1

Personil Polri Ikut Terpapar Covid-19. Kapolres Beri Vitamin Dan Buah-buahan

Kabar6.com

Kabar6 – Personil Polri juga manusia biasa, yang bisa terpapar covid-19 selama bertugas, sejak awal pandemi. Setiap harinya, mereka bertugas di lapangan menegakkan prokes.

Hari ini saja, petinggi Polres Serang Kota (Serkot) memberikan vitamin dan bingkisan ke personilnya yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) dirumah, yakni ke Kabag Ops Polres Serang Kota hingga Kabag Sumda.

“Ya memang kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk tetap menjaga kesehatan kita selama bertugas di tengah pandemi.
Tapi ya mungkin lengah karena capek dan kebetulan imun tubuh menurun, jadi ikut terpapar,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Yunus Hadit Pranoto, Kamis (15/07/2021).

Vitamin dan bingkisan yang diberikan pimpinan Polres Serkot, diharapkan bisa meningkatkan imun, sehingga mempercepat kesembuhan para anggotanya.

“Mengecek kondisinya personil. Sehingga kita tahu perkembangan kesehatannya selama proses isoman, jadi kita monitor terus,” terangnya.

**Baca juga: Pelanggar PPKM Darurat di Serang Disanksi Push up.

Yunus mengaku dirinya bersama Wakapolres, Kompol Feby Hariyanto, kerap berkomunikasi secara daring dengan personil Polres Serkot untuk memantau kesehatan anggotanya, sekaligus memberikan semangat untuk cepat sembuh.

“Kami mendoakan agar rekan-rekan cepar sembuh, kita akan support terus. Kami selalu menjaga komunikasi via zoom, agar bisa tetap mengetahui kondisi para personil yang sedang isoman,” ujarnya.(Dhi)




Warga Jambe, Ayo Vaksin di GOR Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Vaksinasi warga Kecamatan Jambe terus dikebut hingga tercapai target 100 persen. Target ini sejalan dengan harapan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kabupaten Tangerang menuju 35 ribu vaksin per hari.

Dr. Astrid Heraline, dokter yang berdinas di Puskesmas Jambe mengatakan, untuk mencapai hert immunity warga Kecamatan Jambe harus sudah divaksin.

“Dari tanggal 29 Juni sampai 9 Juli tahun 2021 kita sudah mulai memberikan suntikan vaksin bagi warga Jambe. Dan sudah berlangsung dari Senin sampai Jumat di GOR Kecamatan Jambe, ujar dr.Astrid Heraline pada media, Rabu (14/07/2021).

**Baca juga: Armada Sampah DLHK Diduga jadi Ajang Bisnis, Camat Cikupa Masih Bungkam.

Ia menjelaskan tiap hari pihaknya meyiapkan 200 dosis vaksin per hari. Dan, sampai saat ini yang sudah divaksin ada tiga rubu warga.

“Sejak saat ini sesuai data yang kita pegang sudah 3 ribu warga yang divaksin sejak vaksinasi mulai dijalankan, dan setiap hari ada yang mencapai target 200 dosis dan hari ini kami memberi vaksin sebanyak 166 dosis,” imbuhnya.(Cr)




Dinkes Lebak Berharap Setiap Kecamatan punya Tempat Karantina Pasien Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak berharap setiap kecamatan memiliki tempat karantina bagi pasien Covid-19 yang tidak mempunyai gejala atau OTG.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triyatno Supiono mengatakan, ketersediaan tempat karantina di kecamatan akan membantu penanganan pasien OTG yang selama ini dilakukan di rumah sakit isolasi.

“Harapan saya ada tempat karantina bagi pasien OTG di setiap kecamatan, agar kita dorong pasien yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah bisa melakukan isolasi di tempat itu,” kata Triyatno kepada Kabar6.com, Minggu
(11/7/2021).

Triyatno menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak telah menambah tempat tidur di rumah sakit isolasi. Total, ada 40 tempat tidur yang tersedia di rumah sakit tersebut.

**Baca juga: LMPI Lebak Galang Dana, Bantu Korban Kebakaran di Cipanas.

“Dari semula 30, kami tambah 10 tempat tidur untuk mengantisipasi jika ada penambahan pasien dari kapasitas sebelumnya,” ujar Triyatno.

Sejauh ini, sambung Triyatno, Pemkab Lebak belum berfikir untuk kembali berkomunikasi dengan Pemprov Banten agar salah satu gedung milik Pemprov Banten yang berada di wilayah Lebak diizinkan untuk dijadikan tempat isolasi.

“Belum, kami belum ke arah sana,memaksimalkan yang ada dulu,” imbuhnya.(Nda)




Obat Terapi Covid Langka, Dinkes Tangsel Minta Warga Infokan Penjualan Diatas HET

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) menanggapi kelangkaan obat terapi Covid-19 di wilayahnya.

