1

Demo Tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Lebak Masih Lanjut, Buruh Putar Lagu Bongkar Iwan Fals

Kabar6- Ratusan buruh lanjut menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (15/10/2020). Selain membentang spanduk, buruh menyuarakan tuntutan mereka dari atas mobil komando.

Aksi demonstrasi ratusan massa buruh mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Polwan Polres Lebak. Nampak Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana dan Dandim 0603/Lebak Letkol Inf. Nur Wahyudi berada di tengah-tengah massa.

Sambil berorasi menolak secara tegas UU Cipta Kerja, massa buruh memutar salah satu lagu Iwan Fals berjudul Bongkar. Buruh menuding, UU Cipta Kerja justru hanya berpihak kepada pengusaha dan hanya akan menyengsarakan kaum buruh dengan beberapa poin dalam klaster ketenagakerjaan.

Ketua SPN Lebak Sidik Uen mengatakan, kalau pemerintah dan DPR tidak menuruti tuntutan mereka, mereka pun mengancam akan turun dengan jumlah massa lebih banyak.

Pasalnya, kata Uen, UU Cipta Kerja menghilangkan upah minimum, mengurangi dan menghilangkan pesangon, kontrak seumur hidup, outsourcing yang dibebaskan, hilangnya jaminan sosial, PHK sepihak, dibebaskannya tenaga kerja asing (TKA).

**Baca juga:Demo di Gedung DPRD Lebak, Ratusan Buruh Tuntut UU Cipta Kerja Dicabut.

“Lalu sanksi pidana yang dihilangkan, dan jam kerja yang eksploitatif. Ini jelas-jelas akan merugikan kami sebagai buruh,” beber Uen dari atas mobil komando.

Massa mendesak agar anggota DPRD Lebak datang menemui dan menyatakan sikap untuk bersama-sama buruh menolak dan mencabut UU tersebut. “Kami bergerak ingin bersama DPRD Lebak menolak dan mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja,” tegas Uen. (nda)

 




Satpol PP dan Perkim Bentuk Tim Tertibkan Kavling DPR

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang akan membentuk tim untuk menertibkan bangunan yang diduga melanggar aturan di kawasan Kavling DPR blok A, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh.

Kepala Dinas Perkim Kota Tangerang, Tatang Sutisna mengatakan untuk menginventarisir adanya pelanggaran bangunan di lokasi itu, pihaknya akan membentuk tim dari bidang pengawasan.

Dirinya juga mengakui kalau petugas pengawas bangunan saat ini masih belum maksimal.

“Kita akan bentuk tim untuk mengawasi bangunan. Kita bagi per zona. Wilayah timur tengah dan barat.Masing masing empat orang,” ujar Tatang kepada wartawan, Selasa (21/1/2020).

Kendati demikian, terkait adanya pelanggaran bangunan di kawasan Kavling DPR, Tatang mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan dan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan petugas Satpol PP untuk kemudian ditindaklanjuti.

“Kita koordinasikan semua dinas terkait dan sudah kita bicarakan. Kedepan kami akan memberi pengawasan yang lebih baik lagi,” katanya.

Hal senada dikatakan Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Agus Hendra mengatakan, untuk mendata adanya pelanggaran bangunan di Kavling DPR, pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan.

“Tim kami terjunkan ke lokasi untuk melakukan kroscek di lapangan. Itu kami lakukan untuk memastikan adanya pelanggaran,” imbuhnya.

**Baca juga: Gedung Empat Lantai Disoal, LSM Garuda Pertanyakan Kinerja Pol PP Kota Tangerang.

Sementara sebagai tindak lanjut Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilaksanakan rombongan DPRD Kota Tangerang, Kamis (16/1/2020) lalu, pihaknya saat ini masih menunggu rekomendasi dari Dinas Perkim.

“Kami masih menunggu rekomendasi dari Perkim, nanti kalau sudah ada data yang melanggar, kami akan segera melakuan penindakan,” tandasnya. (Oke)




Anggota DPR RI Kecam Penembakan Anggota Polri Asli Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Anggota DPR RI Dapil Pandeglang-Lebak Rizki Aulia Rahman Natakusumah mengecam perisitiwa penembakan terhadap anggota Brimob Polri Bharaka Saiful Muhdori di desa Sabulanga, Sausu Kabupaten Parigi Sulawesi Tengah.

Rizki mengatakan bahwa tindakan teror yang dilakukan kelompok MIT tersebut merupakan tindakan terkutuk apalagi setelah mengetahui bahwa pelaku yang berjumlah 5 orang menembak pelaku setelah korban melaksanakan shalat jumat.

Korban juga merupakan anggota polri berasal dari Kampung Nagrog, Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo yang merupakan dapil Rizki. Ia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga Almarhum.

“Bahwa jangan sampai berikan ruang kepada kelompok kelompok yang kerap melakukan aksi teror yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang sering menimbulkan korban jiwa,” kata Rizki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/12/2019).

Rizki mengajak kepada semua elemen baik pemerintah di semua tingkatan dan masyarakat untuk melihat kejadian ini sebagai rujukan dan refleksi.

“Agar kedepan upaya pre – emptive dan preventif dalam penanganan aksi teror dapat lebih baik,”tandasnya.

Sebelumnya, pada Jumat, 13 Desember lalu, lima orang anggota kelompok teroris MIT menyerang anggota Brimob dan warga di Desa Salubanga, Parigi Mautong, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 12.30 Wita.

