1

Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor Tewas Diseruduk Truk di Cikupa

Kabar6-Seorang pengendara sepeda motor Bahiramsah tewas terlindas mobil tronton pengangkut tanah di Jalan Raya Bojong Pemda, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/8/2020).

Peristiwa yang menimpa pengendara motor Honda Blade dengan nomor polisi F 3664 CZ ini terjadi di kawasan proyek pembangunan jalan tak jauh dari Bizlink Citra Raya Cikupa pukul 13.02 WIB.

Korban asal Ogan Komering Ilir, Palembang, Sumatera Selatan melintas dari arah Cikupa menuju Tigaraksa. Tepat di lokasi kejadian korban tiba- tiba diseruduk dari belakang oleh truk tanah yang melaju kencang.

Usai menghantam pengendara motor, sang sopir truk tancap gas meninggalkan korban tergeletak di jalan.

Alek, warga setempat yang sempat menyaksikan peristiwa itu mengatakan mobil sempat dikejar massa. ** Baca juga: Kadin Dorong Hotel dan Restoran di Lebak Bangun Gerai Produk UMKM

“Tadi sempat dikejar warga tapi mobil larinya kencang banget. Dia kabur setelah menabrak korban,” ungkap Alek, warga setempat, kepada Kabar6.com, siang tadi.(Tim K6)




Rumah Sakit Swasta di Cikupa Tolak Pasien BPJS

kabar6.com

Kabar6-Sebuah rumah sakit swasta di Cikupa diduga menolak pasien BPJS Kesehatan rujukan asal Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas Cisoka.

Kejadian tersebut dialami pasien berinisial HAB (17), pada Rabu 8 Juli 2020 lalu, saat pasien hendak berobat ke rumah sakit swasta tersebut.

Orangtua pasien, Hasjantama merasa heran dengan peolakan tersebut. Pasalnya, administrasi yang dibawa untuk berobat lanjutan pun sudah lengkap. Termasuk surat rujukan dari FKTP Puskesmas Cisoka.

”Kami sekeluarga merupakan peserta BPJS Kesehatan mandiri. Saya merasa kaget waktu dengar pernyataan kalau anak saya ditolakk pihak rumah sakit,” kata pria yang akrab disapa Tama, kepada Kabar6.com, Jumat, (10/7/2020).

Dia menambahkan, prosedur untuk naik dari fasilitas kesehatan (Faskes) pertama ke faskes kedua pun sebelumnya sudah dilalui.  “Anak saya menderita penyakit yang menurut diagnosa adalah Mucocele of Salivary Gland. Gejalanya ada benjolan kecil dibagian mulut. Sebelumnya anak saya sudah berobat tiga kali ke Faskes I di Puskesmas Cisoka, namun belum ada perubahan, makanya dirujuk ke faskes yang lebih tinggi,” terang Tama.

Saat ia menanyakan terkait penolakan anaknya, pegawai rumah sakit dibagian penerima pasien menjelaskan, bila biaya rawat inap anaknya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Pegawai itu juga mengatakan, bila Puskesmas Cisoka masih bisa menangani penyakit putrinya.

“Pegawai itu malah meminta saya untuk berobat lagi di puskesmas, dengan dalih di faskes pertama itu bisa dilakukan tindakan bedah,” ungkapnya.

Solusi lain yang ditawarkan pihak RS menurut Tama, pasien diminta untuk meminta surat pernyataan ketidaksanggupan dari Puskesmas Cisoka.

“Menurut saya itu terlalu mengada-ada. Pasalnya jelas puskesmas sudah tidak bisa menangani penyakit anak saya. Surat rujukan pun sudah dibuat. Kenapa anak saya diminta balik lagi ke puskesmas buat berobat atau meminta surat pernyataan ketidaksanggupan dari faskes I,” ujarnya.

Saking penasaran atas permasalahan yang dihadapinya, Tama pun membawa anaknya ke salah satu RS swasta di Kota Tangerang, pada Kamis (9/7/2020) kemarin.

Dari dokter poli bedah di sana disimpulkan, bila anaknya butuh operasi kecil tanpa harus rawat inap. Dan biaya yang harus ditanggung kurang dari Rp2 juta.

“Sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan, jelas saya merasa sangat dirugikan. Toh anak saya cuma butuh tindakan operasi kecil dan rawat jalan. Jadi bukan rawat inap seperti alibi yang dilontarkan pegawai RS Metro Hospital itu. Percuma saya bayar iuran BPJS Kesehatan kalau dapat perlakuan seperti ini,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Tama pun berinisiatif mengadukan masalah yang dihadapinya ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardianti.

