1

Paska Tsunami Selat Sunda, TNI AL Pantau Keamanan ALKI 1

kabar6.com

Kabar6-Memastikan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) di sekitar Selat Sunda aman di lalui kapal, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) akan terus melakukan pemantauan kondisi bawah laut sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK), usai meletus hebat dan mengakibatkan tsunami.

Mengingat, Selat Sunda merupakan alur laut Indonesia yang cukup ramai dilewati kapal asing, hingga penyebrangan dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni dan sebaliknya.

“Hal itu amanat dibutuhkan untuk kegiatan keselamatan ALKI 1 Selat Sunda. Begitu situasi mulai kondusif disekitar Gunung Anak Krakatau akan dilanjutkan lagi survei tersebut sampai tuntas,” kata Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki, Danlanal Banten, saat ditemui dikantornya pada Selasa malam, 15 Januari 2019.

Pushidrosal sempat melakukan pemantauan kondisi bawah laut GAK awal Januari 2019 lalu. Namum dihentikan sementara, atas permintaan BMKG, demi keamanan.

Pemantauan akan dilanjutkan kembali, jika anak Krakatau sudah bisa di dekati dalam jarak dekat.

Saat pemantauan awal, baru beberapa lokasi sekitar GAK yang terpetakan. Hasil sementara, Pushidrosal menyatakan telah terjadi pendangkalan yang di akibatkan longsoran material puncak GAK.**Baca juga: Mengenang Pertempuran Laut, Merebut Irian Barat Ke Pangkuan NKRI.

“Data yang sudah di dapat sedang diproses, untuk mengetahui situasi terakhir batimetri atau situasi bawah laut Gunung Anak Krakatau sekarang seperti apa,” jelasnya.(Tim K6/Tmn)




PWI Kabupaten Tangerang Bantu Korban Tsunami Banten

kabar6.com

Kabar6-Bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda yang melanda beberapa wilayah di Banten dan Lampung Selatan terus berdatangan, Minggu (30/12/2018).

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang bersama Bravo 90 Paskhas Shooting Club, Alumni SMP 50 Jakarta, Alumni SMA 48 Jakarta, dan Warga Gading Serpong menyalurkan bantuan 1 truk pakaian, sembako, dan makanan siap saji.

Bantuan diserahkan melalui posko Polda Banten diterima oleh AKP Yogie Roozandi Wadanyon A Sat Brimob Polda Banten di Wisma Wira Carita, Pandeglang.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin mengatakan, bantuan akan disalurkan pihak Polda Banten ke masyarakat yang membutuhkan. Sangki berharap, bantuan dapat meringankan beban para korban tsunami, khusunya di wilayah Pandeglang.

“Saat ini kita fokus pada bantuan makanan dan pakaian,” kata Sangki.

Salah satu penyumbang yang juga pengurus Bravo Paskhas Shooting Club Musyafa mengatakan, ia menginisiasi gerakan itu bersama dengan rekan alumni tempatnya bersekolah. Langkah itu, kata dia, karena tergerak untuk turut membantu korban tsunami.

“Keberadaan kita di sini bersama banyak kelompok masyarakat lain adalah untuk menegaskan bahwa saudara-saudara kita korban tsunami tidak sendirian,” tukasnya.**Baca juga: Ilmuwan Tiongkok Klaim Bisa Ubah Genetik untuk Ciptakan Bayi.

Musyafa pun mengajak semua unsur masyarakat terus memberikan bantuan dan dorongan semangat kepada para korban. Menurutnya, uluran tangan akan sangat membantu memulihkan kondisi para korban dari berbagai aspek.(Vee)




Bos EO Acara ‘Seventeen’ di Tanjung Lesung Belum Ditemukan

kabar6.com

Kabar6-Keluarga serta kerabat berharap Muhammad Taufik, 46 tahun, dapat segera ditemukan. Mereka hingga kini masih terus memantau informasi terkini. Kecemasan karena pria pimpinan Event Organizer acara Gathering PLN di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, yang menjadi korban tsunami Selat Sunda itu belum ditemukan.

