1

Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Meningkat

Kabar6.com

Kabar6-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang sepanjang Februari 2019, tercatat sudah ada 183 kasus DBD. Jumlah itu meningkat tajam dibanding tahun 2018 yang hanya 50 kasus. Namun peningkatan kasus DBD tidak sebanding dengan anggaran penanganan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang hanya mengalokasikan Rp 250 juta pertahun.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi membenarkan, Pemkab Tangerang hanya mengalokasikan anggaran Rp 250 juta untuk penagulangan atau penanganan DBD. Jumlah anggaran itu untuk pengasapan atau fogging dan peyuluhan dalam setahun.

“Untuk penanganan DBD setahun dianggarkan Rp 250 juta,” kata Hendra kepada wartawan diruangannya, Jumat (1/3/2019).

Meski anggaran penanganan DBD minim, kata Hendra, Dinkes berupaya keras untuk menekan penularan DBD. Diantaranya, turun ke wilayah edemik DBD untuk memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti, memberikan peyuluhan pemberantasan sarangan nyamuk dengan cara melakukan kegiatan menguras, menutup dan mengubur (3M) kepada masyarakat.

“Kalau fogging kita belum lakukan, karena kalau hanya satu kasus mudaratnya (tidak menguntungkan) lebih banyak, asap itu mengadung racun, jadi peraturannya ketat, kasihan kepada masyarakatnya,” jelasnya.

Salah satu upaya mencegah kasus DBD adalah menjaga lingkungan. Untuk itu, Hendra menghimbau, masyarakat agar meningkatkan kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk menutup penampungan air, jangan dibairkan terbuka karena lokasi itu yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD.

“Saat musim hujan seperti sekarang, saya menghimbau masyarakat untuk menutup genangan-genangan air,” harapnya.**Baca Juga: KPU Lebak Didistribusikan Logistik Pemilu.

Terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti mengatakan, Pemkab Tangerang masih belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sekalipun sudah ada ratusan kasus DBD. Pasalnya, KLB baru bisa ditetapkan jika jumlah penderita mencapai dua kali lipat dibandingkan jumlah kasus di tahun sebelumnya.

“Berdasarkan data terakhir, memang ada 183 kasus DBD, namun sepekan ini terjadi penurunan,” singkatnya. (Vee)




Dr Desiriana: Sebaran Wabah DBD Tertinggi di Kecamatan Panongan

Kabar6-Kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang cukup signifikan. Hal itu diungkapkan dr Desiriana selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Dikatakannya, sejak Januari 2019 hingga Februari 2019 cukup signifikan. Dibandingkan dari tahun sebelumnya, pada 2019 ini cukup tinggi meski masih dalam status aman dan tidak termasuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kabupaten Tangerang.

Dr Desiriana bilang, sebaran kasus DBD tertinggi di Kabupaten Tangerang berdasarkan lokasi, yakni di Kecamatan Panongan sebanyak 33 kasus, Legok 22 kasus, dan Solear sebanyak 18 kasus.

**Baca juga: Berantas Sampah, DLHK Kabupaten Tangerang Siapkan Program Kurasakan & Kurasaki.

“Untuk itu, masyarakat harus terus diberi pemahaman tentang DBD dan nyamuk Aedes Aegypti,” ungkap dr Desiriana pada Rakor Forkominda bersama Bupati Tangerang, Rabu (27/2/2019). (fit/hms)




Antisipasi DBD & Sampah, Bupati Zaki Gelar Rakor Forkominda

Kabar6.com

Kabar6-Antisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan sampah, Ahmed Zaki Iskandar gelar Rapat Koordinasi Forkominda di Pendopo Bupati Tangerang, Rabu (27/2/2019).

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan kekhawatirannya terkait masalah DBD yang kenaikannya cukup signifikan sejak awal tahun 2019. Segala upaya terus dilakukan para dinas terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan rumah sakit daerah untuk meminimalisir dan menangani setiap kasus yang ada.

Kata Bupati Zaki, terkait tren peningkatan kasus DBD di Kabupaten Tangerang yang terus meningkat harus ada tindak lanjut dan penanganan yang serius dengan sosialisasi kepada masyarakat.

“paling tidak, meski belum menjadi KLB kasus DBD harus benar-benar diminimalisir, karena musim hujan masih akan berlanjut mudah-mudahan kasus DBD juga bisa segera ditanggulangi dan dicegah jangan sampai terjadi pengingkatan kembali,” papar Zaki.

Berbicara tentang sampah, Bupati Zaki menerangkan, ada beberapa program yang akan disiapkan terkait pengurangam masalah sampah di Kabupaten Tangerang,

Dimulai dari dalam lingkungan Pemda sendiri sudah mulai dengan mengurangi penggunaan kotak snack dan kotak nasi untuk rapat, dan adanya program Kurasakan (Kurangi Sampah Sekitar Kantor), dan nantinya akan ada juga program Kurasaki (Kurangi Sampah Sekitar Sekolah).

