1

Relokasi Warga Terdampak Bencana Tunggu Kajian Badan Geologi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak akan merelokasi 807 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Ratusan KK itu tersebar di enam kecamatan.

Akan tetapi, relokasi masih harus menunggu kajian yang dilakukan badan geologi untuk memastikan lokasi relokasi bukan merupakan wilayah rawan bencana.

“Apakah lahan yang nanti dipakai layak atau tidak digunakan untuk permukiman warga maupun fasilitas lainnya seperti sekolah. Itu kami masih menunggu kajian teknisnya,” ungkap Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Rabu (22/1/2020).

Lahan-lahan alternatif yang akan digunakan sudah disampaikan Pemkab Lebak saat rakor di Kementerian PMK.

“Ada dua alternatif, di antaranya HGU-HGU. Itu sudah kami sampaikan ke kementerian, karena ini berada di bawah kewenangan kementerian berkaitan dengan PTPN VIII,” jelas Iti.

Hasil verifikasi dan analisa tim verifikasi terhadap 1.649 data rumah yang terdampak bencana, 807 KK di antaranya direlokasi karena tinggal di wilayah rawan bencana (Longsor) dan bantaran sungai serta di kawasan TNGHS.

Kemudian, terdapat 99 rumah rusak berat, sedang dan ringan yang masih bisa ditempati di lokasi semula.

“Ini masih bisa ditempati dan akan diperbaiki dengan dana stimulan yang besarannya Rp50 juta untuk rusak berat, Rp25 juta rusak sedang dan Rp10 juta rusak ringan,” bebernya.**Baca juga: Dinkes Lebak Diminta Fogging Tempat Pengungsian.

Baik warga yang direlokasi maupun yang rumahnya diperbaiki dengan dana stimulan, dana tunggu hunian (DTH) juga akan diberikan kepada warga 536 KK terdampak bencana yang masuk dalam genanangan waduk karian namun belum mendapat pembayaran ganti rugi pembebasan.(Nda)




1.087 Korban Bencana Banjir Lebak Banten di Trauma Healing

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 1087 warga Kabupaten Lebak diberikan layanan traumatik bencana alam pasca kejadian banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Lebak dan sekitarnya, dengan trauma healing.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Siti Ma’ani Nina mengatakan, trauma healing sengaja diberikan kepada korban bencana banjir agar korban terhindar dari gangguan stres pasca trauma akibat kejadian banjir bandang yang melanda.

Secara perinci Nina menyebutkan, dari 1087 warga yang ditrauma healing tersebut terdiri dari 285 KK, dengan rincian 555 adalah pria, sedangkan 532 adalah kaum wanita.

Sedangkan jika berdasarkan usia, pemberian trauma healing lanjut Nina, diberikan kepada anak-anak usia 0-11 bulan sebanyak 20 orang, usia 1-5 tahun sebanyak 124 orang, usia 6-12 tahun 151 orang.

Masih kata Nina, untuk remaja usia 13-15 tahun sebanyak 67 orang, 16-19 tahun sebanyak 100 orang. Dewasa 610 orang, lansia 13 orang, ibu-ibu hamil 11 orang.

**Baca juga: Dukcapil Buka Layanan Adminduk Bagi Korban Banjir Banten.

Menurutnya, kegiatan trauma healing dipusatkan di posko gedung serbaguna Banjaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, dengan melibatkan DP3AKB setempat.

“Trauma healing anak korban bencana dilokasi pengungsian bersama tim pendongeng dari Jakarta dan kepala Bappeda Lebak beserta tim,” kata Nina, kepada Kabar6.com, Senin (6/1/2020).(Den)




6 Jembatan Hanyut di Sajira Lebak Diterjang Banjir Bandang

kabar6.com

Kabar6-Selain memutus satu jembatan gantung permanen, banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, menghanyutkan enam jembatan gantung.

“Ada enam jembatan gantung yang hanyut dan rusak karena banjir bandang,” kata Sekretaris Camat Sajira, Sujai.

Enam jembatan gantung yang hanyut tersebut berada di Desa Sajira Mekar, Calungbungur, Sukajaya dan Sukarame.**Baca juga: Ngungsi, Warga Korban Banjir di Ciputat Duduki Rel Kereta Api.

“(Warga) terisolir, dari laporan kepala desa, mereka baru bisa lewat menunggu air surut. Di Calungbungur juga ada tiga unit mobil hanyut,” ungkap Sujai.(Nda)




Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang, Ribuan Warga Sajira Terisolir

kabar6.com

Kabar6-Banjir bandang luapan Sungai Ciberang memutus jembatan permanen Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Rabu (1/1/2020).

Dede salah seorang warga menuturkan, sekira pukul 07.00 WIB air sungai mulai meluap.

“Sempat surut, tidak lama langsung besar dan memutus jembatan itu,” kata Dede.

Jembatan yang dibangun pada tahun 1990 silam menjadi akses vital ribuan warga Kampung Sajira Barat RT 01 RW 03 untuk menuju desa.**Baca juga: Ini Jalur Pendistribusian Bantuan Banjir di Kota Tangerang.

“Ini akses satu-satunya, karena kalau mau keluar, warga harus ke arah Leuwidamar dan Muncang. Dan itu jaraknya jauh,” kata Sekretaris Camat Sajira, Sujai.(Nda)




Warga yang Terjebak Banjir Bandang Berhasil Dievakuasi

kabar6.com

Kabar6-Hampir empat jam, tiga warga yang terjebak banjir bandang di tengah persawahan, di Kampung Leuwisema, Desa Haurgajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak berhasil dievakuasi.

“Alhamdulillah semua berhasil dievakuasi,” kata Kepala BPBD Lebak, Kaprawi.

Selain tiga orang tersebut, ratusan santri yang juga terjebak di pondok pesantren di Kampung Nunggul juga telah diungsikan menggunakan kendaraan milik TNI.**Baca juga: Tahun Baru, Kota Tangerang Kebanjiran.

“Air mulai datang sekitar setengah 7 pagi. Sampai jam 10 air makin besar,” tutur Ikbal salah seorang santri.(Nda)




Banjir Bandang Cipanas, Belasan Rumah Hancur

kabar6.com

Kabar6-Belasan rumah di Kampung Kalapanunggal, Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak dilaporkan hancur diterjang banjir bandang, Rabu (1/1/2020).

“Setahu saya ada 15 rumah yang hancur, semuanya permanen,” kata Odih salah seorang warga di lokasi.

Namun, Odih tidak mengetahui bagaimana kondisi para pemilik rumah tersebut.

“Kalau kondisinya tidak tahu, semoga saja semua selamat,” ujarnya.

Camat Cipanas Oleh Najamudin mengaku belum mendapat laporan mengenai rumah hancur tersebut.**Baca juga: Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan di Lebak.

“Belum, belum. Kami bersama BPBD, TNI dan Polri bersama masyarakat fokus dulu kepada penyelamatan warga,” tuturnya.(Nda)