Dinyatakan Aman, Militer Tiongkok Siap Uji Coba Vaksin Corona pada Anggotanya

Kabar6-Sebuah kabar baik sepertinya akan memberikan harapan bagi warga dunia yang saat ini tengah ‘berperang’ melawan virus Corona. Sebuah vaksin akan segera diujicobakan ke manusia.

Vaksin yang diberi nama Ad5-nCoV, satu dari delapan kandidat vaksin, diizinkan untuk uji coba pada manusia, baik di Tiongkok maupun luar negeri. Selain di Tiongkok, kandidat vaksin itu juga sudah mendapat izin tes pada manusia di Kanada.

Menurut perusahaan CanSino Biologics, melansir Detik, izin uji coba kandidat vaksin virus Corona pada manusia diberikan setelah uji klinis menunjukkan kandidat vaksin itu aman dan menunjukkan sejumlah keampuhan.

“Ad5-nCoV untuk saat ini terbatas hanya untuk digunakan oleh militer Tiongkok, dan penggunaannya tidak bisa diperluas untuk skala vaksinasi lebih besar tanpa izin dari departemen pendukung logistik,” demikian pernyataan perusahaan pembuat vaksin CanSino Biologics, mengutip komisi sentral militer Tiongkok.

Namun CanSino Biologics menolak menanggapi pertanyaan kantor berita Reuters, mengenai apakah uji coba kandidat vaksin itu bagi anggota militer merupakan kewajiban atau bersifat sukarela, dengan menyitir alasan rahasia komersial.

Persetujuan dari militer Tiongkok itu menyusul keputusan Beijing awal Juni lalu, untuk menawarkan dua kandidat vaksin lainnya bagi karyawan perusahaan milik negara yang akan bepergian ke luar negeri.

Dalam uji klinis fase 1 dan fase 2, kandidat vaksin dari CanSino Biologics menunjukkan potensial mencegah penyakit yang dipicu oleh virus Corona SARS-Cov-2 yang sejauh ini telah menewaskan lebih 500 ribu orang di seluruh dunia.

Perusahaan pembuat vaksin dari Tiongkok itu menegaskan, tidak dapat menjamin sukses komersial vaksin. Akademi sains militer Tiongkok-AMS secara terpisah juga sudah mendapat izin uji coba pada manusia untuk kandidat vaksin virus Corona kedua awal Juni.

Sejauh ini belum ada vaksin yang mendapat izin untuk penggunaan secara komersial untuk mencegah penyakit yang dipicu virus Corona jenis baru SARS-CoV-2.

Disebutkan, saat ini puluhan dari sekira 100 kandidat vaksin yang diteliti di seluruh dunia, mulai memasuki fase uji coba pada manusia. ** Baca juga: Wow! Ada ‘Hutan Kristal’ di Lereng Gunung Kinabalu

Semoga hasilnya menggembirakan.(ilj/bbs)




Perhatikan Beberapa Hal Sebelum Berenang di Kolam Umum Selama New Normal

Kabar6-Selama new normal ini, beberapa area publik seperti mal, restoran, dan objek wisata, telah dibuka lagi untuk masyarakat, termasuk juga kolam renang umum.

Namun di satu sisi, ada kekhawatiran dalam diri kita sekaligus pertanyaan, bagaimana agar aman selama berenang di kolam umum? Hal ini karena mau tidak mau kita berada di dalam air yang sama dengan orang lain, dan bisa saja terkontaminasi droplet mereka.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tidak ada bukti bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 dapat menyebar ke orang-orang melalui air di kolam, kolam air panas, spa, atau area bermain air. Asalkan, kolam tersebut didisinfeksi dengan klorin.

Seorang profesor teknik lingkungan di Fakultas Teknik Universitas Michigan bernama Krista Wigginton mengatakan, kolam yang diklorin meminimalisasi risiko penyebaran karena virus ini sangat rentan terhadap disinfeksi klorin. Risiko lebih besarnya adalah dari interaksi dengan orang lain yang berbicara, batuk, atau bersin di dekat kita.

Lantas, bagaimana tips aman berenang di kolam umum? Melansir beberapa sumber, sebelum menggunakan kolam renang umum, sebaiknya Anda mengecek aturan dan standar kebersihan di sana. Pastikan air kolam renang didisinfeksi secara rutin menggunakan klorin dengan kadar 1-10 ppm atau bromin dengan kadar 3-8 ppm sehingga pH air mencapai 7,2 sampai 8. Selain itu, area kolam renang juga harus didisinfeksi.

