Harga Beras Naik, Mendag Zulhas: Nanti Jika Maret Panen Turun

Kabar6-Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui harga beras beberapa waktu ini naik. Harga beras yang mengalami kenaikan jenis medium, sedangkan premium relatif stabil.

“Nanti jika di kita sudah panen, Maret harga akan turun,” katanya di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dikutip Jum’at (13/1/2023).

**Baca Juga: Marak Pabrik Baja Abal-abal di Banten, Mendag: Krakatau Steel Bisa Bangkrut 

Menurutnya, harga beras jenis medium milik Bulog kini dibanderol Rp 9.450 per kilogram. Bulog pun akan membeli gabah dan beras dengan harga komersil saat panen nanti.

Harganya untuk gabah, terang Zulkifli, minimal harga Rp 4.450 per kilogram dan beras minimal Rp 8.200 per kilogram.

“Dulu kan aturannya itu Bulog beli gabah harga paling tinggi Rp 4.450 dan beras Rp 8.200. Meski enggak impor juga murah harganya, jadinya petani miskin,” terang.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu bilang, kini jumlah impor beras untuk mencukupi di Tanah Air belum maksimal. Sementara beras impor yang datang baru 70 ribu ton.

“Artinya berasnya masih kurang. Kita kasih kesempatan sampai Januari,” ujarnya.(yud)