1

Baraiya Asal India Jadi Dokter Terpendek di Dunia dengan Tinggi 101 Cm

Kabar6-Ganesh Baraiya (23), pria asal Bhavnagar, Gujarat, India, menjadi dokter terpendek di dunia dengan tinggi badan hanya sekira 101 cm.

Baraiya yang saat ini magang pada salah satu rumah sakit di Bhavnagar, melansir timesofindia, mengatakan bahwa setelah lulus kelas 12 dan lulus ujian untuk mengikuti tahap menjadi dokter, Komite Dewan Medis India (MCI) menolak pendaftarannya, dan menyatakan pria itu tidak akan mampu menangani kasus darurat karena perawakannya yang pendek.

Pantang menyerah, Baraiya lantas berkomunikasi dengan kepala sekolah Nilkanth Vidyapeeth, Dr. Dalpath Bhai Katariya. Ia pun diminta untuk mendekati kolektor distrik dan menteri pendidikan negara bagian.

Berdasarkan saran tersebut, mereka setuju untuk membawa kasus tersebut ke Pengadilan Tinggi Gujarat. Kemudian, Baraiya membawa kasus tersebut ke Mahkamah Agung.

Berdasarkan hasil sidang, Mahkamah Agung mengatakan Baraiya akan diterima pada 2019. Hingga akhirnya Baraiya diterima di MBBS di Bhavnagar Government Medical College di Gujarat pada 1 Agustus 2019.

Tekad kuat Baraiya untuk menjadi seorang dokter pun terbukti, meski harus menghadapi semua tantangan tersebut. Ia bahkan mendapat nilai yang cukup baik dalam ujian menjadi dokter.

Baraiya menyebut, tinggi badan yang dimiliki tidak akan pernah membatasi cita-citanya. “Dengan tekad dan ketekunan, ia belajar bahwa tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi,” kata Baraiya.

Pria itu mengaku bahwa setiap kali bertemu dengan pasien, mereka terlihat cukup terkejut dengan tinggi badannya.(ilj/bbs)




Ritual Pengorbanan, Pasutri di India Penggal Kepala Sendiri di Atas Altar Api

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) di Distrik Rajkot, Negara Bagian Gujarat, India, bernama Hemubhai Makwana (38) dan Hansaben (35), diduga bunuh diri dengan memenggal kepala mereka menggunakan alat menyerupai guillotine, yang kabarnya dibikin oleh mereka.

Sub-inspektur dari Kantor Polisi Vinchhiya, Indrajeetsinh Jadeja, mengatakan bahwa pasutri itu diduga mempersembahkan kepala mereka untuk ritual pengorbanan. ** Baca juga: Di Korut, Anak Muda Wajib Panggil Kim Jong-un dengan Sebutan ‘Ayah yang Terhormat’

Menurut Jadeja, melansir Indiatoday, Makwana dan Hansaben menjalankan ritual di sebuah gubuk yang dibangun di pertanian mereka di Desa Vinchhiya. “Pasutri itu melaksanakan rencana tersebut sedemikian rupa, sehingga kepala mereka berguling ke altar api setelah terpenggal,” terang Jadeja, yang menyebut sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian.

“Pasangan itu pertama-tama menyiapkan altar api sebelum meletakkan kepala mereka di bawah mekanisme seperti guillotine yang diikat dengan tali. Begitu mereka melepaskan tali itu, sebuah pisau besi jatuh menimpa mereka, memotong kepala mereka, yang menggelinding ke dalam api,” ungkap Jadeja.

Polisi memperkirakan, ritual itu dilakukan oleh Makwana dan Hansaben antara Sabtu (15/4/2023) malam dan Minggu sore. Jadeja mengatakan, berdasarkan keterangan dari anggota keluarga, pasangan tersebut telah melakukan ‘sembahyang’ di gubuk itu setiap hari sejak setahun yang lalu.

“Pasangan itu memiliki dua anak, orang tua, dan kerabat lain yang tinggal di dekatnya. Mereka telah mengetahui tentang kejadian itu pada Minggu pagi dan memberi tahu polisi,” ujar Jadeja.

Dalam catatan, Makwana dan Hansaben juga berwasiat kepada kerabat yang ditinggalkan untuk dapat menjaga orangtua dan anak-anak mereka. “Sebuah kasus kematian karena kecelakaan telah didaftarkan dan jenazah telah dikirim untuk pemeriksaan post-mortem,” kata Jadeja lagi.(ilj/bbs)




Di India, Tali Layang-layang Bertatahkan Kaca Tewaskan Sejumlah Orang

Kabar6-Tragedi mengerikan terjadi pada sebuah festival layang-layang di India, enam orang tewas setelah tersayat tali layang-layang bertatahkan kaca.

