1

Direstui Keluarga, Tiga Pria di Thailand Resmikan Cinta Segitiga Mereka dalam Ikatan Pernikahan

Kabar6-Jika biasanya cinta segitga selalu berakhir dengan kesedihan bahkan tragedi berdarah, kisah cinta tak biasa dari tiga orang pria di Chanthaburi, Thailand, ini sepertinya berakhir bahagia.

Mereka meresmikan cinta segitiga yang selama ini terjalin dalam sebuah ikatan pernikahan, yang digelar dalam upacara keagamaan. Hal yang mengejutkan, pernikahan tersebut juga direstui pihak keluarga. Ketiga pria itu masing-masing Thanawat Pumthong (30), Sanchai Subchan (22), dan Tinnapob Butwat (24).

Ketiganya, melansir Pattayamail, menikah dalam upacara keagamaan di Khlong Narai, Distrik Muang, bulan lalu. Hari pernikahan dimulai dengan persembahan sedekah. Meskipun tidak diakui secara hukum oleh Thailand, upacara pernikahan tersebut dihadiri oleh teman dan anggota keluarga yang mengatakan bahwa mereka mendukung penuh kemitraan rumah tangga tiga arah.

Diketahui, Thanawat adalah ahli gizi pada rumah sakit swasta di Chanthaburi. Ia mulai berkencan dengan Sanchai tujuh tahun lalu, setelah melihat penari itu di Facebook.

Kemudian, Sanchai memperkenalkan Thanawat ke Tinnapob, seorang penari yang bekerja bersamanya. Sejak saat itulah, mereka memulai hubungan cinta segitiga sesama jenis. Pernikahan tersebut menampilkan upacara pernikahan agama, persembahan sedekah, foto dan hiburan.

Ibunda Sanchai yang bernama Thanayarat Phontem (48) mengatakan dia senang untuk ketiganya, dan bangga karena mengadakan upacara pernikahan tradisional. Thanayarat berharap, ketiganya bisa berbahagia.

Selain menikah, ketiganya sudah membentuk dance band dan akan bekerjasama. ** Baca juga: Dikecam Karena Izinkan Pria Perkosa Gadis yang Pakai Rok Pendek

Dunia sudah semakin tua.(ilj/bbs)




Prediksi Ilmuwan, Manusia Modern Hasil dari Cinta Segitiga Manusia Purba

Kabar6-Sebuah prediksi diungkap para ilmuwan setelah penemuan tulang ‘pinky’ pada 2008 lalu. Terdapat penambahan karakter baru dan misterius dalam sejarah manusia. Puluhan ribu tahun silam, kemungkinan terdapat cinta segitiga manusia purba yang membuat manusia modern memiliki DNA milik mereka.

Satu dekade kemudian, tepatnya pada 2018, ilmuwan mendapatkan temuan lain yang revolusioner. Temuan tersebut, melansir forbesscience, mengenai makhluk hibrida antara nenek moyang terdekat manusia modern. Itu berarti bahwa manusia, Neanderthal, dan Denisovans yang baru-baru ini ditemukan, ‘saling bergaul’ satu sama lain dalam pesta 10 ribu tahun. Ilmuwan mengklaim, hubungan ketiganya menghasilkan manusia modern zaman sekarang.

Gua Denisova di Pegunungan Altai Siberia melintasi perbatasan antara Rusia dan Kazakhtan. Pada 10 tahun yang lalu, seorang ilmuwan Rusia menemukan sebuah tulang pinky atau berwarna pink kemerahan.

Setelah melakukan analisis genetik ekstensif, didapati ternyata tulang itu milik spesies yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Mereka menamakannya dengan Denisovan.

Sejak 1800-an, orang-orang Eropa telah menemukan serpihan-serpihan seperti tengkorak manusia kuno yang cacat. Pada 1856, tengkorak lengkap ditemukan oleh para penambang di Lembah Neander.

Temuan itu diteliti oleh profesor Hermann Schaffhausen, dan sebelumnya mereka yakin bahwa itu merupakan manusia ‘kepala datar’. Namun setelah diteliti lebih lanjut, ilmuwan menemukan bahwa itu adalah spesies baru dan bukan manusia kepala datar. Mereka menamakannya dengan sebutan Neanderthal.

Sebelumnya, Neaderthal diremehkan dan dicap sebagai binatang buas mirip kera, dengan sedikit hubungan dengan manusia. Namun ilmuwan Eropa menyisihkan kemungkinan buruk yaitu menyebut manusia mirip dengan kera, dan menemukan bahwa manusia memiliki warisan DNA dari Neanderthal.

Mereka berhasil mengungkap penemuan yang mengejutkan bahwa orang Eropa, Asia, dan penduduk asli Amerika semuanya membawa 1-3 persen DNA Neanderthal. Namun ketika para ilmuwan mengurutkan genome dari orang-orang yang berbeda dari seluruh dunia, mereka menemukan fakta lain.

Ditemukan, gen di Melanesia dan Tibet tidak mewarisi gen Neanderthal maupun manusia. Misteri itu perlahan terbuka ketika tulang pinky berusia 41 ribu tahun dari gua Denisova menghasilkan potongan DNA mikroskopis.

Faktanya, sebanyak lima persen DNA Melanesia berasal dari Denisovan. Lantas, bagaimana gen bisa sejauh ini? Sebuah penelitian terbaru di jurnal Nature Communication, sebuah fragmen tulang kaki ditemukan dan mengungkap makhluk baru.

Ilmuwan menemukan bahwa tulang itu adalah milik makhluk hibrida dengan ayah Denisovan dan ibu Neanderthal. Sejak penelitian DNA purba yang dilakukan ilmuwan, manusia kemungkinan membawa gen itu akibat dari penaklukkan Neandertal saat menguasai Eropa.

Kemungkinan lain, manusia diperkosa saat terjadi peperangan. Hubungan misterius mengenai Denisovan, Neanderthal, Melanesia, dan manusia itu sendiri hingga kini masih diteliti oleh ilmuwan. ** Baca juga: Unik, Burung Andean Condor Mampu Terbang Tanpa Kepakkan Sayap Selama 5 Jam

Mereka menemukan telah terjadi cinta segitiga manusia purba, atau cinta segiempat, bahkan segilima sehingga gen-gen mereka terwarisi.(ilj/bbs)