Kepala Seksi (Kasi) Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) pada Dinkes Kota Tangsel, dr. Deliana Safitri mengungkapkan, soal kelangkaan dan melambungnya harga obat yang terjadi, pihaknya mendapatkan laporan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Kemarin sih sempat kordinasi sama Satpol PP. Sebenarnya dari Satpol PP ada laporan, katanya ada toko obat yang harganya ga masuk akal, jadi baru dapet laporan aja. Dari Satpol PP, katanya dari laporan masyarakat, cuma juga kita belum turun, Satpol PP nya mungkin udah (turun) kali,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Sabtu (10/7/2021)

Maka dari itu, Derliana meminta kepada masyarakat agar turut berperan aktif, jika ditemukan adanya apotek, klinik ataupun rumah sakit, yang menjual obat terapi Covid-19 diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Itu (penjualan obat diatas HET, red) dilaporin aja ke kita. Saya dikirimin buktinya aja, maksudnya nama sarana (penjual, red) nya, kronologi kejadiannya, jadi bisa ditindaklanjuti,” tegas Deliana.

Deliana menuturkan, saat ini obat terapi Covid-19 seperti Ivermectin, Oseltamivir, Azithromycin, Tocilizumab langsung dimohonkan kepada Pemerintah Pusat.

Namun, Deliana menerangkan, pendistribusian obat-obatan tersebut hanya untuk puskesmas dan rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dan tidak didistribusikan keluar dari Puskesmas ataupun rumah sakit..

“Jadi (obat terapi covid, red) tidak didistribusikan ke luar puskesmas dan rumah sakit. Jadi kalau untuk ke swasta tidak ada, karena memang masih terbatas. Dan dapetnya juga, dari Pusat dan Provinsi Banten. Tapi memang, kita belum turun dalam pengawasan ya, ke apotek apotek langsung, sampai saat ini belum check langsung,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa obat yang dapat menjadi terapi Covid-19 mengalami kelangkaan di pasaran. Kelangkaan itu diungkap beberapa apotek di Kota Tangerang Selatan.

Staf Apotek Kawi Jaya Pamulang, Wakijo menerangkan, saat ini distributor pemilik obat terapi Covid-19 layaknya Ivermectin, Oseltamivir, Azithromycin, Tocilizumab telah kosong kurang lebih 3 atau 4 minggu yang lalu.

“Jadi kalau untuk terapi yang Covid ini kita kosong lah, paling Fapifilir doang kita punya, yang lain kita kosong. Ada beberapa yang punya stoknya, cuman harganya kita ga masuk dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) (Kementerian Kesehatan, red) yang ditempel itu,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Kamis (8/7/2021).

**Baca juga: CSR Indah Kiat Berikan Bantuan Ribuan Hidroponik dan Benih Lele ke Pakualam.

Selain langkanya obat jenis tersebut, diterangkannya, harga yang melambung tinggi membuat sejumlah apotek di Kota Tangsel enggan menjual obat terapi Covid-19 itu.

Pasalnya, dengan adanya ketetapan HET, membuat pihaknya tidak ingin dianggap mengambil keuntungan yang berlebih.

“Kalo distributornya kita ada APL (Anugrah Pramindo Lestari). Kemarin itu Azithromycin dari Pfizer punya, emang sebelumnya dari dulu emang mahal,” ungkapnya.(eka)




Satgas Lebak Tes Swab Warga yang Keluyuran Malam Hari, Tempat Tidur di RS Isolasi Ditambah

Kabar6.com

Kabar6-Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak mulai malam ini akan melakukan tes swab kepada masyarakat yang kedapatan keluar malam hari di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya.

Tidak hanya menjalani tes swab, sampai sepuluh hari ke depan, warga yang terjaring Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) karena keluar rumah di atas pukul 20.00 WIB bakal menerima sanksi tegas.

“Kalau hasilnya dinyatakan positif akan langsung dibawa dan dilakukan isolasi di rumah sakit isolasi selama 14 hari,” kata Asda I Pemkab Lebak, Alkadri, Sabtu (10/7/2021).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triyatno Supiono mengatakan, Pemkab Lebak telah menambah tempat tidur di Rumah Sakit Isolasi Covid-19.

“Kami tambah 10 tempat tidur, jadi total ada 40 tempat tidur di sana,” kata Triyatno.

Triyatno mengatakan, penambahan tempat tidur di rumah sakit yang khusus merawat pasien tanpa gejala atau OTG itu bukan karena operasi cipta kondisi dan penengakkan hukum protokol kesehatan yang dilakukan.