Tiga anak, termasuk seorang bayi, ikut tewas dalam festival tahunan Uttarayan di Gujarat beberapa waktu lalu. Melansir Express, tenggorokan para korban tersayat tali setajam silet yang digunakan oleh petarung layang-layang, dan total ada 11 orang yang tewas selama festival, termasuk beberapa dari mereka yang jatuh dari gedung.

Dua balita perempuan, berusia dua dan tiga tahun, dan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun, kehabisan darah di depan orangtua mereka yang tak berdaya. ** Baca juga: Nyaris Masih Utuh, Kondisi Mumi ‘Putri Tidur’ Berusia 2.100 Tahun di Tiongkok

Tali atau senar layang-layang dalam festival tahunan itu biasanya dicampur lem dan pecahan kaca yang sangat tajam, dikenal dengan nama firkees, senar itu mampu merobek kulit manusia atau bahkan kabel listrik.

Sebanyak 176 orang lainnya juga mengalami cedera akibat jatuh saat menerbangkan layang-layang pada festival untuk memperingati awal musim panen.

Korban termuda, Kirti, adalah seorang anak perempuan berusia dua tahun yang menghadiri festival Uttarayan di kota Bhavnagar bersama ayahnya. Korban naik skuter ketika tali layang-layang melilit lehernya. Bocah malang itu tewas setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.

Korban kedua, anak perempuan berusia tiga tahun, sedang berjalan pulang dengan sang ibu di kota Visnagar ketika salah satu benang yang mematikan menggorok lehernya.(ilj/bbs)




Protes Video Anaknya Viral di Medsos, Seorang Ayah di India Tewas Diserang Sekelompok Orang

Kabar6-Sekelompok remaja laki-laki menyerang seorang pria di India yang juga anggota Pasukan Pengamanan Perbatasan, Melaji Vaghela (45), usai melontarkan protes terkait video putrinya yang diunggah ke dunia maya menjadi viral.

Kepolisian di negara bagian Gujarat, melansir Opindia, telah menangkap tujuh orang yang diduga Vaghela hingga tewas. Tersangka penganiayaan adalah anggota keluarga seorang remaja laki-laki yang dituding Vaghela mengunggah video putrinya. Istri Vaghela yang bernama Manjula, beserta putranya terluka dalam serangan tersebut.

Menurut laporan polisi yang diajukan Manjula, serangan terjadi pada Sabtu malam di distrik Kheda, Gujarat. Vaghela, Manjula, dua putra mereka dan keponakannya mendatangi rumah remaja laki-laki tersebut untuk memprotes soal video putrinya yang diunggah di media sosial. Sejumlah laporan berita menyebut video itu ‘cabul’, namun hal tersebut belum bisa dikonfirmasi.

Pembicaraan kemudian berubah menjadi pertengkaran, hingga keluarga remaja laki-laki itu menyerang Vaghela dan keluarganya dengan tongkat kayu serta benda tajam. Vaghela terluka parah dan tewas di tempat. ** Baca juga: Pria Turki Temukan Kota Bawah Tanah Setelah Jebol Dinding Rumahnya

Salah satu putra Vaghela dirawat di rumah sakit karena mengalami luka di kepala. Polisi sendiri telah mengajukan dakwaan pembunuhan terhadap tujuh tersangka, dan mereka telah ditahan.(ilj/bbs)




Sengaja Lepas Sapi Peliharaannya ke Jalan Raya, Pria di India Masuk Bui

Kabar6-Pengadilan di negara bagian Gujarat, India, menjatuhkan vonis hukuman penjara enam bulan kepada seorang pria bernama Prakash Jairam Desai, karena sengaja melepaskan sapi miliknya ke jalan raya.

Meski India dikenal sebagai negara yang membiarkan sapi-sapi berkeliaran di jalan raya, melansir Bolnews, pengadilan memutuskan menghukum Desai, dengan alasan bahwa Gujarat akhir-akhir ini sedang menghadapi peningkatan masalah ternak liar di jalan-jalan raya. Pengadilan, juga harus menegakkan keadilan karena pelanggaran tersebut semakin meningkat.

Diketahui, bagi masyarakat Hindu India, sapi dianggap hewan suci. Terdapat 18 negara bagian, termasuk Gujarat yang melarang pembantaian sapi. Bahkan pada 2017 lalu, pemerintah negara bagian Gujarat memperketat UU perlindungan sapi. Mereka yang ketahuan bersalah menyembelih sapi, dapat dihukum seumur hidup.