**Baca juga: Polisi: Ojol Tewas di Cikupa Murni Gantung Diri.

Desiriana, kata Tama, langsung merespon dengan menanyakan perihal kasus tersebut kepihak rumah sakit. Menurut Desi, kata Tama, RS akan memberi penjelasan lebih lanjut melalui sambungan ponsel ke pihak keluarga pasien. Namun dengan alasan tidak dapat dihubungi, pihak RS belum bisa berkomunikasi dengan keluarga pasien.

“Padahal handphone saya selalu aktif 24 jam. Sangat aneh kalau dibilang belum bisa dihubungi,” imbuhnya. (Tim K6)




Polisi: Ojol Tewas di Cikupa Murni Gantung Diri

Kabar6 – Kanit Reskrim Polsek Cikupa Iptu Ngapip Rujito membenarkan adanya penemuan mayat dengan kondisi tergantung di kamar mandi kontrakan di Gang Konol, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/7/2020) pagi.

Ngapip mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih menyelidiki penyebab korban, Sutrisno (25) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

“Hingga saat ini penyebab gantung diri masih belum diketahui. Kami masih memeriksa para saksi,” katanya kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).

Ngapip menjelaskan, berdasarkan hasil temuan di lokasi kejadian, korban diduga memasang sendiri tali di plafon dengan naik menggunakan ember di kamar mandi.

“Korban meninggal murni karena gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” jelasnya.

**Baca juga: Pengemudi Ojol Ditemukan Tewas Tergantung di Cikupa.

Diberitakan sebelumnya, seorang pengemudi Ojek Online (Ojol) ditemukan tewas gantung diri di kontrakannya di Gang Konol, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis, (9/7/2020) pagi. (Vee)




Pengemudi Ojol Ditemukan Tewas Tergantung di Cikupa

Kabar6 – Warga Kecamatan Cikupa digegerkan dengan penemuan seorang pengemudi Ojek Online (Ojol) yang tewas dengan tubuh tergantung di kontrakannya di Gang Konol, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis, (9/7/2020) pagi.

Korban bernama Sutrisno (25) pertama kali ditemukan dalam kondisi tergantung oleh kekasihnya. Pasalnya, sejak Rabu (8/7/2020) malam, korban sudah tidak bisa dihubungi.

“Dari semalam korban gak bisa dihubungi. Makanya pacaranya pagi-pagi ke kontrakannya terus nemuin korban udah meninggal,” kata Saimin, salah satu pengemudi ojek online kepada Kabar6.com, Kamis (9/7/2020).

Menurut Saimin yang mendatangi kontrakan korban di Gang Konol , korban ditemukan tergantung di kamar mandi dengan kondisi mengenakan kaos dan celana jeans hitam dan leher terikat tali tambang plastik berwarna hijau.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Petani di Cikupa Terima Bibit Palawija.

“Kalau informasi dari warga, kemarin korban masih beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Selain menjadi ojol, lanjut Saimin, korban juga bekerja di PT Kreasi Solusi Mandiri di Kawasan Industri Millenium, Kabupaten Tangerang.

“Kemarin kata teman kerjanya, korban masih masuk kerja dan korban tidak ada masalah di tempat kerja,” katanya. (Vee)




Pandemi Covid-19, Petani di Cikupa Terima Bibit Palawija

Kabar6.com

Kabar6-Untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19, jajaran muspika kecamatan Cikupa melakukan tanam bibit palawija serentak di kampung Pinang desa Cibadak kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.

Camat Cikupa Abdullah mengatakan, penyerahan dan penanaman bibit jagung dan palawija kepada kelompak tani ini diharapkan Nantinya dapat membantu pemenuhan kebutuhan kelompok tani khususnya dalam wujud perbaikan ekonomi.

” Tanam perdana serempak ini akan dilakukan mulai hari ini kamis 9/7/2020, penyerahan bibit untuk 1 hektar tahap pertama dan berikutnya  1 hektar lagi untuk tahap kedua, untuk secara keseluruhan sekitar  42 hektar lahan tersedia,” ujar Abdullah.

Sementara itu Mahfudin ketua panitia kelompok tani mengatakan, masih banyak lahan tidur di wilayah Cikupa yang masih bisa digunakan akan tetapi kita perioritas dahulu di daerah Cibadak.

