1

Bertandang ke Tangsel, Sandi Pijati Relawan Input C1

kabar6.com

Kabar6-Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin Uno bertandang ke Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ia datang untuk memberikan dukungan kepada relawan yang menginput data hasil perolehan suara atau C1 di TPS.

Saat tiba dan turun dari mobil ia bergegas masuk ruangan tempat relawan Ruang Sandi bekerja dihadapan jejeran laptop. Sandi pun langsung memijati punggung para relawan.

“Wah terima kasih nih bang,” katanya di Imsoniak Cafe and Lounge di Jalan Tarumanegara, Kamis (25/4/2019).

Dimas, koordinator relawan Ruang Sandi mengaku bahwa pihaknya telah menerima sekitar 20 ribu C1 dari seluruh daerah di Indonesia. Meski demikian data rekapitulasi suara kembali disortir ulang.

“Data C1 yang tidak ada tanda tangan KPPS dan saksi tidak kami pakai. Hasilnya sampai sekarang ada sekitar 13.700 data masuk,” ujarnya.**Baca juga: Akhirnya Jasad Bocah Hanyut Ditemukan Sudah Tak Bernyawa.

Sandiaga Uno pun mengingatkan kepada relawan agar bisa menjaga kesehatan. “Minimal sehari 22 menit gerak badan, olahraga,” pesannya.(yud)




Regulasi Ramadhan 2019 di Meja Walikota dan MUI Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Sepanjang bulang suci Ramadhan besok ada aturan jam operasional industri kuliner dan hiburan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Majelis Ulama Indonesia setempat mengusulkan kepada seluruh tempat hiburan harus tutup total.

Sementara khusus bagi restoran serta warung makan mesti pasang kain korden. Itu pun diperbolehkan buka mulai pukul 14.00 hingga menjelang imsak.

“Iya gambaran umumnya seperti itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Judianto lewat pesan tertulis kepada kabar6.com, Kamis (25/4/2019).

Ia membenarkan bahwa regulasi waktu operasional industri hiburan dan kuliner sepanjang bulan suci Ramadan diatur dalam Surat Keputusan Walikota dan MUI Kota Tangsel.

“Tapi tetap masih menunggu di tanda tangan baru bisa saya pastikan,” jelas Judianto. Namun ia tak menjelaskan terkait jumlah unit usaha di atas yang resmi terdaftar.**Baca juga: Ramadan, MUI Tangsel: Bisnis Hiburan Tutup, Kuliner Pakai Gorden.

“Ini sudah berjalan beberapa tahun, alhamdulillah tidak terlalu ada hambatan,” klaimnya.(yud)




Ramadan, MUI Tangsel: Bisnis Hiburan Tutup, Kuliner Pakai Gorden

kabar6.com

Kabar6-Menjelang bulan suci Ramadan yang kurang dari dua pekan lagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah menyiapkan regulasi. Aturannya setiap industri kuliner dan hiburan diatur jam operasionalnya.

“Usulannya sama seperti tahun lalu,” kata Sekjen MUI Kota Tangsel, Abdul Rojak saat dihubungi kabar6.com, Kamis (25/4/2019).

Ia menjelaskan, tempat hiburan seperti karaoke, billiard, bola ketangkasan, pijat refleksi dan lain sebagainya tidak boleh beroperasi melayani pelanggannya selama bulan suci Ramadan.

“Tempat hiburan dan karoke tutup total apapun jenis karoke tutup total termasuk karoke keluarga tutup total,” jelas Rojak.

Sementara bagi industri kuliner seperti restoran dan warung makan atau warteg boleh buka mulai jam 12.00 sampai jam 04.00 WIB.

Regulasi ini, lanjut Rojak, bermaksud untuk menghormati umat muslim yang sedang menunaikan ibadah sepanjang bulan suci Ramadan.**Baca juga: Kasus Pembukaan Kotak Suara di Labuan, KPU Rumuskan Sanksi.

“Restoran atau warteg harus pakai gorden penutup pas siang hari. Dan segala jenis hiburan live musik tutup total dan aneka jenis hiburan lainnya,” tambak Rojak.(yud)




PSU di Tangsel, Angka Partisipasi Pemilih Menurun

kabar6.com

Kabar6-KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak laku menfasilitasi warga yang ingin nyoblos dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Angka partipasi pemilih di TPS 49 Rengas dan TPS 71 Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, menurun dari pencoblosan 17 April lalu.

“Tidak ada satupun warga yang mengurus surat izin tidak masuk kerja,” ungkap Pokja Divisi Hukum KPU Tangsel, Muhammad Taufik Mizan, Rabu (24/4/2019).

Ia memaparkan, angka partisipasi pemilih di TPS 49 Rengas merosot 15,3 persen. Sementara di TPS 71 Cempaka Putih animo warga yang mau nyoblos turun sebanyak 17,9 persen.