Namun dampak dari UU itu menyebabkan orang-orang dengan sengaja membiarkan sapi-sapi mereka berkeliaran di jalan-jalan, sehingga menyebabkan kemacetan hingga menyerang orang. Bahkan, banyak orang yang terluka hingga terbunuh karena sapi-sapi liar yang berkeliaran. ** Baca juga: Di Tiongkok, Pohon Disuntik Racun Demi Harga Jual Tinggi

Akhirnya, banyak sapi yang ditempatkan pada penampungan ternak. Gujarat sendiri menjadi salah satu negara bagian yang menderita wabah penyakit kulit dengan benjolan. Pemerintah Gujarat melaporkan kematian 5.800 sapi dan sekira 170 ribu sapi terkena wabah itu. Pemerintah pun diminta membantu masalah wabah tersebut.

Namun karena tidak ada bantuan, berbagai badan amal yang menjalankan penampungan ternak melepaskan sapi-sapi mereka ke jalan raya pada September lalu. Sapi-sapi pun kembali mengganggu penduduk Gujarat.(ilj/bbs)




Seorang Istri di India Baru Tahu Sang Suami yang Telah Dinikahi Selama 8 Tahun Dulunya Ternyata Wanita

Kabar6-Seorang istri asal Vadodara, Gujarat, India, berusia 40 tahun yang hanya diidentifikasi dengan nama pendek Sheetal, sangat shock setelah mengetahui bahwa sang suami dulunya adalah seorang wanita.

Kenyataan mengejutkan itu baru diketahuinya setelah delapan tahun menikah. Melansir thetimesofindia, suami Sheetal yang bernama Viraj Vardhan (sebelumnya Vijayta) ternyata sudah lama menjalani operasi penggantian kelamin. Dalam Laporan Informasi Pertama (FIR) yang diajukan di kantor polisi Gotri, Sheetal menuduh Vardhan melakukan ‘seks yang tidak wajar’ dan kecurangan.

Sheetal mengatakan kepada polisi, dia bertemu Vardhan melalui situs pernikahan sembilan tahun lalu. Sebelumnya, Sheetal telah menikah, namun suami pertamanya tewas dalam musibah kecelakaan lalu lintas, meninggalkan Sheetal bersama putrinya yang saat itu berusia 14 tahun.

Sheetal dan Vardhan secara resmi menikah pada 2014 di hadapan anggota keluarga dan bahkan pergi ke Kashmir untuk berbulan madu. ** Baca juga: ‘Spiderman’ dari Prancis Panjat Gedung 48 Lantai di Paris untuk Rayakan Ultah ke-60

“Namun, pria itu tidak menyempurnakan pernikahan dan terus memberikan alasan selama berhari-hari. Ketika dia menekannya, dia mengklaim bahwa kecelakaan yang dideritanya saat berada di Rusia beberapa tahun yang lalu membuatnya tidak dapat berhubungan seks,” demikian keterangan polisi.

Menurut polisi, Vardhan meyakinkan Sheetal bahwa dirinya akan sembuh total setelah operasi kecil. Pada Januari 2020, Vardhan mengatakan kepada Sheetal bahwa dia ingin menjalani operasi karena obesitas.

Namun, Vardhan kemudian mengungkapkan bahwa dia telah menjalani operasi penggantian kelamin saat pergi. Vardhan diduga mulai melakukan ‘seks yang tidak wajar’ dengan Sheetal, dan mengancamnya bahwa sang istri akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan jika dia mengungkapkan kebenaran kepada siapa pun.

Menurut inspektur polisi Gotri MK Gurjar, Vardhan yang merupakan warga Delhi, telah dibawa polisi ke Vadodara.(ilj/bbs)




Disaksikan Banyak Orang, Seekor Buaya Bunuh dan Seret Seorang Pria India di Sepanjang Sungai

Kabar6-Tragis benar nasib Imran Diwan (30). Pria asal India yang berprofesi sebagai pekerja lapangan itu tewas akibat terkaman seekor buaya.

Tak hanya itu, melansir thesun, buaya juga menyeret jasad Diwan di sepanjang sungai, di depan banyak orang yang ketakutan. Menurut laporan, Diwan saat kejadian tengah mengunjungi sungai Dhadhar di desa Sokhdaraghu, negara bagian Gujarat, India. Tiba-tiba, Diwan terpeleset dan jatuh ke sungai. Beberapa warga menduga, korban mungkin mencoba menyeberangi sungai ketika reptil ganas itu menerkamnya setelah terjatuh.