**Baca juga: Warga BPA Kubu Kontra: Kami Gak Alergi Proyek GIPTI, Asalkan.

” Kendala kita saat ini persediaan air yang terbatas, hanya menggunakan sumur pantek dengan kedalaman sekitar 30 meter,” ujar Mahfudin

Sementara jumlah kelompok tani lanjut dia, sebanyak 40 kelompok tani dan terdiri dari 8 orang dalam satu kelompok (CR)




Gagal Nyalip, Bunda Amel Ojol di Cikupa Tewas Kecelakaan

Kabar6.com

Kabar6 – Seorang pengemudi ojel online (Ojol) berjenis kelamin perempuan tewas setelah mengalami kecelakaan dan menderita luka berat dibagian kepalanya. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Serang, tepatnya di seberang Pasar Cikupa, Senin (22/6/2020).

Hendri, rekan korban yang berprofesi sebagai ojol mengatakan, korban bernama Amelia Erri Setyawati atau biasa akrab dipanggil Bunda Amel, 44 tahun. Korban meninggal akibat bagian kepala mengalami luka parah.

“Kalau pastinya belum tau kenapa. Tapi kata saksi yang melihat korban yang mau menyalip terjatuh dan bagian kepalanya terlindas ban bagian belakang truk,” kata Hendri kepada wartawan, Senin (22/6/2020).

**Baca juga: Dimasa Covid 19, Danau Cigaru Cisoka Kembali Dipadati Pengunjung.

Sementara itu, Mantaswir rekan ojol lainnya mengatakan, pada saat kejadian dan banyak orang yang berkerumun dan handphone (HP) milik korban hilang.

“Motor korban sudah diamanin tapi HP korban ilang,” singkatnya.

Kasubnit Lakalantas Polresta Tangerang, Aiptu Sofiudin membenarkan kejadian tersebut. “Benar. Tim lakalantas masih di TKP,” pungkasnya. (Vee)




Mayora Grup Salurkan CSR di SDN Bitung Jaya 1 Cikupa

Kabar6.com

Kabar6-PT Mayora Grup menggelar kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) lewat bedah perpustakaan di SD Bitung Jaya 1, di Jalan Raya Serang, KM 12, Desa Bitung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Manager Personalia PT Torabika Eka Semesta (Mayora Grup), Tedja Yudhono, mengatakan, kepedulian Mayora Grup terhadap pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bedah perpustakaan dilakukan dengan tujuan agar siswa-siswi bisa menambah wawasan dengan membaca buku di perpustakaan.

“Semoga dengan suasana dan kondisi yang baru dapat membuat siswa siswi menjadi betah untuk membaca dan menggali ilmu di perpustakaan ini,” kata Tedja, kepada Kabar6.com, Minggu (21/6/2020).

Selain melakukan pembedahan terhadap bangunan perpustakaan, lanjut Tedja, pihaknya juga menyumbangkan sebanyak 121 buku untuk mengisi perpustakaan.

“Kami berikan juga buku-buki terbaik yang color full (penuh warna_red) sehingga anak-anak lebih tertarik membacanya, ditambah lagi situasi perpustakaan yang kami sulap senyaman mungkin bagi anak usia SD,” ujarnya.

Tedja menjelaskan, bedah perpustakaan ini dikerjakan dalam waktu lebih kurang dua minggu oleh lima orang pekerja yang merupakan karyawan Grup Mayora.

“Mereka yang mengerjakan juga karyawan kami yang memang memiliki kemampuan lebih dalam bidang bangunan,” jelasnya.

**Baca juga: Kena PHK, Buruh PT Lelco Trindo Nusantara di Cikupa Bikin Tenda.

Tedja berharap, CSR pada bidang pendidikan yang ke dua ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca pada anak-anak dan bengembangkan wawasan anak pada usia sekolah.

“Semoga kegiatan ini dapat berguna bagi siswa siswi SD Bitung Jaya agar saat diberikan tugas oleh guru mereka dapat menambah dan mencari jawabannya di tempat ini,” jelasnya.(Tim K6)




28 Jam Hilang, Remaja Tenggelam di Cikupa Ditemukan

Kabar6.com

Kabar6-RD, remaja berusia 17 tahun yang tenggelam di bekas galian pasir di Kampung Pulo RT 13 RW 05, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa, (2/6/2020) siang telah ditemukan setelah 28 jam pencarian.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, korban yang dikabarkan tenggelam sejak selasa siang tersebut telah ditemukan oleh tim gabungan pada Rabu, (3/6/2020) sekira pukul 17.40 WIB.

