1

Embay Mulya Syarif: Kalau Mau Belajar Toleransi Datang Ke Banten

Kabar6.com

Kabar6-Tokoh Banten Embay Mulya Syarif menilai bahwa sikap toleransi di Provinsi Banten telah diajarkan oleh para pendahulu sebelumnya, sehingga masyarakat Banten sudah terbiasa dengan segala perbedaan yang terjadi.

Demikian hal itu dikatakan Embay usai menghadiri seminar nasional bertema NKRI dan Pancasila harga mati, di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa (27/8/2019).

Menurutnya, orang Banten sudah sangat familiar dengan kemajemukan.Hal itu bisa dibuktikan dengan keberadaan situs Banten Lama yang banyak mengandung keanekaragaman agama.

Mulai dari Klenteng, kampung Kebalen Bali, Kampung Bugis, Kampung Dermayon, Kampung Garud. “Itu bukti akulturasi jelas banget kelihatan disana,” kata Embay, Selasa (27/8/2019).

Termasuk, lanjut Embay, bagaimana bentuk menara Banten yang jadikan simbul perwujudan dari abu klenteng yang diperbesar dan kemudian dipertinggi letaknya diatas menara Banten, termasuk asiktek sebelumnya berasal dari Negara Cina, bernama Cek Bancut.

**Baca juga: Embay Mulya Syarif Kapok Ikut Pilkada Lagi.

Kemudian tapak menara Banten dengan bentuk persegi 8 yang berasal dari agama Budha, yang berarti patkuakun atau delapan penjuru mata angin, atap tumpang lima dari Agama Hindu, mimbar khotbah yang berasal dari tandu putri Cina. Kemudian di sampung Masjid Agung bernama Kiamah yang menganut budaya eropa.

“Jadi buat kita di Banten ini sudah tidak aneh dengan ke-Bhinekaan, kemajemukan. Coba lihat perangkat kota di daerah lain, semuanya Alun-alun, pendopo dan masjid, kecuali Kota Serang, Alun-alun, pendopo dan Gereja, kita tidak pernah Ribut. Jadi kalau mau belajar toleransi, datang ke Banten,” tegasnya.(Den)




Embay Mulya Syarif Kapok Ikut Pilkada Lagi

Kabar6.com

Kabar6-Mantan calon wakil Gubernur Banten, H. Embay Mulya Syarif mengaku ogah mengikuti kembali gelaran Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di sejumlah daerah di Provinsi Banten tahun 2020 nantinya.

“Gak, saya gak mau. Saya sudah cukup kursus kilat politik praktis di Pilgub kemarin. Sudah selesai,” terang Embay, Selasa (27/8/2019).

Bagi tokoh Banten ini pengalaman pada saat Pilkada Banten 2017 lalu, sudah cukup memberikan pengalaman bagi dirinya. Pada pemilihan Gubernur 2017 lalu, Embay berpasangan dengan Rano Karno untuk melawan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.

Menolak maju lagi di Pilkada Banten ini berlaku meski ada tawaran dari Parpol yang mencoba untuk mengusung namanya kembali maju kedalam salah satu kontestasi politik di Provinsi Banten yang akan datang.”Tetap akan saya tolak,” tegasnya.

Saat disinggung mengenai permasalah yang terjadi di Kabupaten Serang, lanjut Embay, pihaknya menilai masih banyak perbaikan yang harus dilakukan Pemkab Serang dalam mengatasi semua persoalan yang ada, mulai dari soal limbah, hutan, pertanian, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi.

**Baca juga: Pemprov Banten Minta Pembangunan Pelabuhan Wanasari Kota Cilegon Ditunda.

Oleh karena itu, lanjut Embay, siapapun yang muncul sebagai kepala daerah nantinya, pihaknya berharap pimpinan di setiap daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tadi, bisa melahirkan seorang sosok pemimoin yang memiliki wibawa dan bersih dari segala persoalan.

“Orang yang berwibawa itu orang yang bersih. Orang yang melakukan apa yang diucapkannya. Bagaimana mau disiplin kalau terlambat melulu., gimana mau menegakan disiplin. Berwibawa karena dia jujur, bersih, bisa.berbuat tegas,” katanya.(Den)