1

Mengejutkan, Ternyata Aurel Sering Dihukum Oknum Seniornya

kabar6.com

Kabar6-Faried Abduhrahman, orang tua Aurellia Qurrota’aini mengatakan, latihan paskibra Kota Tangerang Selatan, yang dijalani anaknya dinilai sudah berlebihan.

Hal itu dikatakan Faried karena dirinya Purna Paskibraka. Perlakuan berlebihan itu diberikan oleh para oknum seniornya, bukan para pelatih Paskibra.

“Adanya campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa,” ujar Faried saat ditemui Kabar6.com di kediamannya di Perumahan Taman Royal 2 Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (2/8/2019) kemarin.

Kendati demikian, selama pelatihan almarhum kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal. Akibatnya, tangan almarhum mengalami lebam.

“Kemudian push up kepal yang di aspal dimana cewek suka ada cincinnya. Ini diluar kelaziman,” terangnya.

Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit-kulitnya. Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurrel semakin turun.

“Ini kembali ke teror psikologis, jadi anak itu merasa ketakukan terus dan akhirnya menyerang ke fisikis,” tambahnya.

Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrel diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya dengan membuat diary.

“Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam,” tambahnya.

Selama 22 hari almarhum mengikuti latihan dan harus menulis diary kisah hidupnya. Aurel harus menulis diary yang baru hingga pukul 01.00 WIB dini hari sebelum dipanggil sang khalik namun tersebut itu baru satu lembar. Kendati, diary yang lama disobek oleh para senior.**Baca juga: Ortu Paskibra Tangsel: Aurel Lebih Suka Dilatih TNI.

Namun, Aurrel tidak menceritakan hal tersebut sedari awal. Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.(Oke)




Ortu Paskibra Tangsel: Aurel Lebih Suka Dilatih TNI

kabar6.com

Kabar6-Faried Abduhrahman mengenang curahan hati selama anaknya mengikuti pemusatan latihan calon pasukan pengibar bendera (Capaska) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Aurel Qurrotu Aini, calon pembawa baki bilang sudah merasa capek dan ingin kegiatannya cepat berakhir.

“Aurel bilang lebih suka dilatih sama TNI,” ungkap Faried ditemui di kediamamnya Taman Pesona 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8/2019).

Ia menduga ada rasa senioritas berlebihan pada sikap mentor yang tergabung dalam Purna Paskibra Indonesia (PPI) Kota Tangsel dan terjun langsung melatih capaska 2019.

Aurel dikala merasa letih kerap meminta kedua orangtuanya yang sedang dinas ke luar kota cepat pulang.

“Katanya selalu dihukum setiap ada kesalahan. Aurel bilang capek, minta saya dan istri cepat pulang. Kangen pengen cerita,” ujar Faried.

Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel, Endang, mengklaim dirinya terkadang meninjau kegiatan latihan. Ia bertanya kepada semua capaska apakah ada keluhan selama ini.**Baca juga: Semangat Nenek Ena Tetap Jajakan Tisu di Lio Baru.

“Saya baru dengar soal ini,” ujar Endang mendengar sering adanya hukuman dari mentor PPI. “Karena capaska kompak bilang senang-senang aja,” klaimnya.(yud)




Calon Paskibraka Tangsel, Aurellia Selalu Minta Ortu Cepat Pulang

kabar6.com

Kabar6-Aurellia Qurrota’aini, calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang meninggal dunia, dimata keluarga merupakan sosok yang kuat, mandiri serta bertanggungjawab.

Hal tersebut dikatakan oleh ayahnya, Faried Abduhrahman. Menurutnya, Aurel merupakan pribadi kuat dan yang selalu aktif didalam organisasi siswa intra sekolah (Osis) maupun event yang lainnya, dirinya selalu menjadi pemimpin.

“Aktivitas yang selama ini saya tahu, dari SMP di Al Azhar ia selalu aktif di organisasi baik organisasi misalnya Osis maupun event yang lainnya, ia selalu jadi vioner. Ketika ada Paskibra juga di Al Azhar juga sampai sekarang ia menjadi anggota Paskibra di sekolah,” ujar Faried saat dijumpai oleh Kabar6.com di Kediamannya Perumahan Taman Royal 2 Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (2/8/2019).

“Memang orangnya sangat kuat,” tambahnya.

Faried mengatakan, dirinya sebagai Purna Paskibraka sehingga, ia mengetahui sosok yang dimiliki oleh anaknya yang begitu kuat dan bertanggungjawab.

Selain itu, Farid mengatakan sejak 2 minggu terakhir, keseharian Aurel mengalami sedikit perubahan. Ia sempat bercerita bahwa dirinya capek dalam menjalani proses latihan bahkan kemudian sempat bercerita bahwa dirinya terakhir latihan pada Rabu (31/7/2019).

“Ia pernah bilang bahwa ia capek kemudian ia bilang terakhir latihan sampai tanggal 31, kok tanggal 31 Paskib kan sampai pengibaran bendera 17 agustus,” terangnya.

Ia menambahkan, perubahan Aurel selalu meminta orangtuanya cepat pulang. Kendati, kata Faried, dirinya bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

“Selama beberapa hari ini saya dan istri dinas selalu diminta pulang, kangen hanya itu aja. Terus akhir ini dia banyak diam,” ujarnya.**Baca juga: Gempa, Penghuni IGD RSU Tangsel Lari Berhamburan.

Sidianya, Aurellia Qurrota’aini Lahir di Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, 12 Januari 2003. Lahir dari pasangan bapak Farid Abduhrahman dan ibu Sri Wahyuni.(Oke)




Ini Penyebab Pelajar Calon Paskibraka Tangsel Meninggal

kabar6.com

Kabar6-Ramai beredar pesan berantai terkait meninggalnya Aurel Qurrota Ain akibat dianiaya seniornya.

Indikasi itu karena terdapat kejanggalan karena sekujur tubuh pelajar yang tergabung dalam calon Paskibraka Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak luka lebam.

“Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut hoax,” ungkap Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Warta Wijaya saat dikonfirm kabar6.com, Kamis (1/8/2019).

Berdasarkan keterangan orangtua almarhumah, terangnya, pada shubuh tadi Aurel dari rumah siap berangkat menuju lokasi pelatihan Paskibraka di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong.

“Aurel terjatuh di rumah. Selanjutnya kami dapat informasi dari teman sekolahnya bahwa Aurel sudah meninggal,” terang Warta.

Ia mengenang sosok pelajar kelas XI MIPA di SMA Islam Al-Azhar. Aurel dalam kesehariannya sama seperti rekan sebayanya tak pernah absen mengikuti kegiatan pemusatan latihan.

“Dia salah satu anak yang paling bersemangat dan terbaik dalam menjalani latihan,” kenang Warta.**Baca juga: Saksi Tak Hadir, Sidang Abah Sobari Kembali Ditunda.

Lantas apakah PPI Kota Tangsel sudah punya pelajar cadangan pengganti almarhum?. “Cadangan ada, tapi untuk pergantian dan sebagainya nanti dibicarakan lagi dengan tim pelatih TNI dan Dispora,” tambahnya.(yud)