1

Hadir di Kampanye Ma’ruf Amin, Kades Pasirkupa Lebak: Ada Instruksi

kabar6.com

Kabar6-Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Warunggunung memeriksa dua orang kepala desa (kades) salah satunya Kades Pasirkupa, Zaenal Abidin, terkait kehadirannya di kampanye Cawapres Ma’ruf Amin, yang berlangsung di kediaman mantan Bupati Lebak yang juga Ketua Kadin Banten, Mulyadi Jayabaya (JB), Senin (12/11/2018) lalu.

Zaenal mengatakan ditanya beberapa hal terkait kehadirannya di acara tersebut, salah satunya kapasitasnya menghadiri acara itu.

“Ditanya dasar datang ke sana apa, lalu apa yang saya saksikan dan datang ke sana sebagai apa. Kurang lebih seperti itu lah,” kata Zaenal, Rabu (21/11/2018).

Ia mengaku datang ke kediaman JB setelah mendapat instruksi dari seseorang yang diakuinya tak dikenal melalui telepon genggam saat dirinya tengah berada di puncak, Bogor.

“Saya datang memenuhi undangan, ada instruksi dari si penelepon itu. Intinya (saya ditelepon) jaro (kades-red) harus hadir. Hari Senin saya datang sekitar jam 3 sore,” ungkap Zaenal.

Namun, Zaenal menegaskan bahwa dirinya tidak tahu bahwa instruksi tersebut rupanya menghadiri kegiatan kampanye salah satu cawapres. Pasalnya kata Zaenal, si penelepon tak menjelaskan ada kegiatan apa di rumah mantan orang nomor satu di Lebak tersebut.

“Beberapa hari sebelum acara itu saya memang tidak tahu perkembangan di sini. Kalau saya tahu di KM 7 (rumah JB-red) ada acara itu, dibayar pun saya pasti tidak datang,” tegasnya.

Lebih lanjut ujar dia, memang ada beberapa kades lain yang juga hadir di acara tersebut.

“Saya enggak ngitung ya, tapi saya lihat rekan-rekan kades sebagian dari selatan tapi enggak tahu dari wilayah mana. Hanya kenal muka. Kalau pakai pakaian dinas ada name tag saya bisa jelaskan,” pungkasnya.

Terpisah, Wasekjen DPC Partai Gerindra Lebak, Bambang SP meminta panwas segera mengambil tindakan jika memang menemukan pelanggaran.

“Kalau melanggar ya ditindak oleh yang berwenang jangan tebang pilih,” pintanya.

Ditanya apakah Gerindra sebagai partai pengusung pasangan Prabowo-Sandi khawatir kades dan PNS di Lebak tak netral di Pemilu berkaca pada dugaan pelanggaran yang kini sedang ditangani panwas, Bambang menyerahkan pihak berwenang untuk menindak.**Baca juga: Hadiri Kampanye Ma’ruf Amin, Dua Kades dan PNS di Lebak Diperiksa Panwas.

“Kami optimis akan memenangkan Pemilu di Lebak, terkait PNS dan kades saya rasa ada pihak yang berwenang menindaklanjuti persoalan itu. Kami fokus ke pemenangan Pileg dan Pilpres,” tutupnya.(Nda)




Hadiri Kampanye Ma’ruf Amin, Dua Kades dan PNS di Lebak Diperiksa Panwas

kabar6.com

Kabar6-Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) memeriksa dua kepala desa (kades) dan satu guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) terkait kehadiran mereka di kegiatan kampanye Cawapres nomor urut 01, Ma’ ruf Amin, di kediaman Ketua Kadin Banten, Mulyadi Jayabaya,

Dua kades tersebut yakni Kades Pasirkupa, Zaenal Abidin dan Kades Cikulur .Sementara PNS yang diperiksa yakni guru di SDN 2 Padasuka, Ahmad Mulyado, Senin (12/11/2018).

“Hari ini permintaan klarifikasi terhadap Kades Pasirkupa dan Jumat kemarin permintaan klarifikasi terhadap saudara Ahmad Mulyado. Untuk kades Cikulur agendanya besok,” ujar Divisi Hukum dan Pelanggaran Panwascam Warunggunung, Daud Rizal, Selasa (21/11).

