1

Selama PSBB, Ganjil-Genap Pedagang Akan Diberlakukan untuk Pasar Lebak

Kabar6.com

Kabar6- Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mulai 1 – 20 Oktober 2020 menyusul meningkatnya kasus Covid-19 wilayah setempat. Penerapan PSBB menindaklanjuti Keputusan Gubernur Banten tentang Penerapan PSBB di semua wilayah di Banten.

Salah satu aktivitas yang dibatasi selama masa PSBB adalah kegiatan ekonomi perdagangan. Selama masa PSBB, sistem ganjil-genap akan berlakukan di pasar tradisional. Pada tahap awal akan diterapkan ganjil genap di Pasar Rangkasbitung.

Kepala bidang (Kabid) Pasar Disperindag Lebak Dedi Setiawan mengatakan, jadi pedagang di satu blok, misal blok A, maka di tanggal ganjil yang boleh berjualan mereka yang menempati kios A1, A3, A5 dan seterusnya bernomol ganjil. Begitu juga dengan blok yang lain.

“Nah, sama halnya ketika tanggal genap, hanya pedagang di kios bernomor genap yang giliran berjualan,” terang Dedi kepada Kabar6.com, Senin (28/9/2020).

Disperindag kini sedang melakukan pendataan seluruh pedagang di kawasan Pasar Rangkasbitung. Baik pedagang yang berada di dalam kios maupun yang berjualan di lapak-lapak.

**Baca juga: Penyaluran Bansos Beras Terlambat, Demo Mahasiswa Lebak Sebut Bulog Gagal.

“Ini sedang kami data sekaligus mensosialisasikan pemberlakuan ganjil-genap ke mereka. Tujuannya physical distancing ya? Kami berupaya sebisa mungkin menjaga jarak aktivitas untuk menekan penularan Covid-19,” kata Dedi.

Sistem ganjil-genap pedagang, sambung Dedi, nantinya juga akan diberlakukan di seluruh pasar di wilayah Lebak. “Bertahap ya, sementara kami terapkan dulu di Pasar Rangkasbitung karena pasar ini berdekatan dengan stasiun yang tingkat mobilitas orang sangat padat. Setelah berjalan baru diterapkan di pasar-pasar lain,” jelas Dedi. (nda)




MUI Lebak Tolak Wacana Shalat Jum’at Ganjil Genap

Kabar6.com

Kabar6-Pelaksanaan ibadah salat Jum’at dengan pengaturan ganjil genap berdasarkan nomor handphone tidak bisa diterapkan. Ketentuan itu tidak sesuai dengan syariat Islam dan bahkan bisa memicu kegaduhan.

“Tata cara shalat Jum’at seperti itu enggak bisa diterapkan di Lebak,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Pupu Mahpudin kepada wartawan, Sabtu (20/6/2020).

Ketua MUI Lebak KH Pupu Mahpudin, khawatir, pengaturan dua gelombang dengan berdasarkan nomor HP akan menimbulkan kegaduhan jika diterapkan di Lebak.

“Tata cara shalat Jum’at seperti itu enggak bisa diterapkan di Lebak,” kata Pupu kepada wartawan, Sabtu (20/6/2020).

Dijelaskan, dalam pelaksanaannya pun pengurus masjid bakal kesulitan untuk mengecek satu per satu nomor HP jamaah. Belum lagi tidak semua masyarakat memiliki HP dan jemaah yang membawa HP saat shalat Jum’at.

“Butuh waktu lama menyeleksi nomor HP jamaah. Jadi, ini enggak bisa diterapkan di kita,” tegas Pupu.

Maka dari itu, sambung Pupu, pelaksanaan shalat Jum’at di Lebak akan dilaksanakan seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

**Baca juga: Kasus Positif Naik, 314 OTG di Lebak Tersebar Merata.

“Kalau ada jemaah yang enggak kebagian tempat karena physical distancing disarankan mencari masjid yang masih kosong,” tuturnya.

Diketahui, Dewan Masjid Indonesia mengelurkan tata cara shalat Jum’at pada masa transisi tatanan baru Covid-19. Surat tertangal 16 Juni 2020 ditandatangani Ketua DMI Jusuf Kalla. Tata cara salat Jum’at yang dimaksud dengan dua gelombang dengan aturan ganjil genap berdasarkan nomor HP.(Nda)




Ganjil Genap Asian Games, Ussy Sulistiawaty Resah

kabar6.com

Kabar6-Artis ibukota Ussy Sulistiawaty merasa resah dan dan tidak setuju atas keputusan pemerintah pusat yang memberlakukan aturan ganjil genap di sejumlah jalan arteri di Jakarta.

Disinggung mengenai skema ganjil genap di Jakarta dalam rangka Asian Games yang tinggal menghitung hari tersebut, Ussy mengaku merasa dirugikan.

“Ganjil genap itu sebenarnya sangat menyusahkan ya sejujurnya. Kalau aku misalnya gak punya mobil ganjil masa aku harus beli mobil gak lucu kan,” kata Ussy saat ditemui di Tangerang City Mall, Sabtu (28/7/2018).

Namun, ia menegaskan bahwasanya sebagai warga Jakarta, terutama warga Indonesia baiknya untuk mendukung kebijakan pemerintah.**Baca juga: Kendarai Motor Klasik Royal Enfield, Sachrudin Keliling Tangerang.

Karena, menurut Ussy, itu semua ia yakini tak lain dan tak bukan untuk menyukseskan pagelaran Asian Games di Jakarta pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018.

“Tapi kita jalanin saja toh yang pemerintah lakukan kan hanya untuk kebaikan kita juga biar gak macet. Yaudah kita jalanin aja dulu. kita jangan selalu mencari negatif dari pemerintah, kita dukung juga demi nama Indonesia,” papar Ussy. (RAS)