Taufik menyatakan, warga pemilih malas datang ke TPS karena pelaksanaan PSU dilaksanakan pada hari kerja. Menurutnya, terlepas dari diizinkannya atau tidak pemilih.**Baca juga: Tatu: Weekand Pendopo Bupati Silahkan Disulap Jadi Stand Kopi.

“KPU Tangsel sudah memfasilitasi surat izin untuk institusi, tapi sampai hari pelaksanaan tidak ada yang mengajukan proses surat izin,” terangnya.(yud)




PSU di TPS 49 Rengas Ngungsi Akibat Tenda Tempias

kabar6.com
Kabar6-Pemilihan Suara Ulang (PSU) di TPS 49 Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, terpaksa diungsikan ke teras rumah warga terdekat. Sebab tenda pencoblosan bocor akibat hujan deras turun saat proses penghitungan suara.
Genangan air hujan terlihat pada atap tenda hingga tempias. Di bagian bawahnya diletakan ember plastik ukuran besar agar tidak banjir.
“Sesungguhnya harus dipersiapkan,” kata anggota KPU Kota Tangsel, Muhammad Taufiq Mizan ditemui wartawan di TPS 71 Cempaka Putih, Rabu (24/4/2019).
Ia mengaku anggaran dari kas negara untuk pembuatan TPS sangat terbatas. Kegiatan operasional TPS diberikan sebesar Rp1,6 juta, dan untuk makan minum petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) senilai Rp 1,1 juta.
Taufik berjanji persoalan ini akan dievaluasi agar pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Tangsel 2020 mendatang bisa lebih baik. “Apalagi kan dipantau langsung oleh KPU-RI, kepala daerah dan pengawas provinsi,” jelasnya.
Pada pencoblosan 17 April kemarin di TPS 49 Rengas terdapat 235 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap. Sementara warga yang datang ke bilik suara hanya 202 orang.
Hasil perolehan suara, pasangan calon presiden Jokowi-KH Ma’aruf Amin mendapatkan dukungan 127 suara. Rivalnya, Prabowo-Sandiaga Uno 90 suara.**Baca juga: Mantan Ketua KNPI Kota Tangerang, Optimis Melenggang di Parlemen Kota.
Sementara saat PSU hari ini warga yang datang ke TPS 49 Rengas hanya 181 orang. Hasil perolehan suara, pasangan calon presiden Jokowi-KH Ma’aruf Amin mendapatkan dukungan 111 suara. Rivalnya, Prabowo-Sandiaga Uno 70 suara.(yud)



PSU di TPS 71 Cempaka Putih, Suara Jokowi 99 dan Prabowo 112

kabar6.com

Kabar6-Balapan perolehan suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 71 Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, berlangsung ketat. Di lokasi ini kembali dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Pantauan kabar6.com, penghitungan suara mulai dilaksanakan pukul 14.00 WIB. Kejar-kejaran hanya terpaut satu hingga dua suara coblosan sah.

Hasilnya, pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin mendapatkan perolehan 99 suara. Adapun rivalnya Prabowo-Sandiaga Uno meraih 112 suara. Suara tidak sah ada satu.

“Pas nih. Pemilih akal sehat,” teriak Putra, saksi dari Prabowo-Sandi di lokasi pencoblosan, Rabu (24/4/2019).

Di TPS 71 Cempaka Putih, total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada sebanyak 285 orang. Warga yang datang ke bilik suara untuk mencoblos PSU hari ini hanya mencapai 212 orang.**Baca juga: Lapas Pemuda Tangerang Ikut Apel Pencanangan Gerakan Kepatuhan Internal.

“Pada PSU hari ini warga pemilih yang menggunakan DPTb empat orang,” kata Yuniarti, Ketua KPPS.(yud)




PSU di Tangsel, Warga di TPS 71 Cempaka Putih Antusias

kabar6.com

Kabar6-Hari ini digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada dua lokasi TPS di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kedua lokasi yakni di TPS 49 Rengas dan TPS 71 Cempaka Putih.

Sejak pagi masyarakat sekitar yang punya hak pilih sudah berkerumun di dekat tenda lokasi TPS. Warga menunggu nomor antrean untuk mencoblos ke bilik suara.

“Tentu untuk kemajuan kita, tidak muluk-muluk juga sebenarnya saya antusias untuk pemilihan DPRD tingkat kota,” ungkap Abuya Imam Fakrullah Al Bantani, warga RT01/09 ditemui di TPS 71 Cempaka Putih, Rabu (24/4/2019).

Sementara itu, Liza Efendi, warga lainnya mengaku merelakan waktu usahanya, untuk melakukan pencoblosan ulang. Baginya meski merepotkan, tapi sebagai warga negara sangat disayangkan kalau tidak menentukan pilihan.