Daud menjelaskan, panwas meminta keterangan terkait kapasitas ketiganya menghadiri kampanye tersebut.

“Karena baik kades dan PNS diatur oleh undang-undang harus bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis. Kalau dari klarifikasi saudara Ahmad Mulyado, kapasitasnya datang sebagai FSPP (Forum Silaturahmi Pondok Pesantren),” jelas Daud.

Panwas memiliki waktu 14 hari kerja setelah temuan dugaan pelanggaran diregister.**Baca juga: JBL PartyBox 200 dan JBL PartyBox 300 Hadir Untuk Kemeriahan Pesta.

“Kalau ini melanggar aturan Pemilu kami rekomendasikan ke Gakkumdu, sedangkan pelanggaran undang-undang lain yang menyangkut profesi mereka ya kami rekomendasikan ke pihak lain,” katanya.(Nda)




Uji Publik Pembahasan APBD Lebak 2019 Molor dan Sepi

kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak menggelar uji publik pembahasan Raperda APBD Tahun Anggaran 2019, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Lebak, Rabu (21/11/2018).

Pantauan Kabar6.com, uji publik yang dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 WIB baru dibuka pukul 10.15 WIB oleh Wakil Ketua DPRD Lebak, HM Yogi Rochmat.

“Uji publik penting barang kali ada saran dan masukan dari berbagai komponen masyarakat dalam memantapkan APBD 2019 dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan Kabupaten Lebak,” kata Yogi.

“Mudah-mudahan APBD 2019 banyak manfaat dan dijauhkan dari segala fitnah dunia kepada kita sebagai pengelola (anggaran),” ujarnya.

Selain molor, uji publik juga sepi. Banyak kursi kosong lantaran banyak tamu undangan yang tak hadir. Begitu juga anggota dewan yang terpantau banyak tak menghadiri.**Baca juga: Rocky Gerung Akan Jadi Narasumber Dialog Publik yang Digelar Imala.

Meski begitu, uji publik tetap berlanjut dipandu Wakil Ketua II DPRD Lebak, Ucu Suherman Haris dan Kepala DPKAD Lebak, Rina Dewiyanti memberikan pemaparan mengenai APBD. Kurang dari satu jam, uji publik selesai.(Nda)




30 Calon Anggota KPU Lebak Dinyatakan Lulus Tes

Kabar6-Sebanyak 30 dari 40 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak periode 2019-2024 dinyatakan lolos tes tertulis dengan menggunakan metode computer assisted test (CAT) yang dilaksanakan, Senin (19/11/2018).

Anggota Timsel KPU Lebak, Yudi Juniardi mengatakan, ada seratus soal yang harus dijawab peserta dengan waktu 90 menit.

“Tentang kepemiluan, kebangsaan dan integritas,” kata Yudi melalui pesan WhatsApp.

Tiga puluh calon anggota KPU yang lolos CAT selanjutnya akan menjalani tes psikologis pada tanggal 21 November 2018 di Universitas Indonesia (UI) Depok.

“Siapkan stamina dan mental agar saat tes fit dan lancar,” pesan Yudi.

Dari 30 calon yang mengikuti tes psikologis akan diambil 25 orang untuk mengikuti tes kesehatan pada tanggal 29 November dan wawancara pada tanggal 7 Desember.

Terpisah, Wakil Ketua Bidang Bappilu DPD Partai NasDem Kabupaten Lebak, Lita Mulyati berharap, 30 calon anggota KPU Lebak yang lolos ke tes selanjutnya bersih dari isu-isu peserta titipan.

Hal tersebut agar KPU sebagai penyelanggara Pemilu bisa bekerja profesional dan berintegritas.

Lita mengingatkan, tugas KPU pada Pemilu 2019 akan sangat berat karena dua penyelenggaran yang diselenggarakan sekaligus yakni Pilpres dan Pileg.

Sosialisasi yang harus dilakukan dengan masif kepada masyarakat mengenai surat suara dan tata cara memilih menjadi salah satu catatan penting.

“KPU harus lebih gencar melakukan sosialisasi, salah satunya mengenai lima surat suara yang akan diterima oleh pemilih itu kan tingkat kesulitannya lebih tinggi meskipun sekarang setiap TPS jumlah DPTnya dikurangi,” kata Lita.

