Kabar6-Sebuah fosil yang ditemukan di Myanmar menunjukkan bentuk makhluk mirip laba-laba yang aneh. Ya, fosil tersebut memiliki ekor yang panjang, dan terbungkus resin pohon yang diperkirakan berusia 100 juta tahun lalu, atau berasal dari pertengahan Zaman Kapur. Penemuan ini juga menunjukkan, keluarga arakhnida (laba-laba) sudah menjelajahi bumi setidaknya selama 280 juta tahun
Namun para ilmuwan, seperti dilansir Kompas, hingga kini masih belum sepakat menempatkan jenis laba-laba itu di bagian evolusi mana. Hal ini terutama karena ekor panjang yang dimilikinya tidak sesuai jika ditempatkan pada keluarga laba-laba. Fosil yang diberi nama Chimerarachne yingi ini sebetulnya memiliki banyak ciri yang mirip dengan laba-laba modern.
Misalnya seperti delapan kaki, dua pedipalpus (alat capit) pada jantan, taring, dan pemintal benang juga dimiliki oleh fosil ini. Meski punya banyak ciri mirip dengan laba-laba modern, fosil ini punya ekor panjang berukuran tiga milimeter. Inilah yang membedakannya dengan laba-laba modern.
Ekor ini, menurut para peneliti, digunakan untuk pengindraan. “Ekor tersebut cenderung berfungsi seperti anterna,” kata Paul Selden, ahli paleontologi dan arachnologist (ahli laba-laba) dari University of Kansas, AS.
Ditambahkan, “Ekor ini untuk merasakan lingkungan. Hewan yang punya ekor panjang cenderung memilikinya untuk tujuan indrawi.” Hewan ini juga diperkirakan tinggal di pohon atau sekitarnya.
Selden sendiri sebenarnya hanyalah salah satu dari dua tim internasional yang meneliti fosil tersebut. Dia bekerjasama dengan Bo Wang dari Chinese Academy of Science. Sedangkan tim lain yang juga mempelajari fosil ini dipimpin oleh Diying Huang.
Kedua tim ini memiliki kesimpulan berbeda terhadap Chimerarachne yingi. Tim Selden dan Wang menyimpulkan bahwa Chimerarachne yingi termasuk dalam keluarga laba-laba modern, Araneae. Kelompok ini masih bersaudara dengan Uraraneida, nenek moyang laba-laba yang telah mengembangkan pemintal tapi belum menghilangkan telson (segmen tubuh laba-laba).
Sedangkan tim Huang percaya bahwa fosil ini termasuk dalam kelompok Uraraneida. “Fosil baru ini, sangat terpelihara dengan baik, menunjukkan semua karakter atau ciri yang digambarkan merujuk pada Uraraneida dan kerabatnya, seperti perut tersegmentasi dengan ekor panjang. Sementara ciri yang diketahui merujuk Araneae hanya modifikasi palpus (mungkin berfungsi sebagai orang untuk mentransfer sperma) dan pemintal laba-laba yang khas dengan spigot,” tulis laporan tim Huang. ** Baca juga: Porsi Raksasa, Bakal Kenyang Maksimal Makan di Restoran Thailand Ini
Selain itu, tim Huang juga mencatat bahwa laba-laba hidup berdampingan dengan Uraraneida selama Zaman Kapur (yang diketahui dari fosil tersebut). Ini membuktikan bahwa Uraraneida tidak berevolusi menjadi Araneae atau laba-laba modern.(ilj/bbs)