**Baca juga: Paket Menginap Marchvelouz HSPB, Ini Keuntungannya.

“Tentunya program-program kita dalam rangka mengurangi sampah bisa berjalan dengan efektif sehingga nantinya persoalan sampah bisa benar-benar kita atasi dan tanggulangi,” pungkasnya. (fit/hms)




Wabah DBD, Dinkes: Status KLB Belum Bisa Ditetapkan di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang belum bisa menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang kawasan itu.

Hal itu diungkapkan Hendra Tarmizi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Dikatakannya, pihaknya belum bisa menetapkan status KLB. Hanya bisa menyebutnya sebagai inciden red (angka kejadian).

Kata Hendra, hingga Sabtu (22/2/2019) sebanyak 85 kasus DBD dari beberapa Puskesmas yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Balaraja dan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.

“Masyarakat melalui pihak RT dan RW harus tetap menggalakkan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M plus, yakni menutup, mengubur dan menguras. Dan jangan lupa gunakan kelanbu saat tidur, oles lotion anti nyamuk di jam-jam nyamuk lagi aktif,” ungkap Hendra, Senin (25/2/2019).

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Saifullah mengimbau, agar masyarakat tetap menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta mengelola sampah dengan benar.

**Baca juga: Lukisan Vintage Buatan Nurdin Cocok Jadi Pajangan Cafe.

“RT dan RW harus giat melaksanakan kebersihan lingkungan masing-masing dan terus mensosialisasikan gerakan membuang sampah pada tempatnya,” pungkas Syaifullah. (jic)




Cegah DBD, Bupati Lebak Imbau Warga Jaga Kebersihan Lingkungan

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, DBD pada awal tahun 2019 menjangkit 51 orang, 1 orang di antaranya meninggal dunia.

“Jangan serta merta ketika terkena DBD lalu yang disalahkan bupati dan pemerintah padahal pola hidup dia yang enggak sehat,” kata Iti saat menghadiri Hari Peduli Sampah Nasional 2019, di TPSA Degung, Jumat (22/2/2019).

Iti mengingatkan, banyak faktor seseorang terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, di antaranya tumpukan sampah dan genangan air.**Baca Juga: Ayo Daftar, Honor Pengawas TPS Rp600 Ribu.

“Kalau kita enggak peduli dengan kondisi itu, kita-kita juga yang rugi. Kepedulian terhadap sampah harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan kemudian lingkungan,” papar mantan anggota DPR RI ini.(Nda)




DBD di Lebak Capai 51 Kasus, 1 Orang Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak pada awal tahun 2019 tercatat sebanyak 51 kasus. Pada bulan Januari, tercatat 48 kasus, sementara 3 kasus terjadi di bulan Februari.

Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, dr Firman Rahmatullah mengatakan, kasus DBD tersebar di beberapa kecamatan, seperti, Rangkasbitung, Muncang, Kalanganyar, Cibadak, Sajira, Cipanas, Cikulur, Maja, dan Malingping.

“Paling tinggi masih di wilayah perkotaan Rangkasbitung, terdapat sepuluh pasien,” kata Firman, Senin (11/2/2019).

Dari 51 pasien, satu orang pasien berusia 58 tahun asal Kecamatan Muncang meninggal dunia.

“Awalnya terdiagnosa tifoid (tipes). Jadi dalam waktu yang bersamaan ada dua penyakit yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah,” terang Firman.**Baca Juga: Sukses, Uji Coba Taksi Terbang Boeing di AS.

Upaya pencegahan agar lingkungan rumah terbebas dari jentik nyamuk kata dia dengan melakukan 3M Plus.

“Yang paling utama membersihkan tempat penampungan air minimal satu minggu sekali kemudian menanam tanaman-tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperi lavender melindungi tubuh menggunakan lotion anti nyamuk, itu pencegahan-pencehahan yang bisa dilakukan,” papar Firman.(Nda)




Antisipasi DBD, Bupati Zaki Imbau Masyarakat Bersihkan Rumah dan Lingkungan

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar apresiasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang solid, kompak dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.

“Ini menunjukkan one time one spirit one goal dalam membangun Kabupaten Tangerang lebih gemilang,” tegas Ahmed Zaki Iskandar saat apel di Lapangan Upacara Yudha Negara, Senin (4/2/2019).

Disamping itu, Bupati Zaki juga mengingatkan kepada seluruh camat untuk menjaga wilayahnya masing-masing dari ancaman banjir dan DBD yang dapat mengancam masyarakat Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Marak Pencuri, Ketua RW 06 Serua Indah Imbau Siskamling.

“Harus segera kita benahi bersama agar tidak menjadi endemik. Saya juga selalu mengimbau penanganan sampah terus dipantau agar wilayah kita terbebas dari DBD dan banjir,” papar Zaki.

Bupati Zaki berharap, semoga masyarakat dan pemerintah dapat terus bersinergi dalam membangun Kabupaten Tangerang lebih gemilang. (fit/hms)




Antisipasi Penyebaran DBD, H Agus Pramono Lakukan Foging di Parakan

Kabar6.com

Kabar6-Antisipasi penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Parakan Pamulang, khodimul Ar-Raudhah H Agus Pramono menggelar foging lingkungan.