Sosialisasi terutama kepada pemilih pemula menjadi sangat penting untuk mendorong partisipasi pemilih di Lebak meningkat.

Lita juga menyoroti persoalan hari pencoblosan Pemilu 2019 yang kembali jatuh di hari kerja, Rabu 17 April 2019.

Meski nantinya akan menjadi hari libur, namun berkaca pada Pilkada serentak 2018 yang dilakukan pada hari Rabu, Lita memperkirakan banyak masyarakat yang enggan pulang hanya untuk sekedar menggunakan hak pilih.

“Kenapa partisipasi pemilih rendah? Salah satu alasannya karena jatuh di hari kerja. Orang malas untuk pulang hanya untuk memilih. Walaupun libur ya tapi tetap saja itu Harpitnas (hari kejepit Nasional). Banyak orang Rangkas yang kerja di Jakarta bilang begini ‘Mening tidur di kosan daripada pulang cuma buat milih’,” ungkap Lita.**Baca juga: Wartawan Korban Pembunuhan di Bogor Warga Catalina Tangerang.

“Nah, ini salah satu tugas berat KPU bagaiamana caranya membuat terobosan agar partisipasi pemilih meningkat,” katanya.(Nda)




Ditolak Warga, Komisi IV Sebut Metode Konstruksi CTB di Lebak Sudah Tepat

kabar6.com

Kabar6-Pembangunan jalan dengan metode konstruksi CTB (Cement Treated Base) ditolak oleh sejumlah warga dimasukkan dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 Kabupaten Lebak.

Mereka menilai, jalan-jalan yang dibangun dengan metode tersebut justru sangat mudah rusak. Dari segi anggaran, CTB juga dianggap dua kali lebih boros dibanding dari hotmix.

Namun, anggota Komisi IV DPRD Lebak, Bambang punya pandangan lain. Meski akan menyampaikan keluhan itu kepada Dinas PUPR, akan tetapi metode CTB dinilainya sudah sangat tepat.

“CTB sudah tepat tinggal bagaimana masyarakat mengontrol karena anggarannya lumayan besar. Kami di internal komisi sepakat dengan CTB,” kata Bambang, Senin (19/11/2018).

Politikis Partai Gerindra mencontohkan hasil pembangunan jalan dengan CTB yang menurutnya kualitas kekuatan jalan bisa mencapai lima tahun.

“Hasilnya cukup baik. Bisa kita lihat hasilnya seperti (jalan) Curugbitung, Maja lalu Aweh. Pemeliharaannya pun ringan” ujarnya.

“Kalau aspal biasa hotmix tidak pakai CTB, satu kilometer CTB dapat dua kilometer hotmix dengan lebar sama; lima sampai enam meter, itu jadi satu banding dua. Kalau beton, 4,5 CTB sekitar Rp2 miliar lebih nah ini sama satu banding dua,” urai Bambang.

Jika CTB dinilai pemborosan anggaran, Bambang justru beranggapan betonisasi jauh lebih boros.**Baca juga: Polsek Batu Ceper Kawal Aksi Buruh Tangerang Bersatu.

“Kalau kami sepakat dan justru mendorong di-CTB semua. Kalau anggarannya kecil memakskan betonisasi dengan kondisi jalan kabupaten rusak ya tepatnya CTB. Karena CTB itu walaupun jalan di situ masih bagus, CTB tidak tambal sulam semua diratakan, dipondasi d iatasnya dikasih aspal. Jadi bahasanya berpondasi semen atasnya aspal,” bebernya.(Nda)




Pagi Sebelum Tewas, Dokter RSUD Adjidarmo Sempat Serahkan Surat Cuti Melahirkan

kabar6.com

Kabar6-Seorang dokter RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dr Archi Cherya Oktiandini ditemukan tidak bernyawa di dalam kontrakannya, di Jalan Iko Djatmiko, Rangkasbitung, Sabtu (17/11/2018).

Keracunan asap genset minimarket Indomaret yang berada di bawah kontrakan diduga menjadi penyebab tewasnya dokter cantik yang tengah mengandung.