Serangan reptil ganas itu direkam beberapa warga setempat, yang videonya kini viral di media sosial. Kerumunan besar warga berkumpul di tepi sungai saat buaya menyeret jasad Diwan di sepanjang sungai, yang sesekali menghilang dan muncul kembali di permukaan air.

Beberapa orang yang memberanikan diri mencoba menyelamatkan jasad korban dari rahang buaya. Namun upaya mereka gagal. Operasi pencarian dengan cepat dilakukan, termasuk oleh petugas pemadam kebakaran, tetapi tidak sampai beberapa jam kemudian pada malam hari jasad Diwan ditemukan.

“Pejabat kehutanan disiagakan, setelah itu operasi pencarian diluncurkan dengan bantuan pemerintah setempat. Jasad korban ditemukan sekira pukul 22.00. Tubuh pria itu memiliki bekas gigitan di bahu,” terang Ravirajsinh Rathod, wakil konservator hutan.

Ditambahkan, pihak berwenang masih berusaha untuk menentukan bagaimana korban berakhir di sungai karena tidak ada yang menyaksikan momen itu. ** Baca juga: Di Jepang, Kucing dan Anjing Pakai Baju yang Dilengkapi Kipas Angin Saat Musim Panas

Saudara laki-laki korban, Javed, percaya bahwa korban telah mengunjungi Dargah, sebuah kuil Muslim, yang terletak di tepi sungai ketika tragedi itu terjadi. “Saya pikir dia pasti terpeleset dari tembok pembatas dan jatuh di sungai,” kata Javed. “Reptil itu menangkap (dia) dan menyeret (dia) pergi.”

Sungai Dhadhar adalah rumah bagi puluhan buaya dan penduduk mengklaim beberapa serangan terhadap manusia telah terjadi di daerah itu sebelumnya.

India sendiri memiliki tiga spesies buaya asli yaitu buaya air asin, buaya mugger dan buaya gharial, dengan perkiraan populasi liar hingga 5.500 ekor.(ilj/bbs)




Wanita India Rayakan Pesta untuk Nikahi Dirinya Sendiri

Kabar6-Hal yang dilakukan Kshama Bindu (24) sungguh nyeleneh. Bagaimana tidak, wanita asal Vadodara, Gujarat, India, ini menggelar pesta pernikahan tanpa pasangan karena dia menikahi dirinya sendiri.

Pernikahan yang dijadwalkan pada 11 Juni nanti, melansir Hindustantimes, menurut rencana digelar lengkap dengan semua ritual dan upacara, termasuk pheras dan penerapan sindoor. Keputusan yang diplih Bindu, yakni self-marriage atau “sologami”, merupakan yang pertama terjadi di Gujarat.

Bindu menggambarkan keputusannya sebagai tindakan mencintai diri sendiri. “Saya tidak pernah ingin menikah. Tapi saya ingin menjadi pengantin. Jadi saya memutuskan untuk menikahi diri sendiri,” terang Bindu.

Wanita itu mengaku sudah mencari referensi secara online tetapi gagal menemukan contoh sologami lainnya di negaranya. “Mungkin saya orang pertama yang memberi contoh cinta diri sendiri di negara kita,” katanya.

Menyebutnya sebagai ‘tindakan penerimaan diri’, Bindu menambahkan, “Pernikahan diri sendiri adalah komitmen untuk berada di sana untuk diri sendiri dan cinta tanpa syarat untuk diri sendiri. Orang menikah dengan seseorang yang mereka cintai. Saya mencintai diri saya sendiri dan karenanya pernikahan ini.”

Lebih lanjut Bindu mengatakan, “Apa yang sebenarnya saya coba gambarkan adalah bahwa wanita itu penting.” ** Baca juga: Bangun Rumah untuk Anjing Peliharaannya, Pria Tiongkok Ini Habiskan Dana Sekira Rp700 Juta

Bindu yang bekerja di sebuah perusahaan swasta menegaskan, orangtuanya telah mendukung keputusan yang dianggap banyak orang aneh ini. Selain mengikuti semua ritual, pengantin wanita juga telah menulis lima sumpah untuk dirinya sendiri.

Setelah upacara pernikahannya, Bindu juga akan pergi berbulan madu selama dua minggu di Goa.(ilj/bbs)




Bocah 14 Tahun di India Kabur dari Rumah Karena Tak Paham Materi yang Diberikan Guru Saat Kelas Online

Kabar6-Hanya karena tidak memahami materi yang diajarkan saat belajar secara online, seorang remaja kelas delapan di Gujarat, India, kabur dari rumah dan meninggalkan catatan untuk keluarganya.