Tanyakan juga apakah kolam renang umum yang Anda datangi membatasi pengunjung dan waktu berenang atau tidak. Lalu, cek adakah pengisian form self asessment risiko COVID-19 bagi pengunjung untuk memastikan kondisinya sehat.

Seluruh petugas atau pengelola kolam harus memakai masker. Bahkan lebih baik jika Anda memilih kolam renang outdoor ketimbang indoor, karena virus lebih suka ruang tertutup

Jangan lupa membawa perlengkapan renang pribadi dan jangan berbagi dengan orang lain. Boris Lushniak, M.D., dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat di University of Maryland School menyarankan untuk menjaga barang-barang agar tetap dekat dan tidak berbagi dengan teman atau sesama pengunjung selama pandemi.

Jika Anda pergi bersama keluarga, ajarkan pada anak-anak agar tidak meminjamkan perlengkapan renang, seperti ban, pelampung, dan kaca mata renang ke orang lain.

Selanjutnya, terapkan protokol kesehatan ketika berada di luar kolam renang, seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan menggunakan sabun, serta membawa tisu disinfektan untuk mengelap permukaan yang sering disentuh.

Memakai masker termasuk cara utama untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Namun bukan berarti saat berenang kita juga harus memakai masker di dalam air. Pakai masker ketika berada di luar kolam renang.

Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun atau gunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Jika perlu, gunakan tisu disinfektan untuk membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti kursi dan meja, gagang pintu, dan lain sebagainya.

Agar tetap aman dan terhindar percikan droplet orang lain, terutama ketika Anda dan keluarga sedang tidak memakai masker adalah dengan terus bergerak dan menjaga jarak dengan pengunjung kolam renang lainnya.

Robert Quigley Ph.D., dalam bidang imunologi sekaligus direktur medis regional untuk perusahaan mitigasi risiko perjalanan, International SOS, menyatakan bahwa hanya karena kita di dalam air bukan berarti bebas untuk melanggar aturan enam kaki.

Di luar kolam mungkin mudah menjauhkan kursi kita dari orang lain, namun di dalam air tentu lebih sulit. Gonzalo Bearman, M.D., memberikan salah satu solusinya, yaitu pengelola kolam renang harus menetapkan batasan jumlah pengunjung.

Selain itu, mengatur waktu berenang secara bergantian. Misalnya setiap 10 menit, pengunjung bergantian keluar dan masuk ke dalam kolam renang. Di samping itu, sebaiknya menjaga supaya anggota harus tetap bersatu agar tidak tersebar dan berbaur dengan pengunjung lain.

Di dalam air kolam renang, terdapat kuman atau parasit yang sangat resisten terhadap klorin dan dapat bertahan lebih dari seminggu meskipun kolam tersebut diberikan klorin atau dipelihara dengan baik.

Salah satu pertahanan terbaik untuk Anda dan keluarga adalah mandi dengan sabun sebelum dan sesudah memasuki kolam renang. Dapat dilakukan di rumah, sebelum pergi dan tepat sampai di rumah setelah pulang dari kolam renang umum.

Gunakan pula tabir surya untuk menghindari sengatan sinar matahari ketika berenang dan hindari menelan air sebisa mungkin. Ingat untuk mencuci pakaian renang setelah digunakan. ** Baca juga: Hati-hati, Ada 5 Bahaya Penggunaan Tisu Toilet Bagi Kesehatan Miss V

Hal yang harus diingat, usahakan tidak terlalu lama berenang di kolam umum.(ilj/bbs)




Pandemi Covid-19, Jumlah Keluarga Miskin di Kabupaten Tangerang Meningkat

Kabar6.com

Kabar6-Selama berlangsungnya pandemi Covid19, angka kemiskinan di Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan cukup signifikan.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Tangerang angka kemiskinan di daerah yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar tersebut, saat ini tercatat mencapai 158 ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau keluarga miskin.

Ratusan ribu keluarga miskin ini tersebar di 29 kecamatan yang di daerah berjuluk kota seribu industri tersebut.

“Ya naik lah, kalau lihat dari penerima bantuan sosial, jumlah Progran Keluarga Harapan (PKH) perluasan tambahan sebanyak 7 ribuan KK dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ada perluasan 45 ribuan. Jadi, total keseluruhan warga miskin sebanyak 158 ribuan KK, tapi yang sudah terbayarkan sebanyak 152 ribuan KK,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat, Senin (30/6/2020).

Menurut Ujat, angka kemiskinan terbesar ada di empat kecamatan, diantaranya Pakuhaji, Kronjo, Rajeg dan Teluknaga. Di kecamatan Pakuhaji sendiri tercatat lebih dari 10 ribuan KK miskin.

