1

Demo, Hadiah Istimewa Mahasiswa di HUT Banten ke-19

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan mahasiswa Banten yang tergabung dalam aliansi Gerakan 4 Oktober (Getok) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Jum’at (4/10/2019).

Dalam aksinya mahasiswa meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Banten mundur dari jabatannya, karena dianggap sudah tidak mampu memimpin Banten.

“Mosi tidak percaya Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Segera lengser dari jabatan,” tertulis dalam spanduk.

Misbah salah satu korlap aksi dari organisasi Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) mengatakan dengan umur 19 Provinsi Banten dan selama hampir 3 tahun di pimpin Wahidin Halim – Andika Hazrumy masih banyak permasalahan.

“Banten selama ini masih banyak permasalahan dan tujuan Banten untuk mensejahterakan rakyatnya masih gagal,” katanya dalam orasinya.

Hal yang sama juga dikatakan Jafra salah satu korlap aksi dari organisasi komunitas Soedirman 30 (Kms30), dirinya menilai kepempimpinan saat ini terlalu banyak kegagalan terutama dalam melaksanakan janji kampanyenya.

“Janji kampanye yang selama ini di gaungkan WH-Andikan masih ada yang belum terealisasi sedangkan hari ini sudah hampir 3 tahun memimpin Banten,” katanya dalam orasinya.

**Baca juga: Banten Ultah Ke-19, Mahasiswa Nilai Banten Belum Sejahtera.

Jafra juga mengatakan ada 19 alasan mahasiswa meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Banten segera lengser dari jabatannya.

“Ada 19 permasalahan salah satunya pembentukan satgasus BPKP yang tidak jelas arahnya dan hanya pemborosan anggaran,” tegasnya.(Den)




Banten Ultah Ke-19, Mahasiswa Nilai Banten Belum Sejahtera

Kabar6.com

Kabar6-Terpisahnya Banten dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 merupakan satu upaya agar Banten bisa membangun wilayahnya sendiri, mandiri, serta dapat mensejahterakan masyarakatnya secara keseluruhan.

Namun setelah 19 tahun Banten terpisah, dan menjadi Provinsi, ini terkesan jauh dari provinsi yang maju dan bisa mensejahterakan masyarakatnya. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Sebab itu akibat dari Pemerintah Provinsi Banten dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang belum maksimal.

Hal itu diungkapkan oleh puluhan mahasiswa Banten yang tergabung dari Gerakan Empat Oktober (GETOK) saat sedang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Banten. Di Curug, Kota Serang, Jumat, (4/10/2019).

“Kita menilai bahwa penyebab utama Banten tidak mampu membangun kesejahteraan merupakan ketidakbecusan Gubernur dan Wakil Gubernur nya dalam memimpin Banten,” kata Koordinator Komunitas Soedirman 30, Japra.

Menurutnya, selama kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten masih meninggalkan banyak persoalan. Sehingga masyarakat masih belum sejahtera.**Baca juga: HUT Banten, Wagub Andika Berkeliling Stand Pesta Rakyat.

“kita dapat melihat bahwa dalam jangka waktu 2 tahun saja sudah ada 3 janji politik dari WH-Andika yang gagal, ini menunjukkan bahwa Wh- Andika yang digadang-gadang mampu membawa perubahan di Banten nyatanya hanya mitos belaka, hal itu pula ditunjukkan dari banyaknya persoalan di Provinsi Banten yang tidak mampu diselesaikan oleh Wh-Andika seperti tingginya angka pengangguran di Banten, konflik agraria, kesejahteraan petani dan nelayan, reformasi birokrasi, infrastruktur, Kesejahteraan Sosial, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, kesejahteraan pekerja buruh, serta banyak lagi persoalan lainnya,” jelasnnya.

Dengan demikian mahasiswa menganggap bahwa 19 tahun Banten masih belum bisa merepresentasikan kemauan seluruh rakyat Banten.(Den)