Lokasi itu hanya berjarak 50 meter dari Pos Sekar Alfa 16 dan setelah menyerang, lima pelaku kabur.**Baca juga: Pantau Pelaksanaan Pilkades, Bupati Pandeglang: Kalah Terhormat Menang Bermartabat.

Jenazah anggota Brimob Polda SultengSaiful Muhdori dibawa ke RS Bhayangkara Palu. Saiful gugur ditembak kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Jenazahnya telah dimakamkan di Kampung Nagrog, Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang pada Sabtu (14/12) kemarin.(Aep)




Demo di DPR, Polisi Bebaskan 5 Mahasiswa UIN Ciputat

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah mahasiswa kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan akhirnya menghirup udara bebas. Mereka sempat diciduk polisi dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Selasa kemarin.

“Alhamdulillah sudah dibebadkan” kata Ahmad Zaki Ainurrofiq, kuasa hukim Keluarga Besar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat dikonfirmasi kabar6.com, (Sabtu, 28/9/2019).

Zaki mengaku terus mendampingi rekan-rekannya selama ditahan di Mapolda Metro Jaya. Kelima mahasiswa yang sempat ditahan tidak dikenai sanksi denda.

“Hanya teguran seperti jangan mengikuti aksi lagi dan memprovokasi,” jelasnya.**Baca juga: Polisi Tahan Mahasiswa Aksi Demo di DPR, UIN Ciputat Gelar Aksi Solidaritas.

Kelima nama-nama mahasiswa yang sempat ditahan polisi yaitu, Dody Kurniawan, Firman Ihsan Mawardi, Ahmad Nabil Bintang, Daniel, dan Ikbal Fauzi.

Mereka bersama ribuan mahasiswa lainnya melakukan demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang KPK dan KUHP hingga berujung ricuh.(eka)




Hendak Demo di DPR, Puluhan Pelajar Digiring ke Polresta Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan pelajar dari beberapa Sekolah di Kabupaten Tangerang akan melakukan Demo ke Jakarta.

Namun, sebelum puluhan pelajar tersebut melakukan aksinya di DPR RI, Jajaran Polresta Tangerang berhasil menangkap di Stasiun Kereta Api Ndaru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/9/2019).

Dan Pantauan kabar6.com, sebanyak 20 siswa itu, saat dibawah tenda halaman Mako Polresta Tangerang diberikan arahan oleh AKP Sukawati, Wakil Kesatuan Satuan Pembinaan Masyarakat (Wakasat Binmas).

Tak hanya Wakasat Binmas, beberapa Anggota serta Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa juga ikut menyaksiakannya.**Baca juga: Alat Fogging di PLTU Desa Lontar Meledak, 6 Pekerja Luka Bakar.

Salah satu Siswa, Vicki mengaku hanya ikut-ikut teman lainnya, lantaran ingin mengikuti demo.

Sementara, untuk siswa yang dapat dipulangkan kerumah, siswa diwajibkan membuat surat pernyataan yang disaksiakan oleh orang tuanya dan pihak sekolahnya.(bam)




Polsek Serpong Amankan 119 Pelajar Menuju Gedung DPR RI

Kabar6.com

Kabar6-Ratusan pelajar dari beberapa sekolah di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang tertangkap aparat Polsek Serpong. Mereka terjaring razia di Stasiun Rawa Buntu dan Serpong saat ingin menuju Gedung DPR RI untuk bergabung dengan pelajar lainnya.

Kapolsek Serpong Kompol Stephanus Lucky Andri Wicaksono mengatakan, berdasarkan keterangan yang diambil mereka berangkat kesana karena ajakan viral ke Gedung DPR menyampaikan aspirasi.

“Dari ajakan viral media sosial. Sebelumnya mereka tidak ada ajakan, dasarnya hanya berita yang viral, SMK se-Jabodetabek memanggil,” ujarnya kepada media melalui telpon seluler, Rabu (25/9/2019).

Lanjut Luckyto, rencana mereka bergerak menuju DPR dari beberapa stasiun di wilayah Serpong. Total jumlah pelajar ada 119 orang.

Ada beberapa sekolah dari Tangsel dan juga ada beberapa dari Tangerang Kota. “Ya sekitar jam 1 dan 2 siang tadi kita mengamankan di Stasiun Serpong dan Stasiun Rawa Buntu. Ada anak SMK, SMA, dan ada juga anak SMP,” jelas Luckyto.

Kemudian Luckyto mengatakan, mereka ada yang bolos. Ada yang pulang sekolah, tapi kebanyakan kepergok bolos.

“Mereka tidak ada yang membawa senjata tajam dan saat di tes urine negatif semua,” ungkapnya.

Luckyto menjelaskan, pertama yang pihak kepolisian lakukan adalah pemahaman bahwa yang mereka lalukan tidak tepat.**Baca juga: Demo Ricuh 6 Mahasiswa UIN Ciputat Dirawat di Rumah Sakit.

“Karena pas saya tanya tujuannya tidak ngerti hanya ikut ikutan saja. Selanjutnya mereka membuat surat pernyataan dan mendatangi pihak sekolah masing masing,” kata Luckyto.

“Tadi beberapa siswa sudah dijemput orang tuanya dan beberapa juga sudah diambil oleh pihak sekolah. Kemudian sebagian siswa masih menunggu pihak sekolah,” tambahnya.(eka)