“Kecamatan Pakuhaji menempati urutan pertama terbanyak keluarga miskin, ada sekitar 10 ribuan KK. Di desa Kohod contohnya, padahal disana sudah dibangun 600 lebih rehab rumah tapi masih banyak saja rumah tak layak huni,” katanya.

Ujat menambahkan, secara kajian ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Pertama, faktor kemiskinan absolut dimana didalam satu keluarga itu memiliki empat hingga lima anak, sedangkan kepala keluarga memiliki kemampuan untuk membiayai hidup anggota keluarganya sangat terbatas disebabkan karena penghasilannya yang sangat minim atau miskin keturunan.

Kedua, faktor budaya. Kemiskinan karena faktor budaya ini diketahui terjadi karena mental dari keluarga itu sendiri.

Semisal, ada kepala keluarga yang karena gensinya ingin tersohor dalam lingkungannya, sehingga dia memaksakan diri menggelar hajatan secara besar- besaran sampai berani menghabiskan uang sekitar Rp80 jutaan.

**Baca juga: Pungli di Pulau Cangkir, Camat Kronjo Jadi Sasaran Demo Warga.

Padahal, dana yang digunakan untuk hajatan itu diperoleh dari hasil utang atau menjual harta benda yang dimilikinya.

“Berdasarkan hasil kajian, kedua faktor itu menjadi pemicu naiknya angka kemiskinan. Disamping itu juga karena terdampak pandemi Covid19,” tandas Ujat.(Tim K6)




Pengunjung Wisata di Banten akan di Rapid Test

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah Provinsi Banten berencana melakukan pemeriksaan kesehatan dan rapid test (RT) kepada pengunjung wisata. Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah untuk membuka kembali lokasi wisata yang sudah ramai sejak libur Idul Fitri kemarin, terutama kawasan Anyer hingga Carita.

“Pariwisata tertentu, kita akan rapid test dan (menaruh) alat kesehatan dilokasi wisata,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Kota Serang, Senin (29/05/2020).

Sedangkan di wilayah Tangerang Raya, WH berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jangka panjang di wilayah Tangerang Raya, hingga covid-19 tidak ada lagi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan data  https://infocorona.bantenprov.go.id/kasus-terkonfirmasi , pasien positif Corona di Kota Tangsel 395 orang, kemudian di Kota Tangerang berjumlah 468 orang dan Kabupaten Tangerang 268 orang.

Sedangkan jumlah keseluruhan penderita positif covid-19 dari delapan kabupaten dan kota di Banten sebanyak 1.277 orang, dengan 318 dirawat, 873 sembuh dan 86 meninggal dunia.

“PSBB di tiga wilayah (terus di perpanjang), dengan pertimbangan saya ingin menyentuh sampai titik nol,” jelasnya.

Meski PSBB di perpanjang, WH mengaku ada kebijakan dan aktifitas masyarakat yang akan di longgarkan, seperti beribadah hingga merayakan Idul Adha. Bahkan lokasi wisata dan pusat perbelanjaan di Banten juga akan di buka.

**Baca juga: Bebas Asimilasi, Redivis di Serang Gasak Baterai Menara Provider.

Meski di buka, WH mengklaim lokasi keramaian itu akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

“Idul adha boleh dengan jaga jarak, potong (hewan) kurban boleh, karena tradisinya memang orang potong hewan hadir disitu. Pasar, mall, dengan jaga jarak. Pabrik dan industri juga silahkan buka,” terangnya. (Dhi)




PSBB Diperpanjang Barengan ASN di Banten Bekerja dari Rumah

Kabar6.com

Kabar6-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya resmi diperpanjang hingga 12 Juli 2020. Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Banten juga semakin lama bekerja dari rumah atau Work For Home (WFH).

“Kita mengikuti kebijakan PSBB, jadi sampai tanggal 12 Juli kita masih WFH. Jadi biar sinkron kebijakan PSBB dengan bekerja dirumah,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten, Komarudin, ditemui di rumah dinas (Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (29/05/2020).

Diketahui, WFH bagi ASN, terutama di Pemprov Banten, pertama kali berlaku pada 23 Maret 2020.

“ASN mau bekerjanya bagaimana nih, itu dikembalikan ke instansi masing masing. Jadi kabupaten kota nanti mereka akan mengatur ASN-nya masing-masing,” terang Komarudin.

**Baca juga: PSBB di Tangerang Raya Diperpanjang, Begini Alasannya.

Di lokasi sama, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan, jika ASN mula bekerja kembali, kapasitas ruangan harus diisi maksimal 50 persen. Ketentuan ini untuk mengurangi interaksi antar pegawai hingga pemakaian pendingin ruangan agar tidak menjadi lembab.