Ketua RT setempat, Abdullah ST mejelaskan, antisipasi mewabahnya DBD di lingkungan Parakan, khususnya Gang Satria dan Gang Sawo.

“Foging kita lakukan pagi hari dan foging ini tidak menjamin tuntasnya DBD. Semua itu kembali lagi terhadap kesadaran warga dalam menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya,” jelas Abdullah.

Senada, Khodimul Ar-Raudhah H Agus Pramono menuturkan, penyemprotan atau foging yang dilakukan untuk mencegah jentik nyamuk berkembang biak. Namun, masyarakat juga harus melakukan pencegahan lainnya dalam mencegah demam berdarah ini.

H Agus Pramono bilang, ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan masyarakat dalam mencegah demam berdarah ini.

Rutinlah membersihkan bak mandi minimal satu minggu sekali, perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air. Seperti vas bunga, ember, serta wadah lainnya.

Selain itu, masyarakat dapat menggunakan kasa nyamuk untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Kasa nyamuk ini dapat dipasang di pintu dan jendela.

Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama dan gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu saat berada di dalam rumah.

**Baca juga: Ratusan Warga Antusias Ikuti Giat Dondar di Aula Ar-Raudhah Kampung Dhuha.

“Selain cara-cara tersebut diatas, diutamakan agar masyarakat memulai pola hidup sehat dan perhatikan kebersihan rumah dan lingkungan,” jelas H Agus Pramono. (aji)




Cegah Wabah DBD, Puskesmas Cikuya Lakukan Sosialisasi

Kabar6.com

Kabar6-Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikuya melakukan Sosialisasi dan penyuluhan guna mengantisipasi mewabahnya Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan cara pendekatan terbaru dalam pencegahan DBD di Perumahan Taman Kirana Surya RW 12, Desa Pesanggraha Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, Sabtu (2/2/2019).

Dokter Taufik Nugraha yang didampingi Perawat Asep Wardaya dari Puskesmas Cikuya mengatakan pendekatan terbaru tersebut adalah gerakan satu Rumah satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik).

“Kami lakukan gerakan satu Rumah satun Jumantik, ini sangat membantu menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD dengan meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga untuk melakukan pencegahan,” ungkap Taufik.

Menurut Dokter Taufik, gerakan ini merupakan program pemberantasan sarang nyamuk, dan harus dilakukan atau peran aktif oleh seluruh masyarakat dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk, khususnya jentik nyamuk Aedes.**Baca Juga: Baznas Lebak Bidik Potensi ZIS dari Pengusaha.

Taufik melanjutka, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu, cara 3M Plus, yaitu; Menguras bak mandi dengan menggunakan ABETE untuk tempat yang sulit dikuras, Menutup tempat penampungan air (Toren), membersihkan vas bunga, membersihkan tatakan dispenser, memanfaatkan barang bekas, Plus cegah gigitan nyamuk.

“Kami berharap dengan sosialisasi DBD ini, akan timbul kesadaran kepada masyarakat untuk terus melakukan pencegahan, sehingga masyarakatpun akan terbiasa dengan pola hidup sehat.(vee)




Antisipasi DBD di Kelurahan Pakulonan, PT Indah Kiat Lakukan Fogging

Kabar6.com

Kabar6-Antisipasi penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Pakulonan, PT Indah Kiat Pulp and Paper melakukan fogging.

Sustainabilty Head PT IKPP Tangerang Kholisul Fatikhin yang diwakili Humas PT IKPP Tangerang Achmad Junaidi mengatakan, fogging di Kelurahan Pakulonan itu dilakukan di lima titik. Yakni Kampung Baru Utara, Kampung Baru Selatan, Kampung Wates, Marga Jaya serta RW 03 Pakulonan Barat.

Kata Junaidi, kegiatan foging di lima titik tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin CSR di bidang kesehatan yang sudah dilakukan sejak 2009 silam.

“Antisipasi mewabahnya DBD di Kelurahan Pakulonan, kita lakukan fogging secara terjadwal di masing-masing wilayah,” jelas Junaidi, Rabu (30/1/2019).

Dikatakan Junaidi, sebenarnya jadwal foging ini akan dilakukan pada Februari 2019 mendatang. Namun factor urgensi, banyaknya aduan masyarakat terkait penyebaran DBD di Kelurahan Pakulonan. Maka, fogging di lakukan lebih cepat dari jadwal.

Junaidi mengimbau kepada masyarakat, agar selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, terutama kamar mandi.

“Yang paling utama, masyarakat harus mulai menerapkan pola hidup sehat dan terus tingkatkan kebersihan di rumah dan lingkungan,” terangnya.

**Baca juga: Ini Kejutan Romantis Valentine Dari Hotel Santika Premiere ICE BSD.

Ketua RW 03 Kelurahan Pakulonan Barat, Sahrul mengapresiasi tindakan sigap dari PT Indah Kiat ini untuk mengantisipasi menyebarnya penyakit DBD di masyarakat.

“Fogging ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah perkembang biakan nyamuk. Dan saya mengingatkan kepada warga agar selalu menerapkan pola hidup sehat,” pungkasnya. (fit)