Kabar6-Salah satu kegiatan yang mulai sering dilakukan orang selama pandemi COVID-19 adalah memasak. Ternyata, memasak tidak hanya sekadar bermanfaat mengisi waktu saja, lho.
Seorang ahli menjelaskan, memasak juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Tentu hal ini berdampak baik di tengah Pandemi COVID-19.
“Memasak di rumah baik untuk kesehatan mental, karena memasak adalah tindakan kesabaran, fokus, jalan keluar untuk ekspresi kreatif, sarana komunikasi, membantu meningkatkan harga diri seseorang. Karena si juru masak dapat merasa senang melakukan sesuatu yang positif untuk keluarga, diri mereka sendiri atau orang yang dicintai,” jelas Ohana, pendiri Culinary Art Therapy di West Bloomfield, Michigan.
Lantas, apa saja manfaat yang dimaksud? Melansir Okezone, berikut sejumlah manfaat memasak bagi kesehatan mental:
1. Rasa pencapaian
Saat Anda memasak untuk diri sendiri atau orang lain, Anda menetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk diri sendiri. Hal ini cocok dengan jenis terapi yang dikenal sebagai aktivasi perilaku.
Menurut Society of Clinical Psychology, aktivasi perilaku dapat digunakan untuk mengobati depresi dan kecemasan dengan menghasilkan sesuatu. Dalam konteks memasak, makanan buatan rumah adalah hasil positif.
2. Melatih kreativitas
Menjadi kreatif di dapur dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menemukan, orang yang menghabiskan waktu untuk kreatif, termasuk memasak, tampak menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
Memasak memberi Anda kesempatan untuk bereksperimen di dapur dan menemukan bagaimana masing-masing bahan berperan dalam hidangan.
3. Kesabaran
Seorang psikiater bernama Judith Orloff mengatakan, kesabaran bukan berarti kepasifan atau pengunduran diri, tetapi kekuatan. Ini adalah praktik menunggu dan mengetahui kapan harus bertindak.
Memasak di rumah membutuhkan kesabaran di berbagai langkah. Anda membutuhkan waktu untuk mencacah bawang putih, bawang merah, dan jahe untuk rasa optimal sebelum menikmati hidangan.
4. Terhubung dengan orang lain
Memasak untuk orang lain bisa menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat, membantu membangun harga diri Anda. Tetapi, meminta orang lain untuk mengambil peran aktif di dapur dapat menciptakan rasa kebersamaan dan juga meningkatkan komunikasi. Jika memasak bersama keluarga, Anda akan menikmati senangnya berbagi peran di dapur.
5. Tingkatkan perasaan positif ke makanan
Belajar memasak di rumah dapat berdampak positif pada perasaan Anda dengan makanan. Menurut Dr Susan Moore, juru bicara American Dietetic Association, anak-anak yang orangtuanya mengajak mereka memasak bersama berpikir positif tentang makanan sehat.
6. Terorganisir
Setelah terbiasa memasak di rumah, Anda akan mulai terbiasa melakukan sesuatu dengan terencana. Anda akan mulai terbiasa menulis bahan-bahan sebelum membuat sebuah masakan.
Membuat rincian sebelum memasak dapat membantu Anda mengelola anggaran belanja dengan lebih baik, makan lebih sehat dan tetap teratur.
7. Lebih sehat
Menurut sebuah studi dari jurnal Public Health Nutrition, orang memasak di rumah cenderung makan lebih sehat daripada mereka yang keluar makan setiap minggu. ** Baca juga: Apa Perbedaan Karantina dan Isolasi Mandiri?
Studi yang meneliti lebih dari 9.000 peserta berusia 20 tahun ke atas tersebut menemukan, mereka yang memasak di rumah rata-rata mengonsumsi lebih sedikit kalori dan makanan cepat saji di luar.
Sementara menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, 95 persen dari serotonin (neurotransmitter yang mengatur tidur dan nafsu makan, serta mengatur mood) Anda diproduksi di saluran pencernaan.
Makan yang lebih sehat juga dapat meningkatkan kesehatan mental Anda.(ilj/bbs)