Kabar mengenai kematian Archi membuat kaget pegawai di lingkungan tempat Archi bertugas.

Salah satunya Lia Lestari. Meski hanya sewaktu-waktu saja bertemu, Lia yang bertugas di bidang pelayanan medik RSUD dr Adjidarmo mengaku kaget. Ia tak menyangka pertemuannya dengan Archi pagi itu menjadi pertemuannya yang terakhir.

Kepada Kabar6.com, Lia mengatakan, sekitar pukul 08.00 WIB, Archi datang ke bagian pelayanan medik untuk menyerahkan surat cuti melahirkan untuk ditandatangani Kasi Tindakan Medik, dr Aneu.

“Iya ke (bagian) pelayanan bertemu saya nyerahin permohonan cuti melahirkan mau ditanda tangan dr Aneu,” kata Lia, Minggu (18/11).

“Bu ini surat permohonan cuti melahirkan saya yah,” kata Lia mengulang ucapan Achi saat menyerahkan surat permohonan cuti hamilnya.

Setelah dr Aneu datang, Archi kemudian pamit pulang untuk beristirahat karena sore harinya harus kembali bertugas.**Baca juga: Diduga Keracunan Asap Genset, Dokter RSUD Adjidarmo Tewas di Dalam Kontrakannya.

“Orangnya ramah, baik, sopan dan cepat akrab. Sekitar enam bulan (bertugas di RSUD Adjidarmo),” tutur Lia.(Nda)




KPPI Lebak Dorong Perempuan Jadi Pemilih Cerdas: Teliti Rekam Jejak Caleg

Kabar6.com

Kabar6-Perempuan yang sudah mempunyai hak pilih pada Pemilu 2019 diharapkan menjadi pemilih cerdas dengan mengenal dan mengetahui rekam jejak masing-masing calon legislatif (caleg) yang akan dipilih.

Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Lebak, Djudju Yumiarsih mengatakan, mengetahui rekam jejak caleg dan membaca informasi seputar Pemilu merupakan dua poin yang wajib diketahui pemilih.

“Sangat penting agar mereka (pemilih-red) tahu tentang rekam jejak caleg,” ujar Djujdu, Minggu (18/11/2018).

Berkaca pada Pilkada 2018 kata dia, partisipasi pemilih pemula terbilang rendah maka perlu adanya pendidikan politik yang intens diberikan terutama kepada para pemilih pemula.

“Misalnya apakah sudah terdata dalam daftar pemilih (DPT)? Kalau belum ya kami dorong mereka aktif mau bertanya ke petugas di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Lebih lanjut Djudju menilai, ketertarikan perempuan di Lebak masih sangat rendah untuk terjun ke dunia politik. Hal ini dibuktikan dengan sulitnya partai politik (parpol) dalam memenuhi keterwakilan 30 persen.

“Bisa dihitung dengan jari ya mereka yang benar-benar menyukai politik. Mungkin dari satu dapil, perempuan yang benar-benar serius hanya satu orang,” katanya.

Maka dari itu sambung dia, KPPI berkeinginan mendorong perempuan-perempuan di Lebak untuk terpanggil terjun ke dunia politik.

“Artinya mereka ke dunia politik karena memang suka bukan karena diajak atau terpaksa. Tujuannya tentu agar aspirasi perempuan bisa disuarakan oleh mereka di parlemen,” kata Djudju.

Sejumlah faktor salah satunya kurangnya pengetahun dan kesadaran mengenai politik menjadi penyebab masih rendanya keinginan perempuan di Lebak berkecimpung di dunia politik.**Baca juga: Diduga Keracunan Asap Genset, Dokter RSUD Adjidarmo Tewas di Dalam Kontrakannya.

“Masih dianggap politik hanya untuk kaum laki-laki kemudian masih ada juga anggapan bahwa politik itu jahat, padahal enggak seperti itu,” imbuhnya.(Nda)




Diduga Keracunan Asap Genset, Dokter RSUD Adjidarmo Tewas di Dalam Kontrakannya

Kabar6-Seorang dokter RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak diketahui bernama Aci (35) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kontrakannya, di Jalan Iko Djatmiko, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Sabtu (17/11/2018).