**Baca juga: Keluyuran Malam Hari di Lebak, Siap-siap Dijaring dan Di-Swab Petugas.

Penambahan tempat tidur dilakukan karena kasus Covid-19 yang masih terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Bukan karena ada itu (Razia), tapi memang ini sudah direncanakan, kalau tren kasus terus meningkat maka dilakukan penambahan tempat tidur,” ucap Triyatno menjelaskan.(Nda)




Stok Obat-obatan Virus Corona di Tangsel Kosong

Kabar6.com

Kabar6-Ketersediaan obat-obatan untuk warga yang terpapar virus Covid-19 di puskesmas-puskesmas Kota Tangerang Selatan (Tangsel) minim. Akibatnya warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing harus mencari alternatif lain.

“Puskesmas Bakti Jaya cuma nanya-nanya doang,” ungkap Fahri, warga perumahan Griya Asri Serpong kepada kabar6.com, Sabtu (10/7/2021).

Ia mengaku beruntung punya ipar yang bekerja di Puskesmas Cilandak, Jakarta. Semua kebutuhan obat-obatan untuk istrinya bisa dipasok.

Fahri mengungkapkan, sudah sepekan lebih indera penciuman istri dan kedua anaknya menghilang.

“Saya khawatir karena istri punya penyakit asma,” terangnya. Kondisi serupa juga dialami warga-warga lainnya yang terpapar virus corona.

**Baca juga:Jelang Webinar Narkotika, Repdem Tangsel Bahas 3 Isu

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya minta bantuan pasokan obat-obatan ke pemerintah pusat maupun di Banten.

“Kosong dimana-mana. Kita mau beli juga gak ada barangnya,” jelasnya kepada kabar6.com.(yud)




Obat Terapi Covid-19 Langka, Kejari Tangsel Akan Tindak Oknum Pengusaha ‘Nakal’

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan (Kejari Tangsel) akan menindak oknum pengusaha obat yang ‘bermain’ ditengah langkanya obat terapi Covid-19.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan (Tangsel) Ryan Anugrah menanggapi pernyataan beberapa apotek di Kota Tangsel, ditulis Jumat (9/7/2021).

“Pengawasan praktik harga, penindakan melalui operasi bersama Polri dan TNI terhadap kemungkin penimbunan dan permainan titip harga,” ungkapnya.

Menurutnya, dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, semua aparat penegak hukum bekerjasama agar tak terjadi kerugian di masyarakat.

“Semua aparat penegak hukum bekerja bersama-sama untuk menindak oknum-oknum yang mengambil kesempatan serta keuntungan tidak wajar, yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Beberapa obat yang dapat menjadi terapi Covid-19 mengalami kelangkaan di pasaran. Kelangkaan itu diungkap beberapa apotek di Kota Tangerang Selatan.

Staf Apotek Kawi Jaya Pamulang, Wakijo menerangkan, saat ini distributor pemilik obat terapi Covid-19 layaknya Ivermectin, Oseltamivir, Azithromycin, Tocilizumab telah kosong kurang lebih 3 atau 4 minggu yang lalu.

“Jadi kalau untuk terapi yang Covid ini kita kosong lah, paling Fapifilir doang kita punya, yang lain kita kosong. Ada beberapa yang punya stoknya, cuman harganya kita ga masuk dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) (Kementerian Kesehatan, red) yang ditempel itu,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Kamis (8/7/2021).

Selain langkanya obat jenis tersebut, diterangkannya, harga yang melambung tinggi membuat sejumlah apotek di Kota Tangsel enggan menjual obat terapi Covid-19 itu.

**Baca juga: Sinar Mas Land Kembali Salurkan Bantuan 1.000 Paket Bahan Pangan untuk Warga Tangerang Selatan.

Pasalnya, dengan adanya ketetapan HET, membuat pihaknya tidak ingin dianggap mengambil keuntungan yang berlebih.

“Kalo distributornya kita ada APL (Anugrah Pramindo Lestari). Kemarin itu Azithromycin dari Pfizer punya, emang sebelumnya dari dulu emang mahal,” ungkapnya.(eka)




Menekan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tangerang, Sekda Monitoring Jam Operasional

Kabar6.com

Kabar6-Kabupaten Tangerang masuk Zona Merah penyebaran Covid-19, Untuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid langsung melakukan inspeksi mendadak kepada pelaku usaha di kawasan CitraRaya Kecamatan Cikupa. Jumat malam, (25/06/2021)

Sekda tiba di kawasan Citraraya pukul 20.30 langsung memimpin pembagian tugas, yang diikuti oleh personil Satpol PP, TNI, Polri dan BPBD untuk terus menegur pelaku usaha yang masih membandel melewati jam operasional sesuai dengan ketentuan PPKM pukul 20.00 sudah tutup.

