TPA Cipeucang Longsor, DLHD Tangsel : Penyebabnya Kurang Tahu

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan belum mengetahui penyebab longsornya gunung sampah setinggi 3 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Tumpukaj sampah hanyut dan menutupi permukaan sungai Cisadane.

“Tadi pagi longsornya. Pastinya saat kejadian dan penyebabnya saya kurang begitu tahu percis, coba tanya langsung ke Pak Kabid persampahan,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, Yepi Suherman, Jumat (22/5/2020).

Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Tangsel, Wsiman saat dihubungi belum memberikan jawaban, atas kejadian tersebut.

**Baca juga: TPA Cipeucang Longsor, Aetra Tangerang : Produksi Air Normal.

Dalam pantauan Kabar6.com sampah berserakan dan mengotori sungai Cisadane. Berbagai jenis sampah hanyut mengikuti arus sungai yang airnya terlihat hitam.

TPA Cipeucang seketika ditutup. Sejumlah petugas yang berjaga melarang Kabar6.com yang ingin memasuki lokasi TPA Cipeucang tersebut.”Udah ada izin belum?, kalau belum gak bisa masuk.” (Eka)




Belasan Santri di Pasarkemis Diduga Keracunan Limbah, DLHD Uji Sampel Air

Kabar6.com

Kabar6-Tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang telah mengambil sampel air dan udara di sekitar lokasi belasan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah Pasarkemis yang diduga keracunan limbah industri.

“Tim DLHD yang turun ke lapangan telah mengambil sampel air bersih di sekitar lokasi dan pengambilan sampel udara,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Budi Khumaedi, Jum’at (30/8/2019).

Menurut Budi, sampel air dan udara saat ini dalam proses uji laboratorium dan hasilnya akan diketahui beberapa hari ke depan.

Budi mengakui memang ada beberapa pabrik yang berjarak dua kilometer dari pemukiman warga dan pondok pesantren itu. Namun, kata dia, hal itu belum bisa dipastikan karena tidak semua warga sekitar yang mengalami keracunan itu. “Karena warga yang tinggalnya berdekatan dengan industrinya tidak apa apa, justru keracunan terjadi di pesantren yang lokasinya lebih jauh,” katanya.

**Baca juga: Belasan Santri Ponpes di Pasarkemis Keracunan, DLHD Turunkan Tim.

Terkait penyebab keracunan, Budi belum bisa memastikan apakah itu disebabkan oleh pencemaran limbah beracun industri melalui air atau udara. “Belum bisa dipastikan, itu perlu kami dalami lagi,” katanya.

Sebanyak 14 orang santri pondok pesantren Nurul Hikmah di Desa Kampung Bugel, Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang menjalani perawatan di Puskesmas setempat karena diduga keracunan limbah B3. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah menghirup udara di sekitar. (GFM)