Yayat, adik Taufik masih tergolek dalam perawatan tim medis di RSUD Pandeglang, bersama kakak iparnya, Ana. Ia berharap Taufik dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat dari bencana tsunami seperti istri dan anak-anaknya.

“Tolong kalau ada informasi tentang Taufik segera kabari keluarga kami,” katanya kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).

Menurutnya, rombongan pegawai dan keluarga PLN yang ikut dalam acara ada sekitar 260 orang. Sementara pihak EO 10 orang bersama tenaga freelance 20 orang.

Yayat mengakui saat terjadi bencana tsunami berlangsung sangat cepat. Ia yang sempat terhempas dan selamat mencoba menenangkan diri melihat suasana sekitar mencekam banyak korban berteriak minta tolong.

Diceritakannya, jarak bibir pantai dengan panggung acara hanya sekitar empat hingga lima meter. Yayat memastikan bahwa sebelumnya tidak ada tanda-tanda bakal terjadi tsunami ataupun pemberitahuan dari otoritas berwenang.**Baca juga: Empat WNA Rutan Jambe Dapat Remisi Di Hari Natal.

“Biasanya kan kalo ada tsunami air itu surut ada waktu 10-15 menit untuk evakuasi. Itu tiba-tiba, (bunyi sirine atau informasi darurat) itu enggak ada,” ujar Yayat.(Tim K6)




Bupati Zaki Tinjau Lokasi Tsunami di Carita

kabar6.com

Kabar6-Luka mendalam masih dirasakan sebagain masyarakat Banten dan Lampung, pasca musibah Tsunami yang menerjang selat Sunda dan mengakibatkan korban meninggal hingga merusak puluhan rumah dan lainnya.

Duka mendalam dirasakan oleh korban tsunami, dan menggugah empati Bupati Ahmed Zaki Iskandar untuk meninjau langsung kelokasi bencana Tsunami yang menghempas sebagaian masyarakan Banten tepatnya di Carita Pendeglang Banten.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar tiba di Puskesmas Carita pukul 10.05, langsung meninjau lokasi puskesmas dan hotel mutiara pantai Carita Banten Bupati menyaksikan langsung luluh lantaknya hotel mutiara pantai carita mulai dari puing kayu, hingga mobil yang terseret air laut akibat tsunami.

“Kami di Tangerang turut berduka akibat bancana yang terjadi di Banten, kita bersama saling membantu dan menguatkan,” ucap Zaki dipuskesmas carita.

Dari Kabupaten Tangerang telah mengirim personil dan bantuan, lanjut Zaki, mulai dari relawan BPBD, relawan PMI, hingga dokter medis kita kirimkan dilokasi bencana ini.

Sementara data korban warga tangerang terdeteksi 4 orang, sepertihalnya warga curug, warga sepatan, sebagian mereka meninggal akibat terhantam tsunami yang terjadi minggu malam di pantai Banten.

Hadir pula rombongan presiden RI Joko Widodo, Gubernur Banten Wahidin Halim, Menteri Sosial, Menteri PUPR, Kapolri, Kapolda Banten, dan Bupati Pandeglang meninjau langsung lokasi bencana tsunami Banten.

Sementara Abduh Relawan PMI Kabupaten tangerang menambahkan, kami sudah melihat langsung korban tsunami di panimbang, kebutuhan mereka seperti pemper, air bersih, selimut hingga terpal.**Baca juga: Libur Nataru, Kunjungan Rutan Jambe Naik 3 Kali Lipat.

“Sudah kita siapkan selam tiga hari disini, kebutuhan mereka seperti pakaian, pemper, pembalut hingga selimut,” papar relawan PMI yang baru saja pulang dari bencana di Palu, sigi dan donggala. (BL/Hms)