“Ketika ASN sudah mulai di aktif, jangan sampai terjadi penularan dan trasmiter. Karena jaraknya dekat dan komunikasinya disitu situ aja. Penataan AC juga jangan terlalu lama, karena AC terlalu lama menyebabkan kelembaban. Pegawai wajib masuk 50 persen, tidak semuanya,” ujarnya.(Dhi)




AP II : Juli Fase Pemulihan Penerbangan di Tengah Pandemi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II menetapkan bulan Juli ini sebagai fase recovery [pemulihan] di tengah pandemi global COVID-19.

“Kami prediksi jumlah penumpang di 19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II pada Juli 2020 dapat meningkat berkisar 20-25 persen dibandingkan dengan Juni 2020,” ujar Presiden Director Muhammad Awaluddin, Senin 29/6/2020.

Adapun pada Juni 2020, lalu lintas pesawat di 19 bandara perseroan sebanyak 500 – 550 pergerakan/hari dan jumlah penumpang mencapai 25.000 – 30.000 penumpang/hari.

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan peningkatan lalu lintas penerbangan diperkirakan sebagian besar ada di Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

**Baca juga: Layanan 24 Jam PPDB Online Kota Tangerang.

Konektivitas antara Soekarno-Hatta dengan bandara-bandara lain di berbagai wilayah di Indonesia akan dibuka kembali. Begitu juga dengan frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif, diyakini akan semakin meningkat.

“Soekarno-Hatta merupakan hub bagi penerbangan domestik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lain di Indonesia. Karena itu di fase recovery bulan depan, rute-rute domestik kami perkirakan akan kembali aktif,” jelas Muhammad Awaluddin. (GFM)




Mungkinkah COVID-19 Menular Lewat Makanan Setelah Terjadi Lonjakan Kasus di Pasar?

Kabar6-Adanya lonjakan angka penderita COVID-19 yang terjadi di pasar Xinfadi Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu menimbulkan dugaan, apakah makanan bisa menyebarkan COVID-19?

Namun sejauh ini, ribuan sampel makanan laut impor, domestik, daging dan sayuran di Tiongkok dinyatakan bebas dari virus Corona. Organisasi Kesehatan Pangan Internasional, melansir Detikhealth, mengatakan bahwa tidak ada bukti COVID-19 dapat menyebar melalui makanan atau kemasan makanan.

Namun, hal ini tidak menghentikan Tiongkok memperketat kontrol impor di tengah kekhawatiran wabah Corona gelombang kedua yang mungkin berkaitan dengan makanan impor.

“Tidak ada bukti bahwa orang dapat terkena virus Corona COVID-19 dari makanan atau dari kemasan makanan,” kata Stephen Hahn, US Secretary of Agriculture Sonny Perdue and Food and Drug Administration.

Ditambahkan, “Sistem keamanan pangan AS yang diawasi oleh agen kami memastikan keamanan produk makanan kami, termasuk produk untuk ekspor.” ** Baca juga: Trik Ubah Junkfood Jadi Makanan Sehat

Hingga saat ini asal usul wabah Corona gelombang kedua di Beijing masih belum diketahui pasti. Namun sebelumnya dikatakan bahwa ada jejak virus Corona dalam talenan yang digunakan untuk salmon impor di pasar Xinfadi.

Pejabat kesehatan Tiongkok telah mengakui, dugaan kontaminasi dari luar negeri hanya teori. Seorang pejabat bea cukai pekan lalu mencatat bahwa risiko virus Corona COVID-19 menyebar melalui makanan sangat rendah.

Diketahui, Tiongkok dan Norwegia adalah produsen salmon terbesar di dunia yang sepakat bahwa ikan dari Norwegia bukan sumber infeksi Corona di Beijing. Dugaan terkait penularan Corona dengan salmon juga disebut tidak menurunkan permintaan tajam penjualan makanan laut.