“Karena sedikit banyak ini sangat berpengaruh pada masa depan bangsa dalam 5 tahun kedepan,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, sampai pukul 09.30 ini 147 pemilih telah melakukan pencoblosan di TPS 71 dari DPT berjumlah 285 orang.**Baca juga: Ini Penyebab Serapan Anggaran Pembangunan di Banten Lamban.

Di TPS 71 ini, PSU dilakukan untuk lima jenis kertas suara presiden-wakil Presiden, Caleg DPR RI, DPD RI, DPR Provinsi dan DPRD Kota.(yud)




Mayat Dalam Kaleng di Pagedangan Diduga Tuna Wisma

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengatakan mayat pria yang ditemukan dalam kaleng cat di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu, (21/4/2019) adalah seorang tuna wisma.

Hal tersebut disimpulkan dari pakaian yang dikenakan dan melekat pada diri korban yang sebagian besar sudah berupa tulang belulang.

“Korban memakai sandal jepit putih dengan tali pita ungu dan tali tambang, sedangkan celana yang digunakan juga diikat menggunakan tali tambang warna kuning, dan kaleng cat bolong yang sudah dipotong melingkar di tubuh korban,” jelasnya, Selasa, (23/4/2019).

Menurut Alex, keberadaan kaleng cat tersebut sengaja diletakkan korban melingkar di badannya sebagai alas tidur.

“Kaleng cat 20 kilogram tersebut kuat dugaan digunakan korban sebagai alas tidurnya,” ujarnya.**Baca Juga: Ini Hasil Sementara Real Count KPU di Kabupaten Tangerang.

Alex menambahkan, untuk posisi tengkorak berpisah dengan badan dikarenakan lokasi ditemukannya mayat tersebut adalah anak sungai, dimana jika hujan, air akan naik.

“Usia jenazah sudah satu bulan setengah, jadi sudah tidak ada daging pengikat antara tengkorak dan bagian badan, ditambah, jika hujan air sungai tersebut naik dan menyebabkan tengkorak tersebut bergeser dan menjauh dari bagian badan,” paparnya.(vee)




Polisi: Mayat Pria Dalam Kaleng Pakai Sandal Rakitan

kabar6.com

Kabar6-Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian pria tanpa indentitas yang jasadnya ditemukan di Desa Cihuni, Pagedangan Kabupaten Tangerang, akhir pekan kemarin.

Jasad mayat itu diduga meninggal sejak 1,5 bulan karena bagian organ tubuhnya telah terpisah.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho memprediksi, dari tampak pakaian yang dipakai mayat saat ditemukan di Jalan SKKI itu tidak punya rumah tinggal. Ia yakin statusnya tuna wisma atau mengidap gangguan mental.

“Karena apa, sandal yang kami dapatkan adalah sandal hasil rakitan,” klaimnya kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, hingga kini mayat pria misterius itu masih ada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dokter ahli menyatakan bahwa tidak terdapat tanda-tanda bekas kekerasan pada jasad mayat.

Alexander menyatakan, bagian kepala terpisah karena kondisi jasad sudah meninggal sejak 1,5 bulan lalu. Sebab jika mayat korban mutilasi bisa dipastikan meninggalkan jejak khusus.

“(Mayat) ini sama sekali tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kalau jasadnya terpisah karena faktor alamiah,” jelasnya.**Baca juga: 269 CPNS di Provinsi Banten Terima SK.

Ia mengaku, hingga kini juga tidak ada masyarakat yang melaporkan ke polisi telah kehilangan anggota keluarganya.(yud)




Polres Tangsel Belum Temukan Identitas di Mayat Dalam Kaleng

kabar6.com

Kabar6-Identitas mayat dalam kaleng cat bekas yang ditemukan warga di Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu, (21/4/2019) malam masih misterius.

Pasalnya, jajaran Polres Tangerang Selatan tidak menemukan identitas apapun pada mayat laki-laki tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho mengatakan, hasil forensik dari RS Kramat Jati, Jakarta Timur menunjukkan bahwa mayat laki-laki tersebut sudah tewas selama 1.5 bulan. Hal tersebut terlihat dari keadaan mayat saat ditemukan.

“Tidak jauh dari ditemukannya tengkorak, saksi menemukan juga bagian badan lengkap dengan tangan dan kaki namun, sebagian besar sudah berbentuk tulang belulang,” jelasnya.

Alex menambahkan, dari hasil forensik yang diterimanya secara lisan, banyak pertanyaan yang dapat terjawab terkait penyebab dari kematian mayat yang diduga berjenis kelamin pria ini.**Baca juga: Soal Tandatangan, Camat Solear Akan Dilaporkan de Bawaslu.

“Dari hasil lisan yang kami terima, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jadi indikasi kuat korban bukan korban pembunuhan,” terang Alex.(Vee)