“Iya korban sudah ditemukan tadi sebelum magrib,” kata Kosrudin kepada Kabar6.com, Rabu (3/6/2020).

Kosrudin menambahkan, setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

“Langsung dibawa ke rumah korban dan akan segera dimakamkan,” singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, RD, remaja berusia 17 tahun dikabarkan tenggelam di bekas galian pasir di Kampung Pulo RT 13/05, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa, (2/6/2020) sekira pukul 13.30 WIB.

**Baca juga: Guru Paud Penderita Kanker Sinus di Sukadiri Butuh Bantuan.

Korban berasama 11 orang temannya datang ke lokasi sekitar galian pasir dan bermain di pinggir galian.

Namun, korban tiba-tiba bergelantungan di pohon dan terjun ke bekas galian tersebut, dan kemudian korban menuju perahu getek yang letaknya berada di tengah galian.(Vee)




Remaja Tewas Tenggalam Dibekas Galian Pasir di Cikupa

kabar6.com

Kabar6 – RD, remaja berusia 17 tahun dikabarkan tenggelam dibekas galian pasir di Kampung Pulo RT 13/05, Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa, (2/6/2020) sekira pukul 13.30 WIB.

Sebelumnya, korban berasama 11 orang temannya datang ke lokasi sekitar galian pasir dan bermain di pinggir galian. Namun, korban tiba-tiba bergelantungan di pohon dan terjun ke bekas galian tersebut, dan kemudian korban menuju perahu getek yang letaknya berada di tengah galian.

Melihat korban tak kunjung muncul ke permukaan, sebelas temannya tersebut kemudian berusaha mencari korban. Namun tak kunjung menemukannya kemudian melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang dan petugas kepolisian Polsek Cikupa.

Kanit Reskrim Polsek Cikupa IPTU Ngapip Rujito mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, korban dibenarkan tenggelam.

“Korban bersama 11 orang temannya datang ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka berangkat bersama-sama  dari rumahnya di Kampung Cerewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa,” kata Ngapip, Selasa (2/6/2020).

**Baca juga: Pastikan Protokol Kesehatan Covid-19, Bupati Zaki Tinjau Sejumlah Masjid.

Hingga saa ini korban belum juga ditemuka, proses pencarian korban masih terus dilakukan petugas gabungan.

“Kami masih terus melakukan pencarian. Korban belum ditemukan,” pungkasnya. (Vee)




Protes Jalan Rusak, Warga Cikupa Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Warga Desa Sukanegara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang menanam pohon pisang di Jalan Raya Serang kilometer 19,5 yang rusak parah. Aksi ini dilakukan warga sebagai bentuk protes menuntut jalan agar segera diperbaiki.

” Memang itu warga sini yang tanam, kondisi jalannya memang rusak, jadi warga protes dengan cara itu,” tutur Eman kepada Kabar6.com, Senin (1/6/2020)

Menurut Eman, jalan yang rusak dan berlubang sangat mengganggu dan membahayakan pengendara, terutama roda dua.

” Memang rusaknya sudah lama tapi tidak diperhatikan sama sekali. Berbahaya itu kalau sudah hujan deras, lubangnya digenangi air jadi tidak terlihat, motor yang ngebut banyak yang jatuh,” katanya.

Lanjut Eman, Warga sudah mencoba menutupi lubang itu dengan material seadanya seperti batu dan pasir namun terus tergerus oleh air hujan sehingga kembali berlubang.

” Kami harap Pemerintah melalui Dinas terkait untuk segera perbaiki jalan itu agar tidak terjadi korban lebih banyak lagi,” harapnya.

**Baca juga: Terpeleset di Sungai, Warga Babakan Solear Tewas Tenggelam.

Jalan rusak menjadi pemandangan yang biasa bagi warga Kabupaten Tangerang saat ini. Selain di jalan raya Serang, pengguna jalan Raya Kampung Melayu harus berjibaku dengan lubang dan jalan yang retak di akses penghubung Teluk Naga-Bandara Soekarno-Hatta-Kota Tangerang itu.

Lubang besar hampir menghiasi badan jalan. Tak jarang pengguna jalan, baik roda empat dan roda dua berusaha menghindari lubang dengan memperlambat kendaraan. (CR)