1

Quahog, Hewan Tertua di Dunia yang Mati Tak Sengaja di Tangan Ilmuwan

Kabar6-Quahog laut (Arctica islandica) atau sejenis kerang laut yang disebut sebagai hewan tertua di dunia, terbunuh di tangan ilmuwan Bangor University, Inggris, yang tengah melakukan riset pada 2006 silam.

Berawal ketika mereka menemukan quahog terdampar di pantai wilayah Eslandia. Ilmuwan, melansir Kompas, lantas mengambil sekaligus membuka cangkangnya untuk mulai menganalisis. Otomatis, hal itu membuat quahog mati. Semula, penemuan quahog dianggap bukan sesuatu yang istimewa. Namun setelah melakukan analisis, barulah ilmuwan terkejut mengetahui usia quahog tadi.

Berdasarkan analisis awal, ilmuwan memperkirakan quahog sudah berumur 400 tahun. Quahog itu masuk Guiness Book of Record sebagai hewan tertua di dunia dan dinamai Ming, sesuai dinasti di Tiongkok yang tengah berkuasa saat hewan tersebut lahir.

Setelah analisis ulang yang dilakukan baru-baru ini, ilmuwan mengetahui bahwa hewan itu sudah berusia 507 tahun saat ditangkap, sekira 100 tahun lebih tua dari yang diperkirakan.

Salah seorang ilmuwan yang terlibat proses analisis baru-baru ini bernama Paul Butler, mengatakan bahwa saat riset ada 200 individu yang ditangkap.

Tiap tahun, banyak juga quahog yang ditangkap. “Jadi, sangat mungkin nelayan menangkap quahog yang sama tua atau lebih tua dari yang kita tangkap,” katanya

Ilmuwan sendiri menangkap quahog tertua itu untuk meneliti dampak perubahan lingkungan seperti salinitas, ketersediaan makanan, suhu air laut, dan perubahan iklim pada kehidupan biota-biota laut. ** Baca juga: Cara Unik Polisi Tiongkok untuk Atur Lalu Lintas dengan Gunakan Drone

Mereka menentukan umur quahog berdasarkan pola lingkaran pada cangkang yang sering disebut lingkaran pertumbuhan, sama seperti yang terdapat pada pohon. Pola lingkaran terbentuk karena perbedaan pertumbuhan cangkang saat musim panas dan dingin.

Saat musim panas, makanan banyak tersedia sehingga cangkang tumbuh cepat, sementara hal sebaliknya terjadi pada musim dingin. (ilj/bbs)




Hiu Tertua di Dunia Ternyata Masih Hidup

Kabar6-Seorang ilmuwan bernama Gavin Naylor berhasil mengambil rekaman hiu sixgill dari dalam kapal selam. Nayor yang melakukan penelitian di Museum of Natural History Florida itu benar-benar berhadapan langsung dengan hewan tadi.

Sementara ahli ekologi laut dalam di Museum of Natural History Florida bernama Dean Grubbs, melansir livescience, mengatakan bahwa hiu bluntnose sixgill merupakan hiu tertua di dunia yang masih hidup. Penyelaman yang dilakukan kali ini adalah bagian dari misi OceanX, untuk melihat perilaku dan biologi hiu sixgill. “Ini seperti mempelajari dinosaurus,” jelas Grubbs.

Hiu sixgill, menurut para peneliti, telah ada sejak zaman dinosaurus yaitu sekira 200 juta tahun yang lalu. Bahkan, beberapa ilmuwan percaya bahwa mereka adalah hewan yang selamat dari peristiwa kepunahan massal, yang menewaskan 96 persen kehidupan biota laut.

Naylor dalam video tersebut menemukan hiu sixgill betina yang memiliki panjang sekira 4,9 meter di kedalaman 1.000 meter di bawah permukaan teluk Meksiko, tidak jauh dari Tanjung Eleuthera, Bahama.

Hiu itu membuka mulut besarnya, dan mengedipkan mata birunya kepada Naylor. Hewan tersebut juga beberapa kali tampak penasaran dan menyenggol kapal selam yang ditumpangi Naylor dengan menggunakan hidungnya.

“Mereka tampak sangat lambat dan sangat anggun,” kata Lee Frey, seorang insinyur laut dalam yang mengemudikan kapal selam. “Tetapi kemudian, ketika mereka pergi setelah makan, mereka benar-benar kuat.”

Diketahui, penyelaman Naylor merupakan upaya keempat untuk melacak dan menandai hiu sixgill di lingkungan laut dalam. Memberi tanda pada hiu sixgill di lingkungan alaminya merupakan tantangan yang tidak biasa, karena mereka biasanya hidup di dasar laut dengan kedalaman antara 800-1.100 meter di bawah permukaan. ** Baca juga: Ratusan Kali Gagal Kencan, Wanita Ini Pilih Nikahi Anjing Peliharaannya

Sebelumnya, para peneliti harus menarik seekor hiu sixgill ke permukaan untuk menandai mereka. Tetapi metode itu tidak bisa menggambarkan perilaku hiu sixgill lebih jelas, karena setelah muncul ke permukaan, hiu tersebut bertindak tidak menentu.(ilj/bbs)