Polisi menduga, Aci tewas karena keracunan asap genset minimarket Indomaret yang berada di bawah kontrakan yang ditempatinya.

“Dugaan sementara keracunan asap genset,” kata Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana kepada wartawan.

Aci ditemukan tak bernyawa sekira pukul 14.00 WIB. Ugum mengatakan, pukul 04.00 WIB, Aci selesai tugas dan hendak istirahat. Sekitar pukul 07.00 WIB, listrik di wilayah itu padam sehingga otomatis genset minimarket menyala.

Sekira pukul 10.00 WIB, genset mati. Tiga pegawai Indomaret mengalami mual dan pusing hingga harus dilarikan ke rumah sakit.**Baca juga: LBH Keadilan: Gusuran Lahan Kavling di Ciputat Harus Hati-hati.

Warga menduga masih ada orang di dalam kontrakan. Benar saja, saat masuk warga mendapati Aci sudah tak bernafas.(Nda)




Metode Konstruksi CTB di Lebak Ditolak

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga Kabupaten Lebak menolak pembangunan jalan dengan metode konstruksi CTB (Cement Treated Base) dimasukkan dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran (TA) 2019.

“Kebijakan CTB tidak didukung oleh kajian yang akuntabel apakah secata geografis dan sosiologis cocok diterapkan di Lebak,” ujar Rizal Muganegara saat dihubungi Jumat (16/11/2018).

Menurut Rizal, secara geografis konstruksi CTB untuk mengatasi daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan dataran yang basah. Itu artinya, daerah dengan curah hujan biasa dan tanah tidak basah seperti Lebak, konstruksi CTB dinilai tak perlu.

“Omong kosong kalau dibilang harga dan kualitas lebih murah dari beton dan berkualitas dari hot mix. Semua jalan yang dibangun dengan CTB (2017 dan 2018) faktanya mudah rusak. Kesimpulannya CTB dua kali lebih mahal dari hot mix dan ini pemborosan anggaran,” ungkapnya.

Kata Rizal, Pemkab Lebak harus mengemabil kebijakan cermat dan tepat . Maka dari itu dibutuhkan political will dari legislatif yang menyusun anggaran. Pemda dinilai melakukan malkebijakan jika CTB digunakan.**Baca juga: Jembatan Gantung Pasir Eurih Hidupkan Perekonomian Dua Kecamatan.

“Kesimpulan kami CTB jauh dari apa yang diharapkan PP Nomor 105 Tahun 2000. Selain tidak tertib dan tidak taat aturan, CTB juga tak efektif, dan tak memperhatikan asas keadilan dan kepatutatan,” tegasnya.(Nda)




Bawaslu Lebak Mintai Keterangan Suami Bupati Iti Terkait Dugaan Kampanye Terselubung

kabar6.com

Kabar6-Setelah meminta keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Rusito terkait dugaan kampanye terselubung dalam acara Mubes Prades, giliran calon anggota DPD RI yang juga suami Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, M. Farid Darmawan yang akan dimintai keterangan Bawaslu Lebak.

“Ya, sudah dijadwalkan hari ini,” kata Ketua Bawaslu Lebak, Odong Hudori, Kamis (15/11/2018).

Selain Rusito, ada dua orang lainnya yang juga sudah terlebih dahulu didengar keterangannya. “Kabid Pemdes DPMD dan ketua penyelenggara Mubes,” ujarnya.

Dia mengatakan, media kampanye yang disebar dalam acara tersebut bukan stiker melainkan kartu nama.

“Bukan stiker tapi kartu nama. Ya, bergambar foto dan keterangan calon anggota DPD (Farid Darmawan-red),” tambah dia.

Odong menjelaskan kartu nama tersebut ditemukan dalam keadaan menumpuk dan sebagian lainnya tercecer.

“Ada yang menumpuk ada juga yang tercecer. Bukan, bukan di dalam kotak makanan,” katanya membantah informasi yang wartawan terima.**Baca juga: Dugaan Kampanye Terselubung, Bawaslu Periksa Kadis DPMD Lebak.

Diketahui, Farid yang merupakan Ketua Dekranasda Lebak mendampangi Iti Jayabaya menghadiri Mubes Prades, di Hall La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, Sabtu (3/11/2018) lalu.(Nda)