“Bapak ibu mohon maaf, wilayah kita masuk ke zona merah berarti kekentuannya harus mengikuti pembatasan, sudah banyak saudara rekan dan kerabat yang sudah terpapar Covid-19,” ucap Sekda menjelaskan menyelusuri ruko-ruko di kawasan Citra raya.

Sesekali Sekda, melakukan woro-woro kepada pemilik rumah makan atau warung yang masih membandel membuka dagangannya dan memerintahkan agar menutupnya karena kondisi di wilayah Kabupaten Tangerang kondisi penyebaran Covid-19 sangat cepat.

“Mulai malam ini kita terus gencar melakukan monitoring bersama camat, muspika setra satgas ditingkat RT/RW sesuai instruksi pak Bupati,” jelas Sekda.

Monitoring pengetatan jam operasional pusat perbelanjaan, Rumah makan dan kerumunan masyarakat sesuai dengan instruksi mendagri nomor 14 tahun 2021, Peraturan Bupati mengenai PPKM mikro di wilayah Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Bakal Calon Kades Sentul Inisiatif Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kampung Pasir.

“Saya menghimbau kepada masyarakat agar terus terapkan protokol kesehatan, sudah banyak korban jangan sampai terus meluas sayangi diri dan keluarga,” tutur Sekda yang akrab disapa Rudi Maesyal.

Sementara berdasarkan data dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang diunggah melalui website Covid-19.tangerangkab.go.id pertanggal 26 Juni 2021, kasus suspek dirawat 28 orang, kasus konfirmasi total 12395, kasus konfirmasi dirawat 173 orang, kasus konfirmasi isolasi 588 orang, kasus konfirmasi sembuh 11358 orang dan kasus konfirmasi meninggal 276 orang.(BL)




Maksimalkan Posko PPKM Sebagai Pencegahan Covid-19, Akan Ada Lomba Posko

Kabar6.com

Kabar6 – Guna meningkatkan kinerja petugas PPKM, posko mereka akan dilombakan dalam rangka HUT Bhayangkara ke 75, yang puncaknya berlangsung pada 01 Juli 2021 mendatang.

Memastikan posko pembatasan kegiatan masyarakat ditengah covid berjalan lancar dan mampu menekan penularan, tim Polda Banten meninjau posko PPKM di Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.

“Tim Polda Banten memeriksa sarana dan prasarana, data hingga kegiatan di posko PPKM,” kata Kapolsek Serang, Kompol Bambang Wibisono, melalui pesan singkatnya, Jumat (25/06/2021).

Selain petugas gabungan posko PPKM dari TNI, Polri dan pemda, masyarakat juga dilibatkan untuk melakukan sosialisasi prokes dan pencegahan covid-19 di wilayahnya.

“Posko PPKM menjadi tempat silaturahmi dan gotong royong meminimalisir penularan covid-19,” terangnya.

**Baca juga: Petugas PPKM Mikro Semprotkan Disinfektan Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19.

Warga dan petugas posko PPKM akan saling bertukar informasi dan data, untuk menentukan cara bertindak pencegahan covid-19 di wilayahnya.

“Upaya pencegahan penyebaran covid-19. Mendapat info, pemetaan dan tentukan cara bertindak,” jelasnya.(Dhi)




Petugas PPKM Mikro Semprotkan Disinfektan Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Meningkatnya kasus covid-19 di wilayah Banten, terutama Kota Serang yang kini zona orange, Kampung Lontar Pos, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang disemprotkan disinfektan oleh petugas PPKM Mikro. Harapannya, bisa meminimalisir penularan virus Corona di Ibu Kota Banten.

“Bersama petugas gabungan di PPKM Mikro, bersama warga, rumah-rumah dan fasilitas lainnya kita semprotkan disinfektan,” kata Kapolsek Serang, Kompol Bambang Wibisono, melalui pesan singkatnya, Jumat (25/06/2021).

Selain menyemprotkan disinfektan, petugas PPKM juga bersilaturahmi dengan warga sekitar, untuk mengetahui kondisi penerapan prokes covid-19 di masyarakat.

Meski masih ditemui kelemahan, mereka bersepakat untuk meningkatkan prokes untuk menekan laju penularan virus Corona.

“Petugas PPKM sekaligus bersilaturahmi dengan warga, bertukar informasi, hingga mensosialisasikan prokes,” terangnya.

**Baca juga: 2.972 Anak di Banten Positif Covid-19.

Warga bersama petugas PPKM Mikro bersepakat akan saling bertukar informasi dan bergotong royong, untuk bersama-sama menerapkan prokes dan berharap tidak ada warga yang terpapar corona.

“Memerangi covid dan menerapkan prokes, perlu gotong royong semua pihak,” jelasnya.(Dhi)