Menurut keterangan polisi, melansir telegraphindia, remaja berusia 14 tahun yang tak disebutkan namanya itu pergi ke rumah sang paman di Bhayandar, sekira 270 km dari rumahnya di Surat. Pejabat senior di Kepolisian Rander, JP Jadeja, mengungkapkan bahwa bocah itu dan keluarganya diketahui sempat tinggal di Bhayandar. “Mereka tinggal di sana sekira empat tahun. Anak itu tidak nyaman di wilayah Surat dan merindukan teman-temannya di sana,” kata Jadeja.

Remaja tadi kabur saat orangtuanya sedang tidak ada di rumah. Setelah gagal menemukannya, sang ayah lantas memutuskan membuat laporan orang hilang ke kantor polisi Rander.

Sebelum pergi, sang anak menuliskan pesan berisi permintaan maaf ke orangtuanya. “Ibu dan Papa, saya menyusahkan kalian selama ini. Saya akan pergi jauh. Saya tidak paham dengan materi di kelas online. Maaf sudah menyusahkan kalian,” demikian isi pesan itu.

Diketahui, kecuali untuk Kelas 10 sampai 12, seluru siswa di Gujarat harus belajar di rumah karena pandemi COVID-19 yang melanda India. ** Baca juga: Tragis! Usai Divaksinasi COVID-19, Nenek Asal Portland Ini Tewas Akibat Insiden Tabrak Lari

Jadeja menambahkan, pihak kepolisian melakukan pencarian, dan di saat itulah paman dari remaja itu menelepon saudaranya di Bhayandar. Si paman menjelaskan, keponakannya itu datang dengan selamat. Mendengar kabar tersebut, orangtuanya bergegas menemui sang anak.

“Gagal memahami kelas online bukan satu-satunya yang membuat anak itu meninggalkan rumahnya. Dia juga rindu dengan suasana di Bhayandar,” terang.

Namun tidak diketahui bagaimana cara anak itu bisa menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Bhayandar menuju ke rumah pamannya di wilayah Surat. Ayah si anak dilaporkan adalah seorang penyalur tembakau dan makanan dalam skala kecil di Surat.(ilj/bbs)




‘Ayam Firaun’ Terlihat Kembali di Vadodara Gujarat Setelah 30 Tahun Menghilang

Kabar6-Burung Hering Mesir terlihat muncul lagi di dekat Danau Timbi, Vadodara, Gujarat, India bagian barat, setelah 30 tahun menghilang. Diketahui, Gujarat adalah rumah bagi lebih dari 133 burung Hering Mesir dan populasi terbesar ada di distrik Banaskantha dan Ahmedabad.

Pengamat satwa langka dan mahasiswa zoologis Manonmaniam Sundaranar University bernama Tanisha Dagur, melansir Indiatimes, burung Hering Mesir terlihat ketika dia dan rekan-rekannya mengamati migrasi burung pada Desember 2021 lalu. “Kami sangat senang karena burung ini belum pernah terlihat di dan sekitar Vadodara selama beberapa dekade,” kata Dagur.

Sekilas, penampilan Hering Mesir sedikit berbeda dari burung bangkai yang dikenal secara umum. Bulunya berwarna putih bersih dengan wajah kuning cerah. Bila sedang tidak terbang, lebih mirip ayam ketimbang burung bangkai. ** Baca juga: Dikira Kucing Kecil, Seorang Petani di India Ternyata Bawa Pulang Anak Macan Tutul

Burung ini juga disebut sebagai ‘Ayam Firaun’, dan sempat dipuja oleh para penguasa Mesir Kuno. Dagur mengatakan, kemungkinan burung tersebut sedang menjajaki lokasi-lokasi baru di kawasan Vadodara. Bisa juga sedang beristirahat sejenak sebelum bermigrasi lebih jauh.

“Melihat burung nasar (Hering) Mesir di sini adalah pertanda baik. Burung ini biasanya lebih suka tinggal di tempat yang mudah mencari makanan,” terang Raju Vyas, yang pernah melakukan penelitian tentang burung Nasar di Vadodara.

Hering Mesir (Neophron percnopterus) adalah burung Hering paling kecil di dunia dan ditemukan dari Eropa barat daya dan Afrika bagian utara hingga Asia bagian selatan.

Jenis ini satu-satunya yang tersisa dari genus Neophron dan di Asia Selatan spesies ini disebut hering pemakan bangkai.(ilj/bbs)