1

Dipastikan, Meninggalnya Warga Kampung Bugel Bukan Karena Keracunan

kabar6.com

Kabar6-Meninggalnya seorang warga Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Kamis (29/8/2019) lalu, karena mengalami sesak napas, tidak ada kaitannya dengan kejadian keracunan yang dialami belasan Santri SMPIT Nurul Hikmah, Senin (2/9/2019).

Hal tersebut dikatakan Kepala Puskesmas Pasar Kemis, Salwah. Menurutnya, meninggalnya Rosidi (56) dikarenakan yang bersangkutan mengalami sakit.

“Beliau meninggal kareka sakit. Tidak ada kaitannya dengan keracunan santri yang diduga diakibatkan oleh polusi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),” ujarnya kepada Kabar6.com, Kamis, (5/9/2019).

Salwah mengatakan, walupun lokasi rumah almarhum Rosidi berdekatan dengan SMPIT Nurul Hikmah, namun dapat dipastikan bahwa meninggalnya salah satu warga Kampung Bugel, Desa Pangadegan tersebut tidak ada kaitannya dengan kejadian keracunan yang sudah dua kali terjadi kepada belasan siswa SMPIT Nurul Hikmah.**Baca juga: DLHK Kabupaten Tangerang Belum Temukan Penyebab Belasan Santri Keracunan.

“Hanya kebetulan saja lokasi rumah beliau berdekatan dengan SMPIT Nurul Hikmah. Bisa dipastikan meninggalnya karena sakit,” ujarnya.(Vee)




Polisi Selidiki Penyebab 14 Satri SMPIT Nurul Hikmah Keracunan

Kabar6.com

Kabar6-Penyebab keracunan 14 santri SMPIT Nurul Hikmah Pasar Kemis, Kampung Bugel, Desa Pangedegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Rabu, (28/8/2019) lalu masih diselidiki pihak Polresta Tangerang, Kamis (30/8/2019).

Hal tersebut dikatakan Wakapolresta Tangerang, AKBP Komarudin saat melakukan wawancara dengan awak media, Kamis (29/09/2019) di pesantren SMPIT Nurul Hikmah.

Menurutnya, dugaan sementara penyebab keracunan diakibatkan santri menghirup udara yang diakibatkan dari salah satu gudang limbah milik warga Pangadegan.
Namun untuk memastikan penyebab tersebut, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan tim bersama dinas lingkungan hidup.

“Kecurigaan sementara bau menyengat datang dari dari salah satu pabrik yang berjarak sekitar satu kilometer,” terang Wakapolresta Tangerang AKBP Komarudin.

Jika memang penyebab keracunan santriawati dari pabrik, kata Wakapolresta Tangerang, maka pihak Kepolisian akan melakukan pemeriksaan izinnya dan mekanisme produksinya. Untuk sementara data awal korban yang dirawat di Puskesmas jumlahnya 14 orang.

“Kesimpulan dari dokter santriawati mengalami gejala baru sesak napas,” tandasnya.**Baca juga: Kondisi 14 Santri di Pasarkemis yang Diduga Keracunan B3 Membaik.

Sebelumnya diberitakan, 14 Santriawati SMPIT Nurul Hikmah desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengalami keracunan pada pukul 19.00 Rabu (28/08/2019) malam, santri pesantren tersebut diduga akibat dari bahan kimia B3.(Vee)




Puluhan Warga Kecamatan Mancak Diduga Keracunan Ikan Pindang

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 39 masyarakat Pasir Gadung, Desa Sangiang, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, keracunan.

Dugaan sementara, keraucnan itu akibat warga mengkonsumsi ikan pindang pedagang keliling.

“Penyebab nya sementara belum bisa kita pastikan, namun pada umumnya korban mengalami diare, pusing, mual. Hari ini mengkonsumsi ikan pindang pedagang keliling,” kata AKP Nasir Eming, Kapolsek Mancak, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (19/06/2019).

Sore tadi, sekitar pukul 15.00 WIB, beberapa warga datang ke Puskesmas Mancak dengan keluhan diare, pusing dan mual.

Namun semakin sore, secara bergantian warga datang silih berganti dengan keluhan yang sama.

“Awalnya ditangani di Puskesmas. Setelah di cek ada banyak warga datang, ahirnya kita koordinasi dengan Tim Dinkes Kabupaten Serang, ahirnya Tim Dinkes Kabupaten Serang yang datang langsung ke Kampung Pasir Gadung,” terangnya.

Tenaga medis Puskesmas yang dibantu oleh Polisi dan TNI pun kewalahan. Hingga meminta bantuan tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Serang.

Petugas Dinkes pun mendirikan posko kesehatan dikampung Pasir Gadung. Sekolah dasar pun disulap menjadi ruang pengobatan.

Warga yang keracunan diperiksa dan segera mengkonsumsi obat dari Dinkes Kabupaten Serang. Merasa lebih baik, mereka pun langsung pulang ke rumahnya masing-masing.**Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Banten Melambat.

“Sudah merasa ada perbaikan, mereka kembali. Pada umumnya sudah kembali semua,” jelasnya.(Dhi)




Pabrik Kimia di Cilegon Bocor, Lima Orang Keracunan

kabar6.com

Kabar6-Gas kimia di PT Dover Chemical bocor dan menyebabkan Lima masyarakat sekitar keracunan.

“Banyak korban yang saat Ini masih ada dirumah sakit KS (Krakatau Steel). Ini bukan kejadian pertama, tapi ini kejadian yang ke empat atau kelima,” kata Erlan, tokoh pemuda Kelurahan Gerem, Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/4/2019).

Perusahaan penyimpanan sementara bahan kimia itu, berlokasi di Keluarahan Gerem, Kota Cilegon, Banten, tepat berada di jalur utama menuju Pelabuhan Merak.

Balita, pelajar SD, sampai masyarakat umum keracunan gas kimia yang keluar bebas di udara.

“Korban lima, kondisi keracunan, muntah-muntah. Sore ini kita akan membagikan masker, untuk menetralisir racun-racun bagi korban lain,” terangnya.

Pihak Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) mengaku belum mengetahui, adanya korban keracunan gas kimia dari kebocoran PT Dover Chemical.

“Saya belum dapat info. Saya harus tanya IGD dulu. Baru dapat infonya ini,” Kata Zaenal, Humas RSKM, melalui sambungan selulernya, Selasa (16/04/2019).**Baca juga: H-1 Pilpres, Spanduk Caleg Ini Masih Terpampang di Kecamatan Jambe.

Sebelumnya, pada Kamis 18 February 2016, PT Dover Chemical juga meledak, menewaskan satu orang pekerja dan tiga orang mengalami luka bakar.(Dhi)