“Saya tidak berpikir pengawasan produk makanan atau kemasan makanan kemungkinan akan mencegah penularan virus Corona COVID-19,” ujar Profesor Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari Hong Kong University.(ilj/bbs)




Saldo BST Kosong, ini Kata Dinas Sosial Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Sosial Kabupaten Tangerang menyataman kosongnya saldo bantuan sosial tunai (BST) yang disalurkan melalui ATM Bank BRI terjadi karena ada  miskomunikasi

” Saldo kosong memang belum masuk ke rekening, bank BRI terlebih dahulu menerbitkan kartu ATM dan tabungan, sementara keuangannya sedang diproses,” ujar Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ubeidullah Kamis (25/6/2020)

Menurut Ubeidullah, hal itu terjadi karena ada miskomunikasi antara pemerintah dengan bank BRI. Dia memastikan saat ini semua tetap dalam proses dan akan dimasukkan pada tahap kedua

“Harusnya itu tahap kedua, tetapi oleh BRI dikeluarkan duluan kita sempat komplen juga sama BRI, kasihan masyarakat bahwa itu mereka mengharapkan, sementara belum diproses oleh kita,” ujar Ubeidullah

Adapun dana untuk anggaran BST tahap dua itu, menurut Ubeidullah harus melalui proses dan disetujui Bupati Tangerang.” Ada tahapan tahapan yang harus dilakukan, BST itu kan uangnya  tidak langsung sekaligus turunnya, sementara saldo nol ini bukan tahap yang kemaren melainkan tahap kedua dan itu bisa dirapel.”

**Baca juga: Saldo Kartu ATM Penerima BST di Tigaraksa Kosong.

Sebelumnya, Rudiyanto, salah satu ketua RT di Desa Margasari Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan warganya berprofesi sebagai ojek online atau ojol yang mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) pada tahap I pada 18 Juni 2020.

BST Covid-19 yang diberikan dari APBD Kabupaten Tangerang lewat ATM Bank BRI itu tidak ada saldonya. “Saat mau ditarik tunai di mesin ATM Bank BRI, uangnya atau saldonya nggak ada,” kata Rudi. (CR)




WHO Sebut Dunia Mulai Hadapi Krisis Oksigen

Kabar6-Kasus Corona di dunia sudah menyentuh angka 9,1 juta. Ya, pandemi COVID-19 masih belum mereda dan jumlah korban masih terus bertambah.

Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melansir indozone, mengungkapkan bahwa beberapa saat dunia mulai mengalami krisis oksigen. Dikatakan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, hal itu disebabkan karena semakin banyaknya pasien Corona.

Semakin banyak kasus Corona, maka semakin banyak pula pasien yang memerlukan bantuan oksigen agar bisa bertahan hidup.

Menurut Tedros kebutuhan suplai oksigen dunia saat ini meningkat menjadi sekira 88 ribu silinder besar per hari atau setara 620 ribu meter kubik oksigen.

“Banyak negara kini kesulitan mendapatkan konsentrator oksigen…Jumlah permintaan saat ini melebihi suplai yang ada,” kata Tedros. ** Baca juga: Tidak Kaya, Seorang Ayah di India Nikahkan Anaknya dengan Patung Kayu

WHO mengaku berupaya mengatasi masalah ini dengan membeli 14 ribu konsentrator oksigen dari berbagai produsen yang rencana akan dibagikan ke 120 negara.

Sebanyak 170 ribu konsentrator oksigen tambahan akan menyusul secara bertahap dalam jangka waktu enam bulan ke depan.(ilj/bbs)




Salat Jumat Selama Pandemi COVID-19, Umat Muslim di Singapura Harus Pesan Tempat Secara Online

Kabar6-Ada sebuah peraturan tak biasa sekaligus unik di Singapura, perihal tata cara pelaksanaan salat Jumat. Aturan itu mengharuskan umat muslim untuk melakukan booking secara daring (online) tempat di masjid agar bisa melaksanakan salat Jumat.

Aturan tersebut dilakukan pemerintah Singapura, melansir straitstimes, karena jemaah hanya dibatasi hingga 50 orang per sesi. “Masjid-masjid akan menyediakan dua sesi salat Jumat selama setengah jam, tujuannya untuk memastikan manajemen jemaah yang aman,” demikian pernyataan Dewan Agama Islam Singapura (MUIS).

Tak hanya salat Jumat saja, jemaah juga harus memesan tempat untuk salat setiap hari dengan menggunakan pemesanan doa online yang dikembangkan MUIS. Jika tak dipesan, jemaah tidak diizinkan masuk ke masjid.

Sementara itu, khotbah dan doa akan dipersingkat menjadi maksimal 20 menit. Saat menyampaikan khotbah, imam harus berdiri setidaknya dua meter dari saf pertama dan diharuskan memakai pelindung wajah. ** Baca juga: Sebuah Kota di Norwegia Pasang Cermin Raksasa untuk ‘Undang’ Sinar Matahari

Dikatakan MUIS, para jemaah tidak boleh berkumpul dengan orang lain dan harus meninggalkan masjid segera setelah salat Jumat selesai.(ilj/bbs)